Anda di halaman 1dari 15

P-DRUG

KEDOKTERAN JIWA

Disusun oleh :
Imaniyah Husni
201510401011167

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016
Kasus
Ny. A 24 tahun, dibawa suaminya ke IGD RSJ Menur Surabya karena
sejak 2 bulan terakhir sering marah-marah. Saat marah pasien
berbicara jorok dan memaki-maki tetangganya. Ia juga sering
mengancam akan membunuh tetangganya karena menurut pasien ia
sering diolok-olok oleh tetangga tersebut. Selain itu pasien juga
membenturkan kepalanya ke tembok saat sedang marah.
Selain marah-marah pasien juga sering berbicara sendiri seperti
sedang diajak berdiskusi dengan orang lain. Pasien juga sering
melihat bayang-bayang, melamun, dan tertawa sendiri. Pasien tidak
mau makan, mandi, dan melakukan pekerjaan rumah tangga sejak
sakit.
Ny.A pernah mengalami gejala yang serupa sekitar 5 tahun lalu,
namun hanya di obatkan pada pengobatan alternatif.
Riwayat DM (-), HT (-), Kejang (-), cedera kepala (-), hipertiroid (-),
alergi (-).
Pemeriksaan Fisik
TD 120/80 mmHg
N 90 x/menit
RR 18 x/menit
Suhu 36,8 OC
Status internistik lain dan status neurologis dalam
batas normal
Kesan Umum : Pasien wanita dewasa, sesuai usia, kurang
rapi, bau badan (-), rambut nampak
berantakan. Pasien tenang dan kooperatif
selama wawancara berlangsung.
Kontak : kontak mata (+) , verbal (+), lancar, dan
relevan
Kesadaran : Berubah kualitatif
Orientasi : W/T/O +/ +/ +
Daya Ingat : Sesaat/Pendek/Panjang +/+/+
Persepsi : Halusinasi visual (+), halusinasi auditorik (+)
Proses Berpikir: Bentuk : Non realistik
Arus : Koheren
Isi : Waham curiga
Afek/Emosi : Dangkal
Kemauan : ADL , Sosial , Pekerjaan
Psikomotor : Normal
Diagnosis Multiaxial
Axis I : F20.00 (skizofrenia paranoid
berkelanjutan)
Axis II : Tertutup Pendiam
Axis III : Tidak ditemukan
Axis IV : Masalah Ekonomi dan Lingkungan
Psikososial
Axis V : GAF Scale 20-11(Bahaya mencederai
diri/orang lain, disabilitas sangat berat dalam
komunikasi dan mengurus diri)
Problem
Gejala positif : pasien marah-marah, berbicara
sendiri, halusinasi visual dan auditorik
Gejala negatif : afek dangkal, social withdrawal,
ADL
Pasien tidak dapat tidur
Usia 24 tahun
Belum pernah mendapat terapi antipsikotik
Tujuan Terapi
Untuk mengurangi gejala positif
Untuk mengurangi gejala negatif
Untuk mengatasi kesulitan tidur
P-treatment
Advice:
MRS

Tx non farmakologis:
Psikoterapi:katarsis, sugesti, reasurance
Manipulasi keluarga dan lingkungan
Antipsikotik
obat Efficacy Safety Suitability Cost
Halo + (-) D2 + EPS +++ + tab, cap, amp + Murah
peridol Efektif unt gejala positif + +
+ Kognitif pemberian +
DOC antipsikotik
Efek sedatif + Otonomik +
2x/hari
T 12-14 jam
Clozapine + (-) D2 dan 5HT2A + EPS - + tab + Mahal
Efektif untuk gejala + pemberian
positif & negatif Agranulositosis
Second line antipsikotik Sindr. Metab
2x/hari
Efek sedatif +++
T 12-14 jam Otonomik +
Rispe + (-) D2 dan 5HT2A + EPS + + tab dan vial + Mahal
ridone + Efektif untuk gejala + + pemberian
+ positif & negatif + Sindr. metab
Untuk kasus baru Otonomik +
2x/hari
Efek sedatif +
T 12-14 jam
Perhitungan dosis

Dosis Risperidone
2-8mg/x ; 2x/hari
Sediaan:
Risperidone tab 2mg

2 tablet/hari
60 tablet/bulan
Antianxietas
obat Efficacy Safety Suitability Cost

Diazepam + Agonis GABA + Addiksi +++ + tab, amp + Murah


T pendek + +
+ Broad spectrum Sedatif +
+

Lora + T panjang + Addiksi+ + tab + Mahal +


zepam + Antianxietas +++ + + +
+ + sedative
Buspiron + Antagonis 5HT1A + Addiksi Tab, cap + Mahal ++
Tidak untuk
serangan mendadak insomnia
dan antipsikotik
Perhitungan dosis
Dosis Lorazepam
mg/x ; 1x/hari
Sediaan:
Lorazepam tab 2mg

1 tablet/hari
30 tablet/bulan
dr. Imaniyah Husni
Jl. Menur Surabaya
SIP : 201520401011167
----------------------------------------------------------------------
Malang, 27 September 2016

R/ Risperidone tab 2 mg No. CX


S 1-0-1
--------------------------------------------------------
R/ Lorazepam tab 2 mg No. XXX
S 0-0-1
--------------------------------------------------------

Pro : Ny. A
Umur : 24 tahun
Edukasi
Obat risperidone untuk mengurangi keluhan marah-
marah, curiga, dan melihat bayang-bayang. Obat
lorazepam diminum agar pasien bisa tidur.
Risperidon diminum 1 tablet saat pagi dan 1 tablet
saat malam. Lorazepam diminum 1 tablet malam hari.
Obat-obat tersebut diminum pada jam yang sama
setiap harinya.
Efek samping yang tidak selalu muncul, namun bisa
terjadi yaitu BB , kolesterol tinggi, cepat lelah. Jika
muncul efek samping yang dirasa mengganggu
katakan pada perawat/ dokter di ruangan
Monitoring dan Evaluasi
1. Perbaikan keluhan utama
2. Perbaikan gejala klinis
3. Efek terapi obat
4. Efek samping obat
5. Complience (kepatuhan minum obat)

Anda mungkin juga menyukai