Keppr
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
MENTERI
KIMPRASWIL
Staf Ahli
BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN INVESTASI
( BAPEKIN )
Kepala
BAPEKIN
Sekretaris
BAPEKIN
1. Kompetensi usaha
yang prima.
2. Siap berkompetisi
secara sehat. DAYA SAING
3. Menjadi aset bangsa lemah ASPEK HUKUM
yang handal. tidak patuh
STRUKTUR USAHA MUTU
tidak terwujud SUMBER DAYA
rendah
tidak efisien
WAKTU
PENYEDIA JK KESETARAAN tidak tepat
Kontraktor tidak terwujud
PROF.
T. jawab
ASAS prof. ystop
B U konstruksi berkualitas
Perencana dan
pelaksana >> MENENGAH a. Tanggung jawab prof.
b. Kegagalan bangunan
umum / STRUKTUR USAHA c. Sanksi
d. Sistem penjaminan
JASA KONSTRUKSI
spesialis
ketrampilan
2. Tertib penyelenggaraan :
a. Kesetaraan kedudukan antara penyedia dan pengguna jasa
b. Patuh terhadap peraturan jasa konstruksi
3. Peningkatan peran masyarakat di bidang jasa konstruksi
MASYARAKAT- FORUM - LEMBAGA
Pasal 29 UUJK
Asosiasi Intelek-
Perusahaan tual
Asosiasi
Profesi
FUNGSI :
Ormas
Peme- Unsur Pengguna JK menampung dan menyalurkan
rintah Asos. Mitra Lain / aspirasi masyarakat
usaha JK perlu merumuskan pengembangan
PP 28/2000 jasa konstruksi nasional
UMUM
menumbuh kembangkan
peran wasmasy.
Pasal 33 UUJK masukan untuk pembinaan
Wkl.
Pakar;
Wkl Perti Wkl.
Asosiasi Pengembangan
TUGAS : jasa konstruksi yang dilakukan
Asosiasi
Prof. Usaha oleh lembaga dimaksudkan,
melakukan antaralitbang
atau mendorong lain:
Wkl. 1. agar penyedia jasa mampu
menyelenggarakan diklatmemenuhi stan-
Pemerintah dar-standar nasional, regional, dan internas;
melakukan
2. mendorong RSKK
penyedia jasa (fungsi publik)
untuk mampu ber-
mendorong
saing di pasar nasional maupun internas;
dan meningkatkan peran
3. mengembangkan sistem
arbitrase, mediasi, informasi
penilai ahli jakons.
ystop
ASOSIASI JASA KONSTRUKSI :
Asosiasi Perusahaan Jasa Konstruksi
Asosiasi Profesi Jasa Konstruksi
Orang
perseo
rangan
Pengusaha
Pengusaha
Memerlukan layanan
Profesional
ORANG Pengusaha
PERSEORANGAN
Memberikan layanan
G
05-Mn/182, tanggal 25 April 2002, Perihal Lembaga
yang melaksanakan pengembangan Jasa Konstruksi (yang
isinya antara lain mengakui LPJK dan tidak mengakui
LJKI sebagai Lembaga yang dimaksud UU No. 18/99
Tentang Jasa Konstruksi), dinyatakan batal atau tidak
sah.
KETETAPAN PTUN JAKARTA
LJKI tidak memenuhi syarat sebagai badan hukum perdata dan atau sebagai
Lembaga yang melaksanakan pengembangan jasa konstruksi, karena tidak
terdapat unsur anggota LJKI yang mendapat rekomendasi Menteri dan
berasal dari pejabat Pemerintah. (Psl 24 ayat (8), Psl 25 ayat (2) PP. No.
28/2000).
Pengadilan PTUN Jakarta dalam sengketa ini antara lain :
Dalam Pokok Perkara :
Menolak gugatan Penggugat seluruhnya.
Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara ini sebesar
Rp. 161.000,-
Keputusan akhir Sengketa Tatata Usaha Negara dengan register :
No. 73/G.TUN/2002 /PTUN-JKT,
setelah melalui proses banding, akhirnya mendapatkan Keputusan, Pengukuhan
Keputusan dan Ketetapan hukum sebagai berikut :
PTUN Jakarta No. 73/G.TUN/2002/PTUN-JKT. Tgl 5 - 11 - 2002;
PTTUN Jakarta No. 31/P/2003/PT. TUN JKT, Tgl 29 - 05 - 2003;
PTUN Jakarta Tgl 20 April 2005, sehingga ketetapan PTUN Jakarta
dalam sengketa ini telah mempunyai kekuatan hukum tetap, yang
G
amar keputusannya disampaikan kepada Pihak-Pihak yang berperkara.
PEMERINTAH dan KELEMBAGAAN JASA KONSTRUKSI
UUD 45
UU 32/04 UU 18/99
Pengembangan usaha jasa
konstruksi diserahkan
sepenuhnya kpd
Pemerintah masyarakat
wajib melakukan pembinaan dan
pengawasan kepada daerah
Pemerintah Pusat
Negara Kesatuan Republik Indonesia
desentrali
pembinaan
dekon
tubantu
Otonomi daerah
desentralisasi
justisi
daerah dan agama)itu
provinsi (Psldibagi
2 (2),(3))
atas kabupaten dan kota
Daerah memiliki
Harus dijamin wewenang
keserasian membuat
hubungan kebijakan
antar Daerahdaerah
dan hub
(yan, katPemerintah.
dengan ranta, prakarsa, berdaya) dengan tujuan untuk
Tug. bantuan
Pem. Kab/Kota
peningkatan kesejahteraan rakyat. (penjelasan)
Pembagian kewenangan memerintah yang concurrent
secara proporsional dg kriteria : eksternalitas,
Pem. Desa
akuntabilitas, efisien dan serasi.
PEMERINTAH dan KELEMBAGAAN JASA KONSTRUKSI
UUD 45
UU 32/04 UU 18/99 PP 28/00
Pengembangan usaha jasa
Forum
konstruksi diserahkan
inisiatip
Jasa
sepenuhnya
fasilitasi
kpd masyarakat
pembinaan Konstruksi akreditasi
sertifikasi
sertifikasi
sertifikasi
fungsional
akreditasi
Pemb. Pusat
pembinaan
desent
inisiatip Forum
fasilitasi
pembinaan Jasa
Badan usaha
Pem. Provinsi Konstruksi Reg. Kl. Kw. terampil Dokumen
Daerah
LPJK D
Pemb. Prov.
Sertif Sertif
terampil ahli
RKK RKK
pembinaan teramp ahli Badan
Sertifusaha
Pem. Kab/Kota RKK
IUJK Bd Ush
ystop
Pemb. Kab/Kota
PERIZINAN USAHA JASA KONSTRUKSI
(Pasal 5 UUJK; Pasal 7 ayat (3) PP.30)
Kabupaten/Kota
Perda
Syarat IUJK
Ijin
Sertifikat Usaha
Klasikasi Lainnya
Kualifik
LPJK
Mahal ???
Sertifikat Izin
Trampil UJK
Ahli
Klasifikasi
BUJK PT
dan
Orng-perseor.
BUJK (CV) Kualifikasi
Daerah
Provinsi LPJK D
SBU
Badan
SBU usaha
Pemb. Prov. Badan
usaha
SBU
SBU SBU
Badan
Badan Badan
usaha
usaha usaha
IUJK
X
SBU/
IUJK
Badan
usaha Sanksi
Owner
cedera janji
thd BUJK
Asos. BU
Pemb. Kab. A Pemb. Kab. B Pemb. Kab. C Pemb. Kab. D Pemb. Kota E
bin
PENYELENGGARAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI
Pasal 23 UUJK
PERENCANAAN PELAKSANAAN
penyiapan pelaksanaan pengakhiran penyiapan pelaksanaan pengakhiran
Pengguna JK Penyedia JK
Sub
Penyedia JK
bin
KONTRAK KERJA KONSTRUKSI
( Pasal 22 UUJK )
Pasal 22 (UUJK)
(1). Pengaturan hubungan kerja berdasarkan hukum sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 18 ayat (3) harus dituangkan dalam kontrak
kerja konstruksi.
(2) Kontrak kerja konstruksi sekurang-kurangnya harus mencakup uraian
mengenai:
l. Perlindungan pekerja, yang memuat ketentuan tentang
kewajiban para pihak dalam pelaksanaan keselamatan dan
kesehatan kerja serta jaminan sosial;
m. Aspek Lingkungan, yang memuat kewajiban para pihak dalam
pemenuhan ketentuan tentang lingkungan.
Pasal 17 (PP No. 29/2000)
Penyedia jasa dalam pemilihan penyedia jasa berkewajiban untuk :
a. menyusun dokumen penawaran yang memuat rencana dan metode kerja,
rencana usulan biaya, tenaga terampil dan tenaga ahli, rencana dan
anggaran keselamatan dan kesehatan kerja, dan peralatan;
Tertib Penyelenggaraan Konstruksi
Pasal 30 PP No. 29/2000 :
(1) Untuk menjamin terwujudnya tertib penyelenggaraan pekerjaan
konstruksi, penyelenggara pekerjaan konstruksi wajib memenuhi
ketentuan tentang :
a. keteknikan, meliputi;
b. keamanan, keselamatan, dan kesehatan tempat kerja konstruksi
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
c. perlindungan sosial tenaga kerja dalam pelaksanaan pekerjaan
konstruksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku;
d. tata lingkungan setempat dan pengelolaan lingkungan hidup sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(pasal 9 UUJK) :
(5) Pemilihan penyedia jasa hanya boleh diikuti oleh penyedia jasa
yang memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8
dan Pasal 9. ( note : Memiliki Izin dan memiliki Sertifikat )
(6) Badan-badan usaha yang dimiliki oleh satu atau kelompok orang
yang sama atau berada pada kepengurusan yang sama tidak boleh
mengikuti pelelangan untuk satu pekerjaan konstruksi secara
bersamaan.
bina
Pasal 41, 42, 43.
SANKSI
Penyelenggara pekerjaan konstruksi dapat dikenai sanksi
Pasal 41
administratif dan/atau pidana atas pelanggaran U.U.
penyedia jasa
pengguna jasa (Perencana, Pelaksana, Pengawas)
SANKSI ADMINISTRATIF :
peringatan tertulis
penghentian sementara pek. Konst.
pembatasan kegiatan usaha dan/atau profesi
larangan sementara penggunaan hasil pek. Konst.
pembekuan izin (usaha, pelaksanaan pek.konst.)
pencabutan izin (usaha, pelaksanaan pek.konst.)
Kegagalan pelanggaran perencanaan > 5 tahun penjara; denda 10 %
Bang / pelanggaran pelaksanaan > 5 tahun penjara; denda 5 %
Konstruksi
pelanggaran pengawasan > 5 tahun penjara; denda 10 %
SERTIFIKASI DAN REGISTRASI
( Psl. 9 UUJK; Penjelasan Psl 15 (2) PP 28/2000 )
Standar Keilmuan
Standar ketrampilan ASOSIASI
Kemampuan usaha / LEMBAGA
Pengalaman
UJI
KOMPETENSI Klasif &
KOMPETENSI Kualifik
KEMAMPUAN
PERINGKAT
KOMP. &
KEMAMP.
S E R T I F I K S I
TER-TOLAK/
Lembaga
Sertifikat
Klasif &
kualifik LPJK
Orang Badan Usaha ASPAL SERTIFIKAT
perseorangan Daftar KLASIFIKASI
KUALIFIKASI
Registrai
Rekanan
Daerah SKa/Kt SBU
bin
KOMITE AKREDITASI ASOSIASI DAN KETRAMPILAN
menguasai syarat
Pengurus Sertifikasi
ARSITEKTURAL
pelatihan,
sepenuh waktu
Standarisasi Sertifikasi ngujian oleh
dan Informasi
pembekalan,
Pengurus/
LPJKkerja,
praktek N
Pokja
Pelaksana Assessor dan pengujian
Asosiasi/Ketramp
Pokja Pokja
Teknis Assessor
Sertifikat
BU/Ka/Ktr
bin
SERTIFIKAT REGISTRASI DAN IZIN USAHA
(1) Badan usaha nasional yang menyelenggarakan usaha jasa konstruksi wajib memiliki
izin usaha yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah di tempat domisilinya.
(2) Izin usaha sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku untuk melaksanakan
kegiatan usaha jasa konstruksi di seluruh wilayah Republik Indonesia.
(3) Izin usaha sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diberikan pada badan usaha
nasional yang telah memenuhi persyaratan :
a. memiliki tanda registrasi badan usaha yang dikeluarkan oleh Lembaga;
b. melengkapi ketentuan yang dipersyaratkan oleh peraturan perundang-undangan
lainnya yang terkait dengan kegiatan usaha.
(4) Badan usaha asing yang menyelenggarakan usaha jasa konstruksi wajib memiliki izin
usaha yang diberikan oleh Pemerintah dengan persyaratan sebagai berikut :
a. memiliki tanda registrasi badan usaha yang dikeluarkan oleh Lembaga;
b. memiliki kantor perwakilan di Indonesia;
c. memberikan laporan kegiatan tahunan bagi perpanjangan;
d. memenuhi ketentuan yang dipersyaratkan oleh peraturan perundang-undangan.
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pedoman persyaratan pemberian izin sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1), ayat (2), ayat (3) dan ayat (4) akan ditetapkan oleh
Menteri.
BEBERAPA SYARAT IUJK
1. Akte Pendirian Badan Usaha / Akte terakhir
S B U
5. Bukti dukungan perbankan pada Badan Usaha
S B U
E Data Keuangan Susunan kepemilikan; Pajak; Neraca
G
G Peralatan/Perlengkp Jenis; Jumlah; Kapasitas; Merek; Tahun pembuatan; Kondisi;
Lokasi; Bukti kepemilikan alat
H Pengalaman perush. Nama paket ; Bid/Subid pek (Bid. Usaha); Lokasi; Pemberi
(nilai 3 paket tertinggi) tugas; Kontrak (No; tgl; nilai); FHO
I Pekerjaan yang Nama paket ; Bid/Subid pek (Bid. Usaha); Lokasi; Pemberi
sedang dilaksanakan tugas; Kontrak (No; tgl; nilai); Progres akhir
2 Pakta Integritas Tidak KKN; melapor jika ada indikasi KKN; berjanji bersih, transparan dan
profesional; jika melanggar bersedia kena sanksi moral, administrasi serta
ganti rugi, pidana sesuai ketentuan.
KRITERIA KUALIFIKASI B U JASA KONSTRUKSI
KualifIkasi
2. TEKNOLOGI : (sederhana, madya, tinggi)
bahan bangunan, tata cara pelaksanaan. (kecil, sedang, berat)
Terhadap : Metoda, Tata Cara, Bahan, Peralatan
Terhadap pengguna
berkaitan dengan jasa
struktur :
konstruksi, spek teknis, Keahlian /
berkaitan
3. BIAYA dengan
PEKERJAAN
keterampilan kekuatan/kokoh
: (kecil,
/ kefungsian konstruksi,
sedang,
kerja berat)
tertentu tata caramadya,
(sederhana, pemanfaatan
bangunan,
tinggi).
??? kebiasaan masyakat umum. (kecil, sedang, berat)
Diukur dari besar biaya penyelenggaraan pekerjaan, namun tetap
Terhadap lingkungan alam :
memperhatikan aspek resiko dan teknologi penyelenggaraan
pengaruh kegiatan maupun hasil pekerjaan pada rona lingkungan
pekerjaan. (kecil, sedang, besar).
alam sekitarnya/dampak lingkungan. (kecil, sedang, berat).
Terhadap Waktu Penyelesaian pekerjaan :
berpengaruhKompetensi Badan
terhadap berbagai Usaha
kegiatan Jasa
yang telahKonstruksi
direncanakan.
dapat di identifikasi melalui
(kecil, sedang, berat).
simpl
TENAGA INTI BUJK KUALIFIKASI KECIL
Bahan
TenagaBangunan
Teknologi
Peralatan Kerja :: :
Pekerjaan
Kerja :
Struktur bangunan utama
1 s/d 10 orang
Peralatan
Tidak kerja lang-
dapat memerlukan
dikerjakan oleh tenaga
Ada
sung
gudangT/ Terampil
bahan. ber
konvensional.
kerja konstruksi dengan
sertifikat.
Tidak perlu
Transport alat
bahan kerja P
ketrampilan kerja tertentu. SBU
Koord:
bantu Mandor
spesifik. /
tidak mengganggu
Pekerjaan dari bagian bangu-
Penanggung
Tidak perlu
fasilitas Jawab
alat
umum. kerja Pemilik/GM/PUtm
nan utama dapat dikerjakan KTA
Teknik
pendukung.
Bahan bangunan
oleh tenaga kerja konstruksi
Tempat
tidak kerja terbuka
berbahaya.
dengan ketrampilan kerja
tidak perlu sarana
tertentu.
bantu untuk K3 PJTek / Pelaksn Resiko : Kecil
Mandor/ Pelaksn
PELAKSANA Tekno : Sederhana
Nilai : Kecil
Melakukan ketentuan K3;
Tkng/Oprs Tkng/Oprs
PRODUKSI Belum wajib ada unit K3
Cakupan Jenis
tugas kegiatan STRATEGI :
pekerjaan Tujuan
Segi tiga Asumsi
pelaksanaan Limitasi
projek Penyelesaian
Waktu Dana
Jadwal (budget)
kegiatan Orang
Alat Cintingensies plan
Bahan Changes order
dll
jkon
bin
PERENCANAAN/PELAKSANAAN KEGIATAN
Proyek : Pembangunan Rumah Sederhana
Nilai Juli Agst Sept
Vol.
No Jenis kegiatan /sat Bobot
% 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12
100
1 Pembersihan Lahan M2 02350
%
.
2
3
Perataan tanah
Mobilisasi alat
M3
Ls
03540
%
05435
%
.
4 Pengukuran (Uit zet) m 02275
%
5
6
Pasang Profil
Galian pondasi
m
M3
02440
%
04750
%
.
7 Pasangan pondasi M3 1.234
08 %
8 Potong besi beton Kg 09775
%
9 Begesting sloof M1 04300
% .
10 Corbeton sloof M3 2.345
Dst
11 Besi kolom tembok M1 1.245
12 Stel kosen pintu Bh 775 .
.
13 Pasangan dinding M2 1.240
14 Stel kosen jendela Bh 856
.
. .
15 Ring balk. M3 1.125
16 Dst dll
0
Bobot komulatip ( % ) 100 % 2% 3% 7%
Teknologi
Peralatan
Tenaga Pekerjaan
: : : :
Bahan Bangunan
Kerja
Kerja
SBU
Peralatan
Perlu
Struktur
11 s/dgudang
25bangunan
orang
bahan.utama
kerja Pemilik
langsung/konvensional.
Perlu
dapat dukungan
dikerjakan
Ada Tenaga ahlikhu-
oleh tenaga
ber
sus
kerja
untuk
konstruksi
sertifikat.
Perlu alat transport.
kerja dengan
bantu
spesifik.
Bahan
keahlian GM/PUtm
Koord:bangunan
kerja
Pgg. Jawabtertentu.
tidak
Perlu bersifat
Pekerjaan
Teknik / Dir
alat explosif.
dari bagian
pendu- bangu-
Teknik.
kerja MANAJER
nan utama
Tempat
kung bukan dapat
kerja dikerjakan
terbuka
untuk Pe- PJTek Operas
oleh
atautenaga
kerjaan tertutup.
utama. kerja konstruksi TENAGA AHLI
dengan ketrampilan
Perlu sarana bantu kerja
tertentu.
untuk K3 Pelaksn Pelaksn Pelaksn
Resiko : Sedang
TEKNISI
Tekno : Madya
Teknologi Pekerjaan :
Tenaga
Bahan
Kerja
Bangunan
Peralatan
Struktur Kerja : : : utama dikerja-
bangunan
SBU
kan
Lebiholeh
daritenaga
Peralatan kerja kerja konstruksi
lang-
25 orang. Pemilik
Tidak
dengan Perlu gudang
keahlian kerja dan keteram-
sung
Ada / konvensional.
Tenaga ahli ber
bahan
pilan yang terjaga.
kerjakerja
tertentu.
Perlu
Perlu alat
sertifikat.
dukukungan bantu Dir.3 DirTk Dir.1 Dirut
Bangunan
spesifik.
Koord: Pgg.keseluruhan
Jawab terdiri dari
khusus untuk
bangunan utama
transp.
dan bangunan MANAJER
Perlu
Teknik alat
/Dirkerja
Bahan bangunanTeknik.pendu-
pendukung kerjayang secaraPerson
teknis dapat
kung untuk Survey
Alatmengerja- Anggr Konstrk Mutu
Tempat
bersifat terbuka
berbahaya /
dikerjakan
kan
atau pekerjaanterpisah/
tertutup. utamasimultan. TENAGA AHLI
explosif
Bangunan
Perlu sarana pendukung
bantu terdiri dari
Resiko : Tinggi
berbagai jenis
khususPelaksn pekerjaan
untukPelaksn konstruski,
K3 Pelaksn Pelaksn Pelaksn Pelaksn
yang pelaksanaan memerlukan Tekno : Tinggi
keahlian kerja dan keterampilan TEKNISI
Nilai : Besar/
kerja tertentu. sedang;
MANDOR MANDOR MANDOR MANDOR
MANDOR MANDOR MANDOR kecil (bersyarat)
MANDOR MANDOR MANDOR
PELAKSANA Melakukan ketentuan K3;
Wajib ada unit K3
Tkng/Oprs
Dampak Lingk. : Meliputi Kawasan Pemukiman atau lebih.
Tkng/Oprs Tkng/Oprs
PRODUKSI
Meliputi satu wilayah kecamatan atau lebih. bin
BUJK YANG MERUGIKAN PENGGUNA JASA
Astaghfirullah Kalau
model
K K N !!!
ini
mah,
Gue
mau.
ditipu
Pemilik/GM/PUtm . ???
. ???
Pengguna jasa
Tkng/Oprs Tkng/Oprs
PRODUKSI
Tkng/Oprs Tkng/Oprs
PRODUKSI
bin
KEBIJAKAN KLASIFIKASI / KUALIFIKASI
( Psl 12 (1) UU. No. 18/99)
0 juta
0 juta
0 juta
0 juta
K3
0 juta
B
B
Pemilik/GM/PUtm
Tkng/Oprs Tkng/Oprs
PRODUKSI
KEBIJAKAN KLASIFIKASI
SEGMENTASI / PASAR
KUALIFIKASI
(s/d 2002)
( Psl 12 (1)
( s/d UU. No.
Keppres 18/99)
18/2000)
0 juta
0 juta
0 juta
0 juta
0 juta
K3
0 juta
SEGMENTASI PASAR JASA KONSTRUKSI
( Keppres 80/2003 )
Perlindungan kepada Resiko/Tekno
pengusaha kecil (kompeten) Tinggi
(Psl. 46 Keppres 80/03)
(Psl 9 (5) Keppres 80/03)
Resiko/Tekno
(kompeten) Madya
(Psl. 46 Keppres 80/03)
Resiko/Tekno
Resiko/Tekno
Resiko/Tekno
(kompeten)
(Kompeten).
(kompeten).
(kompeten)
(kompeten).Kecil
Tinggi
Madya
Tinggi:
Madya
Kecil :
Diperuntukkan ba-
gi usaha mene-
ngah jasa pelaksa-
naan konstruksi (Psl
52. (3) Keppres 80/03)
y
Mahal ???
Tabel 5
Catatan :
1. Biaya tersebut di atas ditambah dengan biaya bagi pengembangan jasa
konstruksi dan sistim informasi LPJK Nasional sebesar Rp. 25.000 per sertifikat;
2. Biaya Sertifikat yang dilaksanakan oleh Badan Sertifikasi LPJK Nasional ditetapkan oleh Ketua
Dewan LPJK Nasional.
bin
Mahal ???
Tabel 6
Catatan :
1. Biaya tersebut di atas ditambah dengan biaya bagi pengembangan jasa
konstruksi dan sistim informasi LPJK Nasional sebesar Rp. 15.000 per sertifikat;
2. Biaya Sertifikat yang dilaksanakan oleh Badan Sertifikasi LPJK Nasional ditetapkan oleh Ketua
Dewan LPJK Nasional.
bin
Mahal ???
Tabel 7
Kinerja I II III IV V
Kriteria
1. Jumlah paket pe- Masuk Daftar
kerjaan yang Sanksi Perusa-
ditandatangani X < 10% 10% X < 20% X < X > 50% haan
mengalami ke- 20% 50%
terlambatan pa- (Kriteria III)
da tingkat kritis
2. Keikutsertaan Dapat mengikuti Dapat mengiku- Tidak dapat me- Tidak dapat Tidak dapat
lelang dan pe- lelang, dan da- ti lelang sepan- ngikuti lelang mengikuti kegi- mengikuti ke-
milihan langsung pat mengikuti jang masih me- disuatu penga- atan lelang dan giatan penga-
pemilihan lang- miliki SKN tidak daan dan tidak pemilihan lang- daan sampai
sung sepanjang dapat mengikuti dapat mengikuti sung kurun waktu
masih memiliki pemilihan lang- pemilihan lang- tertentu
SKN sung sung
CATATAN :
Kontrak dikatakan kritis apabila terjadi deviasi antara rencana dan kemajuan pelaksanaan pekerjaan
Pada rencana pelaksanaan 0 70 % terjadi deviasi sebesar 20 % atau lebih
Pada rencana pelaksanaan 70 100 % terjadi deviasi sebesar 10 % atau lebih
bin
KEWAJIBAN PEMERINTAH
Pasal 35 UUJK
(1) Pemerintah melakukan pembinaan jasa konstruksi dalam bentuk
pengaturan, pemberdayaan, dan pengawasan.
G
(2) Pengaturan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
dengan penerbitan peraturan perundang-undangan dan standard-
standard teknis.
(3) Pemberdayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
terhadap usaha jasa konstruksi dan masyarakat untuk
menumbuhkembangkan kesadaran akan hak, kewajiban, dan
perannya dalam pelaksanaan jasa konstruksi.
(4) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
terhadap penyelenggaraan pekerjaan konstruksi untuk menjamin
terwujudnya ketertiban jasa konstruksi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(5) Pelaksanaan.
BAB VIII
PEMBINAAN
Pasal 35 UUJK
(5) Pelaksanaan pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
dilakukan bersama-sama dengan masyarakat jasa konstruksi.
(6) Sebagian tugas pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat dilimpahkan kepada Pemerintah Daerah yang diatur lebih
G
PENYELENGGARAAN PEMBINAAN
Bagian Pertama
Umum
Pasal 3
Bentuk pembinaan jasa konstruksi meliputi :
a. pengaturan;
b. pemberdayaan; dan
c. pengawasan.
Pasal 4
(1) Pihak yang harus dibina dalam penyelenggaraan pembinaan jasa
konstruksi terdiri atas penyedia jasa, pengguna jasa, dan
masyarakat.
Pembinaan terhadap Penyedia Jasa
Pasal 5
(1) Pembinaan jasa konstruksi terhadap penyedia jasa dilakukan untuk
meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan hak dan kewajibannya.
(2) Pembinaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diselenggarakan
oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
Pasal 6
(1) Pembinaan melalui pengaturan, pemberdayaan dan pengawasan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 merupakan tugas dan tanggung
jawab Pemerintah Pusat.
(2) Pengaturan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan dengan :
1. menetapkan kebijakan nasional pengembangan jasa konstruksi
dan pengaturan jasa konstruksi;
2. menerbitkan dan menyebarluaskan peraturan perundang-
undangan jasa konstruksi dan peraturan perundang-undangan
lainnya yang terkait.
Pembinaan terhadap Penyedia Jasa
Pasal 6
(3) Pemberdayaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan
dengan menetapkan kebijakan, meliputi :
1. pengembangan sumber daya manusia di bidang jasa
konstruksi;
2. pengembangan usaha termasuk upaya mendorong kemitraan
fungsional yang sinergis;
3. dukungan lembaga keuangan untuk memberikan prioritas,
pelayanan, kemudahan, dan akses dalam memperoleh pendanaan;
4. dukungan lembaga pertanggungan untuk memberikan
prioritas, pelayanan, kemudahan, dan akses dalam memperoleh
jaminan pertanggungan risiko;
5. peningkatan kemampuan teknologi, sistem informasi serta
penelitian dan pengembangan teknologi.
(4) Pengawasan.
Pembinaan terhadap Penyedia Jasa
Pasal 6
(4) Pengawasan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan guna
tertib usaha, tertib penyelenggaraan, tertib pemanfaatan jasa konstruksi
mengenai :
1. persyaratan perizinan;
2. ketentuan keteknikan pekerjaan konstruksi;
3. ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja;
4. ketentuan keselamatan umum;
5. ketentuan ketenagakerjaan;
6. ketentuan lingkungan;
7. ketentuan tata ruang;
8. ketentuan tata bangunan;
9. ketentuan-ketentuan lain yang berkaitan dengan penyelenggaraan
jasa konstruksi.
(5) Penyelenggaraan pembinaan jasa konstruksi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 dapat didekonsentrasikan atau ditugas-pembantu-
ankan kepada Pemerintah Daerah sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
Pasal 7
(1) Pemerintah Propinsi, Pemerintah Kabupaten, dan Pemerintah Kota
menyelenggarakan pembinaan jasa konstruksi untuk melaksanakan
tugas otonomi daerah mengenai :
a. pengembangan sumber daya manusia di bidang jasa konstruksi;
b. peningkatan kemampuan teknologi jasa konstruksi;
c. pengembangan sistem informasi jasa konstruksi;
d. penelitian dan pengembangan jasa konstruksi;
e. pengawasan tata lingkungan yang bersifat lintas Kabupaten dan
Kota.
Pasal 7
(3) Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Kota menyelenggarakan
pembinaan jasa konstruksi dalam rangka pelaksanaan tugas
otonomi daerah dengan cara :
a. melaksanakan kebijakan pembinaan jasa konstruksi;
b. menyebarluaskan peraturan perundang-undangan jasa konstruksi;
c. melaksanakan pelatihan, bimbingan teknis, dan penyuluhan;
d. menerbitkan perizinan usaha jasa konstruksi;
e. melaksanakan pengawasan sesuai dengan kewenangannya untuk
terpenuhinya tertib penyelenggaraan pekerjaan jasa konstruksi.
PP 28/2000
Bagian Kelima
Tata Laksana Pembinaan
Pasal 12
pok
SK Men KIMPRASWIL No. 02 05-Mn/182
Lembaga Yang Melaksanakan Pengembagan Jakon