Anda di halaman 1dari 151

DESAIN ARSITEKTUR III

MUSEUM KEC. WENANG


ARCHITECTURE MODERN MINIMALIST

UNIVERSITAS SAM RATULANGI


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
MANDO
2015 / 2016
KERANGKA PIKIR
JUDUL

FEEDBACK
KAJIAN TIPOLOGI OBJEK PROSES
DESAIN
IDENTIFIKASI OBJEK
KAJIAN TEMA WAJIB
STUDI KASUS/LITERATUR
KAJIAN TEMA PILIHAN
& STUDI KOMPARATIF
ANALISIS
PERANCANGAN
FEEDBACK
KONSEP
ANALISIS DATA DATA
PERANCANGAN TEKNIS DAN NON TEKNIS
INFORMASI RANCANGAN

TRANSFORMASI
KONSEP DESAIN

KERANGKA PIKIR
FINALISASI
KONSEP DESAIN
KAJIAN TIPOLOGI
OBJEK
TIPOLOGI HISTORIKAL OBJEK
Secara etimologis, museum berasal dari
kata Yunani, atau mouseion, yang sebenarnya merujuk kepada
nama kuil untuk sembilan Dewi Muses, anak-anak Dewa Zeus yang
melambangkan ilmu dan kesenian.Bangunan lain yang diketahui
berhubungan dengan sejarah museum adalah bagian kompleks perpustakaan
yang dibangun khusus untuk seni dan sains, terutama filsafat dan riset
di Alexandria oleh Ptolemy I Soter pada tahun 280 SM

Pada awalnya, museum bermula sebagai tempat untuk menyimpan koleksi


milik iindividu, keluarga atau institusi kaya. Benda-benda yang dismpan
biasanya merupakan karya seni dan benda-benda yang langka, atau
kumpulan benda alam dan artefak arkeologi.

Capitoline Museums, merupakan museum dengan koleksi seni yang


ditujukan untuk publik yang paling tua di dunia, dimulai pada tahun 1471
ketika Paus Siktus IVmendonasikan sekelompok koleksi patung kuno untuk
masyarakat Roma.
TIPOLOGI GEOMETRIKAL
TIPOLOGI OBJEK
GEOMETRIKAL OBJEK
Kecenderungan arsitektur museum dapat dikategorikan menjadi tiga,
yaitu menggunakan bangunan berbentuk seperti kuil klasik Eropa,
menggunakan bangunan historis atau cagar budaya, serta
menggunakan bangunan baru yang atraktif.
TIPOLOGI FUNGSI OBJEK
Fungsi Museum secara umum adalah untuk menyimpan, merawat, mengamankan dan memanfaatkan
koleksi museum berupa benda cagar budaya. Adapun secara khusus fungsi museum dibagi menjadi 2
(dua) yaitu:

1. Sebagai tempat pelestarian:


Penyimpanan, yang meliputi pengumpulan benda untuk menjadi koleksi, pencatatan koleksi, sistem
penomoran dan penataan koleksi.

Perawatan, yang meliputi kegiatan mencegah dan menanggulangi kerusakan koleksi.

Pengamanan, yang meliputi kegiatan perlindungan untuk menjaga koleksi dari gangguan atau kerusakan
oleh faktor alam dan ulah manusia.
2. Sebagai sumber informasi:

Penelitian dilakukan untuk mengembangkan kebudayaan nasional, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Penyajian wajib tetap memperhatikan aspek pelestarian dan pengamanannya.
DESKRIPSI OBJEK
Museum adalah lembaga permanen
yang tidak mencari keuntungan,
diabdikan untuk kepentingan
masyarakat dan perkembangannya,
terbuka untuk umum, yang
mengumpulkan, melestarikan,
museum adalah lembaga meneliti, mengkomunikasikan dan
tempat penyimpanan, memamerkan bukti-bukti bendawi
perawatan, pengamanan dan manusia dan lingkungannya untuk
pemanfaatan benda-benda tujuan studi, penelitian dan
bukti material hasil budaya kesenangan
manusia, serta alam dan (International Council of Museums,
lingkungannya guna menunjang 2006)
upaya perlindungan dan gedung yang digunakan
pelestarian kekayaan budaya sebagai tempat untuk
bangsa (Peraturan Pemerintah pameran tetap benda-
No.19 tahun 1995) benda yang patut
mendapat perhatian
umum, seperti peninggalan
sejarah, seni, dan ilmu;
tempat menyimpan barang
kuno;
( Kamus Besar Bahasa
Indonesai )
IDENTIFIKASI OBJEK
PENDEKATAN

PROGMATIK
Konsep jenis ini menekankan pada upaya untuk mengidentifiksi
permasalahan pada suatu proyek atau perancangan. Jadi ketika kita di
hadakan pada suatu perancangan, kenali dulu permasalahannya,
identifikasinya lebih detail. Kemudian mencari solusi desain dengan
pemecahan berbagai sumber. Hal ini yang disebut dengan progmatik atau
tanggapan langsung dan pemecahan masalah
LATAR BELAKANG
MUSEUM ADALAH INSTITUSI PERMANEN , NIRLABA MELAYANI KEBUTUHAN PUBLIK , DENGAN SIFAT TERBUKA ,MELAKUKKAN
PENGOLEKSIAN ,MENGKONSERVASI ,MERISET DAN MEMAMERKAN BENDA NYATA KEPADA MASYARAKAT UNTUK KEBUTUHAN
PENGETAHUAN , PENDIDIKAN DAN KESEHATAN .

ADAPUN PEMBANGUNAN MUSEUM DI INDONESIA BISA DIKATAKAN MENGALAM KEMAJUAN CUKUP PESAT BEBERAPA TAHUN
BELEKANGAN INI , HASIL INI TENTUNYA TIDAK TERLEPAS DARI PROGRAM PRIORITAS NASIONAL YAITU REVITALISASI MUSEUM DAN
GERAKAN NASIONAL CINTA MUSEUM, SEHINGGA PERKEMBANGAN PERMUSEUMAN DI INDONESIA BAIK SECARA KUALITAS DAN
KUANTITAS TUMBUH DENGAN SIGNIFIKAN.

MANADO ADALAH SEBUAH KOTA YANG TERLETAK DI SULAWESI UTARA, KOTA YANG MENUJU KOTA METROPOLITAN.
HAMPIR SEMUA PEMBANGUNAN DILAKSANAKAN DISEGALA BIDANG YANG PADA INTINYA UNTUK MENCAPAI KEADAAN YANG
LEBIH BAIK. SALAH SATUNYA PADA SEKTOR PEMBANGUNAN.
DALAM, SELAIN SEKOLAH PEMBANGUNAN MUSEUM JUGA DIKATAKAN PENTING UNTUK MENUNJANG PEMBELAJARAN DI
LUAR SEKOLAH.

UNTUK ITU DALAM UPAYA MENINGKATKAN PELAYANAN DALAM SEKTOR PENDIDIKAN DI KOTA MANADO MAKA PERLUNYA
PEMBANGUNAN MUSEUM UNTUK MENUNJANG KEGIATAN PEMBELAJARAN, DAN MEMBERIKAN INFORMASI.
MAKSUD DAN TUJUAN
MAKSUD DAN TUJUAN DIDIRKANNYA MUSEUM SENDIRI ADALAH ,MEMPEROLEH
MERAWAT ,MENGHUBUNGKAN DAN MEMAMERKAN ARTEFAK ARTEFAK
PERIHAL JATI DIRI MANUSIA DAN LINGKUNGANNYA .SELAIN ITU JUGA
BERTUJUAN UNTUK MENYAJIKAN SERTA MELESTARIKAN WARISAN BUDAYA
MASYARAKAT UNTUK TUJUAN STUDI , PENELITIAN , DAN KESENANGAN ATAUPUN
HIBURAN.
IZIN IZIN
MENDIRIKAN MUSEUM
MENDIRIKAN MUSEUM
Pendirian sebuah museum memiliki acuan hukum, yaitu:

1 Undang-undang RI Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya

2 Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-undang RI Nomor 5 Tahun
1992

3 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1995 tentang Pemeliharaandan Pemanfaatan Benda Cagar
Budaya di Museum

4.Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor KM.33/PL.303/MKP/2004 tentang Museum


PERSYARATAN PEMBUATAN MUSEUM
A. Lokasi Museum
1. Lokasi yang strategis
Lokasi yang dipilih bukan untuk kepentingan pendirinya, tetapi untuk
masyarakat umum, pelajar, mahasiswa, ilmuwan, wisatawan, dan
masyarakat umum lainnya.
2. Lokasi harus sehat
Lokasi sehat diartikan lokasi yang tidak terletak di daerah industri yang
banyak pengotoran udara, bukan daerah yang berawa atau tanah pasir,
elemen iklim yang berpengaruh pada lokasi itu antara lain : kelembaban
udara setidaknya harus terkontrol mencapai netral, yaitu 55 65 %.
B. Persyaratan Bangunan
1. Persyaratan umum yang mengatur bentuk ruang museum yang bisa dijabarkan sebagai berikut :
a. Bangunan dikelompokkan dan dipisahkan sesuai :
- Fungsi dan aktivitas
- Ketenangan dan keramaian
- Keamanan
b. Pintu masuk (main entrance) utama diperuntukkan bagi pengunjung.
c. Pintu masuk khusus (service utama) untuk bagian pelayanan, perkantoran, rumah jaga serta ruang-
ruang pada bangunan khusus.
d. Area semi publik terdiri dari bangunan administrasi termasuk perpustakaan dan ruang rapat.
e. Area privat terdiri dari :
- Laboratorium Konservasi
- Studio Preparasi
- Storage
f. Area publik / umum terdiri dari :
- Bangunan utama, meliputi pameran tetap, pameran temporer, dan peragaan.
- Auditorium, keamanan, gift shop, cafetaria, ticket box, penitipan barang, lobby / ruang istirahat, dan
tempat parkir.
C. Persyaratan Ruang
1. Pencahayaan dan Penghawaan
Pencahayaan dan penghawaan merupakan aspek teknis utama
yang perlu diperhatikan untuk membantu memperlambat
proses pelapukan dari koleksi. Untuk museum dengan koleksi
utama kelembaban yang disarankan adalah 50% dengan suhu
210C 260C. Intensitas cahaya yang disarankan sebesar 50 lux
dengan meminimalisir radiasi ultra violet. Beberapa
ketentuan dan contoh penggunaan cahaya alami pada
museum terlihat pada gambar di samping
2. Ergonomi dan Tata Letak
Untuk memudahkan pengunjung dalam melihat, menikmati,
dan mengapresiasi koleksi, maka perletakan peraga atau
koleksi turut berperan. Berikut standar-standar perletakan
koleksi di ruang pamer museum.
3. Jalur Sirkulasi di Dalam Ruang Pamer
Jalur sirkulasi di dalam ruang pamer harus dapat
menyampaikan informasi, membantu pengunjung memahami
koleksi yang dipamerkan. Penentuan jalur sirkulasi
bergantung juga pada runtutan cerita yang ingin disampaikan
dalam pameran.
IDENTIFIKASI
IDENTIFIKASIMASALAH
MASALAH

MENGENAI MUSEUM DI SULAWESI UTARA :


JENIS MUSEUM DI SULAWESI UTARA PADA UMUMNYA SENI , ARKEOLOGI DAN
MILITER .
MUSEUM BELUM MENJADI BAGIAN DARI KEHIDUPAN MASYARAKAT
SULAWESI UTARA .
MASIH ADA KEENGGANAN MASYARAKAT UNTUK BERKUNJUNG KE MUSEUM
IDENTIFIKASI
IDENTIFIKASIMASALAH
MASALAH
ALASAN MENDIRIKAN MUSEUM SENI DI SULAWESI UTARA , TERUTAMA KOTA
MANADO DIKARENAKAN KURANG AKAN POTENSI DAN JUGA MUSEUM SENINYA.
SELAIN ITU BANYAKNYA SENIMAN SENIMAN YANG MEMBUTUHKAN TEMPAT
ATAU INSTITUSI SEPERTI MUSEUM UNTUK MEMAMERKAN KARYA KARYA
MEREKA , TERLEBIH SENIMAN DAN KARYANYA HANYA DIKENAL OLEH
KOMUNITASNYA SENDIRI. DENGAN DIDIRIKANNYA MUSEUM INI AGAR SENI
DAPAT LEBIH DIKENAL OLEH MASYARAKAT SULAWESI UTARA .
IDENTIFIKASI PEMAKAI

PENGUNJUNG PENGELOLA

Kelompok Umum / Pengunjung Biasa Bagian Administrasi Tata Usaha

Kelompok Pelajar dan Mahasiswa Bagian Pembenahan Koleksi Kuratorial

Kelompok Para Ahli, Peneliti, dan Seniman Bagian Konservasi dan Preservasi

Kelompok Turis / Wisatawan Bagian Properasi

Bagian Edukasi dan Publikasi

Bagian Perpustakaan
AKTIFITAS PEMAKAI
PEMAKAI AKTIFITAS
PENGUNJUNG:
Datang ke museum dengan motivasi rekreasi.
Waktu yang dibutuhkan tidak terlalu lama.
KELOMPOK UMUM / PENGUNJUNG BIASA Motivasi untuk mengetahui seluk beluk karya seni rupa yang
dipamerkan.
Datang ke museum biasanya sendiri / rombongan / organisasi
Datang ke museum dengan motivasi dan tujuan yang jelas.
Datang untuk menambah pengetahuan untuk mencari data
KELOMPOK PELAJAR DAN MAHASISWA
penulisan.
Waktu yang dibutuhkan relatif lama.
Datang untuk penelitian / mendapatkan informasi yang
diperlukan untuk mengadakan perbandingan dan mengukur
tingkat kreativitas mereka.
KELOMPOK AHLI, PENELITI, DAN SENIMAN
Biasanya sudah sering datang ke museum.
Datang untuk menambah pengetahuan untuk mencari data
penulisan.
PEMAKAI AKTIFITAS
PENGUNJUNG :
KELOMPOK TURIS / WISATAWAN ( TURIS ASING DAN DOMESTIK) Biasanya datang untuk menikmati karya seni rupa yang
dipamerkan dan tujuannya berekreasi.
PENGELOLA :
DIREKTUR (PIMPINAN) Bertugas mengelola museum / memimpin kegiatan untuk
kelangsungan permuseuman.
Mengadakan kegiatan surat-menyurat, urusan perlengkapan
dan ketertiban.
ADMINISTRASI (TATA USAHA)
Mengatur kepegawaian dan keuangan.
Mengadakan dokumentasi koleksi dan registrasi.
Bertugas dalam pengadaan, pengumpulan, penelitian terhadap
TENAGA PEMBENAHAN KOLEKSI (KURATORI) barang koleksi, pembenahan, serta mengidentifikasikan dan
mengklasifikasikan koleksi.
TENAGA PRESERVASI DAN KONSERVASI Bertugas untuk mengadakan konservasi dan preservasi.
Mengadakan restorasi / perbaikan dan reproduksi koleksi.
TENAGA PROPERASI Bertugas melakukan persiapan pameran dan pengadaan alat
pameran.
PEMAKAI AKTIFITAS
PENGELOLA :
Melakukan bimbingan bagi pengunjung yang membutuhkan.
Mengadakankegiatan sifatnya edukatif kultural. Perencanaan
program dan publikasi koleksi.
TENAGA BIMBINGAN EDUKASI DAN PUBLIKASI
Membawa dan mengembangkan ilmu pengetahuan.
Mengadakan kerjasama dan penyelidikan. Penolahan
administrasi, pemeliharaan, dan perawatan.
Bertugas melakukan pengecekan, perawatan, memperbaiki
peralatan yang rusak.
TENAGA MEKANIKAL ELEKTRIKAL Service, Keamanan, cleaning service, tukang kebun.
Keamanan.
Bertugas untuk menjaga keamanan lingkungan museum.
Bertanggungjawab terhadap kebersihan lingkungan museum.
Tukang kebun.
CLEANING SERVIS
Bertanggungjawab terhadap kebersihan, perawatan, dan
pemeliharaan taman.
KEBUTUHAN RUANG
ZONA KELOMPOK RUANG RUANG
RUANG PAMERAN
KOLEKSI RUANG KULIAH UMUM
RUANG ORIENTASI
RUANG PEMERIKSAAN
PUBLIK TEATER
FOOD SERVICE
NON KOLEKSI RUANG INFORMASI
TOILET UMUM
LOBBY
RETAIL
BENGKEL ( WORKSHOP )
BONGKAR MUAT
KOLEKSI LIFT BARANG
LOADING DOCK
NON-PUBLIK RUANG PEMERIKSAAN
ZONA KEBUTUHAN RUANG RUANG
NON-PUBLIK DAPUR KATERING
RUANG MEKANIKAL
RUANG ELEKTRIKAL
FOOD SERVICE-DAPUR
GUDANG
NON-KOLEKSI KANTOR RETAIL
KANTOR PENGELOLA
RUANG KONFERENSI
RUANG KEAMANAN

RUANG PENYIMPANAN KOLEKSI


KEAMANAN BERLAPIS RUANG JARINGAN KOMPUTER
RUANG PERLENGKAPAN KEAMANAN
STRUKTUR ORGANISASI PEMUATAN
UMUM

STORE
AUDITORIUM
BENGKEL FOOD
R. KULIAH
(WORKSHOP) SERVICE TEATER
KETERANGAN : DLL
PEMUATAN
KOLEKSI

ZONA PUBLIK PINTU MASUK


UMUM
LOOBY
RUANG RESTROOM
RUANG
PENERIMA- INFORMASI
ZONA NON PUBLIK PAMERAN PENERIMAA-
AN
N

RUANG RUANG
PENYIMPANA
N GUDANG ADMINISTR
KOLEKSI ASI
KAJIAN TEMA PERANCANGAN
KAJIAN TEMA WAJIB
ENVIRONMENTAL FILTER DALAM PENGERTIANNYA IALAH, BANGUNAN/ ARSITEKTUR
BERFUNGSI SEBAGAI MEDIA FILTERISASI LINGKUNGAN. LINGKUNGAN YANG DIMAKSUD BUKAN
HANYA BERSIFAT FISIK, TAPI JUGA BERUPA LINGKUNGAN SOSIAL. KATEGORI INI JUGA MENGANDUNG
PENGERTIAN BAHWA ARSITEKTUR YANG FUNGSIONAL ITU HARUS MAMPU BERADAPTASI DENGAN
LINGKUNGANNYA, DENGAN CARA MENGIKUTSERTAKAN KARAKTERISTIK-KARAKTERISTIK DOMINAN
YANG BIASANYA BERLAKU DALAM LINGKUNGAN TERSEBUT. DALAM HAL INI, KEHADIRAN SUATU
BENTUKAN ARSITEKTURAL PADA LINGKUNGAN TERTENTU DIHARAPKAN MAMPU MEMBERIKAN
NILAI TAMBAH DALAM HAL PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN TERSEBUT, TENTU SAJA ADA
UPAYA-UPAYA MENYARING ASPEK-ASPEK NEGATIF DAN MEMANFAATKAN ASPEK-ASPEK POSITIF YANG
ADA, BAHKAN MENINGKATKANNYA. FILTER LINGKUNGAN SANGAT DIPERLUKAN DALAM PENINJAUAN
ARSITEKTURAL TERHADAP PREILAKU MANUSIA SEKITAR, KARENA TANGGAPAN ATAU RESPON
MASYARAKAT AKAN SANGAT BERBEDA BILA FUNGSI FILTER LINGKUNGAN INI KURANG BERJALAN
DENGAN BAIK.
KAJIAN TEMA
KAJIAN TEMAPILIHAN
PILIHAN
ARSITEKTUR MODERN MINIMALIS
Bangunan modern minimalis adalah bangunan yang bersifat singular,
seragam dan tunggal, esensial, fungsi ruang sebagai titik awal desain
(functionalism) atau form follow function, clarity (kejelasan) dan
minimum sebagai tujuan dan nilai estetika (simplicity), menggunakan
unsur garis, tegak lurus dan bidang. Penghindaran dari elemen
arsitektur ornament dll.
MUSEUM SENI
MUSEUM SENI ATAU GALERI SENI MERUPAKAN SEBUAH BANGUNAN ATAU RUANG
KOSONG YANG DITUJUKAN UNTUK PAMERAN KARYA SENI YANG PADA UMUMNYA
MERUPAKAN KARYA SENI RUPA . MUSEUM SENI DAPAT BERUPA PUBLIK ATAUPUN
PRIVAT , YANG MEMBEDAKANNYA ADALAH KEPEMILIKKAN BENDA KOLEKSINYA .
STUDI KASUS
Museum Louvre (bahasa Perancis:Muse du Louvre; bahasa
Inggris: the Louvre Museum) adalah salah satu museum terbesar,
museum seni yang paling banyak dikunjungi dan sebuah monumen
bersejarah di dunia. Museum Louvre terletak di Rive
DroiteSeine, Arondisemen pertama di Paris, Perancis. Hampir
35.000 benda dari zaman prasejarah hingga abad ke-19 dipamerkan
di area seluas 60.600 meter persegi.
Museum ini bertempat di Istana Louvre (Palais du Louvre) yang
awalnya merupakan benteng yang dibangun pada abad ke-12 di
bawah pemerintahan Philip II. Sisa-sisa benteng dapat dilihat di
ruang bawah tanah museum. Bangunan ini diperluas beberapa kali
hingga membentuk Istana Louvre yang sekarang ini. Pada tahun
1682, Louis XIV memilih Istana Versailles sebagai kediaman
pribadi, meninggalkan Louvre untuk selanjutnya dijadikan sebagai
tempat untuk menampilkan koleksi-koleksi kerajaan.[5] Pada
tahun 1692, di gedung ini ditempati oleh Acadmie des Inscriptions
et Belles Lettres dan Acadmie Royale de Peinture et de
Sculpture. Acadmietetap di Louvre selama 100 tahun berikutnya.
Selama Revolusi Perancis, Majelis Nasional Perancis menetapkan
bahwa Louvre harus digunakan sebagai museum untuk
menampilkan karya-karya bangsa.
LOKASI SITE

Lokasi Palais Royal, Muse du Louvre,


75001 Paris, Perancis
Koordinat 48,860339LU 2,337599BT
ENTRANCE
Museum louvre terletak di jantung kota
paris berada di dekat sungai seine.
Untuk menuju museum louvre yang
terdapat diantara Rue de Rivoli, Place
du Carrousel dan Quai Francois
Mitterrand anda dapat berjalan kaki,
naik taxi, mobil pribadi atau naik
transportasi umum metro atau bus.
biasanya, pengunjung memasuki Louvre
lewat piramid raksasa di tengah
halaman. Antrian sangat membludak
ketika periode high season.Selain itu
,ada dua jalan masuk lain yang biasanya
kosong. Yang pertama, lewat stasiun
metro Palais Royal - Muse du Louvre
(line 1 atau 7). Kedua lewat Porte de
Lions.
SITE PLAN MUSEUM SENI LOUVRE
DENAH LANTAI MUSEUM LOVRE
Bangunan museum terdiri dari 4 lantai, yaitu
lower ground floor, ground floor, first floor, dan
second floor. Ada 8 kategori karya seni di
Louvre, yaitu Oriental antiquities, Egyptian
antiquities, Greek, Etruscan and Roman
antiquities, Islamic art, sculture, painting ,
objects dart, dan graphics art. Ada tiga sayap
(wing) bangunan , yaitu Denon, Sully, dan
Richeliu. Denon adalah yang paling banyak
dikunjungi, karena di wing inilah disimpan
lukisan Mona Lisa yang sangat terkenal.
DENAH LANTAI MUSEUM LOVRE
Museum Louvre memiliki koleksi berjumlah lebih dari 380,000 buah dan memamerkan 35,000 karya
seni dalam delapan departemen kuratorial.

Koleksi Mesir kuno


Departemen ini memiliki koleksi berjumlah
lebih dari 50.000 buah, termasuk
diantaranya artefak dari peradaban Sungai
Nil yang memiliki penanggalan dari 4.000
tahun SM hingga abad ke-4 Masehi.
Koleksinya merupakan salah satu yang
terbesar di dunia, memberikan gambaran
lengkap mengenai kehidupan
masyarakat Mesir pada masa Mesir
kuno, Kerajaan Pertengahan Mesir,Kerajaan
Baru Mesir, Seni Koptik, dan Aegyptus
(provinsi Romawi), masa Ptolemaic, dan
periode Kekaisaran Romawi Timur.
The Seated Scribe dari Saqqara,Mesir, batu kapur
dan pualam, dari 2600 hingga 2350SM
Koleksi Purbakala Timur Dekat
Koleksi Purbakala Timur Dekat ,
merupakan departemen kedua yang
terbaru, berasal dari tahun 1881 dan
memberikan gambaran mengenai
peradaban Timur Dekat dan pemukiman
pertama di daerah tersebut, sebelum
kedatangan Islam. Departemen ini terbagi
menjadi tiga daerah
geografis: Levant, Mesopotamia (Siria,
Irak), dan Kerajaan Persia (Iran). Koleksi
departemen ini berhubungan erat dengan
koleksi hasil penelitian arkeologi seperti
penjelajahan Paul-mile Botta pada tahun
1843 ke Khorsabad dan penemuan Kerbau bersayap berkepala manusia (shedu), Asiria, batu
istanaSargon II. kapur, Abad ke-8 SM
Yunani, Etruskan, dan Romawi
Departemen Yunani, Etruskan dan Romawi
memajang koleksi yang berasal dari
Mediterania dengan penanggalan dari
masa Neolitikhingga abad ke-6
Masehi.[10] Koleksi ini mencakup periode
Cycladic hingga keruntuhan Kekaisaran
Romawi. Departemen ini merupakan salah
satu yang tertua di Museum Louvre, dan
koleksinya dimulai dengan pengumpulan
koleksi oleh kerajaan, beberapa bahkan
telah dikumpulkan sejak masa Francis I.
Koleksi yang difokuskan departemen ini
pada awalnya merupakan patung marmer,
sepertiVenus de Milo
Nike of Samothrace, marmer,
berasal dari 190 SM
Seni Dekoratif
Departemen Seni Dekoratif (bahasa
Perancis: 'Objets d'art' memiliki cakupan koleksi
sejak abad pertengahan Eropa, hingga
pertengahan abad ke-19 Masehi. Departemen ini
pada awalnya merupakan bagian dari departemen
seni pahat. Beberapa koleksi yang paling berharga
diantaranya vas dan benda perunggu pietre dure.
Koleksi Durand pada tahun 1825 menambahkan
keramik, porselin yang dilapis dan kaca
berwarna, selain itu sekitar 800 buah tambahan
koleksi diberikan oleh Pierre Rvoil. Karena
meningkatnya ketertarikan pada
aliran romantisme, hal ini membuat karya
seni renaisans dan abad pertengahan, dan donasi
dari Sauvageot menambah jumlah koleksi
museum dengan 1.500 karya seni abad Panel kaca berwarna Perancis, Abad ke-13 Masehi,
pertengahan dan Tembikar glasir bening. menggambarkanSanto Blaise
Lukisan
Koleksi lukisan Museum Louvre berjumlah lebih
dari 7.500 buah yang berasal dari abad ke-13 Masehi
hingga tahun 1848 dan diatur oleh 12 kurator.
Hampir dua per tiga dari keseluruhan koleksi
merupakan hasil karya pelukis Perancis, dan lebih
dari 1.200 karya merupakan hasil pelukis Eropa
Utara. Lukisan Italia mendominasi koleksi milik
Francis I dan Louis XIV, beberapa lainnya
merupakan karya seni yang belum dikembalikan
sejak masa Napoleon, dan beberapa lainnya
merupakan hasil pembelian. Koleksi milik Francis I,
kebanyakan merupakan koleksi yang didapat dari
pelukis Italia terkenal
seperti Raphael dan Michelangelo, dan membawa
Leonardo da Vinci ke istananya.
Mona Lisa, (Leonardo da Vinci), 150319,
kemungkinan diselesaikan ketika Leonardo berada
dalam istana milik Francis I dari Perancis.
Cetakan dan Seni Gambar
Departemen Cetakan dan Seni
Gambar lebih memusatkan terhadap
karya yang dilakukan di atas kertas.
Asal dari koleksi museum in
merupakan karya yang terdapat di
koleksi kerajaan (Cabinet du Roi)
yang berjumlah 8.600 buah, yang
bertambah dengan pembelian yang
dilakukan oleh negara, seperti
pembelian 1.200 koleksi Fillipo
Baldinucci pada tahun 1806, dan Tiga kepala mirip singa, Charles le Brun, Perancis, 1671

donasi
Seni Islam
Koleksi seni Islam merupakan departemen terbaru
dari Museum Louvre, yang mencakup masa selama 13
abad dan 3 benua. Benda yang dipamerkan oleh
departemen ini adalah keramik, kaca, benda logam,
kayu, gading, karpet, tekstil dan miniatur, termasuk
diantaranya 5.000 karya dan 1.000 tembikar. Pada
awalnya, museum ini merupakan bagian dari
departemen seni dekorasi, yang kemudian berpisah
pada tahun 2003. Beberapa benda yang dipajang
diantaranya Pyxide d'al-Mughira, sebuah kotak gading
yang berasal adri abad ke-10 MAndalusia; Baptistery of
Saint-Louis atau lebih dikenal oleh masyarakat
Indonesia dengan Pembaptisan Saint-Louis, sebuah
bejana kuningan berukir yang berasal dari abad ke-13
atau 14 M masa Kesultanan Mamluk (Kairo);
dan Shroud of Saint-Josse atau Kain kafan Saint-Josse yang
berasal dari abad ke-10 M Iran.
Koleksi Seni Pahat
Departemen Seni Pahat mengkhususkan
diri terhadap karya yang dibuat sebelum
tahun 1850 dan tidak termasuk ke dalam
departemen Yunani, Etruskan dan
Romawi. Museum Louvre merupakan
tempat penyimpanan material pahatan
sejak lokasi museum tersebut masih
berfungsi sebagai istana; namun hanya
karya kuno yang dipajang hingga tahun
1824, kecuali karya Michelangelo yang
berjudul Dying Slave dan Rebellious Slave.
Pada awalnya, jumlah koleksi museum
hanya berjumlah 100 buah, sisa dari
koleksi patung kerajaan diletakkan di
Versailles.
STRUKTUR MUSEUM LOUVRE
Piramida Louvre (Pyramide du Louvre) adalah kaca besar dan piramida logam,
dikelilingi oleh tiga piramida yang lebih kecil, di halaman utama (Cour
Napoleon) dari Istana Louvre (Palais du Louvre) di Paris. Piramida besar
berfungsi sebagai pintu masuk utama ke Museum Louvre. Selesai pada tahun
1989, telah menjadi landmark kota Paris.
Ditugaskan oleh Presiden Perancis Franois Mitterrand tahun 1984, dirancang
oleh arsitek IM Pei, yang bertanggung jawab untuk desain Museum Miho di
Jepang, dan Place Ville-Marie di Montreal, dan National Gallery of Art (Timur
Gedung ) di Washington, DC antara lain. Struktur, yang dibangun seluruhnya
dengan segmen kaca, mencapai ketinggian 20,6 meter (sekitar 70 kaki); dasar
persegi yang memiliki sisi 35 meter (115 kaki). Ini terdiri dari 603 segmen
berbentuk belah ketupat dan 70 kaca segitiga.
Struktur piramida direkayasa oleh Knoll Nicolet Chartrand Ltd Montreal
(Piramida struktur / Konsultan Desain) dan Rice Francis Ritchie (juga dikenal
sebagai RFR) Paris (Piramida Struktur / Konstruksi Tahap). Lobi masuk museum
Louvre di bawah piramida. (Diambil dengan lensa Nikkor fisheye 7.5mm).
Piramida dan lobi bawah tanah di bawahnya diciptakan karena serangkaian
masalah dengan pintu masuk utama Louvre yang asli, yang tidak bisa lagi
menangani sejumlah besar pengunjung di dasar sehari-hari. Pengunjung yang
masuk melalui piramida turun ke lobi yang luas kemudian kembali naik ke
bangunan utama Louvre.
INTERIOR MUSEUM LOUVRE
EKSTERIOR MUSEUM LOUVRE
STUDI KASUS 2
MUSEUM SOLOMON R. GUGGENHEIM
MUSEUM SOLOMON R. GUGGENHEIM
YANG TERLETAK DI NEW YORK , AMERIKA
SERIKAT MERUPAKAN SALAH SATU
MUSEUM SENI MODERN YANG DIBANGUN
OLEH ARSITEK TERKENAL FRANK LLOYD
RIGHT . MUSEUM DIBUKA SEJAK TAHUN
1959 . TERLETAK DI BAGIAN 89th St. and 5th
ave, BERSEBRANGAN TEPAT DENGAN
CENTRAL PARK . MUSEUM YANG
DIDEDIKASIKAN UNTUK KARYA KARYA
SENI MODERN INI MEMBUTUHKAN 16
TAHUN PEMBANGUNAN YAITU DARI 1943
1959 .
LOKASI SITE
MUSEUM INI TERLETAK DI 1071 FIFTH AVENUE AT 89th STREET
MANHATTAN, NEW YORK CITY. MUSEUM INI BERSEBRANGAN TEPAT
DENGAN CENTRAL PARK NEW YORK . MUSEUM BERADA DI KOORDINAT
404659N 735732W .
KONSEP DESAIN
MUSEUM SOLOMON R GUGGENHEIM INI
SENDIRI MENURUT FRANK LLOYD RIGHT
TERINSPIRASI DARI KECINTAAN FRANK
TERHADAP PLANETARIUM DAN JUGA
KENDARAAN , YANG MEMUAT FRANK
MERANCANG KHUSUS UNTUK PARA
PENGUNJUNG MUSEUM UNTUK
BERKENDARA KE ATAS AGAR MENDAPAT
SENSASI YANG BERBEDA KARENA
BERKENDARA KE ATAS DENGAN BENTUK
BANGUNAN YANG BERPUTAR PUTAR .
PENCAHAYAAN Jenis cahaya ditemukan di museum ini adalah sinar ultraviolet dan cahaya
tampak yang berasal dari cahaya matahari (sunlight), cahaya siang (daylight)
atau pun cahaya buatan (artificial light) seperti lampu tabung (fluoresens),
lampu pijar atau lampu halogenPada koleksi museum kerusakan akibat
cahaya karena adanya faktor-faktor sebagai berikut:
1. Adanya sejumlah cahaya ultraviolet dalam sumber cahaya yang
sering disebut nilai UV dengan satuan mikrowatt per lumen (mW/lumen).
Nilai ini tergantung dari sejumlah cahaya yang digunakan. Nilai UV tertinggi
berasal dari cahaya matahari (sunlight) dan cahaya siang (daylight). Untuk
lampu buatan, lampu halogen dan fluoresense memiliki nilai UV yang
sedang, sedangkan lampu pijar hampir tidak memiliki kandungan UV dalam
cahayanya. Rekomendasi internasional untuk koleksi yang sensitif, seperti
lukisan dan cat nilai UV nya harus dijaga agar tetap dibawah 75 mikrowatt/
lumen.
2. Adanya nilai intensitas iluminasi cahaya, yaitu terang tidaknya
cahaya yang mengenai koleksi. Nilai ini dinyatakan dalam satuan lux (lumen /
cm2 ). Makin tinggi intensitas cahaya maka nilai lux akan makin tinggi.
Sebagai perbandingan nilai 10 lux = cahaya 1 batang lilin. Koleksi yang sangat
sensitif seperti tekstil direkomendasikan dibawah 50 lux. Sedangkan koleksi
yang tidak terlalu sensitif seperti cat minyak dan gading direkomendasikan
tetap di bawah 200 lux,
LAYOUT : MONITOR
Diawali pada ruang , sebuah
perpustakaan , kantor , dan
apartemen.
Pada tahun 1963, lantai dua dari
monitor diubah menjadi galeri yang
terpisah yang membuka untuk ruang
pameran utama.
Pada tahun 1980 , dasar tanah lantai
dibuka sebagai lobi utama .Semua
lantai digunakan untuk ruang galeri.
LAYOUT : BRIDGE
Menghubungkan monitor dan rotunda (Gedung Melingkar),
digunakan untuk fitur porte-cochere, di mana kendaraan
melaju di bawah jembatan untuk drop off pengunjung dan
memberikan akses di bawah struktur drive.Namun, pada
tahun 1975 begitu dekat off dan sekarang rumah toko buku.
LAYOUT : ROTUNDA (GEDUNG MELINGKAR)
Dua belas radial sebuah dinding yang
membagi galeri ke dalam 70 teluk untuk
melihat karya seni.
Besar kubahnya mencakup seluruh
rotunda , memberikan penerangan alam di
dalam galeri.
Atap kaca dari gedung rotunda pada baris
setiap tingkat, sepanjang pinggiran
menyediakan pencahayaan alami.
Yang dirancang untuk mengadakan lukisan,
galeri yang kemiringan dinding ini
dimaksudkan untuk mereplikasi kemiringan
sebuah kuda-kuda.
MATERIAL
Kubah dengan aluminium frame kaca
12 rangka , bertepatan dengan 12 spiral jaringan
dinding.
jaringan dinding tersambung pada atap balok yang
mendukung tingkat besaran pusat atap kaca.
STRUKTUR BANGUNAN
Spiral raksasa pada jalan melandai
beredar hingga kubah raksasa dengan
dua belas beton bertulang partisi yang
menembus dan berfungsi sebagai
pengeras spiral.
jaringan dinding bertindak sebagai
dinding geser, mentransfer bersamaan
secara lateral dan vertikal.
12 radial di dinding sebuah rotunda ,
panjang 8 dan lebar 25 luas di bagian
atas.
KONSTRUKSI BANGUNAN
Konstruksi bangunanya
menggunakkan tempat cetakan beton
untuk lapisan lapisan dindingnya ,
selain itu juga digunakan beton
bertulang agar struktur menjadi lebih
kokoh.
FONDASI BANGUNAN
DIKARENAKAN TANAH DARI TAPAK
YANG DIPILIH MUDAH KERING ,
DENGAN ITU DAPAT
MEMUNGKINKAN SANG
PERANCANG DAPAT MERANCANG
RUANG DI BAWAH TANAH .
RUANG BAWAH TANAH ITU SENDIRI
BERISI TEATER DAN JUGA TOKO
BUKU YANG DILAPISI DENGAN
DINDING BETON YANG KOKOH.
INTERIOR MUSEUM GUGGENHEIM
TAMPAK DEPAN MUSEUM
STUDI KOMPERATIF
STUDI KOMPERATIF
MUSEUM SOLOMON R
PERBANDINGAN MUSEUM LOUVRE KESIMPULAN KETERANGAN
GUGGENHEIM
BuildingForm
Bentuk Bangunan Bentuk bangunan Bentuk bangunan Bangunan bangunan
utama persegi dengan 4 utama berbentuk dengan bentukan
lantai, 1 basement, dan lingkaran dengan persegi menjadi
bangunan yang lainnya bangunan lainnya alternatif dalam
berbentuk segitiga. berbentuk persegi pembuatan museum
dengan timbahkan gaya
yang
atraktif/dekonstruktif
MUSEUM SOLOMON R
PERBANDINGAN MUSEUM LOUVRE GUGGENHEIM KESIMPULAN KETERANGAN

Blok Plan Pada umumnya


museum dibuat dipusat
kota, hal ini dikarenakan
agar akses bagi para
pengunjung lebih
mudah dan menarik
minat penduduk kota
untuk berkunjung.
MUSEUM SOLOMON R
PERBANDINGAN MUSEUM LOUVRE GUGGENHEIM KESIMPULAN KETERANGAN

Aesthetic Deign

Estetika Fasade Warna dominan putih Bangunan dominan Museum pada


kecoklat-coklatan berwarna putih, dengan umumnya memiliki
menimbulkan kesan bentukan rotunda pada banyak permainan
historikal , dengan gedung utama warna, hal ini sengaja
ditambah bentukan memberikan kesan agar menarik minat para
kaca pada segitiga, massif pada bangunan pengunjung.
perpaduan warna yang
terlihat menarik.
MUSEUM SOLOMON R
PERBANDINGAN MUSEUM LOUVRE GUGGENHEIM KESIMPULAN KETERANGAN

Structural System

Struktur Struktur, yang dibangun Bangunan utama


seluruhnya dengan dengan bentukan
segmen kaca, mencapai spiral/rotunda dengan
ketinggian 20,6 meter menggunakan 12 beton
(sekitar 70 kaki); dasar bertulang partisi.
persegi yang memiliki
sisi 35 meter (115 kaki).
Ini terdiri dari 603
segmen berbentuk
belah ketupat dan 70
kaca segitiga.
MUSEUM SOLOMON R
PERBANDINGAN MUSEUM LOUVRE GUGGENHEIM KESIMPULAN KETERANGAN

Interior Museum memiliki


interior yang menarik
dengan langit-langit
yang dibuat dengan
bentuk berbeda dan
tidak sedikit dibuat
dengan material kaca
agar menunjang
pencahayaan pada
bagian dalam
bangunan.
DATA & ANALISIS
TINJAUAN MAKRO
TINJAUAN MIKRO

ALTERNATIF 1

ALTERNATIF 2

ALTERNATIF 3
ALTERNATIF 1
LOKASI SITE : KOMPLEKS MARINA PLAZA
KECAMATAN : WENANG
LUASAN : 60m x 48m

BATASAN SITE
TIMUR : TANAH KOSONG
BARAT : LAUT
UTARA : TANAH KOSONG
SELATAN : TANAH KOSONG
ALTERNATIF 2

LOKASI SITE : KOMPLEKS JALAN SULAWESI


KECAMATAN : MALALAYANG
LUASAN : 60m X 35m

BATASAN SITE
TIMUR : LAHAN KOSONG
BARAT : JALAN SETAPAK
UTARA : RUMAH WARGA SEKITAR
SELATAN : TANAH KOSONG
ALTERNATIF 3

LOKASI SITE : KOMPLEKS JALAN SULAWESI


KECAMATAN : MALALAYANG
LUASAN : 55m X 30m

BATASAN SITE
TIMUR : TANAH KOSONG
BARAT : MUARA SUNGAI
UTARA : TANAH KOSONG
SELATAN : JALAN
ALASAN PEMILIHAN SITE
Alasan kami memilih site alternative pertama , dikarenakkan luasan site
alternatif 1 ,merupakan yang terluas di antara 2 alternatif site lainnya .
Alasan yang lainnya yaitu lokasi site terpilih yang berada di dekat pusat
kota , memiliki kemiripan dengan lokasi dengan lokasi dari studi kasus
museum Guggenheim .
RTRW KOTA MANADO TAHUN 2006-2016
WILAYAH PENGEMBANGAN FUNGSI PENGEMBANGAN
PUSAT KOTA PUSAT PERDAGANGAN DAN JASA
MALALAYANG PERMUKIMAN, FASILITAS SOSIAL DAN KAWASAN PANTAI
BAHU PUSAT PENDIDIKAN, PERMUKIMAN DAN PELENGKAP
WENANG PERUMAHAN, PERMUKIMAN,FASILITAS SOSIAL DAN PERDAGANGAN JASA
SARIO PERUMAHAN, PERMUKIMAN,FASILITAS SOSIAL ,PERDAGANGAN JASA DAN SARANA
PRASARANA LAINNYA
WANEA PERUMAHAN, PERMUKIMAN,FASILITAS SOSIAL DAN PERDAGANGAN JASA
TIKALA PERUMAHAN, PERMUKIMAN,FASILITAS SOSIAL , DAN SARANA PRASARANA LAINNYA
MAPANGET PERUMAHAN, PERMUKIMAN,FASILITAS SOSIAL ,PERDAGANGAN JASA DAN SARANA
PRASARANA LAINNYA
BUNAKEN PERUMAHAN, PERMUKIMAN,FASILITAS SOSIAL ,PERDAGANGAN JASA DAN SARANA
PRASARANA LAINNYA
SITE SELECTION SCORING
ALTERNATIF 1 ALTERNATIF 2 ALTERNATIF 3
NO KONDISI SITE BOBOT NILAI
NILAI NILAI (X x Y) NILAI NILAI (X x Y) NILAI NILAI (X x Y)

1. TOPOGRAFI 3
KONDISI TANAH 7 21 8 24 6 18
HIDROLOGI DAN DRAINASE 8 24 7 21 7 21
VEGETASI 9 27 9 27 9 27
SIRKULASI 8 24 6 18 6 18
LUASAN DAN BENTUK SITE 9 27 7 21 8 24
POTENSI VIEW 8 24 7 21 7 21
KEBISINGAN 7 21 7 21 7 21
SITE SELECTION SCORING
ALTERNATIF 1 ALTERNATIF 2 ALTERNATIF 3
NO KONDISI SITE BOBOT NILAI
NILAI NILAI (X x Y) NILAI NILAI (X x Y) NILAI NILAI (X x Y)

2 INFRASTRUKTUR (UTILITAS) 3
JALAN 9 27 7 21 7 21
LISTRIK DAN TELEPON 9 27 8 24 8 24
SALURAN AIR KOTOR DAN BERSIH 9 27 9 36 9 36
3 AKSEBILITAS 4
KENDARAAN UMUM 9 36 7 28 7 28
KENDARAAN PRIBADI 9 36 7 28 7 28
JARAK KE BANDARA 8 32 6 24 6 24
JARAK KE PUSAT KOTA 8 32 8 32 8 32
SITE SELECTION SCORING
ALTERNATIF 1 ALTERNATIF 2 ALTERNATIF 3
NO KONDISI SITE BOBOT NILAI
NILAI NILAI (X x Y) NILAI NILAI (X x Y) NILAI NILAI (X x Y)

4 KLIMATOLOGI 2
ORIENTASI MATAHARI 9 18 8 16 8 16
ANGIN 9 18 8 16 7 14
KELEMBAPAN 8 16 8 16 8 16
CURAH HUJAN 7 14 7 14 7 14
5 TOTAL 451 408 403

SITE TERPILIH : SITE ALTERNATIF 1


SITE TERPILIH

LOKASI : KOMPLEKS MARINA


PLAZA , KEC. WENANG
LUAS : 9168m = 0.9 Ha
EKSISTING SITE
Jumlah Penduduk kec. Wenang : 35.637 (data thn.2009)

Posisi Site Fungsi yang ada di sekitar Site - Fungsi Pendidikan


- Fungsi Komersial

Ukuran Site
Fasilitas Pendukung - Mall
- Luas Site - Ruko
- Luas untuk sempadan Jalan - Pendidikan : Tempat bimbingan
- Luas untuk sempadan Laut belajar
- Luas Lahan Efektif
Batas Batas Site
Klimatologi - Suhu rata-rata
- Sebelah Utara : 24C 27C
- Sebelah Timur - Curah Hujan rata- rata
- Sebelah Barat : 3.187 mm/tahun
- Sebelah Selatan - Intensitas Sinar Matahari
: rata-rata 53%
Peruntukan Bangunan campuran Fasilitas -Kelembapan
Umum : sekitaran 84 %
BATASAN SITE

ARAH BARAT SITE ARAH UTARA SITE


MENGARAH KE LAUT MERUPAKAN LAHAN
KOSONG

ARAH TIMUR SITE


MERUPAKAN JALAN
DAN JUGA RUKO -
ARAH SELATAN SITE ADALAH LAHAN RUKO
YANG SEDANG DALAM PROSES
PERANCANGAN GEDUNG
ANALISA AKSEBILITAS TAPAK
SITE TERPILIH

Ke Pusat Kota
5 menit

Ke Pelabuhan Manado
15 menit
Ke Bandara
Sam Ratulangi
60 menit

Ke Terminal
Malalayang
25 menit
ANALISIS HIRARKI RUANG
Pola orgnanisasi ruang dalam ruang lingkup arsitektur , merupakan
sesuatu yang sangat penting. Cara penyusunan ruang-ruang dalam
sebuah bangunan dapat menjelaskan tingkat kepentingan relatif
dan fungsi serta peran simbolis ruang-ruang tersebut dalam suatu
organisasi bangunan . Jenis organisasi yang digunakan dalam
sebuah bangunan akan tergantung pada kebutuhan atas program
bangunan, seperti pendekatan fungsional, persyaratan ukuran,
klasifikasi hirarki, syarat-syarat pencapaian, pencahayaan, atau
pemandangan serta kondisi eksterior.
ANALISIS
NO POLA ORGANISASI RUANG ANALISIS CONTOH PENERAPAN

1. Pola organisasi ruang yang kami Alasan utama kami merancang bangunan kami dengan
gunakkan sebagain pola dalam pola cluster , disebabkan oleh pemilihan studi kasus kami
gedung museum kami adalah , . Studi kasus kami , yaitu museum Louvre menggunakkan
POLA CLUSTER . pola organisasi ruang Cluster , sebagai pola organisasi
ruangan gedung tersebut .
KONFIGURASI JALUR ANALISIS CONTOH PENERAPAN

1. Konfigurasi jalur di dalam bangunan Alasan kami memilih


kami , yang kami tetapkan adalah konfigurasi jalur linear ,
konfigurasi jalur Linear , dikarenakkan konfigurasi Linear
dapat menghubungkan satu
ruang dengan ruang lainnya
yang terorganisir , sehingga
dapat membentuk satu garis
lurus . Namun konfigurasi jalur
juga bisa berbentuk meskipun
tetap teracu pada satu garis .
Alasan lain juga , karena
museum louvre yang
merupakan studi kasus kami
juga menggunakkan konfurasi
jalur Linear .
Ketinggian Mata : 225 M
Site Terpilih Data
B

84 m
Alamat : Kompleks GBI Marina, Jl.UPiere
Tendean, Kec. Wenang, Manado
Luas : 9168 m2
Batasan Site :
- Batas Utara : Lahan kosong
- Batas Selatan : Lahan

97 m
Luas = 9168 m2
pengembangan proyek
- Batas Timur : Jalur kendaraan
- Batas Barat : Garis Pantai

68 m
Ketinggian Mata : 225 M
Dimensi site dan RTRW Data

84 m
TOTAL LUAS SITE : 9168 m2
TOTAL LUAS SEMPADAN : 910 m2
TOTAL LUAS SITE EFEKTIF : 8258

KDB = 40%
KLB = 120%

97 m
Luas = 9168 m2
KRH = 30%
Ketinggian Bangunan = Maks. 3 lt
Garis Sempadan = 8m

68 m
Ketinggian Mata : 225 M
Dimensi site Tanggapan rancangan

Jadi , total luas efektif yang bisa dibangun


mencapai 3667,2 m2 . Dengan KLB sebesar 11.001
84 m
m2 , dan tinggi gedung yaitu 3 Lt . Arah bangunan
juga harus diluaskan secara vertikal , agar - KDB = 40% x 9168 m2
memenuhi tiap tiap ruang yang dibuutuhkan ,
yang merupakan peraturan pemerintah . = 3667,2 m2
- KLB = 120% x 9168 m2
= 11.001 m2

97 m
3667,2 m2
- Jumlah Lantai = KLB / KDB
= 11.001 / 3667,2
= 3 Lt

68 m
Arah angin
Ketinggian Mata : 225 M
Data

SIMBOL UNTUK ARAH ANGIN LAUT

SIMBOL UNTUK ARAH ANGIN DARAT

HEMBUSAN ANGIN PALING KERAS BERASAL


DARI BAGIAN BARAT SITE , KARENA BAGIAN
BARAT SITE MERUPAKAN LAUT YANG
MERUPAKAN PUSAT DARI ANGIN LAUT

PERMASLAHAN :
ANGIN YANG TERLALU KENCANG SANGAT
MENGGANGGU AKTIFITAS MANUSIA.
PEMANFAATAN ANGIN SEBAGAI
PENGHAWAAN ALAMI
MENGATASI DEBU YANG DIBAWA ANGIN.
Arah angin
Ketinggian Mata : 225 M
Tanggapan rancangan

MEMANFAATKAN VEGETASI SEBAGAI


PELINDUNG TERHADAP ANGIN DAN DEBU,
JUGA MEMANFAATKAN VEGETASI SEBAGAI
PENGARUH ANGIN
Arah angin
Ketinggian Mata : 225 M
Tanggapan rancangan

Menyesuaikan bentuK bangunan , dengan


merancang bangunan lebih dinamis agar
meminimalisir dampak yang diakibatkan
oleh angin .

Arah angin pada


bentuk bangunan yang
dinamis
Arah angin
Ketinggian Mata : 225 M
Tanggapan rancangan

Bukaan pada gedung diarahkan ke


utara dan selatan gedung agar dapat
meminimalisir tekanan angin dari
kedua arah angin . Penggunaan bukaan yang digunakkan
adalah D , karena bukaan gedung di
arahkan ke arah utara dan selatan ,
sesuai dengan solusi .
Ketinggian Mata : 225 M
Orientasi Matahari Data

Pukul Letak Site yang berada di area iklim tropis , , ,


Pukul 12.00 Pukul , merupakan alasan utama dari banyaknya
15.00 09.00 cahaya matahari yang berada di site .

KETERANGAN :
LETAK SITE YANG TERLETAK DEKAT
Pukul Pukul PANTAI DAN DI DAERAH YANG TERBUKA
18.00 06.00
MEMUNGKINKAN SINAR MATAHARI
DAPAT MASUK DARI SEGALA ARAH,
B
YANG BERDAMPAK PADA PENEMPATAN
RUANG NANTINYA
S u

T
Ketinggian Mata : 225 M
Orientasi Matahari Tanggapan rancangan

Orientasi arah bangunan di buat menghadap ke Pukul Menggunakan vegetasi sebagai pelindung terhadap
Pukul tidak akan
arah utara- selatan, maka bangunan 12.00 Pukul sinar matahari dan mereduksi cahaya yang masuk
15.00
terganggu oleh kesilauan, Selain itu bangunan 09.00
memiliki ciri tidak memerlukan pencahayaan alami
karena dapat merusak koleksi, karena itu
penggunaan jendela diminimalisir

Pukul Pukul
18.00 06.00
Ketinggian Mata : 225 M
Kebisingan Data Intensitas bunyi dari arah laut
mencapai 40 60 dBA yang
Intensitas bunyi yang mayoritasnya berasal dari
paling besar , berasal dari hempasan ombak pada batas
arah selatan site , yaitu 50 pantai , dan juga intensitas
90 dBA . Intensitas bunyi angin .
yang cukup tinggi
disebabkan oleh adanya
pengerjaan konstruksi Intensitas site dari arah utara
site , tergolong rendah yaitu 15
20 dBA . Ini dikarenakkan sisi
bagian utara site merupakan
lahan kosong , namun terdapat
cafe yang jaraknya agak jauh

Intensitas bunyi dari arah jalan


berkisar 50 80 dBA , yang
disebabkan oleh banyaknya
kendaran yang berlalu lalang.
Ketinggian Mata : 225 M
Kebisingan Data KEPUTUSAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP NO. 48 TAHUN
1996 TENTANG BATAS KEBISINGAN MAKSIMUM PADA
BERBAGAI AREA KOTA

BATAS KEBISINGAN
KEPUTUSAN MENTERI TENAGA ALOKASI AREA MAKSIMUM
KERJA NOMOR KEP-
51/MEN/1999 TENTANG BATAS
Kawasan Perumahan 55 dBA
KEBISINGAN MAKSIMUM
DALAM AREA KERJA
Kawasan Jasa dan Perdagangan 70 dBA

DURASI BATAS
Kawasan Bisnis dan Perkantoran 65 dBA
KONTAK KEBISINGAN
DALAM SEHARI MAKSIMUM
Lahan Terbuka Hijau 50 dBA
8 jam 85 dBA
Kawasan Industri 70 dBA
4 jam 88 dBA
Kawasan Umum dan Pemerintahan 60 dBA
2 jam 91 dBA
30 menit 97 dBA Kawasan Rekreasional 70 dBA

7-5 menit 103 dBA Terminal Kereta Api 60 dBA

3.75 menit 106 dBA Pelabuhan Laut 70 dBA

14.06 detik 118 dBA Rumah Sakit dan Sekitarnya 55 dBA

0.88 detik 130 dBA


Sekolah dan Sekitarnya 55 dBA
0.11 detik 139 dBA
Rumah Ibadah 55 dBA
Ketinggian Mata : 225 M
Kebisingan Tanggapan rancangan

Kebisingan tentunya juga


cukup mengganggu , di
museum sendiri ada
beberapa kalangan yang Pemilihan material merupakan salah
ingin menikmati suatu satu solusi , yaitu dengan memasangi
karya dengan tenang , material khusus di antara dinding
untuk mengatasi untuk meminimalisir kebisingan.
kebisingan terdapat
beberapa solusi.

Solusi lainnya yaitu,


pengaturan jarak antar
bangunan dengan
sumber kebisingan.
Ataupun dengan
penambahan vegetasi
sebagai barrier
Ketinggian Mata : 225 M
Vegetasi Data

DIKARENAKAN KURANGNYA
VEGETASI YANG ADA DI SITE
TERPILIH , MAKA DIBUTUHKAN
PENAMBAHAN VEGETASI UNTUK
SITE TERPILIH . APALAGI
KEBUTUHAN RUANG HIJAU
SEBESAR 30% YANG
DIBUTUHKAN , MEMBUAT
PENAMBAHAN VEGETASI PADA
TAPAK SANGAT DIPERLUKAN.

VEGETASI YANG ADA DI TAPAK


TERBILANG SEDIKIT. HANYA ADA
BEBERAPA TUMBUHAN SEMAK
SEMAK , DAN JUGA TUMBUHAN
TUMBUHAN LIAR SEPERTI PUTRI
MALU .
Ketinggian Mata : 225 M
Vegetasi Tanggapan rancangan

Menanam tumbuhan vegetasi


jenis pembatas di bagian view
yang kurang baik agar
menutupi dan juga membatasi
site dari bagian luar . Salah
satu contoh tanaman yang
cocok dengan jenis tanah site ,
yaitu cemara laut .

Menanam tumbuhan
vegetasi jenis pembatas di
bagian view yang kurang
baik agar menutupi dan juga
membatasi site dari bagian
luar .
Ketinggian Mata : 225 M
Curah hujan Data

SITE BERADA DI KAWASAN


PERMASALAHAN : DENGAN CURAH HUJAN 2500-
PENGATURAN ALIRAN AIR NO. 3000 MM/TAHUN:
BULAN CURAH HUJAN
HUJAN
1 JANUARI 25,5
MENCEGAH KERUSAKAN
BANGUNAN 2 FEBRUARI 16,9
3 MARET 16,9
4 APRIL 8,67
5 MEI 9,68
6 JUNI 10,25
7 JULI 21,5
8 AGUSTUS 35
9 SEPTEMBER 15,2
10 OKTOBER 15
11 NOVEMBER 21
12 DESEMBER 25
Ketinggian Mata : 225 M
Curah hujan Tanggapan rancangan
Salah satu solusi adalah dengan
Intensitas yang cukup tinggi menyesuaikan bentuk atap dengan iklim
di kawasan site terpilih , dari site terpilih , namun tetap mengikuti
sehingga terdapat beberapa tema bangunan yang ada dari bentuk
masalah yang disebabkan atap tersebut .
oleh hujan . Seperti
penurunan kualitas
bangunan yang disebabkan
oleh hujan.

Ada beberapa solusi yang


bisa diterapkan untuk
mengatasi intensitas curah
hujan yang begitu tinggi .

UNTUK DESAIN ATAP MELENGKUNG DENGAN


MENGOPTIMALKAN KEMIRINGAN ATAP UNTUK
PENGALIRAN AIR HUJAN DENGAN CEPAT

Contoh masalah
Ketinggian Mata : 225 M
Topografi dan Hidrografi Data
A

Topografi dan Hidrografi


site terpilih yang berada di
kompleks marina plaza .

Kontur site terpilih , relative datar


dikarenakkan site terpilih merupakan
tanah hasil reklamasi atau tanah bekas
timbunan .

A
Ketinggian Mata : 225 M
Topografi dan Hidrografi Data
A

Kontur site terpilih , relative datar


dikarenakkan site terpilih merupakan
tanah hasil reklamasi atau tanah bekas
timbunan . Ini membuat tak perlu adanya
proses pengerjaan cut and fill site.

POTONGAN SITE A-A

10

A
0
Ketinggian Mata : 225 M
Topografi dan Hidrografi Tanggapan rancangan

Kondisi kontur site terpilih


yang agak datar membuat,
bisa tergenangnya air jika
terajadi hujan , untuk
menghindari masalah
tersebut ada beberapa solusi Salah satu Solusinya adalah dengan
yang bisa diterapakan . mengangkat (cut) sebagian tanah di bagian
barat site , agar air hujan dapat turun
langsung ke saluran drainase , dan langsung
mengarah ke laut .
Solusi lainnya dengan
memperbanyak vegetasi
yang ada di site , agar
terdapat banyak area
resapan air .

A
Ketinggian Mata : 225 M
Utilitas Site Data

Untuk sirkulasi air kotor pada


site , lebih baik agar dipasang
pipa di bawah tanah .
Sedangkan Untuk air hujan
dibuat drainase yang
mengarah ke laut. .

Untuk aliran listrik site,


berasal dari PLN. Jalur
listrik sebaiknya
mengikuti arah jalan dan
samping site .
Ketinggian Mata : 225 M
Utilitas Site Tanggapan rancangan

Penempatan instalasi listrik


Penempatan STP (Septic site , lebih baik ditempatkan
tank) Sebaiknya ditempatkan agak jauh dari bibir pantai ,
di bagian blakang site, untuk agar terhindar dari kontak
tempat pembuangan air kotor arus pendek listrik.
..
Ketinggian Mata : 225 M
Pola sirkulasi site Data

Untuk masalah pada sirkulasi


, yaitu sering terjadinya
kemacetan di pintu masuk
Sirkulasi pejalan kaki
kompleks . Sedangkan di
sekitaran site , potensi Sirkulasi kendaraan
kemacetan terbesar terdapat
pada pertigaan di depan site .
Sirkulasi 2 arah

Belum tersedianya trotoar ,


membuat para pejalan kaki
mengambil badan jalan
sebagai area jalan mereka .
Ketinggian Mata : 225 M
Pola sirkulasi site Tanggapan rancangan

Pola sirkukasi staff dan


pengelola
Pola sirkulasi pengunjung
Sirkulasi pejalan kaki

Sirkulasi kendaraan

Sirkulasi 2 arah

Main Entrance untuk para


pengunjung museum. Main Entrance untuk
Staff dan pengelola

Sebaiknya untuk para


pejalan kaki , dibuatkan
Trotoar menggunakkan
sebagian sempadan jalan
Ketinggian Mata : 225 M
View dari dalam site Data

Potensi view site cukup baik dengan


adanya view ke arah laut, yang
membuat daya tarik site meningkat .
Ketinggian Mata : 225 M
View dari dalam site Tanggapan rancangan

Arah view laut sebaiknya di


manfaatkan karena memiliki potensi
yang sangat baik. Salah satu cara
yaitu dengan menempatkan balkon
atau area santai museum menghadap
ke view pantai .

Penempatan zona private , sebaiknya


di tempatkan di dekat dengan view
yang kurang potensi , agar bangunan
dapat menutupi view yang kurang
bagus (Pengerjaan proyek) .
Ketinggian Mata : 225 M
Struktur Pondasi Cerucuk adalah salah satu jenis pondasi yang biasanya
diaplikasikan didaerah dengan kondisi tanah yang kurang stabil dimana
umumnya dengan jenis tanah lumpur ataupun tanah gambut dengan
elevasi muka air yang cukup tingggi. Cerucuk dalam
defenisinya adalah susunan tiang kayu dengan diameter antara 8
sampai 15 meter yang dimasukkan atau ditancapkan secara vertikal
Penggunaan Struktur pondasi kedalam tanah yang ditujukan untuk memperkuat daya dukung
Cerucuk , dimaksudkkan terhadap beban diatasnya. Dalam konstruksinya ujung atas dari
susunan cerucuk disatukan untuk menyatukan kelompok susunan kayu
karena letak site yang berada di
yang disebut dengan kepala cerucuk. Kepala cerucuk dapat berupa
tepi pantai . pengapit dan tiang -tiang kayu , matras, kawat pengikat , papan
penutup atau balok poer.

Contoh gambar

Pondasi Cerucuk
Ketinggian Mata : 225 M
BLOK PLAN
Untuk daerah ini , merupakan daerah
masuk / entrance site daerah staff .

AREA STAFF

AREA PAMERAN

AREA ANTRIAN PENGUNJUNG Penempatan blok plan blok plan , di


letakkan berdasarkan dari hasil
analisis tapak kami.
Untuk daerah ini ,
merupakan daerah ZONA PARKIR
masuk / entrance site
daerah pengunjung.
Konsep Program Ruang

NO. NAMA RUANGAN LUASAN RUANG KEBUTUHAN FASILITAS

RUANG UTAMA

Ruang pameran tetap 8 10 M


1. , PC , LUKISAN , KOLEKSI KOLEKSI ,

Ruang auditorium
2. 20 25 M MEJA , KURSI ,

17 M
3 Ruang edukasi PC , MEJA , KURSI ,

Ruang pameran temporer 15 20 M


4 ALARM , KOLEKSI KOLEKSI ,
Konsep Program Ruang

NO. NAMA RUANGAN LUASAN RUANG KEBUTUHAN FASILITAS

RUANG PENGELOLA

20M Instalasi Listrik , Utilitas


5. Ruang MME
gedung

KOLEKSI KOLEKSI , ALARM


Ruang penyimpanan koleksi
6. 20 M , KAMERA CCTV , RAK
PENYIMPANAN,

7. Laboratorium konservasi
20 M

Ruang kantor MEJA , KURSI , KOMPUTER


8. 25 M
, PERLENGKAPAN KANTOR

RUANG KURATOR 15 20 M
Konsep Program Ruang
NO. NAMA RUANGAN LUASAN RUANG KEBUTUHAN FASILITAS

RUANG PENUNJANG

Ruang penjualan tiket dan penitipan barang


9. 7 - 10 M MEJA , KURSI , RAK PENITIPAN BARANG

Pintu masuk (Main Entrance)


10.

Lobi 10 M
11. KURSI , MEJA , RAK BUKU

Perpustakaan 15 M MEJA , KURSI , RAK BUKU ,


12.
PENCAHAYAAN , BUKU , KOMPUTER

Ruang cendramata 25 M
13. MEJA , KURSI
Konsep Program Ruang

NO. NAMA RUANGAN LUASAN RUANG KEBUTUHAN FASILITAS

RUANG SERVICE

14. Cafe

15. Toilet 2 - 3M WASTAFEL , CLOSET , BAK AIR ,

16. Ruang penyimpanan koleksi RAK PENYIMPANAN , KAIN ,


ALARM , KAMERA CCTV ,

Pos jaga KURSI , MEJA , MONITOR


17.
PENGAWAS ,
Konsep Skema Organisasi kelompok Ruang
Ketinggian Mata : 225 M
Zoning
Privat

1. Zona Private = (Staff dan


pengelola)
Semi privat
1. Semi private = (Pengunjung)

2. Zona parkir = (Pengunjung)


Zona Parkir
Ruang MME / Ruang penyimpanan
Cafetaria Ruang kantor
Instalasi koleksi

3rd Floor Private

Ruang Ruang Edukasi


Auditorium Perpustakaan
cendramata

2nd Floor Public

Ruang pameran
Ruang penjualan tiket temporer
Pintu masuk dan penitipan barang Lobi

Ruang pameran
tetap
1st Floor Public
KONSEP SKEMA ORGANISASI KELOMPOK RUANG

PELAYANAN RUANG
UMUM RESTORASI

PINTU MASUK- PINTU MASUK-


KELUAR KELUAR STAFF
PENGUNJUNG
KURATOR
GUDANG
PAMERAN PERPUSTAKAAN KANTOR
Zona Zona
Publik RUANGAN Private
M.M.E
KONSEP SKEMA ORGANISASI KELOMPOK RUANG

CAFETARIA RUANG KANTOR KURATOR

PAMERAN PERPUSTAKAAN
AUDITORIUM

LOBBY
R. INFORMASI
PAMERAN PAMERAN R.RESTORASI GUDANG
LOKER TEMPORER
WORKSHOP
TRANSFORMASI GUBAHAN MASSA
Transformasi Topologikal dengan menggunakan
bentuk geometri seperti kotak dan segitiga
SUBTRAKTIF

1 2 3

Pada bentuk kotak tidak


dilakukan pengurangan
TRANSFORMASI GUBAHAN MASSA

KETERANGAN : EKSPLORASI FASADE


KONSEPSI GUBAHAN MASSA PROSES TERAKHIR YAITU PENGGABUNGAN KETIGA GUBAHAN DENGAN
MENGACU PADA KESIMPULAN PUSAT PADA BENTUK KOTAK. GUBAHAN MASSA TERINSPIRASI DARI BENTUK
ATAU HASIL DARI ANALISIS DAN PIANO. BENTUK BANGUNAN YANG MEMANJANG MENYEBABKAN KONSEP
SINTESIS FASADE BANGUNAN MENGGUNAKAN BANYAK ELEMEN HORIZONTAL UNTUK
MENCAPAI KESEIMBANGAN KOMPOSISI TAMPANG BANGUNAN.
KONSEP GUBAHAN MASSA

PERSPEKTIF 1 PERSPEKTIF 2

PERSPEKTIF 3 PERSPEKTIF 4
KONSEP VEGETASI | PENGARAH
JENIS VEGETASI PENJELASAN GAMBAR
Bambu cantik ini sangat bagus
ditanam berkelompok sepanjang jalan
masuk sebagai pengarah.
Bambu Jepang Selain itu, bambu kuning akan
mengurangi kesan kaku bila ditanam
pada sisi dinding yang tinggi.

Sosoknya yang tegak mengesankan


suasana formal. Karena ia biasa
ditanam berderet atau trio di sisi pagar
dan jalan masuk yang di sekelilingnya
ditanam border.
Juniperus Dapat juga ditanam berderet pada sisi
dinding atau tembok untuk
menghilangkan kesan kaku, dan
biasanya ujung tajuk dipangkas dan
dibentuk.

Pinus cantik ini dapat ditanam


berderet di sepanjang jalan masuk
yang berfungsi sebagai pengarah.
Furcraea Bila telah dibentuk dengan pangkasan
dan tajuk yang indah, ia dapat
ditanam tunggal atau berkelompok.

KESIMPULAN : VEGETASI PENGARAH YANG DIGUNAKAN PINUS DAN CEMARA LILIN


KONSEP VEGETASI | PENGHIAS
JENIS VEGETASI PENJELASAN GAMBAR

Bunga-bunganya yang cerah dan ramai akan memberikan variasi


Bila ditanam di antara border di sisi jalan masuk akan memberi kesan
Bugenvil lembut dan menyambut.

Cemara udang / Cemara laut yang cocok untuk daerah tepi pantai
Tanaman ini bisa di tempatkan di bagian depan dan juga belakang site ,
agar para orang yang lewat langsung bisa tertarik .
Cemara laut

Kombinasi warna bunga pada satu tanaman yang menghiasi tajuk


dengan bonggol batang sangat sesuai ditanam pada sentral taman.
Lantana Warna-warninya menjadi eye catcher di antara elemen taman lainnya.

KESIMPULAN : VEGETASI PENGHIAS YANG COCOK UNTUK BANGUNAN KAMI YAITU , CEMARA DAN JUGA LANTANA
KONSEP VEGETASI | PENEDUH
JENIS VEGETASI PENJELASAN GAMBAR

Dengan bonggol yang artistik ditunjang bentuk yang rimbunnya daun


Tanaman ini dapat ditanam pada sisi dinding semen berelief alami atau di
Asam Jawa pinggir kolam di antara batu-batu alam.

Beringin yang di alam bisa tumbuh besar ini, sering digunakan sebagai
elemen tanam dalam bentuk bonggol.
Beringin Beringin bonggol tampak artistik, dan cocok ditanam tunggal sehingga
keindahannya lebih menonjol.

Tanaman ini juga banyak ditanam oleh orang sebagai tanaman peneduh,
jika dilihat sekilas tanaman ini mempunyai bentuk yang bersusun-susun
seperti payung.
Ketapang Dengan bentuk daun yang lebar, Ketapang sangat pas dijadikan sebagai
tanaman pelindung.

KESIMPULAN : VEGETASI YANG COCOK DIGUNAKKAN ADALAH ASAM JAWA


KONSEP VEGETASI | PEMBATAS
JENIS VEGETASI PENJELASAN GAMBAR

Bambu yang rimbun ini sering dijadikan screen pada dinding tembok yang
tinggi.
Selain itu ia dapat ditanam di pagar yang berfungsi sebagai pembatas.
Bambu Jepang
Bambu cantik ini juga dapat ditanam di antara batu-batuan di pinggir kolam.

Cemara cantik ini dapat ditanam berderet di sisi pagar atau sebagai pengganti
pembatas pada taman tanpa pagar.
Banyak ditanam trio sebagai latar belakang deretan tanaman pangkas-
Juniperus
pangkasan yang pendek, hingga keindahannya terlihat jelas.

Warnanya yang menarik ini dapat dijadikan eye catcher pada taman dengan
Furcraea menanamnya pada sentral taman baik tunggal maupun berkelompok.
Dapat juga ditanam berderet pada sisi pagar atau tembok.

KESIMPULAN : UNTUK PEMBATAS , KAMI MEMILIH TANAMAN FURCRAEA


KONSEP VEGETASI | BARRIER

JENIS VEGETASI PENJELASAN GAMBAR

Tanaman ini juga banyak ditanam oleh orang sebagai tanaman barrier,
jika dilihat sekilas tanaman ini mempunyai bentuk yang bersusun-susun
seperti payung.
Beringin Putih Dengan bentuk daun yang lebar, Ketapang sangat pas dijadikan
sebagai tanaman pelindung.

Tanaman ini memiliki daun yang rapat dan tinggi jika ditanam dengan
jarak yang berdekatan dapat mereduksi kebisingan.
Glodogan Meminimalisir debu dan polusi udara.

Daun yang lebar dengan tajuk yang rapat dapat meminimalisir polusi
Manfaat lain dari tajuk tanaman adalah menjadikan udara lebih
Angsana bersih dan sehat karena daun melakukan proses fotosintesis

KESIMPULAN : UNTUK BARRIER , KAMI MEMLIH VEGETASI ANGSANA


KONSEP STRUKTUR | PONDASI

JENIS PONDASI PENJELASAN GAMBAR

Pondasi Cerucuk adalah salah satu jenis pondasi yang biasanya diaplikasikan
didaerah dengan kondisi tanah yang kurang stabil dimana umumnya dengan
jenis tanah lumpur ataupun tanah gambut dengan elevasi muka air yang cukup
tingggi.
Pondasi Cerucuk Dalam konstruksinya ujung atas dari susunan cerucuk disatukan untuk
menyatukan kelompok susunan kayu yang disebut dengan kepala cerucuk.
Kepala cerucuk dapat berupa pengapit dan tiang -tiang kayu , matras, kawat
pengikat , papan penutup atau balok poer.

Bisa mencapai daya dukung tanah yang paling keras.


Daya dukung tidak hanya dari ujung tiang, tetapi juga lekatan pada sekeliling
tiang.
Tiang Pancang Pada penggunaan tiang kelompok atau grup (satu beban tiang ditahan oleh dua
atau lebih tiang), daya dukungnya sangat kuat.

Pondasi Bore Pile adalah salah satu jenis dari berbagai macam bentuk jenis pondasi
dalam,dengan memiliki bentuk seperti tabung yang terdiri dari campuran beton bertulang
dengan dimensi diameter tertentu yang dipasang didalam tanah dengan menggunakan
Bored pile
metode pengeboran terkini sampai panjang kedalaman dengan tingkat kekerasan daya
dukung tanah yang diperlukan untuk suatu konstruksi bangunan.

KESIMPULAN :Pondasi yang dipilih adalah Cerucuk ,karena cocok untuk daerah site kami
KONSEP STRUKTUR | ATAP

JENIS ATAP PENJELASAN GAMBAR

Atap single-ply jauh lebih tipis dan lebih ringan dibandingkan atap
built-up. Atap ini tersusun atas membran yang tahan cuaca
(weatherproofing) yang terpasang dan melekat pada struktur baik
menggunakan lem atau fasteners dan barbed plates. Atap ini paling
Atap datar Single-
sering difungsikan untuk penggunaan di bangunan residensial atau
Ply bangunan komersial. Atap datar tipe single-ply ini juga telah tersedia
dengan material yang mudah dipasang dan dilepas (easy-to-use
peel-and-stick), sehingga memudahkan pemilik rumah jika ingin
memasang atap datar sendiri.
Atap datar tipe Spray-foam membutuhkan proses instalasi pada dua
bagian. Pertama, spray insulation diaplikasikan secara langsung pada
atap, kemudian ditutupi dengan urethane atau coating akrilik.
Atap datar Spray- Kemudian, campuran pasir dan kerikil diratakan pada atap paska
On/Paint-On proses spray installation pada kedua bagiannya selesai. Atap datar
tipe Spray-on dan paint-on memungkinkan isolasi tanpa kelim
(seamless) dan menawarkan lapisan tahan air yang akan melapisi
seluruh permukaan atap.

KESIMPULAN : Atap yang dipilih adalah jenis Single-Ply yang lebih tahan pada
cuaca (weatherproofing)
PLAT
LANTAI

PADA RANCANGAN KAMI PLAT


LANTAI MENGGUNAKAN BONDEK
RANGKA
BANGUNAN

UNTUK BANGUNAN YANG MASSANYA


1 LANTAI SAMPAI BANGUNAN
PENCAKAR LANGIT KAMI MEMAKAI
STRUKTUR RANGKA BAJA YANG
TERDIRI DARI BALOK INDUK, BALOK
ANAK, DAN KOLOM BAJA STRUKTURAL
KONSEP DINDING
UNTUK PEMILIHAN DINDING BANGUNAN KAMI , KAMI
MENGGUNAKKAN 2 JENIS DINDING YAITU , DINDING BATA RINGAN
DAN JUGA DINDING KACA PADA SEBAGIAN BANGUNAN KAMI .
KONSEP UTILITAS | JARINGAN LISTRIK

FUNGSI UTILITAS YANG DIGUNAKAN SUMBER PENERAPAN (OUTPUT)


Instalasi listrik Penggunaan 1. Penggunaan
berfungsi sumber listrik dari gardu dengan
untuk PLN melalui gardu sumber listrik dari
memberikan dan generator PLN
penyaluran 2. Menyediakan
tenaga listrik generator set
ke dalam (genset) apabila
bangunan, terjadi
termasuk pemadaman listrik
pencahayaa
n dan
penghawaan
buatan.
KONSEP UTILITAS | PENCAHAYAAN

FUNGSI UTILITAS YANG DIGUNAKAN SUMBER PENERAPAN (OUTPUT)


Dengan Pencahayaan
adanya ruangan galeri Penggunaan lampu
penghawaan menggunakan sesuai dengan
pada sistem kebutuhan pemakai.
bangunan pencahayaan in-
yaitu direct dipadu
mengatur dengan spot light
sirkulasi udara untuk penekanan
dan suhu pada obyek-obyek
pada tertentu. Ruang
ruangan dan pengelola dan
pengelolaan looby utama
yang hemat menggunakan
energi pencahayaan
alami pada siang
hari dan
pencahayaan
buatan, lampu LED,
pada malam hari.
KONSEP UTILITAS | PENGHAWAAN
FUNGSI UTILITAS YANG DIGUNAKAN SUMBER PENERAPAN (OUTPUT)

MEMBUAT PENCAHAYAAN ALAMI Bukaan jendela dan 1. Membuat bukaan-bukaan


pada bangunan seperti
SELURUH ventilasi atau dinding jendela
RUANGAN 2. Pemasangan ventilasi yang
sesuai
MENDAPAT 3. Pemasangan plafon tinggi
PENHAWAAN 4.
agar sirkulasi udara baik
Penggunaan vergetasi
YANG LEBIH sebagai barier contohnya
BAIK. pohon mahoni.

PENCAHAYAAN BUATAN
Penghawaan pada
museum astronomi ini
Pada perancangan
menggunakan
museum ini
penghawaan
penempatan VRFdibagi
buatan. Sistem
berdasar kelompok
penghawaan buatan
aktifitas ruang yang
menggunakan VRF
dilayani. Misalkan
system. Sistem
kelompok galeri,
penghawaan ini
kelompok looby dan
biasa disebut sebagai
kelompok pengelola.
sistem AC multi-split.
KONSEP UTILITAS | TRANSPORTASI VERTIKAL

FUNGSI UTILITAS YANG DIGUNAKAN SUMBER PENERAPAN (OUTPUT)

Transportasi Pengunaan Tangga 1. Penggunaan


vertikal dalam tangga beton
bangunan pada tiap
berfungsi sebagai bangunan dalam
akses untuk bangunan.
menuju lantai-
lantai yang ada
dalam bangunan.

Ramp 1. Penggunaan RAM


memudahkan
pasien untuk
dipindah-
pindahkan
dengan kursi roda
dan lain-lain.
MATERIAL

MATERIAL KETERANGAN GAMBAR

Dapat didaur ulang, bebas racun & zat pemicu kanker,


bebas perawatan & praktis, lebih kuat, tahan lama, antikarat
ALUMINIUM

Mudah didapatkan, relatif murah.


Pada kayu kering memiliki daya hantar panas dan listrik
KAYU yang rendah, sehingga baik untuk partisi.
Memiliki sisi keindahan yang khas.

Efektif : Sebagai primer anti karat karena mengandung


pigmen anti karat yang efektif
CAT Tahan cuaca : Sebagai top coat / cat finish yang tahan air
dan sinar matahari serta memiliki warna yang indah

KESIMPULAN : Penggunaan material aluminium pada kusen dan kayu sebagai lantai
RUANG UTAMA
1. Ruang pameran tetap
Denah
2. Ruang auditorium 15
3. Ruang Workshop

4.Ruang pameran temporer

Ruang Pengelola
1 3 1 6
6. Ruang administrasi

7. Ruang penyimpanan koleksi

8. Laboratorium konservasi

9. Ruang kantor

RUANG PENUNJANG
10. Ruang penjualan tiket dan penitipan
barang

11. Pintu masuk (Main Entrance)


11
12. Lobi
13. Perpustakaan
14. Ruang cendramata

RUANG SERVICE
15. Toilet
16. Cafetaria
LT. 1
RUANG UTAMA
1. Ruang pameran tetap
Denah
2. Ruang auditorium 15
3. Ruang Workshop

4.Ruang pameran temporer

Ruang Pengelola
6. Ruang administrasi 4 2 13 14
7. Ruang penyimpanan koleksi

8. Laboratorium konservasi

9. Ruang kantor

RUANG PENUNJANG
10. Ruang penjualan tiket dan penitipan
barang

11. Pintu masuk (Main Entrance)


16
12. Lobi
13. Perpustakaan
14. Ruang cendramata

RUANG SERVICE
15. Toilet
16. Cafetaria
LT. 2
RUANG UTAMA Denah
1. Ruang pameran tetap
2. Ruang auditorium
3. Ruang Workshop

4.Ruang pameran temporer


15
Ruang Pengelola
6. Ruang administrasi

7. Ruang penyimpanan koleksi

8. Laboratorium konservasi

9. Ruang kantor

RUANG PENUNJANG 7 9 8
10. Ruang penjualan tiket dan penitipan
barang

11. Pintu masuk (Main Entrance)

12. Lobi
13. Perpustakaan
14. Ruang cendramata

RUANG SERVICE
15. Toilet
16. Cafetaria
LT. 3
KONSEP SPOT INTERIOR
KONSEP RUANG PAMERAN
KONSEP RUANG AUDITORIUM MUSEUM
KONSEP RUANG Edukasi / Workshop
KONSEP Perpustakaan
KONSEP CAFETARIA
s U

Site Plan
Perspektif

Anda mungkin juga menyukai