Anda di halaman 1dari 45

Gizi Penyakit Infeksi

Fungsi Zat-zat GIZI

GIZI :
1. Zat Gizi Makro terdiri dari :
- Protein
- Karbohidrat -- Energi/Kalori
- Lemak |
Body Mass
STATUS GIZI
Cont.

2. Zat Gizi Mikro terdiri dari :


- Vitamin
- Mineral - Metabolisme
- H2O Sel Imun bodies
Enzym
Hormon
Katalisators, dll.
Faktor yg berperan terjadinya
Kurang Gizi
Bersifat multifaktorial a.l.:
- Hilangnya nafsu makan
- Gangguan penyerapan sari makanan
- Hilangnya cairan tubuh akibat muntah dan
diare
- Adanya penyakit infeksi
- Meningkatnya kebutuhan energi
- Gangguan metabolisme/Hipermetabolisme
- Psikososial issue ( depresi, keterbatasan
dana)
Malnutrition dan Infeksi
HIV/AIDS
Gizi Buruk
(Weight loss, Atrofi Otot, Kele-
lahan, deficiensi zat Gizi mikro)

Meningkatnya Rusaknya
Kebutuhan Zat gizi
(Akibat malabsorpsi
HIV Sistem Immun
(Tidak mampu melawan
dan intake yg kurang) HIV dan infeksi lainnya)

Meningkatnya Resiko
Infeksi
(Infeksi GIT, TB, Flu dan memper-
cepat progres menjadi AIDS)
Beberapa Issue Gizi pd HIV
Wasting (Kehilangan Berat Badan)
Diarrhoea
Nausea/ vomiting
Masalah menelan
Resistensi Insulin/diabetes
Penyakit Cardiovascular
Poverty/Kemiskinan

Mengacu pd berbagai infeksi oportunistik,


infeksi HIV, drug regimens
Kehilangan Berat Badan
Penurunan BB lebih dari 30% Berat Badan

ideal menunjukkan angka mortalitas tinggi2

Kehilangan BB 5% diassosiakan dgn adanya

progres3 penyakit yg lebih cepat.

IMT lebih baik utk mendeteksi progres

penyakit.

2. Kotler et al. Magnitude of body cell mass depletion and the timing of death from wasting
in AIDS. Am J Clin Nut 1989;50:444-7.
3. Wheeler et al. Weight loss as a predictor of survival and disease progression in HIV
infection. J Asy Im Def Syndr Hum Retro 1998; 18:80-5
HUBUNGAN GIZI - HIV
HIV : - Menyerang Sel-sel Imune bodies
- Sel-sel yang rusak Radikal-
bebas

menyerang Sel-sel baru

Terjadi Metabolic failure


KOMPETISI

Zat-zat Gizi membentuk Sel Imun baru


perbaiki Metabolisme
meningkatkan BB

HIV merusak / menghancurkan

Siapa yang lebih cepat MENANG


BALOON SYNDROME

Progress HIV+ - AIDS

Suplementasi Zat-zat Gizi pada tahap awal


Zat Gizi Makro utk meningkatkan BB
Zat Gizi Mikro utk mencegah Defisiensi Gizi

Tahap lanjut TIDAK dapat mencapai


kondisi N/awal
|
SYNDROMA BALOON
PAKET PENATALAKSANAAN
GIZI DAN MAKANAN
Asuhan Gizi pada ODHA
Merupakan komponen penting pada
perawatan individu terinfeksi HIV
Mencegah penurunan BB ODHA
karena kurang gizi
Kurang gizi kronis & drastis penurunan
resistensi terhadap infeksi lain
Asuhan gizi dan T/ gizi sangat penting bila
mereka juga mengkonsumsi obat ARV
Tujuan Asuhan Gizi :

1) Mempertahankan kesehatan & status gizi


2) Meningkatkan kekebalan tubuh untuk
melawan infeksi
3) Memperpanjang hidup kualitas hidup
lebih baik
Paket kegiatan
Penatalaksanaan Gizi dan
Makanan bagi ODHA
Terdiri dari 3 kegiatan :

1. Pemantauan status gizi & makanan


2. Intervensi gizi & makanan
3. Konseling gizi & makanan
1) PEMANTAUAN STATUS GIZI
dan MAKANAN ODHA
1. Pemantauan status gizi dan
makanan
Tujuan : untuk mengetahui status gizi
ODHA apakah normal, kurang
atau buruk.
Cara :
- Anamnesis diet
- Pengukuran antropometri
- Pemeriksaan laboratorium
METODE PENILAIAN STATUS GIZI
DAN MAKANAN

a. Anamnesa Diet :

- Dietary recall selama 48 72 jam


- Konsumsi Makanan dan intake
Zat-zat Gizi
- Potensi terjadinya defisiensi Zat Gizi

b. Assessment dari Anthropometry klinik :

- Pengukuran BB dan TB
- Body Mass Index ( IMT )
- Protein Energy Malnutrition
- Hanya Status Zat Gizi Makro
Body Composition

Skinfold Anthropometry Bioelectrical Impedance Analysis


2) INTERVENSI GIZI DAN
MAKANAN
2. Intervensi gizi dan makanan
Tujuan : Mempertahankan status gizi agar ODHA
tidak cepat masuk tahap AIDS.
Harus dilakukan secara komprehensif meliputi
upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
Meningkatkan energi dan/atau protein yg
dibutuhkan (penting mengobati penyakit yg ada).
Meningkatkan kalori sebesar 150% dari kebthn
normal
Dapat dilakukan di R.S, pelayanan kesehatan lain
dan keluarga.
Di R.S dilakukan oleh tim asuhan gizi
Bahan Makanan yg dianjurkan utk
dikonsumsi ODHA
Tempe atau produknya mengandung
protein & B12
Kelapa & produknya kebutuhan lemak
sekaligus sumber energi, mengandung
MCT sehingga mudah diserap
Wortel mengandung beta-karoten :
meningkatkan daya tahan tubuh
membentuk CD4;
Bersama vit E & C Anti radikal bebas.
Bahan Makanan yg dianjurkan utk
dikonsumsi ODHA Cont.

Kembang kol tinggi Zn, Fe, Mn, & Se :


mencegah kekurangan zat gizi mikro
membentuk CD4
Sayuran hijau & kacang-kacangan mengdg
B1,B6,B12 & zat gizi mikro lainnya :
utk cegah anemi & membentuk CD4
Alpukat mengdg lemak tinggi :
anti oksidan & menurunkan LDL
menghambat replikasi HIV (Gluthation)
Keamanan makanan &
minuman
Mengurangi kontaminasi bhn mak & minuman
yg risiko keracunan atau tertular infeksi perlu
diperhatikan :

- Tidak makan makanan kaleng kadaluarsa


- Hindari daging, ikan & telur mentah,
daging ayam termsk unggas setengah
matang.
- Hindari konsumsi sayur mentah/lalapan
- sedapat mungkin hindari jajan
BEBERAPA SYARAT DIET PADA
ODH/A
Syarat Diet pada ODH

Zat gizi dihitung sesuai kebutuhan individu


Konsumsi protein berkualitas
Banyak sayuran dan buah-buahan (kaya
vit & mineral)
Minum susu setiap hari
Hindari makanan diawetkan dan beragi
Makanan bebas pestisida & zat kimia
Hindari rokok, kafein dan alkohol
Syarat diet pada ODA (1)
Kebthn zat gizi ditambah 10-25% dari kebthn
minimum
Diberikan porsi kecil tapi sering
Konsumsi protein berkualitas tinggi & mudah
dicerna
Sayuran dan buah-buahan bentuk jus
Susu rendah lemak dan sdh di pasteurisasi, setiap
hari( susu sapi atau kedelai)
Syarat diet pada ODA (2)

Hindari makanan diawetkan atau


beragi
Bebas dari pestisida atau zat kimia
Rendah serat, makanan lunak/cair,
jika ada gangguan sal pencernaan
Rendah laktosa & lemak jika diare
Hindari rokok, kafein & alkohol
3) KONSELING GIZI DAN
MAKANAN
3. Konseling Gizi dan Makanan (1)
Tujuan :ODHA mendapat jaminan kebutuhan gizi
sesuai kondisi kesehatan & kemampuan keluarga,
pendamping ODHA & Masyarakat.

Konseling meliputi:
- penyuluhan HIV/AIDS
- Pengaruh infeksi HIV pd status gizi
- Tatalaksana gizi, terapi gizi medis, penyusunan
diet, pemilihan bhn makanan, aspek psikologis,
efek samping ARV-I.O. yg mempengaruhi
nafsu makan, dll.
3. Konseling Gizi & Makanan (2)

Gizi & HIV/AIDS


Eating wisely
Berat Badan & Aktifitas
Meningkatkan Intake Makanan
Obat-obatan, Mitos & Magic
Improving access to food
Kelas untuk Keluarga
3. Konseling Gizi & Makanan (3)

Juga meliputi:
- Gizi Bumil dan Busui
- HIV & Infant feeding
- Feeding a child living with HIV/AIDS
- Pilihan ASI atau Formula ?
GEJALA KLINIS TERKAIT DENGAN
GANGGUAN GIZI
Gejala klinis & keterkaitan dgn
gangguan gizi
Anoreksia & disfagia
- obat ARV penurunan nafsu makan
- infeksi jamur pd mulut sulit menelan
Hal ini memerlukan terapi diet lunak, mak tidak
merangsang, mak dingin minum mel sedotan,
khusus
Diare akut/malabsorpsi
- Hilangnya Zat gizi spt vitamin & mineral
Perlu cairan, buah-buahan rendah serat, tinggi
kalium & magnesium
Hindari mak berlemak & juice berlebihan
Gejala klinis & keterkaitan dgn
gangguan gizi (2)
Sesak nafas
- Makanan tinggi lemak rendah KH
mengurangi CO2
- Porsi kecil tp sering.

Gangguan penyerapan lemak


- diet rendah lemak
- konsumsi minyak nabati ( minyak kedelai,
minyak jagung, minyak sawit.
- Tambahan vit A.D,E,K.
Gejala klinis & keterkaitan dgn
gangguan gizi (3)
Demam
- Kebutuhan protein meningkat
- Makanan lunak porsi kecil tapi sering jlh
lebih dari biasa
- Minum lebih dari 2 liter/ 8 gelas sehari
Penurunan BB
- Dicari penyebabnya
- pastikan apa ada infeksi Opportunistik
- makanan TKTP porsi kecil sering, rendah
serat
ASUHAN GIZI BUMIL & BUSUI
DENGAN HIV+
Asuhan gizi pada ibu hamil dgn HIV

Asupan makanan pada ibu hamil dgn HIV


sama dgn ibu tidak hamil dgn HIV.

Asuhan gizi pada bayi dari ibu HIV


- Prinsip ibu dgn HIV dianjurkan tidak
menyusui ( diberi PASI)
- Bila PASI tidak mungkin ASI
diperas, dihangatkan dulu 66oC
Rekomendasi terkait menyusui

Secara eksklusif 4-6 bulan utk ibu tidak


terinfeksi / tidak diketahui status HIV
Ibu HIV Positif dianjurkan tidak beri
ASI sebaiknya diberi Pasi (susu formula)
atau susu sapi/ kambing yang diencerkan
Bila PASI tidak mungkin ASI eksklusif
4-6 bulan, segera hentikan & diganti ASI.
RANGKUMAN

Kompetisi antara pengrusakan oleh HIV dan


pembentukan sel baru dari Gizi STATUS
ODHA
Suplementasi Gizi dan Makanan penting dalam
peningkatan Status Gizi dan Kesehatan ODH
Suplementasi Gizi dan Makanan mencegah ODH
jatuh kedalam defisiensi
contd.

Pentingnya meningkatkan Quality of Life pada


ODA

Segera dilakukan Penilaian Status Gizi dan


Dietary Intake pada saat pasien datang pertama
kali

Intervensi dan Konseling Gizi direncanakan


dalam ASUHAN GIZI selanjutnya sesuai dengan
Klinis.
1. Cara menghitung berat badan ideal wanita
Berat badan ideal wanita (kg) = (Tinggi badan (cm) (15 %
x Tinggi badan 100)
Sebagai contohnya, jika ada seorang wanita yang memiliki
tinggi badan 170 cm, maka cara menhgitung berat badan
idealnya yaitu :
(170 100) (15 % x Tinggi badan 100) = 59.5 kg
2. Cara menghitung berat badan ideal pria
Berat badan ideal pria (kg) = (Tinggi badan (cm) 100)
(10 % x Tinggi badan 100)

Sebagai contohnya, jika ada seorang pria memiliki tinggi


badan 180 cm , maka cara menghitung berat badan idealnya
yaitu :
(180 100) (10 % x tinggi badan 100) = 72 kg
1. Cara menghitung berat badan ideal wanita
Berat badan ideal wanita (kg) = (Tinggi badan (cm) (15 %
x Tinggi badan 100)
Sebagai contohnya, jika ada seorang wanita yang memiliki
tinggi badan 170 cm, maka cara menhgitung berat badan
idealnya yaitu :
(170 100) (15 % x Tinggi badan 100) = 59.5 kg
2. Cara menghitung berat badan ideal pria
Berat badan ideal pria (kg) = (Tinggi badan (cm) 100)
(10 % x Tinggi badan 100)

Sebagai contohnya, jika ada seorang pria memiliki tinggi


badan 180 cm , maka cara menghitung berat badan idealnya
yaitu :
(180 100) (10 % x tinggi badan 100) = 72 kg
RUMUS :
BDI = BB : KTB

RUMUS IMT:

IMT = Berat Badan (Kg)


[Tinggi Badan (m)]2
Keterangan :
IMT < 17,0: keadaan orang tersebut disebut kurus dengan kekurangan
berat badan tingkat berat atau Kurang Energi Kronis (KEK) berat.
IMT 17,0 18,4: keadaan orang tersebut disebut kurus dengan
kekurangan berat badan tingkat ringan atau KEK ringan.
IMT 18,5 25,0: keadaan orang tersebut termasuk kategori normal.
IMT 25,1 27,0: keadaan orang tersebut disebut gemuk dengan
kelebihan berat badan tingkat ringan.
IMT > 27,0: keadaan orang tersebut disebut gemuk dengan kelebihan
berat badan tingkat berat (Direktorat Gizi Masyarakat RI, 2000)

Anda mungkin juga menyukai