Pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah di Kalimantan Timur dimulai sejak tahun 2001
ditandai oleh pemberian wewenang dan diskresi kepada Daerah untuk melaksanakan fungsi-fungsi
pemerintahan.
Potensi yang sudah terdetiksi antara lain;
1. emas sebanyak 176 ton di Kutai Barat,
2. batu gamping 654 ribu ton di Malinau, 25 ribu ton di Nunukan, 12,32 juta ton di Kutai Barat,
3. batu bara sebanyak 13,46 juta ton di Kutai Barat
4. sirtu sebanyak 2,50 juta ton Nunukan, 6,01 juta ton di Kutai Barat,
5. pasir kuarsa sebanyak 1 milyar ton di Nunukan.
6. kelapa sawit seluas 530.554 Ha dengan hasil produksi sebanyak 2.298.185,50 ton
7. tanaman karet seluas 75.924,50 Ha dengan tingkat produksi 49.620,50 ton
8. lahan kelapa seluas 33.308,50 Ha dengan intensitas produksi 29.250 ton
9. tanaman kopi 15.254,5 Ha dengan hasil produksi 3.881 ton
10. lada seluas 14.900 Ha dengan kuantitas produksi sebanyak 11.120,50 ton