Penularan penyakit ini bisa melalui tikus, babi, sapi, kambing, kuda,
anjing, serangga, burung, landak, kelelawar dan tupai.
Common Maintenance Hosts of the Pathogenic Leptospires
Associated with Disease in Domestic Animals in the USA and
Canada
Leptospiral Serovar Maintenance Hosts
Canicola Dogs
Hardjo Cattle
Icterohaemorrhagiae Rats
Leptospira menembus membran mukosa atau kulit yang rusak. Setelah masa
inkubasi (4-20 hari) leptospira beredar di dalam darah dan bereplikasi dalam
banyak jaringan termasuk hati, ginjal , paru-paru , saluran kelamin , dan CNS
selama 7-10 hari. Selama periode bakteremia dan kolonisasi jaringan, terjadi
tanda-tanda klinis leptospirosis akut, yang bervariasi tergantung serovar dan
host. Antibodi dapat dideteksi dalam serum segera setelah leptospiremia yang
akan membersihkan leptospira dari darah dan sebagian besar organ. Tanda-
tanda klinis leptospirosis akut menurun, pemulihan organ memerlukan
beberapa waktu untuk kembali ke fungsi normal .
Patogenesa Penyakit
Bakteremia ini dapat merusak pembuluh darah
dan melisiskan darah.
Enzim lipase : merusak membran sel darah dan sel
endotel berakibat pendarahan multi organ.
Lisisnya sel darah merah membuat hati meningkatkan
kerjanya
Ikhterus hepatik : rusaknya sel-sel hati dan
ikhterus post-hepatik karena
tersumbatnya duktus choledukus oleh bakteri
tersebut dan reruntuhan sel dinding duktus.
Umumnya leptospira dapat dieliminasi dari
sebagian besar organ oleh antibodi yang
diproduksi tubuh.
Di ginjal kuman akan migrasi ke interstitium, tubulus
renal, dan tubular lumen menyebabkan nefritis
interstitial dan nekrosis tubular (endotoksin).
Gagal ginjal biasanya karena kerusakan tubulus,
hipovolemia karena dehidrasi dan peningkatan
permeabilitas kapiler (hemolisin).
Gangguan hati berupa nekrosis sentrilobular dengan
proliferasi sel Kupffer menyebabkan ikterus.
Leptospira juga dapat menginvasi otot skeletal
menyebabkan edema, vakuolisasi miofibril, dan
nekrosis fokal.
Gangguan sirkulasi mikro muskular dan peningkatan
permeabilitas kapiler dapat menyebabkan kebocoran
cairan dan hipovolemi sirkulasi. Gangguan paru
adalah mekanisme sekunder kerusakan alveolar and
vaskular interstitial yang mengakibatkan hemoptu.
Penyakit sangat ringan berat (fatal) keluron 5 bulan ke
atas (janin mati)
KLINIS
Manusia
Tanda :
Infeksi leptospirosis mempunyai manifestasi yang sangat bervariasi dan kadang
asimtomatis, sehingga sering terjadi misdiagnosis.
Hampir 15-40% penderita terpapar infeksi tidak bergejala tetapi serologis positif.
Masa inkubasi 7-12 hari dengan rentang 2-20 hari. Sekitar 90% penderita ikterus
ringan, 5-10% ikterus berat yang sering dikenal sebagai penyakit Weil
Mortalitas / Morbiditas
Tingkat kematian pada leptospirosis berat berkisar dari 5-40 % .
Kebanyakan bentuk ringan atau subklinis 90 %.
Orang tua dan penurunan fungsi imun berisiko tertinggi berdampak kematian .
Perjalanan penyakit leptospira terdiri dari 2 fase, yaitu fase septisemia
dan fase imun. Pada periode peralihan fase selama 1-3 hari kondisi
penderita membaik.
Fase awal sekitar 4-7 hari, ditandai gejala nonspesifik seperti flu
dengan beberapa variasinya.
Oksitertrasiklin
Streptomisin (begitu gejala klinis tampak)
Streptomisin
(eliminasi kuman di ginjal)
Penisilin G (Ampisilin)
Eritromisin
(Sepsis)
Doksisiklin oral
Penelitian terakhir menunjukkan sefalosporin sama efektifnya dengan
doksisiklin dan penisilin pada fase akut. Amoksisilin adalah terapi
alternatif.
Injeksi oxytetracycline long-acting (20 mg / kg) dan telah terbukti
efektif pada sapi yang terinfeksi dengan serovar hardjo
Hewan sembuh dapat sebagai karier
Pengendalian
Pengobatan : tetracycline, oxytetracycline, ceftiofur, tilmicosin,
tulathromycin, eritromisin, Tiamulin , dan tylosin
Injeksi oxytetracycline long-acting (20 mg / kg) dan telah terbukti efektif
pada sapi yang terinfeksi dengan serovar hardjo.
Pencegahan
Vaksinasi hewan rentan (pomona dan hardjo)
Pengobatan pada pengidap
Hindarkan terhadap reservoar (babi, tikus)
Higiene sanitasi lingkungan, kontrol binatang pengerat seperti tikus harus
diperhatikan secara ketat.
Erysipelas
Uji Laboratorium
Biakan kuman dengan inkubasi CO2 selama 3 hari
Uji Serologis (ELISA)
Amoxicilin, Ampicilin, Colistin, Enrofloxacin,
Erytromycin, Flumequin, Gentamycin, Neomycin,
Penicillin, Streptomycin, Sulfadiazine/Trimetoprim,
Sulfametoxazol/Trimetoprim, Synulox, Tetracyclin dan
Thiamulin jenis obat yang telah disebutkan diatas dapat
dipilih sesuai dengan kondisi pasien