KELOMPOK: IV
1. Sri Wulandari (15130310007)
2. M. Rico Ardi Setiawan (15130310011)
3. Bayu Dendi Pratama (15130310022)
4. Ainul Hidayatil Choiriah (15130310045)
5. Bobby Hermawan (15130310333)
6. Rendi Kurniawan (15130310334)
Perhitungan nilai kini atas pembayaran sewa minimum dapat dilihat pada contoh 20.2. pada saat pengakuan awal,
nilai liabilitas yang diakui sama dengan nilai aset kecualli telah terdapat pembayaran atas sebagian liabilitas.
Jika nilai wajar aset adalah Rp 97.000.000 dan lessee sudah membayar uang muka sebesar Rp 10.000.000 maka
jumlahnya sebagai berikut.
Aset sewa pembiayaan 97.000.000
uang muka sewa 10.000.000
liabilitas sewa pembiayaan 87.000.000
Contoh 20.2 Sewa Pembiayaan bagi Lessee tanpa Nilai Residu
Pada tanggal 1 januari 2015, PT lessee menandatangani kontrak sewa sebuah mesin
selama 4 tahun dengan PT Lessor. Nilai wajar mesin saat awal sewa sebesar Rp
150.000.000, tanpa nilai residu. PT Lesse telah menggunakan mesin tersebut pada
tanggal 2 januari 2015. Pada akhir masa sewa mesin dikembalikan ke PT lessor yaitu
tanggal 31 desember 2018. PT lessor menetapkan sewa dilakukan secara tahunan tiap
awal periode mulai 2 januari 2015 sebesar Rp 41.933.445. PT lesse mambayar biaya
langsung awal sebesar Rp 10.000.000 diluar pembayaran sewa. Tingkat bunga implisit
yang ditetapkan PT lessor sebesar 8% (diketahui oleh PT lessor) sedangkan tingkat
bunga inkremental bagi PT lesse adalah sebesar 10%. Umur ekonomik mesin
diestimasikan 5 tahun. Metode penyusutan yang digunakan untuk pencatatan adalah
garis lurus.
Langkah peertama yang harus dilakukan adalah melakukan analisis atas jenis sewa, yaitu sebagai
berikut :
1. Perjanjian sewa menyatakan adanya pengalihan kepemilikan aset kepada lesse pada akhir masa
sewa. Kriteria ini tidak terpenuhi karena aset dikembalikan ke PT lessor pada masa akhir sewa.
2. Lessee memiliki opsi untuk membeli aset pada harga yang cukup rendah dibandingkan nilai
wajar pada tanggal opsi mulai dapat dilaksanakan, sehingga pada awal sewa dapat dipastikan bahwa
opsi bisa dilaksanakan. Kriteria ini juga tidak terpenuhi karena tidak ada opsi untuk membeli aset
yang ditawarkan kepada PT lesse dalam perjanjian sewa.
3. Masa sewa mencakup sebagian besar umur ekonomis aset meskipun hak milik tidak dialihkan.
Kriteria ini terpenuhi karena masa sewa (4 tahun) meliputi sebaian besar umur ekonomis (5 tahun).
4. Pada awal sewa, nilai kini dari jumlah pembayaran sewa minimum secara subtansional wajar
aset sewaan. Kriteria ini tidak terpenuhi dengan perhitungan sebagai berikut :
Pembayaran sewa minimum Rp 41.933.445
Faktor nilai kini anuitas due of / (n = 4,1 = 8%*) Rp 35.730.369
Nilai kini pembayaran sewa minimum** Rp 150.000.000.000
Nilai wajar aset Rp 150.000.000.000
5. Aset sewaan bersifat khusus dan hanya lessee yang dapat menggunakan tanpa perlu dimodifikasi
secara material. Kriteria ini tidak terpenuhi karena tidak terdapat informasi terkait
Berdasarkan analisis di atas dapat disimpulkan bahwa jenis Sewa adalah sewa pembiayaan, sehingga PT lesse
mengakui aset dan liabilitas terkait di awal masa sewa dengan jurnal sebagai berikut
Jika tidak terdapat biaya langsung awal, maka nilai aset yang diakui sama dengan nilai liabilitas nya. Perlu
diperhatikan bahwa pengakuan hasil dilakukan pada awal masa sewa yaitu tanggal 2 Januari 2015, sedangkan
tanggal 1 Januari 2015 adalah masa sewa. Untuk memudahkan pencatatan selanjutnya, sebaiknya menggunakan
tabel amortisasi seperti pada tabel 20.1
Pada akir tahun 2015 PT lesse mencatat penyusutan atas aset sewaan sebesar Rp 40.000.000 ( Rp 160.000.000/4 tahun). Aset disusutkan selama 4
tahun bukan lima tahun karena PT lesse mengembalikan aset ke PT lessor pada akhir masa sewa. Jurnal penyusutan nya adalah sebagai berikut
Berikutnya adalah tanggal 2 Januari 2016. Namun sesuai prinsip akrual pada akhir tahun 2010 PT lesse harus mengakui beban bunga terkait jumlah
yang akan dibayar pada awal tahun 2011 (Rp 8.645 324,39 pada tabel 20.1) dengan jurnal sebagai berikut
Pada tanggal 1 Januari 2015 PT Lessemenandatangani kontrak sewa sebuah mesin selama 4 tahun dengan PT LeeSor.
Nilai wajar mesin saat harga sewa sebesar Rp 150 000.000 dengan nilai residu Rp 30.000.000 . PT lessemulai
menggunakan mesin pada tanggal 2 Januari 2015 akhir masa sewa masih dikembalikan kepada PT lessor yaitu pada
tanggal 31 Desember 2018. PT lesor menetapkan pembayaran sewa dilakukan secara tahunan di awal periode mulai
2 Januari 2015 sebesar Rp 35 768 978. Tingkat bunga implisit yang ditetapkan PT lessor sebesar 8% sedangkan
tingkat bunga inkremental PT lesse adalah sebesar 10%
Jika nilai residu dijamin oleh PT lesse berdasarkan analisis sewa di atas maka nilai ini dari jumlah pembayaran sewa
minimum adalah sebagai berikut
Jumlah nilai kini pembayaran sewa minimum masih mendekati nilai wajarnya sehingga memenuhi kriteria sewa pembiayaan. Tabel amortisasi untuk
nilai residu yang dijamin dan tidak dijamin dapat dilihat pada tabel 20.2 dan tabel 20.3 sebagai berikut
Tanggal Penerimaan sewa Pendapatan bunga(8%) Pengurangan pokok Piutang sewa
piutang
2/1/15 150.000.000
2/1/15 35.768.978 35.768.978 114.231.022
2/1/16 35.768.978 9.138.482 26.630.497 87.600.525
2/1/17 35.768.978 7.008.042 28.760.936 58.839.589
2/1/18 35.768.978 4.707.167 31.061.811 27.777.778
31/12/18 30.000.000 2.222.222 27.777.778
Pada tabel 20.2 nilai residu dijamin sebesar Rp 30.000.000 ikut diperhitungkan sebagai nilai pada akhir masa
sewa, sehingga masih ada pengakuan beban bunga dan pelunasan pokok pada saat itu. Sedangkan pada nilai
residu itu yang tidak dijamin nilai liabilitas yang diakui lebih rendah dan nilai residu tidak diperhitungkan pada
akhir masa sewa seperti terlihat pada tabel 20.3
Tanggal Penerimaan sewa Pendapatan bunga(8%) Pengurangan pokok Piutang sewa
piutang
2/1/15 127.949.104
2/1/15 35.768.978 35.768.978 92.180.126
2/1/16 35.768.978 7.374.410 28.394.568 63.785.558
2/1/17 35.768.978 5.120.845 30.666.134 33.119.484
2/1/18 35.768.978 2.649.554 33.119.424
31/12/18
Pada tabel 20.4 dapat dilihat perbandingan jurnal yang dicatat oleh PT antara sewa dengan nilai residu dijamin
dan tidak dijamin
Tanggal Jurnal Nilai Residu Dijamin Nilai Residu Tidak dijamin
2/1/10 Aset sewa pembiayaan 150.000.000 127.949.104
liabilitas sewa pembiayaan 150.000.000 127.949.104
Jurnal pada tabel 20.4 mengasumsikan nilai wajar aset pada akhir masa sewa sama dengan nilai residu yang dijamin
yaitu Rp 30 000 000. Jika nilai wajar aset pada akhir masa sewa hanya Rp 20.000000 maka PT harus membayar
sejumlah Rp 10.000.000 pada saat mengembalikan sel tersebut dengan jurnal sebagai berikut:
31 desember 2018 Liabilitas sewa pembiayaan 27.777.778
Beban bunga 2.222.222
Kerugian 10.000.000
Akumulasi Penyusutan 120.000.000
Aset sewa pembiayaan 150.000.000
Kas 10.000.000
Sewa operasi
Pengkuan dan pengukuran
Pengakuan beban
Perlakuan akuntansi untuk sewa operasi sangat sederhana karena lesse hanya untuk mengakui beban atas pembayaran sewa
dengan dasar garis lurus Selama masa sewa kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu
dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Mengacu pada contoh 20.1 jika sewa dikategorikan sebagai suatu hari maka PT lesse
membuat jurnal pada tiap tanggal pembayaran sewa sebagai berikut
beban sewa 41.933.445
kas 41.933.445
Pengukuran beban
Pada dasarnya nilai beban sewa diukur berdasarkan jumlah pembayaran sewa yang dilakukan oleh Pt lesse. Namun terkadang lesse
mendapat insentif tertentu dari lessor agar bersedia melaksanakan perjanjian sewa.
Sebagai ilustrasi pada awal tahun 2015 PT lesse penyewa gedung selama 4 tahun kepada PTlessor dengan pembayaran sewa Rp
10.000.000 sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi PT lessor membebaskan PT lesse atas pembayaran sewa selama 6 bulan
pertama sehingga PT mengakui dan membayar beban sewa pada tahun 2015 sebesar Rp 60.000.000 sekalipun gedung telah
digunakan selama 1 tahun berdasarkan ISAK 23 PT lesse seharusnya mengakui beban sewa tahun 2015 sebesar Rp 105 juta dengan
perhitungan sebagai berikut
Jumlah pembayaran sewa keseluruhan Rp 420.000.000
Periode sewa sesuai perjanjian 48 bulan
Beban sewa per bulan Rp 8.750.000
Beban sewa per tahun berdasarkan ISAK 23 Rp 105.000.000
AKUNTANSI SEWA BAGI LESSOR
Selain mengakui piutang sewa masih juga menghentikan pengakuan aset sewaan karena semua resiko dan manfaat
yang terkait dengan kepemilikan aset telah dialihkan kepada lease nilai piutang yang diakui biasanya sama dengan
nilai aset yang digantikan berapanya kecuali jika terdapat uang muka atas sewa maka piutang yang diakui setelah
dikurangi uang muka sebagai ilustrasi nilai wajar aset pada awal masa sewa adalah Rp100.000.000 yang sama
dengan nilai investasi bersih yang dicatat lessor adalah sebagai berikut
piutang sewa pembiayaan 100.000.000
asset 100.000.000
Jika lese telah membayar uang muka sewa sebesar Rp 10.000.000 maka jurnal yang dicatat lessor adalah sebagai
berikut
piutang sewa pembiayaan 90.000.000
sewa diterima dimuka 10.000.000
asset 100.000.000
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal
Pembayaran sewa yang dihitung oleh oleh lessor setelah memperhitungkan penghasilan pembiayaan bagi lessor
Oleh karena itu lessor harus memisahkan antara bagian pendapatan sewa bunga dan pelunasan pokok atas
pembayaran sewa minimum pada setiap periode pengakuan pendapatan sewa didasarkan pada suatu pola yang
mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas itu investasi bagi lessor dalam sewa
pembiayaan
Karena perhitungan pembayaran sewa berdasarkan nilai wajar aset sewaan maka nilai piutang atau nilai kini dari
jumlah pembayaran sewa minimum yang akan diterima lessor berdasarkan sewa pembiayaan ditambah nilai
residu jika ada akan sama dengan nilai wajar aset sewaan pada awal masa sewa laser akan mencatat sebagai
berikut
2 januari 2015 piutang sewwa pembiayaan 150.000.000 asset
150.000.000
Contoh 20.5 sewa pembiayaan bagi lessor tanpa nilai residu
Mengacu pada contoh 20.2 nilai pembayaran sewa yang ditentukan oleh lessor berasal dari perhitungan berikut :
Nilai wajar aset sewaan Rp 150.000.000
Nilai gini atas nilai residu 0
Jumlah yang akan diperoleh kembali melalui pembayaran sewa Rp 150.000.000
Faktor nilai kini anuitas due of l (n=4,i=8%) 3,57770969
Nilai pembayaran sewa tahunan Rp 41.933.455
Karena perhitungan pembayaran sewa berdasarkan nilai wajar aset sewaan maka nilai piutang atau nilai kini dari
jumlah pembayaran sewa minimum yang akan diterima lessor berdasarkan sewa pembiayaan ditambah nilai residu
jika ada akan sama dengan nilai wajar aset sewaan pada awal masa sewa laser akan mencatat sebagai berikut
Untuk memudahkan pencatatan selanjutnya sebaiknya menggunakan tabel amortisasi seperti pada tabel 20.5
pada dasarnya nilai pada tabel 20.5 sama dengan tabel 20.1 sekilas karena tingkat bunga yang digunakan
keduanya sama yaitu 8% perbedaannya hanya pada istilah pembayaran beban dan liabilitas yang diganti dengan
penerimaan pendapatan dan piutang
Tanggal Penerimaan sewa Pendapatan bunga 8% Pengurangan pokok piutang Piutang sewa
2/1/15 150.000.000
2/1/15 41.933.445 41.933.445 108.066.555
2/1/16 41.933.445 8.645.324 33.288.121 74.778.434
2/1/17 41.933.445 5.982.275 35.951.170 38.827.264
2/1/18 41.933.445 3.106.181 38.827.36 0
Berdasarkan perjanjian sewa pembayaran sewa pertama dilakukan langsung di awal masa sewa atas
penerimaan sewa tersebut PT lessor mencatat jurnal sebagai berikut
Penerimaan sewa berikutnya adalah tanggal 2 Januari 2016 namun sesuai prinsip akrual pada akhir tahun 2010
PT lessor harus mengakui pendapatan sewa pembiayaan pendapatan bunga terkait jumlah yang akan diterima
pada awal tahun 2016 dengan jurnal sebagai berikut
Penerimaan sewa berikutnya adalah tanggal 2 Januari 2016 namun sesuai prinsip akrual pada akhir tahun 2010
PT lessor harus mengakui pendapatan sewa pembiayaan pendapatan bunga terkait jumlah yang akan diterima
pada awal tahun 2016 dengan jurnal sebagai berikut
Tabel amortisasi yang digunakan dapat dilihat pada tabel 20.6 yang nilainya sama dengan tabel 20.2 ( untuk lease
ketika nilai residu dijamin) kecuali tingkat bunga yang digunakan
berbeda antara lessor dan lessee. Padahal esor perhitungan untuk nilai residu yang tidak dijamin sama dengan nilai
residu dijamin. Jadi perlu diperhatikan bahwa nilai pada tabel amortisasi lese akan sama dengan lessor jika tingkat
bunga yang digunakan sama dan nilai residu dijamin. Jadi perlu diperhatikan bahwa nilai pada tabel amortisasi Lies
akan sama dengan restore jika :
Jurnal yang dicatat beda rasa sama dengan pembahasan sebelumnya namun nilainya mengacu pada tabel
20.6. Pada akhir masa sewa PT lese mengembalikan aset sewaan kepada PT lessor. Jika nilai residu dijamin
dan lewat nilai aset pada akhir masa sewa hanya rp 20.000.000, maka PT resor menerima pembayaran
sejumlah Rp.10.000.000 dari PT lesse . PT lese akan mencatat jurnal sebagai berikut:
Sewa Pembiayaan
Pengakuan dan Pengukuran
Lesse (Penjual)
Jika suatu transaksi jual dan sewa-balik merupakan sewa pembiayaan, maka selisih lebih hasil penjualan dari
jumlah tercatat tidak dapat diakui segera sebagai pendapatan oleh penjual (lessee), tetapi ditangguhkan dan
diamortisasi selama masa sewa.
Sedangkan untuk pengakuan aset sewaan dan liabilitas terkait pada saat penjual (lesse) menyewa kembali mengacu pada
ketentuan dalam sewa pembiayaan seperti yang sudah dibahas sebelumnya.
Contoh 20.8 Transaksi Jual dan Sewa-Balik
Mengacu pada Contoh 20.2 dan 20.4, sebelumnya menyewanya dari PT Lessor, PT Lessee memiliki aset sewaan tersebut dengan
biaya perolehan Rp 100.000.000 dan kemudian menjualnya kepada PT Lessor seharga Rp 150.000.000. PT Lessor akan mengakui
nilai wajar aset tersebut sebesar RP150.000.000 dan kemudian digunakan sebagai dasar perhitungan pembayaran sewa kepada PT
Lessee. Asumsi tidak ada biaya langsung awal untuk kedua pihak, maka jurnal yang dicatat oleh kedua belah pihak seperti yang
disajikan pada Tabel 20.9
PT Lessee PT Lessor
2/1/15
Kas 150.000.000 Aset 150.000.000
Aset 100.000.000 Kas 150.000.000
Pendapatan Tangguhan 50.000.000
Piutang Sewa Pembiayaan 150.000.000
Aset Sewa Pembiayaan Aset
Liabilitas Sewa Pembiayaan 150.000.000 150.000.000
150.000.000 Kas
Liabilitas Sewa Pembiayaan Piutang Bunga 41.933.445
Kas 41.933.445
41.933.445 Tidak ada jurnal
31/12/15
Beban Penyusutan 41.933.445 Piutang Bunga
Akumulasi Penyusutan Pendapatan Sewa Pembiayaan 8.645.324