Oleh:
INDRI SUTANTI
110.2009.141
Pembimbing:
dr. Abidin, Sp. OT
KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN ILMU BEDAH
RS TK II RIDWAN MEURAKSA KESDAM JAYA / JAYAKARTA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
DEFINISI
1. Kekerasan langsung
2. Kekerasan tidak langsung
3. Kekerasan akibat tarikan otot
KLASIFIKASI
A. Berdasarkan sifat fraktur :
- Fraktur tertutup/closed/simple
- Fraktur terbuka/open/compound
G. Fraktur kelelahan
KLASIFIKASI TSCHERNE
Pada fraktur tertutup ada klasifikasi tersendiri yang
berdasarkan keadaan jaringan lunak sekitar trauma,
yaitu:
Tingkat 0: fraktur biasa dengan sedikit atau tanpa
cedera jaringan lunak sekitarnya.
Tingkat 1: fraktur dengan abrasi dangkal atau memar
kulit dan jaringan subkutan.
Tingkat 2: fraktur yang lebih berat dengan kontusio
jaringan lunak bagian dalam danpembengkakan.
Tingkat 3: cedera berat dengan kerusakan jaringan
lunak yang nyata dan ancaman sindroma
kompartement
MANIFESTASI KLINIK
. Deformitas
. Bengkak/edema
. Echimosis (memar)
. Spasme otot
. Nyeri
. Kurang/hilang sensasi
. Krepitasi
. Pergerakan abnormal
. Rontgen abnormal
DIAGNOSIS
Fraktur biasanya menyertai trauma. Untuk itu sangat
penting untuk melakukan pemeriksaan terhadap
jalan napas (airway), proses pernapasan (breathing),
dan sirkulasi (circulation), apakah terjadi syok atau
tidak. Bila sudah dinyatakan tidak ada masalah lagi,
baru dilakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik
secara terperinci. Waktu terjadinya kecelakaan
penting ditanyakan untuk mengetahui berapa lama
sampai di RS, mengingat golden period 1-6 jam.
Bila lebih dari 6 jam, komplikasi infeksi semakin
besar.
Anamnesis
Riwayat trauma
Trauma dapat terjadi karena kecelakaan lalu lintas,
jatuh dari ketinggian, atau jatuh di kamar mandi pada
orang tua,
penganiayaan,
tertimpa benda berat,
kecelakaan pada pekerja oleh karena mesin atau
trauma olah raga.
Nyeri
Pembengkakan
Gangguan fungsi anggota gerak atau kelainan
gerak
Deformitas atau kelainan bentuk
PEMERIKSAAN FISIK
A. Inspeksi/Look
Pemeriksaan lain
. Pemeriksaan mikroorganisme kultur dan test sensitivitas
. Biopsi tulang dan otot
. Elektromyografi
. Arthroscopy
. Indium Imaging
. MRI
PENATALAKSANAAN
1. Rekognisi/pengenalan
2. Reduksi/manipulasi/reposisi
3. Retensi/Immobilisasi
4. Rehabilitasi
METODE PENGOBATAN
1. Konservatif
2. Reduksi tertutup dengan fiksasi
eksterna atau fiksasi perkutaneus
dengan K-wire
3 Reduksi terbuka dan fiksasi interna
atau fiksasi eksterna tulang
4. Eksisi fragmen tulang dan penggantian
dengan protesis
Terapi Konservatif