Anda di halaman 1dari 22

STOIKIOMETRI

KELOMPOK 2

TEKNIK MESIN S1
FAKULTAS
UNIVERSITAS SAINS DAN
TEKNOLOGI JAYAPURA
2017/2018
DISUSUN OLEH:

NAMA NPM
1.IBRAHIM 17 211 007
2.AGUNG.D.ANTONIUS 17 211 024
3.DANIEL.S.M.LISAPALI 17 211 032
4.ELIPIN DIMI 17 211 026
5.IRVAN JOKKAS 17 211 020
6.MARSLUS.G.KABES 17 211 018
7.BABANG EKO JULIANTO 17 211 013
8.DHARMACAKRA.R 17 211 011
9.BERNARD FOISA 17 211 030
10.MUHAMAD.R.FAJRIN 17 211 001
1. Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)
massa zat sebelum reaksi sama dengan massa zat setelah
reaksi
Contoh :
S(s) + O2(g) SO2(g)
1 mol S bereaksi dengan 1 mol O2 membentuk 1 mol SO2. 32 gram S
bereaksi dengan 32 gram O2 membentuk 64 gram SO2. Massa total
reaktan sama dengan massa produk yang dihasilkan.
H2(g) + O2(g) H2O(l)
1 mol H2 bereaksi dengan mol O2 membentuk 1 mol H2O. 2 gram H2
bereaksi dengan 16 gram O2 membentuk 18 gram H2O. Massa total
reaktan sama dengan massa produk yang terbentuk.
2. Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)
perbandingan massa unsur-unsur pembentuk senyawa
selalu tetap, sekali pun dibuat dengan cara yang berbeda
Contoh :
S(s) + O2(g) SO2(g)
Perbandingan massa S terhadap massa O2 untuk membentuk
SO2 adalah 32 gram S berbanding 32 gram O2 atau 1 : 1. Hal
ini berarti, setiap satu gram S tepat bereaksi dengan satu
gram O2 membentuk 2 gram SO2. Jika disediakan 50 gram S,
dibutuhkan 50 gram O2 untuk membentuk 100 gram SO2.
H2(g) + O2(g) H2O(l)
Perbandingan massa H2 terhadap massa O2 untuk
membentuk H2O adalah 2 gram H2 berbanding 16 gram
gram O2 atau 1 : 8. Hal ini berarti, setiap satu gram H2 tepat
bereaksi dengan 8 gram O2 membentuk 9 gram H2O. Jika
disediakan 24 gram O2, dibutuhkan 3 gram H2 untuk
membentuk 27 gram H2O.
3. Hukum Perbandingan Volume (Hukum Gay Lussac)
Hanya berlaku pada reaksi kimia yang melibatkan fasa gas
pada suhu dan tekanan yang sama, perbandingan volume gas
pereaksi dengan volume gas hasil reaksi merupakan bilangan bulat
dan sederhana (sama dengan perbandingan koefisien reaksinya)
Contoh :
N2(g) + 3 H2(g) 2 NH3(g)
Perbandingan volume gas sama dengan perbandingan koefisien
reaksinya. Hal ini berarti, setiap 1 mL gas N2 tepat bereaksi dengan 3 mL
gas H2 membentuk 2 mL gas NH3. Dengan demikian, untuk memperoleh
50 L gas NH3, dibutuhkan 25 L gas N2 dan 75 L gas H2.
CO(g) + H2O(g) CO2(g) + H2(g)

Perbandingan volume gas sama dengan perbandingan koefisien


reaksinya. Hal ini berarti, setiap 1 mL gas CO tepat bereaksi dengan 1 mL
gas H2O membentuk 1 mL gas CO2 dan 1 mL gas H2. Dengan demikian,
sebanyak 4 L gas CO membutuhkan 4 L gas H2O untuk membentuk 4 L
gas CO2 dan 4 L gas H2.
4. Hukum Avogadro
Hanya berlaku pada reaksi kimia yang melibatkan fasa gas
pada suhu dan tekanan yang sama, gas-gas yang
volumenya sama mengandung jumlah mol yang sama
Hukum Avogadro berkaitan erat dengan Hukum Gay Lussac
Contoh :
N2(g) + 3 H2(g) 2 NH3(g)
Perbandingan mol sama dengan perbandingan koefisien reaksinya.
Hal ini berarti, setiap 1 mol gas N2 tepat bereaksi dengan 3 mol gas
H2 membentuk 2 mol gas NH3. Perbandingan volume gas sama
dengan perbandingan koefisien reaksinya. Hal ini berarti, setiap 1
L gas N2 tepat bereaksi dengan 3 L gas H2 membentuk 2 L gas NH3.
Dengan demikian, jika pada suhu dan tekanan tertentu, 1 mol gas
setara dengan 1 L gas, maka 2 mol gas setara dengan 2 L gas.
Dengan kata lain, perbandingan mol gas sama dengan
perbandingan volume gas.
Massa atom tidak mungkin diukur, sebagai gantinya kita
bisa menghitung massa atom relatif. Apakah itu? Simak
penjelasannya berikut ini.
Suatu hal yang tidak mungkin untuk dilakukan yaitu
menentukan massa suatu atom dengan menimbang sebuah
atom. Mengapa? Oleh karena atom merupakan partikel yang
sangat kecil. Namun demikian, dengan perkembangan
teknologi, massa atom dapat ditentukan dengan alat
Spektrometer massa. Alat ini bukan merupakan neraca,
tetapi sutu alat rekayasa teknologi yang mampu untuk
menentukan massa partikel partikel yang sangat kecil
Hasil dari spektrometer massa (spektrografnya) berupa
kurva yang menunjukan massa dan persentase kelimpahan
isotop dari atom atom tersebut yang terdapat di alam.
Seperti telah dibahas dalam teori atom bahwa atom atom
tertentu di alam dapat mempunyai massa berbeda. Oleh
karena itu, massa atom relatif dihitung berdasarkan massa
rata rata dari keseluruhan isotop atom yang terdapat di
alam.
Dengan menggunakan alat tersebut, ternyata atom hidrogen
(atom paling ringan di antara atom atom yang lain)
mempunyai massa 1,67 x 10-27 kg.
Mengukur massa adalah membandingkan massa suatu
benda terhadap benda yang lain. Massa benda
pembanding disebut sebagai massa standar. Misalnya,
kita menimbang gula dan dinyatakan massanya 1 kg,
maka sebenarnya massa gula tersebut adalah sama
(sebanding) dengan massa anak timbangan yang
massanya 1 kg. Sebagai standar massa dalam
penimbangan gula tersebut adalah massa anak
timbangan.
Massa Molekul Relatif
Berat molekul atau biasa disebut molekul relatif (Mr)
adalah berat suatu molekul dalam satuan massa atom (sma).
Berat molekul dapat dihitung dengan menjumlahkan berat
seluruh atom yang menyusunnya[1]. Berat molekul
merupakan variabel yang penting karena berhubungan
langsung dengan sifat-sifat fisika polimer. Pada umumnya,
polimer dengan berat molekul tinggi bersifat lebih kuat,
tetapi berat molekul yang terlalu tinggi menyebabkan
kesukaran dalam prosesnya. Kelarutan merupakan prasyarat
untuk menetapkan berat molekul. Untuk menetapkan berat
molekul senyawa sederhana digunakan teknik spektrometri
massa, penurunan titik beku, kenaikan titik didih, dan ketika
hadir gugus fungsi yang cocok. Teknik kovensional dari
spektrometri massa tidak banyak lagi digunakan dalam
bidang polimer di luar karakterisasi produk-produk
degradasi polimer karena syarat-syarat pengukurannya
untuk sampel yang mudah menguap. Akhir-akhir ini telah
ditemukan beberapa perkembangan baru yang menarik
dalam desorpsi medan yang telah memperluas spektrometri
massa ke dalam daerah makromolekul. Namun
perkembangan demikian masih dalam fase awal dan tidak
memiliki pemakaian rutin dari metode-metode yang lebih
[2]
Rumus menentukan nilai berat
molekul
A.pengertian mol yang dijelaskan sebagai
B.Menjelaskan arti massa atom relatif (Ar)
dan massa molekul relatif (Mr).
C.Menentukan massa atom relatif dari massa
rata-rata dan kelimpahan isotop.
B. Hubungan Jumlah Mol dengan Massa Molar ( Ar / Mr )
dan Massa
Telah diketahui bahwa satu mol adalah jumlah zat yang
mangandung partikel (atom, molekul, ion) sebanyak atom
yang terdapat dalam 12 gram karbon dengan nomor massa
12 (karbon-12,C-12). Sehingga terlihat bahwa massa 1 mol C-
12 adalah 12 gram. Massa 1 mol zat disebut massa molar.
Massa molar sama dengan massa molekul relatif (Mr) atau
massa atom relatif (Ar) suatu zat yang dinyatakan dalam
gram.
1. Massa Atom Relatif (Ar)
Perbandingan massa satu atom dengan massa atom standar
disebut massa atom relatif (Ar). Karena atom sangat ringan,
maka tidak dapat digunakan satuan g dan kg untuk massa
atom, maka digunakan satuan massa atom (s. m. a). 1 s.m.a =
1,66 x 10-24 g

Anda mungkin juga menyukai