Tinjauan
Tinjauan
Nur Isman
Definisi
Nefrolithiasis atau batu ginjal adalah benda-
benda padat yang terjadi di dalam ginjal
yang terbentuk melalui proses fisikokimiawi
dari zat-zat yang terkandung di dalam air
kemih. Batu ginjal terbentuk secara endogen
yaitu dari unsur-unsur terkecil, mikrolith-
mikrolith dan dapat tumbuh menjadi besar.
Massa yang mula-mula lunak, misalnya
jendalan darah, juga dapat mengalami
pembatuan ( kalsifikasi )
Etiologi
Faktor intrinsik
1. Herediter dan Ras
2. Umur
3. Jenis kelamin
Faktor ekstrinsik
1. Geografi
2. Iklim
3. Asupan air
4. Diet
5. Pekerjaan
6. Infeksi
7. Obstruksi
patofisiologis
Secara teoritis, batu dapat terbentuk di seluruh saluran kemih, terutama pada tempat-tempat
yang sering mengalami hambatan aliran urine ( stasis urine ), yaitu pada sistem kalises ginjal
atau buli-buli. Adanya kelainan bawaan pada pelvikalises ( stenosis uretero pelvis ),
divertikulum, obstruksi intravesika kronis seperti pada hiperplasi prostat benigna, striktura dan
buli-buli neurogenik merupakan keadaan-keadaan yang memudahkan terjadinya pembentukan
batu.
Batu ginjal terbentuk pada tubuli ginjal, kemudian berada di kaliks ginjal, pielum,
infundibulum, pelvis ginjal dan bahkan bisa mengisi pelvis serta seluruh kaliks ginjal. Batu
yang mengisi pielum dan lebih dari dua kaliks ginjal memberikan gambaran menyerupai tanduk
rusa sehinggga disebut batu staghorn. Kelainan atau obstruksi pada sistem pelvikalises ginjal (
penyempitan infundibulum dan stenosis uteropelvik ) akan mempermudah timbulnya batu
ginjal.
Batu yang berasal dari ginjal dan berjalan menuruni ureter, paling mungkin tersangkut pada satu
dari tiga lokasi, yaitu pada sambungan uteropelvik, pada titik ureter menyilang pembuluh darah
iliaka, atau pada sambungan ureterovesika6. Batu yang tidak terlalu besar, didorong oleh
peristaltik sistem pelvikalises dan turun ke ureter menjadi batu ureter. Tenaga peristaltik ureter
mencoba untuk mengeluarkan batu hingga turun ke buli-buli. Batu yang ukurannya kecil ( < 5
mm ) pada umumnya dapat keluar spontan, sedangkan batu yang lebih besar seringkali tetap
berada di sistem pelvikalises dan ureter, dan mampu menimbulkan obstruksi dan kelainan
struktur saluran kemih bagian atas.
Komposisi batu
Batu kalsium
Batu struvite
Batu asam urat
diagnosa
Diagnosis dapat ditegakkan melalui
anamnesis, dan pemeriksaan fisik, selain itu
perlu ditunjang dengan pemeriksaan
laboratorium, radiologik, dan dengan
pencitraan untuk menentukan
kemungkinan adanya gangguan fungsi
ginjal.
penatalaksanaan
Tujuan pengelolaan batu pada ginjal adalah
untuk menghilangkan obstruksi, mengobati
infeksi, menghilangkan rasa nyeri, mencegah
terjadinya gagal ginjal dan mengurangi
kemungkinan terjadinya rekurensi3. Untuk
mencapai tujuan tersebut, langkah-langkah
yang dapat diambil adalah sebagai berikut
1. Medikamentosa
2. ESWL (Extracorporeal Shockwave Lithoripsy)
3. Endourologi
4. Bedah terbuka
Pencegahan
Tindakan selanjutnya yang tidak kalah penting
setelah pengeluaran batu adalah upaya
menghindari timbulnya kekambuhan. Pencegahan
yang dilakukan adalah berdasarkan atas
kandungan unsur yang menyusun batu yang
diperoleh dari analisis batu. Pada umumnya
pencegahan itu berupa :
Menghindari dehidrasi dengan minum cukup dan
diusahakan produksi urine sebanyak 2-3 L/hari
Aktivitas harian yang cukup
Diet untuk mengurangi kadar zat-zat komponen
pembentuk batu
Keluhan Utama : Sakit pinggang kiri
Reflek fisiologis Biseps (+), triceps (+) Patella (+), achilles (+)
Reflek patologis Hoffman (-), tromner (-) Babinski (-), chaddock (-), gordon (-)
Meningeal sign Kaku kuduk (-), brudzinski I (-), brudzinski II (-), kernig (-)
Sensibilitas Normal
DIAGNOSIS SEMENTARA
Obs. Abdominal pain dd nephrolithiasis sinistra,
pyelonephritis sinistra, cholelitiasis.
Usulan terapi
Planning diagnose
1. Cek darah rutin
2. cek SGOT,SGPT
3. USG Abdomen
4. EKG
Usulan terapi
Non-farmakologis
1. Bed rest
2. Banyak minum air putih
3. Diet Lunak
Farmakologis
- Infuse NaCl 0,9% 10 tpm
- Injeksi antrain 500 mg/12jam
- Injeksi ondancetron 1ampl/8jam
- Injeksi ranitidine 1ampl/8jam
-