Tidak diketahui.
Dari penelitian diketahui Miastenia Gravis
berhubungan dengan timus yang membesar
(timoma ).
EPIDEMIOLOGI :
I. Okular Miastenia.
Terkenanya otot-otot mata saja dengan ptosis dan
diplopia ringan dan tidak ada kematian .
Sering pada laki-laki.
II A. Generalized Myasthenia Ringan.
- Progresif lambat
- Tidak terdapat krisis
- Responsif terhadap obat.
II.B. Generalized Myasthenia Sedang
Elektromiografi( E.M.G )
Terjadi penurunan amplitudo potensial unit motorik.
Pemeriksaan Antibodi.
PENGOBATAN :
Antikholin esterase
1.Piridostigmin bromide ( Mestinon ,60 mg ) 30 120mg / 3
jam.
Indikasi :
- Setelah timektomi dari timoma invasif
- Penderita yang tidak dapat dikontrol secara memuaskan
- Kelompok usia lanjut > 50 th
- Tipe okular murni.
Azatrioprin
Obat ini deberikan dengan dosis 2,5 mg / kg BB selama 8
mgg.
Dianjurkan pemberian bersama-sama dengan
prednisoslon.
Timektomi
Indikasi :
- Timoma
- MG (generalized ) yang tak dapat dikontrol dg
antikolinesterase
- penderita < 50 th
- 6 12 bl setelah MG tidak ada remisi spontan.
Miastenia Krisis
Keadaan penderita yang cepat memburuk, terjadi karena ;
- pekerjaan fisik berlebihan
- emosional
- infeksi
- melahirkan
- obat-obat yang menyebabkan neuromuskular
blok ( Strepto, Neomicyn, curare, quinine).
Tindakan terhadap kasus ini adalah sbb :
bebaskan jalan nafas
pemberian antikholin esterase
obat imunosupresan dan plasmaferesis.
Kholinergik Krisis
Karena overdosis / mendekati dosis bahaya dari obat
antikholin esterase.
Gejala-gejala :
- muntah-muntah
- berkeringat
- hipersalivasi
- lakrimasi
- miosis
- pucat
- hipotensi
Tindakan :