RUMAH SAKIT UMUM DR. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH 2017
Laporan Kasus
INVAGINASI Oleh: ARIKA ANGGRAINI ANGGUN ROSALINA
Pembimbing: Dr. T. Yusriadi, Sp.BA I. PENDAHULUAN
Invaginasi prolapsus suatu bagian usus ke dalam
lumen bagian yang tepat berdekatan.
Invaginasi atau intususepsi sering ditemukan pada
anak dan jarang pada orang muda dan dewasa.
Kebanyakan pada kelompok umur 2-12 bulan.
Laki-laki berbanding perempuan 4:1 Insidensi bervariasi dari 1-4 per 1.000 kelahiran hidup Invaginasi pada anak biasanya idiopatik karena tidak diketahui penyebabnya
Gejala klinis tersering pada invaginasi adalah
muntah (89,5%), nyeri perut dan menangis kuat (89,5%), demam (52,6%), bloody stool (26,3%), massa abdomen (15,8%), hematemesis (10,5%).
Diagnosis dini penting untuk mencegah
terjadinya komplikasi seperti perforasi dan peritonistis. II.TINJAUAN PUSTAKA Definisi
Invaginasi adalah proses dimana
segmen intestin masuk ke dalam bagian lumen usus yang dapat menyebabkan obstruksi pada saluran cerna. Bagian usus yang masuk disebut intususeptum dan bagian yang menerima intususeptum dinamakan intususipiens. Umumnya bagian yang proksimal (intususeptum) masuk ke bagian distal (intususipien Oleh karena itu, invaginasi disebut juga intususepsi. ANATOMI
Usus halus mempunyai bentuk berlipat-lipat
terbentang dari pylorus sampai caecum dengan panjang 270 cm sampai 290 cm, panjang duodenum diperkirakan sekitar 20 cm, jejunum 100-110 cm, dan ileum 150-160 cm.
Kolon dimulai dari ileum terminale sampai
rectum dengan panjang sekitar 150 cm. Kolon dibagi lagi menjadi kolon ascenden, tranversum, descenden dan sigmoid. ETIOLOGI Penyebab tersering terjadinya intususepsi belum diketahui.
Berhubungan erat dengan infeksi rotavirus atau
adenovirus
Pemberian makanan padat dini
5-10%, hal-hal pendorong seperti apendiks yang
terbalik, divertikulum Meckel, polip usus, duplikasi, atau limfosarkoma. KLASIFIKASI Invaginasi diklasifikasikan menjadi 4 kategori berdasarkan lokasi terjadinya: Entero-enterika : usus halus masuk ke dalam usus halus Colo-kolika: kolon masuk ke dalam kolon Ileo-colica: ileum terminal yang masuk ke dalam kolon asendens Ileosekal: ileum terminal masuk ke dalam sekum di mana lokus minorisnya adalah katup ileosekal. PATOFISIOLOGI Obstruksi akumulasi gas dan cairan di dalam lumen proksimal dari letak obstruksi tekanan intussuseptum distensi peradangan dan hambatan aliran darah ke proksimal iskemia
Mesentrium proksimal tertarik ke dalam
usus distal terjepit strangulasi aliran vena terhambat dan edema red current stool MANIFESTASI KLINIS Tanda & Gejala : serangan rasa sakit/kholik (Rasa sakit berhubungan dengan passase dari intususepsi). Muntah (Stenosis Pilorus : Encer dan asam ,Obstruksi usus halus : Berwarna kehijauan ,Obstruksi kolon : onset muntah lama) keluarnya darah melalui rektum (red currant jelly) terdapatnya masa yang teraba di perut Trias
Nyeri perut yang datangnya secara tiba-tiba, nyeri
bersifat serangan-serangan., nyeri menghilang selama 10 20 menit, kemudian timbul lagi serangan baru.
Teraba massa di perut berbentuk sosis
Buang air besar campur darah dan lendir (red
currant jelly) Diagnosis Fisik Palpasi abdomen : nyeri tekan (+) Sausage like sign = massa seperti sosis (sausage shaped) abdomen sebelah kanan atas, sefalokaudal (bila di epigastrium melintang) Dances Sign : daerah yang ditinggalkan intususeptum akan teraba kosong Pemeriksaan RT : teraba seperti portio uteri, feces bercampur lendir + darah pada sarung tangan )
Red currant jelly (stool)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Foto polos abdomen suatu massa jaringan lunak
memanjang (biasanya di kuadran kanan atas pada anak-anak) dengan obstruksi usus di bagian proksimalnya.
USG abdomen gambaran target sign pada
potongan melintang invaginasi dan pseudo kidney sign pada potongan longitudinal invaginasi
Barium enema cupping sign, letak invaginasi,
coiled spring appearance. Merupakan gold standard dalam mendiagnosis invaginasi. Dilakukan jika pasien ditemukan dalam kondisi stabil PEMERIKSAAN PENUNJANG CUPPING SIGN Coiled Spring Apearance DIAGNOSIS BANDING Divertikulum Meckel
Ileus Obstruktif
Volvulus
Gastroenteritis
Prolapsus recti atau Rectal prolaps
TATALAKSANA
Dasar pengobatan pada invaginasi ialah reposisi usus yang
masuk ke lumen usus lainnya. Reposisi dapat dicapai dengan barium enema, reposisi pneumostatik atau melalui pembedahan. TATALAKSANA Kasus invaginasi di RS kasus gawat darurat Tindakan pertama yaitu: Tindakan perbaikan keadaan umum (resusitasi cairan dan elektrolit) Pemasangan sonde lambung untuk dekompresi & mencegah aspirasi. Rehidrasi. Obat-obat penenang untuk penahan rasa sakit dan antibiotik. Setelah keadaan umum baik dilakukan tindakan pembedahan, bila jelas telah tampak tanda-tanda obstruksi usus atau dilakukan tindakan reposisi bila tidak terdapat kontraindikasi. PROGNOSIS
Intususepsi pada bayi yang tidak ditangani akan
selalu berakibat fatal. Angka rekurensi pasca reduksi intususepsi dengan enema barium adalah sekitar 10% dan dengan reduksi bedah sekitar 2- 5%; tidak pernah terjadi setelah dilakukan reseksi bedah. Mortalitas sangat rendah jika penanganan dilakukan dalam 24 jam pertama dan meningkat dengan cepat setelah waktu tersebut, terutama setelah hari kedua.4