Manajemen Kualitas
Manajemen Kualitas
Pengendalian SPC bertujuan dalam proses mebuat produk sesuai dengan spesifikasi sejak awal hingga
akhir proses. Dalam banyak proses itu akan timbul berbagai gangguan yang tidak terduga, apabila
gangguan itu hanya berupa gangguan kecil biasanya dipandang sebagai gangguan yang masih dapat
ditoleransi sedangkan jika relatif besar maka dikatakan sebagai gangguan yang tidak dapat diterima.
Secara Umum dengan menerapkan SPC akan diperoleh beberapa manfaat, antara lain :
Mengurangi biaya-biaya yang seharusnya tidak perlu dikeluarkan, misalnya : rework cost, sorting cost,
Punishment cost akibat customer complaint, dll.
Meningkatakan mutu bahan dan material yang dibeli melalui penerapan Incoming Inspection.
Meningkatkan produktivitas dengan menekan persentase cacat, kesalahan ataupun rework.
TUJUAN PENERAPAN TOP QUALITY
MANAJEMENT.
Gelombang globalisasi ekonomi akibat AFTA, GATTS, APEC, WTO, dan
lain sebagainya, telah menciptakan kancah kompetisi yang semakin bebas
dan ketat. Proteksi yang sebelumnya menjadi benteng bagi produk barang
dan jasa dalam negeri, akan hilang diterjang arus liberalisasi. Produk
barang dan jasa luar negeri akan bebas masuk ke pasar domestik.
Menghadapi situasi seperti ini, terdapat dua pilihan bagi para pelaku usaha
yaitu masuk dalam arena kompetisi atau keluar arena kompetisi. Kedua
keputusan tersebut memiliki konsekuensi yang sama beratnya. Memasuki
arena kompetisi tanpa kekuatan dan strategic sama saja dengan bunuh diri.
Keluar dari arena kompetisi tidak berarti luput dari hempasan gelombang
globalisasi, malahan boleh jadi dampaknya lebih dahsyat dari pada ikut
bertarung pada era kompetisi tersebut. Strategi kompetisi yang paling
dapat diandalkan oleh pelaku usaha jasa konstruksi dan jasa konsultansi
adalah strategi kualitas. Oleh karena itu para pelaku usaha harus
memahami dan menerapkan konsep QUALITY dalam perusahaan mereka.