Anda di halaman 1dari 39

Introduksi Transformer

Transformer Praktis
Transformer 3 (Tiga) Fasa
Sejarah
Macam-macam Transformer
Simbol
Prinsip Kerja
Transformer adalah suatu alat listrik yang dapat
memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu
atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang
lain, melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan
prinsip induksi-elektromagnet.

ENERGY
MEKANIK

TRANSFORMER
ENERGY ENERGY
LISTRIK TRANSFORMER LISTRIK
Beberapa alasan digunakannya transformer,
antara lain:
1. Tegangan yang dihasilkan sumber tidak
sesuai dengan tegangan pemakai
2. Biasanya sumber jauh dari pemakai sehingga
perlu tegangan tinggi (Pada jaringan transmisi)
3. Kebutuhan pemakai / beban memerlukan
tegangan yang bervariasi
1831, Michael Faraday mendemonstrasikan sebuah koil dapat
menghasilkan tegangan dari koil lain.
1832, Joseph Henry menemukan bahwa perubahan flux yang
cepat dapat menghasilkan tegangan koil yang cukup tinggi
1836, Nicholas Callan memodifikasi penemuan Henry dengan dua
koil.

1850 1884, era penemuan generator AC dan penggunaan listrik


AC

1885, Georges Westinghouse & William Stanley mengembangkan


transformer berdasarkan generator AC.
1889, Mikhail Dolivo-Dobrovolski mengembangkan transformer 3
fasa pertama
Milestones
1929 1933 1962 2001 2004
3,5 MVA- 40MVA- 200 MVA- 245 MVA- 750 MVA-
100/27,7 kV 220/8,8 kV 220/20 kV 765/18 kV 435/21 kV
Transformer Transformer 3 Transformer Transformer Transformer
interkoneksi fasa generator generator 3 generator 3
fasa fasa

AREVA,Power Transformer Fundamental (2008)


Berdasarkan fungsinya, trafo dibagi
menjadi :

Trafo Radio
Trafo Pengukuran
Potential Transformer (PT)
Current Transformer (CT)
Trafo Daya
PENGGUNAAN POWER TRANSFORMER PADA
JARINGAN DISTRIBUSI

AREVA,Power Transformer Fundamental (2008)


Transformer 1 fasa

Transformer 3 fasa

Yd
Transformer Pengukuran
Current Transformer

Potential Transformer
Prinsip dasar suatu transformator adalah induksi bersama
(mutual induction) antara dua rangkaian yang dihubungkan oleh
fluks magnet. Dalam bentuk yang sederhana, transformator terdiri
dari dua buah kumparan induksi yang secara listrik terpisah tetapi
secara magnet dihubungkan oleh suatu path yang mempunyai
relaktansi yang rendah. Kedua kumparan tersebut mempunyai
mutual induction yang tinggi. Jika salah satu kumparan
dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, fluks bolak-
balik timbul di dalam inti besi yang dihubungkan dengan
kumparan yang lain menyebabkan atau menimbulkan ggl (gaya
gerak listrik) induksi ( sesuai dengan induksi elektromagnet) dari
hukum faraday, Bila arus bolak balik mengalir pada induktor, maka
akan timbul gaya gerak listrik (ggl) .
Trafo dihubungkan dengan sumber tegangan V1.
Mengalir arus a(iex / -90o )
Iex membangkitkan arus gaya maknit ( / sefasa dengan iex )
Membangkitkan tegangan tentang (e1 / -90o terhadap )
PRIMER SEKUNDER Membangkitkan tegangan
Iex
Sekunder (e2 / -90o terhadap )
Karena trafo tersebut tidak
~ V1 E1 E2 V2 berbeban, maka v2 = e2

INTI BESI V1

Iex
O 2
V1 , E1 E2 /2 (3/2)
Iex

E1

E2
Daya pada rangkaian primer = daya pada rangkaian sekunder

I1 I2
P1 = P2 I2 : I1 = V1 : V2
V1 V2 I1.V1 = I2.V2 =a
= Ratio Trafo
I1.N1 = I2.N2
N1 : N2 = I2 : I1
P1 = Daya Primer V1 = Tegangan Primer
P2 = Daya Sekunder V2 = Tegangan Sekunder = V1 : V2
I1 = Arus Primer N1 = Jumlah Lilitan Primer
I2 = Arus Sekunder N2 = Jumlah Lilitan
=a
Sekunder
= Ratio Trafo
Untuk mempermudah analisis dalam pengujian, rangkaian primer dan
sekunder dibuat menjadi sebuah rangkaian yang disebut rangkaian
Equivalent.
RANGKAIAN RANGKAIAN
Rugi tembaga sekunder dilihat PRIMER SEKUNDER
dari primer = I22 x R2
I1 R1 X1 X2 R2 I2
= I1 (I22/I12)
2 x R2
= I12 (I2/I1)2 x R2 V1 E1 E2 V2

= I12 x a2 x R2
Dari sini maka resistan sekunder
dilihat dari primer (R2) = a2 R2 I1 R1 X1 X2 R2

Dan reaktan sekunder dilihat


dari primer (X2) = a2 X2 V1
Sebuah trafo ideal mempunyai 90 lilitan disisi primer dan
2250 lilitan di sisi sekunder terhubung pada sumber
tegangan 120V 60Hz
Hitung:
Tegangan efektif yang melalui terminal sekunder
Tegangan peak yang melalui terminal sekunder
Tegangan sesaat yang melalui sisi sekunder ketika tegangan
sesaat yang melalui sisi primer adalah 37 V

Jawab:
A. E1/E2 = N1/N2 C. Ketika e1 = 37 V maka
120/E2 = 90/2250 N2/N1 = 2250/90
E2 = 3000 V
= 25 (rasio)
B. E2peak = 2 E2
= 1,414 x 3000 e2 = 25 x 37
= 4242 V = 925 V
Kerugian pada Transformer
Rangkaian Ekuivalen
Rugi-rugi inti:
Rugi-rugi arus pusar / eddy current
Rugi-rugi hysterisis

Rugi-rugi tembaga
Rugi arus eddy adalah terjadinya arus pusar yang arahnya ber-
putar didalam inti trafo. Arus ini menimbulkan panas didalam inti
trafo.

EDDY CURRENT

INTI BERLAPIS
DAN DISEKAT

Untuk mengurangi rugi arus eddy, inti trafo


dibuat berlapis-lapis masing-masing
lapisan disekat, sehingga arah pusaran
arus dipependek.
Iex
Rugi hysterisis memperbesar Iex

Untuk mengurangi rugi hysterisis,


inti trafo dibuat dari besi lunak

Rugi hysterisis dan arus pusar


tetap, tidak tergantung besar beban
RUGI HYSTERISIS
l
R
A
R = Tahanan (Ohm)
= Tahanan jenis (Ohm.m)
l = Panjang (m)
A = Luas penampang (m2)
Rugi tembaga adalah rugi-rugi lilitan primer dan sekunder lilitan primer
dan sekunder terdiri dari kawat tembaga yang mempunyai panjang dan
penampang
RUGI TEMBAGA PRIMER = IP2.RP (Watt)
RUGI TEMBAGA SEKUNDER = IS2.RS (Watt)

RP & RS = Tahanan Primer & Sekunder ()


IP & IS = Arus Primer & Sekunder (Ampere)

Karena rugi tembaga tergantung dari arus primer dan sekunder, maka
rugi tembaga bersifat tidak tetap tergantung beban trafo
R1 Xf1 I1 Xf2 R2 I2

E1 V2
V1 E2
Xm Rm

Pada rangkaian praktis, terdapat rugi inti yang dinyatakan dengan Xm


dan Rm
Kumparan sekunder dari sebuah transformer mempunyai 180
lilitan. Ketika trafo dalam kondisi terbebani arus sekundernya
mempunyai nilai efektif 18 A 60 Hz. Flux mutual mempunyai nilai
peak 20 mWb, flux bocor disisi sekunder mempunyai nilai peak 3
mWb.

Hitung :
A. Tegangan induksi di kumparan sekunder yang disebabkan
oleh flux bocor.
B. Nilai reaktansi bocor disisi sekunder.
C. Nilai dari E2 induksi yang disebabkan oleh flux mutual.
Jawab :
A.
Ef2 = 4,44 f N2f2
= 4,44 x 60 x 180 x 0,003
= 143,9 V

B.
Xf2 = Ef2 / I2
= 143,9 / 18
=8

C.
E2 = 4,44 f N2m
= 4,44 x 60 x 180 x 0,02
= 959 V
Konstruksi
Perhitungan
Jenis-jenis Pendinginan
Sistem Proteksi
Konstruksi trafo tiga fasa terdiri dari rangaian tiga buah trafo satu
fasa

R S T

r s t
Bila rangkaian primer atau sekunder trafo terhubung bintang

ILine
R
R ILine = IFasa
IFasa VRS = VLL = Voltage line to line
VLL
N VRS = VR VS VR = VS = VT = VLN
N
T = VR.3. = Voltage line to netral
VLN T S
S P3 Fasa = Daya Trafo Tiga Fasa

Vrs
VLL = VLN. 3 Maka VLN = VLL / 3
VR P3 Fasa = 3.I.VLN
Vrs
-VS
= 3.I.(VLL/ 3)
N
VT VS = I.VLL. 3
Bila rangkaian primer atau sekunder trafo terhubung delta
T
Is It IR = IS = IT = ILine = Arus Line
VLine = VFasa VLine = VFasa
S Ir = Is = It = IFasa = Arus Fasa
Ir
IR = I r It
R VRS = VST = VTR
IR
= Ir.3.
= Tegangan Line
P3 Fasa = Daya Trafo Tiga Fasa
It

ILine = IFasa. 3 Maka IFasa = ILine / 3


Is
Ir P3 Fasa = 3.IFasa.V = 3.(Iline / 3).V
= ILine.V. 3
- It

IR
AREVA,Power Transformer Fundamental
(2008)
AREVA,Power Transformer Fundamental
(2008)
Tipe Kering:
AA : Pendingin udara natural
AFA : Pendinginan udara terpompa

Tipe Basah :
ONAN : Oil Natural Air Natural
ONAF : Oil Natural Air Forced
OFAF : Oil Forced Air Forced
Proteksi Eksternal:
Over Current Relay
Ground Fault Relay

Proteksi Internal:
Differensial Relay
Bucholz Relay
Sudden Pressure Relay
Yd
CB CT CT CB

OCR

OCR

Memproteksi trafo dari arus berlebih


Arus berlebih adalah arus yang melebihi
arus nominal dalam jangka waktu tertentu
Yd
CB CB

CT

GFR

Memproteksi trafo dari kesalahan/gangguan


grounding
Berlaku hanya untuk trafo yang titik netralnya di
hubungkan ke ground
Prinsip kerja mirip over current relay
IP Is
Dy1
CB CT1 (Dd0) CT2(Yy0) CB

IS (CT1) IS (ACT)
IS (CT1) ACT
(Dy1)
Id IS (ACT)
DIFFERENTIAL
RELAY

Ip = Arus primer Id = Arus diferensial


Is = Arus sekunder ACT = Auxilliary CT

Memproteksi terhadap kebocoran arus


Prinsipnya pada perbedaan arus masuk dan
keluar trafo
GELEMBUNG GAS DARI TANGKI
TRAFO TERKUMPUL DAN
MENDORONG GELAS KACA
KE BAWAH GELAS KACA CONSERVATOR
ALARM
COMMAND AIR RAKSA

SOURCE

GELEMBUNG
GAS DARI
TANGKI TRAFO

TANGKI TRAFO

Memproteksi trafo dari loncatan listrik di dalam


trafo
Memanfaatkan sifat kimiawi
SOURCE TRIP COMMAND

MEMBRAN
KENAIKAN
TEKANAN KAPILER
MENDADAK MEMBRAN

TANGKI TRAFO

Memproteksi dari tekanan berlebih sesaat


Tidak bereaksi pada tekanan berlebih, hal ini
telah ditangani oleh relief vent
Utomo, Heri Budi.(2002).Overhaul Trafo Tenaga
Tegangan Tinggi & Extra Tinggi.

AREVA T&D. (2008). Power Transformers (Vol. 1


Fundamentals). Paris: Areva T&D.

Anda mungkin juga menyukai