FEEDBACK
KAJIAN TIPOLOGI OBJEK PROSES
DESAIN
IDENTIFIKASI OBJEK
KAJIAN TEMA WAJIB
STUDI KASUS/LITERATUR
KAJIAN TEMA PILIHAN
& STUDI KOMPARATIF
ANALISIS
PERANCANGAN
FEEDBACK
KONSEP
ANALISIS DATA DATA
PERANCANGAN TEKNIS DAN NON TEKNIS
INFORMASI RANCANGAN
TRANSFORMASI
KONSEP DESAIN
KERANGKA PIKIR
FINALISASI
KONSEP DESAIN
KAJIAN TIPOLOGI
OBJEK
TIPOLOGI HISTORIKAL OBJEK
Secara etimologis, museum berasal dari
kata Yunani, atau mouseion, yang sebenarnya merujuk kepada
nama kuil untuk sembilan Dewi Muses, anak-anak Dewa Zeus yang
melambangkan ilmu dan kesenian.Bangunan lain yang diketahui
berhubungan dengan sejarah museum adalah bagian kompleks perpustakaan
yang dibangun khusus untuk seni dan sains, terutama filsafat dan riset
di Alexandria oleh Ptolemy I Soter pada tahun 280 SM
Pengamanan, yang meliputi kegiatan perlindungan untuk menjaga koleksi dari gangguan atau kerusakan
oleh faktor alam dan ulah manusia.
2. Sebagai sumber informasi:
Penelitian dilakukan untuk mengembangkan kebudayaan nasional, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Penyajian wajib tetap memperhatikan aspek pelestarian dan pengamanannya.
DESKRIPSI OBJEK
Museum adalah lembaga permanen
yang tidak mencari keuntungan,
diabdikan untuk kepentingan
masyarakat dan perkembangannya,
terbuka untuk umum, yang
mengumpulkan, melestarikan,
museum adalah lembaga meneliti, mengkomunikasikan dan
tempat penyimpanan, memamerkan bukti-bukti bendawi
perawatan, pengamanan dan manusia dan lingkungannya untuk
pemanfaatan benda-benda tujuan studi, penelitian dan
bukti material hasil budaya kesenangan
manusia, serta alam dan (International Council of Museums,
lingkungannya guna menunjang 2006)
upaya perlindungan dan gedung yang digunakan
pelestarian kekayaan budaya sebagai tempat untuk
bangsa (Peraturan Pemerintah pameran tetap benda-
No.19 tahun 1995) benda yang patut
mendapat perhatian
umum, seperti peninggalan
sejarah, seni, dan ilmu;
tempat menyimpan barang
kuno;
( Kamus Besar Bahasa
Indonesai )
IDENTIFIKASI OBJEK
PENDEKATAN
PROGMATIK
Konsep jenis ini menekankan pada upaya untuk mengidentifiksi
permasalahan pada suatu proyek atau perancangan. Jadi ketika kita di
hadakan pada suatu perancangan, kenali dulu permasalahannya,
identifikasinya lebih detail. Kemudian mencari solusi desain dengan
pemecahan berbagai sumber. Hal ini yang disebut dengan progmatik atau
tanggapan langsung dan pemecahan masalah
LATAR BELAKANG
MUSEUM ADALAH INSTITUSI PERMANEN , NIRLABA MELAYANI KEBUTUHAN PUBLIK , DENGAN SIFAT TERBUKA ,MELAKUKKAN
PENGOLEKSIAN ,MENGKONSERVASI ,MERISET DAN MEMAMERKAN BENDA NYATA KEPADA MASYARAKAT UNTUK KEBUTUHAN
PENGETAHUAN , PENDIDIKAN DAN KESEHATAN .
ADAPUN PEMBANGUNAN MUSEUM DI INDONESIA BISA DIKATAKAN MENGALAM KEMAJUAN CUKUP PESAT BEBERAPA TAHUN
BELEKANGAN INI , HASIL INI TENTUNYA TIDAK TERLEPAS DARI PROGRAM PRIORITAS NASIONAL YAITU REVITALISASI MUSEUM DAN
GERAKAN NASIONAL CINTA MUSEUM, SEHINGGA PERKEMBANGAN PERMUSEUMAN DI INDONESIA BAIK SECARA KUALITAS DAN
KUANTITAS TUMBUH DENGAN SIGNIFIKAN.
MANADO ADALAH SEBUAH KOTA YANG TERLETAK DI SULAWESI UTARA, KOTA YANG MENUJU KOTA METROPOLITAN.
HAMPIR SEMUA PEMBANGUNAN DILAKSANAKAN DISEGALA BIDANG YANG PADA INTINYA UNTUK MENCAPAI KEADAAN YANG
LEBIH BAIK. SALAH SATUNYA PADA SEKTOR PEMBANGUNAN.
DALAM, SELAIN SEKOLAH PEMBANGUNAN MUSEUM JUGA DIKATAKAN PENTING UNTUK MENUNJANG PEMBELAJARAN DI
LUAR SEKOLAH.
UNTUK ITU DALAM UPAYA MENINGKATKAN PELAYANAN DALAM SEKTOR PENDIDIKAN DI KOTA MANADO MAKA PERLUNYA
PEMBANGUNAN MUSEUM UNTUK MENUNJANG KEGIATAN PEMBELAJARAN, DAN MEMBERIKAN INFORMASI.
MAKSUD DAN TUJUAN
MAKSUD DAN TUJUAN DIDIRKANNYA MUSEUM SENDIRI ADALAH ,MEMPEROLEH
MERAWAT ,MENGHUBUNGKAN DAN MEMAMERKAN ARTEFAK ARTEFAK
PERIHAL JATI DIRI MANUSIA DAN LINGKUNGANNYA .SELAIN ITU JUGA
BERTUJUAN UNTUK MENYAJIKAN SERTA MELESTARIKAN WARISAN BUDAYA
MASYARAKAT UNTUK TUJUAN STUDI , PENELITIAN , DAN KESENANGAN ATAUPUN
HIBURAN.
IZIN IZIN
MENDIRIKAN MUSEUM
MENDIRIKAN MUSEUM
Pendirian sebuah museum memiliki acuan hukum, yaitu:
2 Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-undang RI Nomor 5 Tahun
1992
3 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1995 tentang Pemeliharaandan Pemanfaatan Benda Cagar
Budaya di Museum
PENGUNJUNG PENGELOLA
Kelompok Para Ahli, Peneliti, dan Seniman Bagian Konservasi dan Preservasi
Bagian Perpustakaan
AKTIFITAS PEMAKAI
PEMAKAI AKTIFITAS
PENGUNJUNG:
Datang ke museum dengan motivasi rekreasi.
Waktu yang dibutuhkan tidak terlalu lama.
KELOMPOK UMUM / PENGUNJUNG BIASA Motivasi untuk mengetahui seluk beluk karya seni rupa yang
dipamerkan.
Datang ke museum biasanya sendiri / rombongan / organisasi
Datang ke museum dengan motivasi dan tujuan yang jelas.
Datang untuk menambah pengetahuan untuk mencari data
KELOMPOK PELAJAR DAN MAHASISWA
penulisan.
Waktu yang dibutuhkan relatif lama.
Datang untuk penelitian / mendapatkan informasi yang
diperlukan untuk mengadakan perbandingan dan mengukur
tingkat kreativitas mereka.
KELOMPOK AHLI, PENELITI, DAN SENIMAN
Biasanya sudah sering datang ke museum.
Datang untuk menambah pengetahuan untuk mencari data
penulisan.
PEMAKAI AKTIFITAS
PENGUNJUNG :
KELOMPOK TURIS / WISATAWAN ( TURIS ASING DAN DOMESTIK) Biasanya datang untuk menikmati karya seni rupa yang
dipamerkan dan tujuannya berekreasi.
PENGELOLA :
DIREKTUR (PIMPINAN) Bertugas mengelola museum / memimpin kegiatan untuk
kelangsungan permuseuman.
Mengadakan kegiatan surat-menyurat, urusan perlengkapan
dan ketertiban.
ADMINISTRASI (TATA USAHA)
Mengatur kepegawaian dan keuangan.
Mengadakan dokumentasi koleksi dan registrasi.
Bertugas dalam pengadaan, pengumpulan, penelitian terhadap
TENAGA PEMBENAHAN KOLEKSI (KURATORI) barang koleksi, pembenahan, serta mengidentifikasikan dan
mengklasifikasikan koleksi.
TENAGA PRESERVASI DAN KONSERVASI Bertugas untuk mengadakan konservasi dan preservasi.
Mengadakan restorasi / perbaikan dan reproduksi koleksi.
TENAGA PROPERASI Bertugas melakukan persiapan pameran dan pengadaan alat
pameran.
PEMAKAI AKTIFITAS
PENGELOLA :
Melakukan bimbingan bagi pengunjung yang membutuhkan.
Mengadakankegiatan sifatnya edukatif kultural. Perencanaan
program dan publikasi koleksi.
TENAGA BIMBINGAN EDUKASI DAN PUBLIKASI
Membawa dan mengembangkan ilmu pengetahuan.
Mengadakan kerjasama dan penyelidikan. Penolahan
administrasi, pemeliharaan, dan perawatan.
Bertugas melakukan pengecekan, perawatan, memperbaiki
peralatan yang rusak.
TENAGA MEKANIKAL ELEKTRIKAL Service, Keamanan, cleaning service, tukang kebun.
Keamanan.
Bertugas untuk menjaga keamanan lingkungan museum.
Bertanggungjawab terhadap kebersihan lingkungan museum.
Tukang kebun.
CLEANING SERVIS
Bertanggungjawab terhadap kebersihan, perawatan, dan
pemeliharaan taman.
KEBUTUHAN RUANG
ZONA KELOMPOK RUANG RUANG
RUANG PAMERAN
KOLEKSI RUANG KULIAH UMUM
RUANG ORIENTASI
RUANG PEMERIKSAAN
PUBLIK TEATER
FOOD SERVICE
NON KOLEKSI RUANG INFORMASI
TOILET UMUM
LOBBY
RETAIL
BENGKEL ( WORKSHOP )
BONGKAR MUAT
KOLEKSI LIFT BARANG
LOADING DOCK
NON-PUBLIK RUANG PEMERIKSAAN
ZONA KEBUTUHAN RUANG RUANG
NON-PUBLIK DAPUR KATERING
RUANG MEKANIKAL
RUANG ELEKTRIKAL
FOOD SERVICE-DAPUR
GUDANG
NON-KOLEKSI KANTOR RETAIL
KANTOR PENGELOLA
RUANG KONFERENSI
RUANG KEAMANAN
STORE
AUDITORIUM
BENGKEL FOOD
R. KULIAH
(WORKSHOP) SERVICE TEATER
KETERANGAN : DLL
PEMUATAN
KOLEKSI
RUANG RUANG
PENYIMPANA
N GUDANG ADMINISTR
KOLEKSI ASI
KAJIAN TEMA PERANCANGAN
KAJIAN TEMA WAJIB
ENVIRONMENTAL FILTER DALAM PENGERTIANNYA IALAH, BANGUNAN/ ARSITEKTUR
BERFUNGSI SEBAGAI MEDIA FILTERISASI LINGKUNGAN. LINGKUNGAN YANG DIMAKSUD BUKAN
HANYA BERSIFAT FISIK, TAPI JUGA BERUPA LINGKUNGAN SOSIAL. KATEGORI INI JUGA MENGANDUNG
PENGERTIAN BAHWA ARSITEKTUR YANG FUNGSIONAL ITU HARUS MAMPU BERADAPTASI DENGAN
LINGKUNGANNYA, DENGAN CARA MENGIKUTSERTAKAN KARAKTERISTIK-KARAKTERISTIK DOMINAN
YANG BIASANYA BERLAKU DALAM LINGKUNGAN TERSEBUT. DALAM HAL INI, KEHADIRAN SUATU
BENTUKAN ARSITEKTURAL PADA LINGKUNGAN TERTENTU DIHARAPKAN MAMPU MEMBERIKAN
NILAI TAMBAH DALAM HAL PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN TERSEBUT, TENTU SAJA ADA
UPAYA-UPAYA MENYARING ASPEK-ASPEK NEGATIF DAN MEMANFAATKAN ASPEK-ASPEK POSITIF YANG
ADA, BAHKAN MENINGKATKANNYA. FILTER LINGKUNGAN SANGAT DIPERLUKAN DALAM PENINJAUAN
ARSITEKTURAL TERHADAP PREILAKU MANUSIA SEKITAR, KARENA TANGGAPAN ATAU RESPON
MASYARAKAT AKAN SANGAT BERBEDA BILA FUNGSI FILTER LINGKUNGAN INI KURANG BERJALAN
DENGAN BAIK.
KAJIAN TEMA
KAJIAN TEMAPILIHAN
PILIHAN
ARSITEKTUR MODERN MINIMALIS
Bangunan modern minimalis adalah bangunan yang bersifat singular,
seragam dan tunggal, esensial, fungsi ruang sebagai titik awal desain
(functionalism) atau form follow function, clarity (kejelasan) dan
minimum sebagai tujuan dan nilai estetika (simplicity), menggunakan
unsur garis, tegak lurus dan bidang. Penghindaran dari elemen
arsitektur ornament dll.
MUSEUM SENI
MUSEUM SENI ATAU GALERI SENI MERUPAKAN SEBUAH BANGUNAN ATAU RUANG
KOSONG YANG DITUJUKAN UNTUK PAMERAN KARYA SENI YANG PADA UMUMNYA
MERUPAKAN KARYA SENI RUPA . MUSEUM SENI DAPAT BERUPA PUBLIK ATAUPUN
PRIVAT , YANG MEMBEDAKANNYA ADALAH KEPEMILIKKAN BENDA KOLEKSINYA .
STUDI KASUS
Museum Louvre (bahasa Perancis:Muse du Louvre; bahasa
Inggris: the Louvre Museum) adalah salah satu museum terbesar,
museum seni yang paling banyak dikunjungi dan sebuah monumen
bersejarah di dunia. Museum Louvre terletak di Rive
DroiteSeine, Arondisemen pertama di Paris, Perancis. Hampir
35.000 benda dari zaman prasejarah hingga abad ke-19 dipamerkan
di area seluas 60.600 meter persegi.
Museum ini bertempat di Istana Louvre (Palais du Louvre) yang
awalnya merupakan benteng yang dibangun pada abad ke-12 di
bawah pemerintahan Philip II. Sisa-sisa benteng dapat dilihat di
ruang bawah tanah museum. Bangunan ini diperluas beberapa kali
hingga membentuk Istana Louvre yang sekarang ini. Pada tahun
1682, Louis XIV memilih Istana Versailles sebagai kediaman
pribadi, meninggalkan Louvre untuk selanjutnya dijadikan sebagai
tempat untuk menampilkan koleksi-koleksi kerajaan.[5] Pada
tahun 1692, di gedung ini ditempati oleh Acadmie des Inscriptions
et Belles Lettres dan Acadmie Royale de Peinture et de
Sculpture. Acadmietetap di Louvre selama 100 tahun berikutnya.
Selama Revolusi Perancis, Majelis Nasional Perancis menetapkan
bahwa Louvre harus digunakan sebagai museum untuk
menampilkan karya-karya bangsa.
LOKASI SITE
donasi
Seni Islam
Koleksi seni Islam merupakan departemen terbaru
dari Museum Louvre, yang mencakup masa selama 13
abad dan 3 benua. Benda yang dipamerkan oleh
departemen ini adalah keramik, kaca, benda logam,
kayu, gading, karpet, tekstil dan miniatur, termasuk
diantaranya 5.000 karya dan 1.000 tembikar. Pada
awalnya, museum ini merupakan bagian dari
departemen seni dekorasi, yang kemudian berpisah
pada tahun 2003. Beberapa benda yang dipajang
diantaranya Pyxide d'al-Mughira, sebuah kotak gading
yang berasal adri abad ke-10 MAndalusia; Baptistery of
Saint-Louis atau lebih dikenal oleh masyarakat
Indonesia dengan Pembaptisan Saint-Louis, sebuah
bejana kuningan berukir yang berasal dari abad ke-13
atau 14 M masa Kesultanan Mamluk (Kairo);
dan Shroud of Saint-Josse atau Kain kafan Saint-Josse yang
berasal dari abad ke-10 M Iran.
Koleksi Seni Pahat
Departemen Seni Pahat mengkhususkan
diri terhadap karya yang dibuat sebelum
tahun 1850 dan tidak termasuk ke dalam
departemen Yunani, Etruskan dan
Romawi. Museum Louvre merupakan
tempat penyimpanan material pahatan
sejak lokasi museum tersebut masih
berfungsi sebagai istana; namun hanya
karya kuno yang dipajang hingga tahun
1824, kecuali karya Michelangelo yang
berjudul Dying Slave dan Rebellious Slave.
Pada awalnya, jumlah koleksi museum
hanya berjumlah 100 buah, sisa dari
koleksi patung kerajaan diletakkan di
Versailles.
STRUKTUR MUSEUM LOUVRE
Piramida Louvre (Pyramide du Louvre) adalah kaca besar dan piramida logam,
dikelilingi oleh tiga piramida yang lebih kecil, di halaman utama (Cour
Napoleon) dari Istana Louvre (Palais du Louvre) di Paris. Piramida besar
berfungsi sebagai pintu masuk utama ke Museum Louvre. Selesai pada tahun
1989, telah menjadi landmark kota Paris.
Ditugaskan oleh Presiden Perancis Franois Mitterrand tahun 1984, dirancang
oleh arsitek IM Pei, yang bertanggung jawab untuk desain Museum Miho di
Jepang, dan Place Ville-Marie di Montreal, dan National Gallery of Art (Timur
Gedung ) di Washington, DC antara lain. Struktur, yang dibangun seluruhnya
dengan segmen kaca, mencapai ketinggian 20,6 meter (sekitar 70 kaki); dasar
persegi yang memiliki sisi 35 meter (115 kaki). Ini terdiri dari 603 segmen
berbentuk belah ketupat dan 70 kaca segitiga.
Struktur piramida direkayasa oleh Knoll Nicolet Chartrand Ltd Montreal
(Piramida struktur / Konsultan Desain) dan Rice Francis Ritchie (juga dikenal
sebagai RFR) Paris (Piramida Struktur / Konstruksi Tahap). Lobi masuk museum
Louvre di bawah piramida. (Diambil dengan lensa Nikkor fisheye 7.5mm).
Piramida dan lobi bawah tanah di bawahnya diciptakan karena serangkaian
masalah dengan pintu masuk utama Louvre yang asli, yang tidak bisa lagi
menangani sejumlah besar pengunjung di dasar sehari-hari. Pengunjung yang
masuk melalui piramida turun ke lobi yang luas kemudian kembali naik ke
bangunan utama Louvre.
INTERIOR MUSEUM LOUVRE
EKSTERIOR MUSEUM LOUVRE
STUDI KASUS 2
MUSEUM SOLOMON R. GUGGENHEIM
MUSEUM SOLOMON R. GUGGENHEIM
YANG TERLETAK DI NEW YORK , AMERIKA
SERIKAT MERUPAKAN SALAH SATU
MUSEUM SENI MODERN YANG DIBANGUN
OLEH ARSITEK TERKENAL FRANK LLOYD
RIGHT . MUSEUM DIBUKA SEJAK TAHUN
1959 . TERLETAK DI BAGIAN 89th St. and 5th
ave, BERSEBRANGAN TEPAT DENGAN
CENTRAL PARK . MUSEUM YANG
DIDEDIKASIKAN UNTUK KARYA KARYA
SENI MODERN INI MEMBUTUHKAN 16
TAHUN PEMBANGUNAN YAITU DARI 1943
1959 .
LOKASI SITE
MUSEUM INI TERLETAK DI 1071 FIFTH AVENUE AT 89th STREET
MANHATTAN, NEW YORK CITY. MUSEUM INI BERSEBRANGAN TEPAT
DENGAN CENTRAL PARK NEW YORK . MUSEUM BERADA DI KOORDINAT
404659N 735732W .
KONSEP DESAIN
MUSEUM SOLOMON R GUGGENHEIM INI
SENDIRI MENURUT FRANK LLOYD RIGHT
TERINSPIRASI DARI KECINTAAN FRANK
TERHADAP PLANETARIUM DAN JUGA
KENDARAAN , YANG MEMUAT FRANK
MERANCANG KHUSUS UNTUK PARA
PENGUNJUNG MUSEUM UNTUK
BERKENDARA KE ATAS AGAR MENDAPAT
SENSASI YANG BERBEDA KARENA
BERKENDARA KE ATAS DENGAN BENTUK
BANGUNAN YANG BERPUTAR PUTAR .
PENCAHAYAAN Jenis cahaya ditemukan di museum ini adalah sinar ultraviolet dan cahaya
tampak yang berasal dari cahaya matahari (sunlight), cahaya siang (daylight)
atau pun cahaya buatan (artificial light) seperti lampu tabung (fluoresens),
lampu pijar atau lampu halogenPada koleksi museum kerusakan akibat
cahaya karena adanya faktor-faktor sebagai berikut:
1. Adanya sejumlah cahaya ultraviolet dalam sumber cahaya yang
sering disebut nilai UV dengan satuan mikrowatt per lumen (mW/lumen).
Nilai ini tergantung dari sejumlah cahaya yang digunakan. Nilai UV tertinggi
berasal dari cahaya matahari (sunlight) dan cahaya siang (daylight). Untuk
lampu buatan, lampu halogen dan fluoresense memiliki nilai UV yang
sedang, sedangkan lampu pijar hampir tidak memiliki kandungan UV dalam
cahayanya. Rekomendasi internasional untuk koleksi yang sensitif, seperti
lukisan dan cat nilai UV nya harus dijaga agar tetap dibawah 75 mikrowatt/
lumen.
2. Adanya nilai intensitas iluminasi cahaya, yaitu terang tidaknya
cahaya yang mengenai koleksi. Nilai ini dinyatakan dalam satuan lux (lumen /
cm2 ). Makin tinggi intensitas cahaya maka nilai lux akan makin tinggi.
Sebagai perbandingan nilai 10 lux = cahaya 1 batang lilin. Koleksi yang sangat
sensitif seperti tekstil direkomendasikan dibawah 50 lux. Sedangkan koleksi
yang tidak terlalu sensitif seperti cat minyak dan gading direkomendasikan
tetap di bawah 200 lux,
LAYOUT : MONITOR
Diawali pada ruang , sebuah
perpustakaan , kantor , dan
apartemen.
Pada tahun 1963, lantai dua dari
monitor diubah menjadi galeri yang
terpisah yang membuka untuk ruang
pameran utama.
Pada tahun 1980 , dasar tanah lantai
dibuka sebagai lobi utama .Semua
lantai digunakan untuk ruang galeri.
LAYOUT : BRIDGE
Menghubungkan monitor dan rotunda (Gedung Melingkar),
digunakan untuk fitur porte-cochere, di mana kendaraan
melaju di bawah jembatan untuk drop off pengunjung dan
memberikan akses di bawah struktur drive.Namun, pada
tahun 1975 begitu dekat off dan sekarang rumah toko buku.
LAYOUT : ROTUNDA (GEDUNG MELINGKAR)
Dua belas radial sebuah dinding yang
membagi galeri ke dalam 70 teluk untuk
melihat karya seni.
Besar kubahnya mencakup seluruh
rotunda , memberikan penerangan alam di
dalam galeri.
Atap kaca dari gedung rotunda pada baris
setiap tingkat, sepanjang pinggiran
menyediakan pencahayaan alami.
Yang dirancang untuk mengadakan lukisan,
galeri yang kemiringan dinding ini
dimaksudkan untuk mereplikasi kemiringan
sebuah kuda-kuda.
MATERIAL
Kubah dengan aluminium frame kaca
12 rangka , bertepatan dengan 12 spiral jaringan
dinding.
jaringan dinding tersambung pada atap balok yang
mendukung tingkat besaran pusat atap kaca.
STRUKTUR BANGUNAN
Spiral raksasa pada jalan melandai
beredar hingga kubah raksasa dengan
dua belas beton bertulang partisi yang
menembus dan berfungsi sebagai
pengeras spiral.
jaringan dinding bertindak sebagai
dinding geser, mentransfer bersamaan
secara lateral dan vertikal.
12 radial di dinding sebuah rotunda ,
panjang 8 dan lebar 25 luas di bagian
atas.
KONSTRUKSI BANGUNAN
Konstruksi bangunanya
menggunakkan tempat cetakan beton
untuk lapisan lapisan dindingnya ,
selain itu juga digunakan beton
bertulang agar struktur menjadi lebih
kokoh.
FONDASI BANGUNAN
DIKARENAKAN TANAH DARI TAPAK
YANG DIPILIH MUDAH KERING ,
DENGAN ITU DAPAT
MEMUNGKINKAN SANG
PERANCANG DAPAT MERANCANG
RUANG DI BAWAH TANAH .
RUANG BAWAH TANAH ITU SENDIRI
BERISI TEATER DAN JUGA TOKO
BUKU YANG DILAPISI DENGAN
DINDING BETON YANG KOKOH.
INTERIOR MUSEUM GUGGENHEIM
TAMPAK DEPAN MUSEUM
STUDI KOMPERATIF
STUDI KOMPERATIF
MUSEUM SOLOMON R
PERBANDINGAN MUSEUM LOUVRE KESIMPULAN KETERANGAN
GUGGENHEIM
BuildingForm
Bentuk Bangunan Bentuk bangunan Bentuk bangunan Bangunan bangunan
utama persegi dengan 4 utama berbentuk dengan bentukan
lantai, 1 basement, dan lingkaran dengan persegi menjadi
bangunan yang lainnya bangunan lainnya alternatif dalam
berbentuk segitiga. berbentuk persegi pembuatan museum
dengan timbahkan gaya
yang
atraktif/dekonstruktif
MUSEUM SOLOMON R
PERBANDINGAN MUSEUM LOUVRE GUGGENHEIM KESIMPULAN KETERANGAN
Aesthetic Deign
Structural System
ALTERNATIF 1
ALTERNATIF 2
ALTERNATIF 3
ALTERNATIF 1
LOKASI SITE : KOMPLEKS MARINA PLAZA
KECAMATAN : WENANG
LUASAN : 60m x 48m
BATASAN SITE
TIMUR : TANAH KOSONG
BARAT : LAUT
UTARA : TANAH KOSONG
SELATAN : TANAH KOSONG
ALTERNATIF 2
BATASAN SITE
TIMUR : LAHAN KOSONG
BARAT : JALAN SETAPAK
UTARA : RUMAH WARGA SEKITAR
SELATAN : TANAH KOSONG
ALTERNATIF 3
BATASAN SITE
TIMUR : TANAH KOSONG
BARAT : MUARA SUNGAI
UTARA : TANAH KOSONG
SELATAN : JALAN
ALASAN PEMILIHAN SITE
Alasan kami memilih site alternative pertama , dikarenakkan luasan site
alternatif 1 ,merupakan yang terluas di antara 2 alternatif site lainnya .
Alasan yang lainnya yaitu lokasi site terpilih yang berada di dekat pusat
kota , memiliki kemiripan dengan lokasi dengan lokasi dari studi kasus
museum Guggenheim .
RTRW KOTA MANADO TAHUN 2006-2016
WILAYAH PENGEMBANGAN FUNGSI PENGEMBANGAN
PUSAT KOTA PUSAT PERDAGANGAN DAN JASA
MALALAYANG PERMUKIMAN, FASILITAS SOSIAL DAN KAWASAN PANTAI
BAHU PUSAT PENDIDIKAN, PERMUKIMAN DAN PELENGKAP
WENANG PERUMAHAN, PERMUKIMAN,FASILITAS SOSIAL DAN PERDAGANGAN JASA
SARIO PERUMAHAN, PERMUKIMAN,FASILITAS SOSIAL ,PERDAGANGAN JASA DAN SARANA
PRASARANA LAINNYA
WANEA PERUMAHAN, PERMUKIMAN,FASILITAS SOSIAL DAN PERDAGANGAN JASA
TIKALA PERUMAHAN, PERMUKIMAN,FASILITAS SOSIAL , DAN SARANA PRASARANA LAINNYA
MAPANGET PERUMAHAN, PERMUKIMAN,FASILITAS SOSIAL ,PERDAGANGAN JASA DAN SARANA
PRASARANA LAINNYA
BUNAKEN PERUMAHAN, PERMUKIMAN,FASILITAS SOSIAL ,PERDAGANGAN JASA DAN SARANA
PRASARANA LAINNYA
SITE SELECTION SCORING
ALTERNATIF 1 ALTERNATIF 2 ALTERNATIF 3
NO KONDISI SITE BOBOT NILAI
NILAI NILAI (X x Y) NILAI NILAI (X x Y) NILAI NILAI (X x Y)
1. TOPOGRAFI 3
KONDISI TANAH 7 21 8 24 6 18
HIDROLOGI DAN DRAINASE 8 24 7 21 7 21
VEGETASI 9 27 9 27 9 27
SIRKULASI 8 24 6 18 6 18
LUASAN DAN BENTUK SITE 9 27 7 21 8 24
POTENSI VIEW 8 24 7 21 7 21
KEBISINGAN 7 21 7 21 7 21
SITE SELECTION SCORING
ALTERNATIF 1 ALTERNATIF 2 ALTERNATIF 3
NO KONDISI SITE BOBOT NILAI
NILAI NILAI (X x Y) NILAI NILAI (X x Y) NILAI NILAI (X x Y)
2 INFRASTRUKTUR (UTILITAS) 3
JALAN 9 27 7 21 7 21
LISTRIK DAN TELEPON 9 27 8 24 8 24
SALURAN AIR KOTOR DAN BERSIH 9 27 9 36 9 36
3 AKSEBILITAS 4
KENDARAAN UMUM 9 36 7 28 7 28
KENDARAAN PRIBADI 9 36 7 28 7 28
JARAK KE BANDARA 8 32 6 24 6 24
JARAK KE PUSAT KOTA 8 32 8 32 8 32
SITE SELECTION SCORING
ALTERNATIF 1 ALTERNATIF 2 ALTERNATIF 3
NO KONDISI SITE BOBOT NILAI
NILAI NILAI (X x Y) NILAI NILAI (X x Y) NILAI NILAI (X x Y)
4 KLIMATOLOGI 2
ORIENTASI MATAHARI 9 18 8 16 8 16
ANGIN 9 18 8 16 7 14
KELEMBAPAN 8 16 8 16 8 16
CURAH HUJAN 7 14 7 14 7 14
5 TOTAL 451 408 403
Ukuran Site
Fasilitas Pendukung - Mall
- Luas Site - Ruko
- Luas untuk sempadan Jalan - Pendidikan : Tempat bimbingan
- Luas untuk sempadan Laut belajar
- Luas Lahan Efektif
Batas Batas Site
Klimatologi - Suhu rata-rata
- Sebelah Utara : 24C 27C
- Sebelah Timur - Curah Hujan rata- rata
- Sebelah Barat : 3.187 mm/tahun
- Sebelah Selatan - Intensitas Sinar Matahari
: rata-rata 53%
Peruntukan Bangunan campuran Fasilitas -Kelembapan
Umum : sekitaran 84 %
BATASAN SITE
Ke Pusat Kota
5 menit
Ke Pelabuhan Manado
15 menit
Ke Bandara
Sam Ratulangi
60 menit
Ke Terminal
Malalayang
25 menit
ANALISIS HIRARKI RUANG
Pola orgnanisasi ruang dalam ruang lingkup arsitektur , merupakan
sesuatu yang sangat penting. Cara penyusunan ruang-ruang dalam
sebuah bangunan dapat menjelaskan tingkat kepentingan relatif
dan fungsi serta peran simbolis ruang-ruang tersebut dalam suatu
organisasi bangunan . Jenis organisasi yang digunakan dalam
sebuah bangunan akan tergantung pada kebutuhan atas program
bangunan, seperti pendekatan fungsional, persyaratan ukuran,
klasifikasi hirarki, syarat-syarat pencapaian, pencahayaan, atau
pemandangan serta kondisi eksterior.
ANALISIS
NO POLA ORGANISASI RUANG ANALISIS CONTOH PENERAPAN
1. Pola organisasi ruang yang kami Alasan utama kami merancang bangunan kami dengan
gunakkan sebagain pola dalam pola cluster , disebabkan oleh pemilihan studi kasus kami
gedung museum kami adalah , . Studi kasus kami , yaitu museum Louvre menggunakkan
POLA CLUSTER . pola organisasi ruang Cluster , sebagai pola organisasi
ruangan gedung tersebut .
KONFIGURASI JALUR ANALISIS CONTOH PENERAPAN
84 m
Alamat : Kompleks GBI Marina, Jl.UPiere
Tendean, Kec. Wenang, Manado
Luas : 9168 m2
Batasan Site :
- Batas Utara : Lahan kosong
- Batas Selatan : Lahan
97 m
Luas = 9168 m2
pengembangan proyek
- Batas Timur : Jalur kendaraan
- Batas Barat : Garis Pantai
68 m
Ketinggian Mata : 225 M
Dimensi site dan RTRW Data
84 m
TOTAL LUAS SITE : 9168 m2
TOTAL LUAS SEMPADAN : 910 m2
TOTAL LUAS SITE EFEKTIF : 8258
KDB = 40%
KLB = 120%
97 m
Luas = 9168 m2
KRH = 30%
Ketinggian Bangunan = Maks. 3 lt
Garis Sempadan = 8m
68 m
Ketinggian Mata : 225 M
Dimensi site Tanggapan rancangan
97 m
3667,2 m2
- Jumlah Lantai = KLB / KDB
= 11.001 / 3667,2
= 3 Lt
68 m
Arah angin
Ketinggian Mata : 225 M
Data
PERMASLAHAN :
ANGIN YANG TERLALU KENCANG SANGAT
MENGGANGGU AKTIFITAS MANUSIA.
PEMANFAATAN ANGIN SEBAGAI
PENGHAWAAN ALAMI
MENGATASI DEBU YANG DIBAWA ANGIN.
Arah angin
Ketinggian Mata : 225 M
Tanggapan rancangan
KETERANGAN :
LETAK SITE YANG TERLETAK DEKAT
Pukul Pukul PANTAI DAN DI DAERAH YANG TERBUKA
18.00 06.00
MEMUNGKINKAN SINAR MATAHARI
DAPAT MASUK DARI SEGALA ARAH,
B
YANG BERDAMPAK PADA PENEMPATAN
RUANG NANTINYA
S u
T
Ketinggian Mata : 225 M
Orientasi Matahari Tanggapan rancangan
Orientasi arah bangunan di buat menghadap ke Pukul Menggunakan vegetasi sebagai pelindung terhadap
Pukul tidak akan
arah utara- selatan, maka bangunan 12.00 Pukul sinar matahari dan mereduksi cahaya yang masuk
15.00
terganggu oleh kesilauan, Selain itu bangunan 09.00
memiliki ciri tidak memerlukan pencahayaan alami
karena dapat merusak koleksi, karena itu
penggunaan jendela diminimalisir
Pukul Pukul
18.00 06.00
Ketinggian Mata : 225 M
Kebisingan Data Intensitas bunyi dari arah laut
mencapai 40 60 dBA yang
Intensitas bunyi yang mayoritasnya berasal dari
paling besar , berasal dari hempasan ombak pada batas
arah selatan site , yaitu 50 pantai , dan juga intensitas
90 dBA . Intensitas bunyi angin .
yang cukup tinggi
disebabkan oleh adanya
pengerjaan konstruksi Intensitas site dari arah utara
site , tergolong rendah yaitu 15
20 dBA . Ini dikarenakkan sisi
bagian utara site merupakan
lahan kosong , namun terdapat
cafe yang jaraknya agak jauh
BATAS KEBISINGAN
KEPUTUSAN MENTERI TENAGA ALOKASI AREA MAKSIMUM
KERJA NOMOR KEP-
51/MEN/1999 TENTANG BATAS
Kawasan Perumahan 55 dBA
KEBISINGAN MAKSIMUM
DALAM AREA KERJA
Kawasan Jasa dan Perdagangan 70 dBA
DURASI BATAS
Kawasan Bisnis dan Perkantoran 65 dBA
KONTAK KEBISINGAN
DALAM SEHARI MAKSIMUM
Lahan Terbuka Hijau 50 dBA
8 jam 85 dBA
Kawasan Industri 70 dBA
4 jam 88 dBA
Kawasan Umum dan Pemerintahan 60 dBA
2 jam 91 dBA
30 menit 97 dBA Kawasan Rekreasional 70 dBA
DIKARENAKAN KURANGNYA
VEGETASI YANG ADA DI SITE
TERPILIH , MAKA DIBUTUHKAN
PENAMBAHAN VEGETASI UNTUK
SITE TERPILIH . APALAGI
KEBUTUHAN RUANG HIJAU
SEBESAR 30% YANG
DIBUTUHKAN , MEMBUAT
PENAMBAHAN VEGETASI PADA
TAPAK SANGAT DIPERLUKAN.
Menanam tumbuhan
vegetasi jenis pembatas di
bagian view yang kurang
baik agar menutupi dan juga
membatasi site dari bagian
luar .
Ketinggian Mata : 225 M
Curah hujan Data
Contoh masalah
Ketinggian Mata : 225 M
Topografi dan Hidrografi Data
A
A
Ketinggian Mata : 225 M
Topografi dan Hidrografi Data
A
10
A
0
Ketinggian Mata : 225 M
Topografi dan Hidrografi Tanggapan rancangan
A
Ketinggian Mata : 225 M
Utilitas Site Data
Sirkulasi kendaraan
Sirkulasi 2 arah
Contoh gambar
Pondasi Cerucuk
Ketinggian Mata : 225 M
BLOK PLAN
Untuk daerah ini , merupakan daerah
masuk / entrance site daerah staff .
AREA STAFF
AREA PAMERAN
RUANG UTAMA
Ruang auditorium
2. 20 25 M MEJA , KURSI ,
17 M
3 Ruang edukasi PC , MEJA , KURSI ,
RUANG PENGELOLA
7. Laboratorium konservasi
20 M
RUANG KURATOR 15 20 M
Konsep Program Ruang
NO. NAMA RUANGAN LUASAN RUANG KEBUTUHAN FASILITAS
RUANG PENUNJANG
Lobi 10 M
11. KURSI , MEJA , RAK BUKU
Ruang cendramata 25 M
13. MEJA , KURSI
Konsep Program Ruang
RUANG SERVICE
14. Cafe
Ruang pameran
Ruang penjualan tiket temporer
Pintu masuk dan penitipan barang Lobi
Ruang pameran
tetap
1st Floor Public
KONSEP SKEMA ORGANISASI KELOMPOK RUANG
PELAYANAN RUANG
UMUM RESTORASI
PAMERAN PERPUSTAKAAN
AUDITORIUM
LOBBY
R. INFORMASI
PAMERAN PAMERAN R.RESTORASI GUDANG
LOKER TEMPORER
WORKSHOP
TRANSFORMASI GUBAHAN MASSA
Transformasi Topologikal dengan menggunakan
bentuk geometri seperti kotak dan segitiga
SUBTRAKTIF
1 2 3
PERSPEKTIF 1 PERSPEKTIF 2
PERSPEKTIF 3 PERSPEKTIF 4
KONSEP VEGETASI | PENGARAH
JENIS VEGETASI PENJELASAN GAMBAR
Bambu cantik ini sangat bagus
ditanam berkelompok sepanjang jalan
masuk sebagai pengarah.
Bambu Jepang Selain itu, bambu kuning akan
mengurangi kesan kaku bila ditanam
pada sisi dinding yang tinggi.
Cemara udang / Cemara laut yang cocok untuk daerah tepi pantai
Tanaman ini bisa di tempatkan di bagian depan dan juga belakang site ,
agar para orang yang lewat langsung bisa tertarik .
Cemara laut
KESIMPULAN : VEGETASI PENGHIAS YANG COCOK UNTUK BANGUNAN KAMI YAITU , CEMARA DAN JUGA LANTANA
KONSEP VEGETASI | PENEDUH
JENIS VEGETASI PENJELASAN GAMBAR
Beringin yang di alam bisa tumbuh besar ini, sering digunakan sebagai
elemen tanam dalam bentuk bonggol.
Beringin Beringin bonggol tampak artistik, dan cocok ditanam tunggal sehingga
keindahannya lebih menonjol.
Tanaman ini juga banyak ditanam oleh orang sebagai tanaman peneduh,
jika dilihat sekilas tanaman ini mempunyai bentuk yang bersusun-susun
seperti payung.
Ketapang Dengan bentuk daun yang lebar, Ketapang sangat pas dijadikan sebagai
tanaman pelindung.
Bambu yang rimbun ini sering dijadikan screen pada dinding tembok yang
tinggi.
Selain itu ia dapat ditanam di pagar yang berfungsi sebagai pembatas.
Bambu Jepang
Bambu cantik ini juga dapat ditanam di antara batu-batuan di pinggir kolam.
Cemara cantik ini dapat ditanam berderet di sisi pagar atau sebagai pengganti
pembatas pada taman tanpa pagar.
Banyak ditanam trio sebagai latar belakang deretan tanaman pangkas-
Juniperus
pangkasan yang pendek, hingga keindahannya terlihat jelas.
Warnanya yang menarik ini dapat dijadikan eye catcher pada taman dengan
Furcraea menanamnya pada sentral taman baik tunggal maupun berkelompok.
Dapat juga ditanam berderet pada sisi pagar atau tembok.
Tanaman ini juga banyak ditanam oleh orang sebagai tanaman barrier,
jika dilihat sekilas tanaman ini mempunyai bentuk yang bersusun-susun
seperti payung.
Beringin Putih Dengan bentuk daun yang lebar, Ketapang sangat pas dijadikan
sebagai tanaman pelindung.
Tanaman ini memiliki daun yang rapat dan tinggi jika ditanam dengan
jarak yang berdekatan dapat mereduksi kebisingan.
Glodogan Meminimalisir debu dan polusi udara.
Daun yang lebar dengan tajuk yang rapat dapat meminimalisir polusi
Manfaat lain dari tajuk tanaman adalah menjadikan udara lebih
Angsana bersih dan sehat karena daun melakukan proses fotosintesis
Pondasi Cerucuk adalah salah satu jenis pondasi yang biasanya diaplikasikan
didaerah dengan kondisi tanah yang kurang stabil dimana umumnya dengan
jenis tanah lumpur ataupun tanah gambut dengan elevasi muka air yang cukup
tingggi.
Pondasi Cerucuk Dalam konstruksinya ujung atas dari susunan cerucuk disatukan untuk
menyatukan kelompok susunan kayu yang disebut dengan kepala cerucuk.
Kepala cerucuk dapat berupa pengapit dan tiang -tiang kayu , matras, kawat
pengikat , papan penutup atau balok poer.
Pondasi Bore Pile adalah salah satu jenis dari berbagai macam bentuk jenis pondasi
dalam,dengan memiliki bentuk seperti tabung yang terdiri dari campuran beton bertulang
dengan dimensi diameter tertentu yang dipasang didalam tanah dengan menggunakan
Bored pile
metode pengeboran terkini sampai panjang kedalaman dengan tingkat kekerasan daya
dukung tanah yang diperlukan untuk suatu konstruksi bangunan.
KESIMPULAN :Pondasi yang dipilih adalah Cerucuk ,karena cocok untuk daerah site kami
KONSEP STRUKTUR | ATAP
Atap single-ply jauh lebih tipis dan lebih ringan dibandingkan atap
built-up. Atap ini tersusun atas membran yang tahan cuaca
(weatherproofing) yang terpasang dan melekat pada struktur baik
menggunakan lem atau fasteners dan barbed plates. Atap ini paling
Atap datar Single-
sering difungsikan untuk penggunaan di bangunan residensial atau
Ply bangunan komersial. Atap datar tipe single-ply ini juga telah tersedia
dengan material yang mudah dipasang dan dilepas (easy-to-use
peel-and-stick), sehingga memudahkan pemilik rumah jika ingin
memasang atap datar sendiri.
Atap datar tipe Spray-foam membutuhkan proses instalasi pada dua
bagian. Pertama, spray insulation diaplikasikan secara langsung pada
atap, kemudian ditutupi dengan urethane atau coating akrilik.
Atap datar Spray- Kemudian, campuran pasir dan kerikil diratakan pada atap paska
On/Paint-On proses spray installation pada kedua bagiannya selesai. Atap datar
tipe Spray-on dan paint-on memungkinkan isolasi tanpa kelim
(seamless) dan menawarkan lapisan tahan air yang akan melapisi
seluruh permukaan atap.
KESIMPULAN : Atap yang dipilih adalah jenis Single-Ply yang lebih tahan pada
cuaca (weatherproofing)
PLAT
LANTAI
PENCAHAYAAN BUATAN
Penghawaan pada
museum astronomi ini
Pada perancangan
menggunakan
museum ini
penghawaan
penempatan VRFdibagi
buatan. Sistem
berdasar kelompok
penghawaan buatan
aktifitas ruang yang
menggunakan VRF
dilayani. Misalkan
system. Sistem
kelompok galeri,
penghawaan ini
kelompok looby dan
biasa disebut sebagai
kelompok pengelola.
sistem AC multi-split.
KONSEP UTILITAS | TRANSPORTASI VERTIKAL
KESIMPULAN : Penggunaan material aluminium pada kusen dan kayu sebagai lantai
RUANG UTAMA
1. Ruang pameran tetap
Denah
2. Ruang auditorium 15
3. Ruang Workshop
Ruang Pengelola
1 3 1 6
6. Ruang administrasi
8. Laboratorium konservasi
9. Ruang kantor
RUANG PENUNJANG
10. Ruang penjualan tiket dan penitipan
barang
RUANG SERVICE
15. Toilet
16. Cafetaria
LT. 1
RUANG UTAMA
1. Ruang pameran tetap
Denah
2. Ruang auditorium 15
3. Ruang Workshop
Ruang Pengelola
6. Ruang administrasi 4 2 13 14
7. Ruang penyimpanan koleksi
8. Laboratorium konservasi
9. Ruang kantor
RUANG PENUNJANG
10. Ruang penjualan tiket dan penitipan
barang
RUANG SERVICE
15. Toilet
16. Cafetaria
LT. 2
RUANG UTAMA Denah
1. Ruang pameran tetap
2. Ruang auditorium
3. Ruang Workshop
8. Laboratorium konservasi
9. Ruang kantor
RUANG PENUNJANG 7 9 8
10. Ruang penjualan tiket dan penitipan
barang
12. Lobi
13. Perpustakaan
14. Ruang cendramata
RUANG SERVICE
15. Toilet
16. Cafetaria
LT. 3
KONSEP SPOT INTERIOR
KONSEP RUANG PAMERAN
KONSEP RUANG AUDITORIUM MUSEUM
KONSEP RUANG Edukasi / Workshop
KONSEP Perpustakaan
KONSEP CAFETARIA
s U
Site Plan
Perspektif