Anda di halaman 1dari 10

Negara Hukum

dan Konstitusi
HANING WAHYUNITA 1511600015
FANNY DAMAYANTI 1511600024
REVINDA DEVIKA A 1511600027
ELLA RATNASARI 1511600074
DELLA RATNAMALA 1511600048
Konstitusi Negara Hukum

Konstitusi menurut para ahli Negara yang dalam


- K.C. Wheare : keseluruhan
sistem ketatanegaraan dari
penyelenggaraan
suatu negara, berupa kekuasaan
kumpulan peraturan yang pemerintahannya
membentuk, mengatur, atau
memerintah dalam didasakan atas
pemerintahan suatu negara hukum

Pengertian
Landasan yuridis : Pasal 1 ayat (3) : Negara Indonesia
adalah negara hukum, juga tercantun dalam beberapa
pasal misalnya Pasal 33, Pasal 34 UUD Negara RI 1945
Konsepsi negara hukum Indonesia dapat kita masukkan
dalam konsep negara hukum materiil atau negara hukum
dalam arti luas. Hal ini dibuktikan dari perumusan
mengenai tujuan bernegara sebagaimana tertuang dalam
Pembukaan UUD 1945 alinea IV

Negara Hukum Indonesia


Prof. Sudargo Gautama mengemukakan ada 3 (tiga) ciri
atau unsur dari negara hukum, yaitu :
1. Ada pembatasan kekuasaan dalam negara terhadap
perorangan
2. Asas legalitas Setiap tindakan negara harus berdasarkan
hukum yang telah diadakan terlebih dahulu yang harus
ditaati juga oleh pemerintah atau aparaturnya
3. Pemisahan kekuasaan
Agar hak-hak asasi betul-betul terlindungi, diadakan
pemisahan kekuasaan dalam negara

Ciri-Ciri Negara Hukum


Sebagai Hukum Dasar

Sebagai Hukum Tertinggi

Kedudukan Konstitusi
Fungsi konstitusi menurut
Jimly Asshiddiqie Fungsi sebagai
sarana
perekayasa dan
Fungsi sebagai
sarana pengendalian pembaharuan
masyarakat (social masyarakat (social
Fungsi simbolik yaitu control), baik dalam engineering atau
sebagai sarana arti sempit yaitu social reform)
pemersatu (symbol of bidang politik dan
unity), sebagai dalam arti luas
rujukan identitas dan mencakup bidang
keagungan sosial ekonomi
kebangsaan (identity Fungsi penyalur
of nation) serta center atau pengalih
of ceremony kewenangan dari
Fungsi pemberi sumber kekuasaan
atau sumber yang sah kepada
Fungsi pengatur legitimasi organ negara
hubungan terhadap
kekuasaan antara kekuasaan
Fungsi pengatur organ negara negara ataupun
hubungan dengan warga kegiatan
kekuasaan antar negara penyelenggaraan
Fungsi penentu organ negara
atau pembatas kekuasaan
kekuasaan negara
Untuk memberikan pembatasan dan pengawasan
terhadap kekuasaan

Untuk membebaskan kekuasaan dari kontrol


mutlak para penguasa, serta menempatkan bagi
penguasa tersebut batas-batas kekuasaan mereka

Menjamin pemenuhan hak-hak dasar warga


negara

Tujuan Konstitusi
Amandemen konstitusi
Perubahan yang dilakukan merupakan addendum atau
sisipan dari konstitusi yang asli, konstitusi yang asli tetap
berlaku. Sistem perubahan ini dianut oleh Amerika Serikat.
Pembaharuan konstitusi
Perubahan yang dilakukan adalah baru secara
keseluruhan, yang berlaku adalah konstitusi yang baru,
yang tidak ada kaitannya lagi dengan konstitusi yang lama.
Sistem ini dipakai di Belanda, Perancis, Jerman

Amandemen
18 Agustus 1945 27 Desember 1949 Oendang-Oendang Dasar

27 Desember 1949 17 Agustus 1950 Konstitusi RIS

17 Agustus 50 5 Juli 1959 UUDS 1950

5 Juli 1959 -19 Oktober 1999 UUD 1945

19 Oktober 18 Agustus 2000 Amandemen I UUD 1945

18 Agustus 2000 9 Nopember 2001 Amandemen I, II UUD 1945

9 Nopember 2001 10 Agustus 2002 Amandemen I, II, III UUD 1945

10 Agustus 2002 sekarang Amandemen I, II, III, IV UUD 1945

Perkembangan Amandemen
Sekian
&
Trima kasih

Anda mungkin juga menyukai