mengembangkan sistem
pengumpulan data rutin
SURVEILANS
penyebab Kematian,
dibandingkan pola kematian
antara orang-orang yang
menikah dan tidak, dan
antara pekerja yang
berbeda jenis pekerjaannya.
2
Upaya yang telah dilakukan
untuk mengembangkan
sistem pengamatan
penyakit secara terus
SURVEILANS
SEJARAH
menerus dan
menggunakan informasi itu
untuk perencanaan dan
evaluasi program telah
mengangkat nama William
Farr sebagai the founder of
modern epidemiology
3
KONSEP DASAR
SURVEILANS EPIDEMIOLOGI (SE)
SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
BERASAL DARI KATA
1. SURVEILANS
2. EPIDEMIOLOGI
SURVEILANS
8
TUJUAN SE
Mendapatkan informasi epidemiologi tentang
masalah kesehatan meliputi gambaran masalah
kesehatan menurut waktu, tempat dan orang,
diiketahuinya determinan, faktor risiko dan
penyebab langsung terjadinya masalah
kesehatan tersebut.
Monitor trend penyakit
endemis
SURVEILANS
adanya KLB
Monitor kemajuan kinerja
program
10
KHUSUS:
1. Memperkirakan kuantitas masalah
2. Menggambarkan riwayat alamiah penyakit
3. Mendeteksi wabah/KLB
4. Menggambarkan distribusi masalah kes
5. Memfasilitasi penelitian dan epidemiologis dan laboratoris
6. Membuktikan hipotesis
7. Menilai kegiatan pencegahan dan penanggulangan
8. Memonitor perubahan agen infeksius
9. Memonitor upaya isolasi
10. Mendeteksi perubahan kegiatan
11. Merencanakan kegiatan
MANFAAT SE (Thacker, 2000)
UMUM:
1.perencanaan,
2.implementasi,
3.evaluasi kegiatan kesehatan masyarakat.
PERAN MASING-MASING INSTITUSI
Pelayanan kesehatan: Otoritas kesehatan:
Penyediaan data Kompilasi data
(pengumpulan dan analisis dan interpretasi
pelaporan) data
Melakukan tindakan feed back
yang direkomendasikan. diseminasi informasi.
LANGKAH LANGKAH SURVEILANS
SISTEM SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
Tatanan prosedur penyelenggaraan surveilans
epidemiologi (SE) yang terintegrasi antara unit-unit
penyelenggara surveilans dengan:
Laboratorium
Sumber-sumber data
Puslit
Penyelenggara program kesehatan
Pengumpulan data
Kompilasi, analisis dan interpretasi
Umpan balik dan Diseminasi informasi
PENGUMPULAN DATA
Dilakukan secara pasif (menggunakan data
sekunder) dan aktif (menggunakan data primer)
Sebaiknya menggunakan data rutin yang telah
dicatat atau dilaporkan dalam sistem pencatatan
dan pelaporan yang sedang berjalan
Data yang dikumpulkan disesuaikan dengan
tujuan dari sistem surveilans PENTING
DITETAPKAN TUJUAN SURVEILANS.
TUJUAN PENGUMPULAN DATA
1. Menentukan kelompok /golongan populasi at
risk (umur, sex, bangsa, pekerjaan, dll)
2. Menentukan jenis agen dan karakteristiknya
3. Menentukan reservoir infeksi
4. Memastikan penyebab transmisi
5. Mencatat kejadian penyakit
SUMBER DATA
Laporan penyakit
Pencatatan kematian
Laporan wabah
Pemeriksaan laboratorium
Penyelidikan peristiwa penyakit
Penyelidikan wabah
Survei/Studi Epidemiologi
Penyelidikan distribusi vektor dan reservoir
Penggunaan obat, serum, vaksin
Laporan kependudukan dan lingkungan
Laporan status gizi dan kondisi pangan
JENIS DATA
Data kesakitan
Data kematian
Data demografi
Data geografi
Data laboratorium
Data kondisi lingkungan
Data status gizi
Data kondisi pangan
Data vektor dan reservoir
Data dan informasi penting lainnya
Frekuensi disesuaikan kebutuhan
Rutin bulanan Perencanaan & Evaluasi
Sumber : SP2TP, SPRS
Rutin harian & mingguan SKD KLB
Sumber : Penyakit Potensial wabah (W2)
SISTEM PENGUMPULAN DATA
Aktif
Pasif tergantung dari kecepatan,
ketepatan, kelengkapan dan kebenaran
laporan yang dikirimkan dikurangi
dengan melakukan pembinaan rapid survei
atau surveilans sentinel.
PETUGAS PENGUMPUL DATA
KOMPILASI DATA
Untuk menghindari duplikasi, menilai
kelengkapan
Dilakukan secara manual (membuat master
table, kartu pengolah data) atau dengan
komputer (menggunakan program Epi-Info).
Sesuai tujuan dari sistem surveilans dan
karakteristik (cirri khusus) dari masalah
kesehatan
Menurut orang, tempat, waktu
ANALISIS DAN INTERPRETASI
Univariat menghitung proporsi atau
menggunakan statistik deskriptif (misalnya
mean, modus, Standar Deviasi-SD)
Bivariat membuat :
1. Tabel (menghitung proporsi).
2. Grafik(analisis kecenderungan).
3. Peta (analisis menurut tempat dan waktu).
INFORMASI
EPIDEMIOLOGI
DESIMINASI INFORMASI
Kepada:
Pengelola program penanggulangan tindakan
Pemberi data disebut feed back masalah yang
ditemukan dan alternatif pemecahan; bila tidak ditemukan
masalah, alternatif untuk meningkatkan kinerja sistem
yang sudah ada atau sedang berjalan dapat melalui
bulletin, news letter, kunjungan atau surat untuk corrective
action.
Atasan disebut laporan untuk perencanaan,
implementasi dan evaluasi
Lintas program
Lintas sektor diharapkan adanya dukungan politis dan
dana dari institusi terkait.
TERIMA KASIH
36
Dr. John Snow's map of dots from 1855
mapping the London Cholera Epidemic
(1854) is one of the first maps with epidemic
data (each dot represents a cholera dead) in
relation to the local water pump:
1 8 -3 9
2 10 -1 1
3 13 2 4
4 9 -2 4
5 9 -2 4
6 15 4 16
7 10 -1 1
8 8 -3 9
9 11 0 0
10 13 2 4
11 14 3 9
12 14 3 9
TOTAL 134 71
MEAN
Untuk mencari nilai mean dipergunakan rumus sebagai berikut:
X= Ex
N
X = nilai rata-rata (MEAN) kasus perminggu
Ex = jumlah seluruh kasus
N = jumlah minggu
SD = Standard deviasi
X = jumlah kasus seminggu
X = nilai rata-rata kasus seminggu
N = jumlah minggu
Minggu ke
(N)
MENGHITUNG STD
Jumlah Kasus Baru
Penyakit A (x)
DEVIASI
(x X) (x X)2
1 8 -3 9
2 10 -1 1
3 13 2 4
4 9 -2 4
5 9 -2 4
6 15 4 16
7 10 -1 1
8 8 -3 9
9 11 0 0
10 13 2 4
11 14 3 9
12 14 3 9
TOTAL 134 71
Dari perhitungan yang seperti ini dapatlah ditetapkan
nilai batas keadaan wabah yakni nilai rata-rata (MEAN)
ditambah dua standard deviasi.
MEAN + 2.SD
* Minggu ke 8 =5 kasus
* Minggu ke 9 = 10 kasus
* Minggu ke 10 = 15 kasus
Kriteria KLB:
Caranya:
1. Cari masa inkubasi terpanjang, terpendek, dan rata-
rata
2. Tentukan puncak letusan atau kasus median, hitung
mundur satu masa inkubasi rata-rata, catat hasilnya
3. Mulai dari kasus paling awal, hitung mundur masa
inkubasi terpendek, catat hasilnya
2. Masa Inkubasi
Waktu antara masuknya agen penyakit sampai
timbulnya gejala pertama
Cara menghitung masa inkubasi
Contoh: Sepuluh orang menderita diare akibat
keracunan makanan yang diperkirakan terjadi
pada saat makan siang, tanggal 26 September
2011, jam 13.00. Saat timbulnya gejala pertama
adalah sebagai berikut:
1. tanggal 26 sept jam 24.00
2. tanggal 26 sept jam 18.30
3. tanggal 27 sept jam 01.00
4. tanggal 26 sept jam 21.00
5. tanggal 26 sept jam 16.00
6. tanggal 26 sept jam 19.00
7. tanggal 26 sept jam 19.00
8. tanggal 26 sept jam 20.00
9. tanggal 26 sept jam 19.00
10. tanggal 26 sept jam 18.00
Exposure Ya Tidak
Ya a b a+b
Tidak c d c+d
RR = a/(a+b) : c/(c+d)
Penelitian kasus kontrol
Dilakukan apabila wabah terjadi, populasinya
tidak jelas batasannya
Penelitian kasus kontrol
Penyakit Total
Exposure Ya Tidak
Ya a b a+b
Tidak c d c+d
OR = (A/B) : (C/D)
OR = AD / BC
Langkah 8:
Memperbaiki Hipotesis dan
mengadakan Penelitian tambahan
Penelitian Epidemiologi : epidemiologi analitik
Penelitian Laboratorium dan Lingkungan
Pemeriksaan serum
Pemeriksaan tempat pembuangan
tinja
Langkah 9:
Melaksanakan Pengendalian dan Pencegahan
Pengendalian seharusnya dilaksanakan secepat
mungkin
Upaya penanggulangan biasanya hanya dapat
diterapkan setelah sumber wabah diketahui
Pada umumnya, upaya pengendalian diarahkan pada
mata rantai yang terlemah dalam penularan
penyakit.
Upaya pengendalian mungkin diarahkan pada agen
penyakit, sumbernya, atau reservoirnya.
Langkah 10:
Menyampaikan Hasil Penyelidikan
Penyampaian hasil dapat dilakukan dengan
dua cara:
(1) Laporan lisan pada pejabat setempat
dilakukan di hadapan pejabat setempat dan mereka
yang bertugas mengadakan pengendalian dan
pencegahan
(2) laporan tertulis
Penyampaian hasil penyelidikan
1) Laporan harus jelas, meyakinkan, disertai rekomendasi yang
tepat dan beralasan
2) Sampaikan hal-hal yang sudah dikerjakan secara ilmiah;
kesimpulan dan saran harus dapat dipertahankan secara
ilmiah
3) Laporan lisan harus dilengkapi dengan laporan tertulis,
bentuknya sesuai dengan tulisan ilmiah (pendahuluan, latar
belakang, metodologi, hasil, diskusi, kesimpulan, dan saran)
4) Merupakan cetak biru untuk mengambil tindakan
5) Merupakan catatan dari pekerjaan, dokumen dari isu legal,
dan merupakan bahan rujukan apabila terjadi hal yang sama
di masa datang
Laporan Tertulis
a. Pendahuluan (gambaran peristiwa)
b. Latar belakang (geografis, politis, ekonomis,
demografis, historis)
c. Uraian tentang investigasi yang dilakukan (alasan,
metode, sumber informasi)
d. Hasil investigasi (fakta, karakteristik kasus, angka
serangan, tabulasi, kalkulasi, kurva, pemeriksaan
laboratorium, kemungkinan sumber infeksi, suspek
suatu sumber penularan, dan lain-lain)
e. Analisis data dan simpulan
g. Uraian dampak
Populasi: akibat kesehatan, hukum, ekonomis
Tindakan penanggulangan terhadap
Populasi status kekebalan, cara hidup
Reservoir jumlah, distribusi
Vektor jumlah, distribusi
Penemuan penyebab menular baru