Anda di halaman 1dari 13

TEORI TONSILITIS

ANATOMI
TONSILITIS AKUT
Tonsilitis viral

Gejala mirip common cold disertai rasa nyeri tenggorok


Etiologi : paling sering EBV
Jika disebabkan oleh H. Influenza tonsilitis akut supuratif
Jika disebabkan coxakie virus tampak luka kecil pada palatum dan tonsil yang
sangat nyeri
Th/ istirahat, minum, analgestika, antivirus jika gejala berat
Tonsilitis bakterial

Etiologi : grup A streptokokus beta hemolitikus (strept throat), streptokokus viridans,


streptokukus piogenes.

Infiltrasi bakteri pada lapisan epitel jaringan tonsil reaksi radang (PMN)
detritus (kumpulan leukosit, bakteri dan epitel) scra klinis akan mengisi kriptus
tonsil dan tampak sbg bercak kuning.
Tonsilitis akut dengan detritus tonsilitis folikularis tonilitis lakunaris (jika
bercak detritus menjadi 1 dan membentuk alur) bercak detritus akan melebar
membentuk pseudomembrane yang menutupi tonsil.
Masa inkubasi 2-4 hari
Gejala :
Nyeri tenggorok PF : tonsil bengkak, hiperemis, Th/
detritus (+) berbentuk folikel, lakunar Antibiotika broad spectrum
Nyeri menelan
atau tetutup pseudomembran. penisilin, eritromisin.
Demam Kelenjar submandibula bengkak dan Antipiretik
Lesu nyeri tekan Obat kumur yang
mengandung desinfektan
Nyeri sendi
Tdk napsu makan
Nyeri telinga nyeri alih (referred pain mll N.IX)
Komplikasi (sering pada anak) :
OMA
Sinusitis
Hipertrofi tonsil napas melalui
Abses peritonsil (Quincy Throat)
mulut, ngorok, gangguan tidur
Abses parafaring karena obstructive sleep apnea
Bronkitis syndrome (OSAS)
GNA
Miokarditis
Atritis serta septikemis ec infeksi V. jugularis interna (sindrom Lemierre)
TONSILITIS KRONIS
Predisposisi :
Rangsangan menahun spt rokok, beberapa jenis makanan, hygiene mulut yang
buru, cuaca, kelelahan fisik, pengobatan tonsilitis akut yang tidak adekuat.
Patologi :
Karena proses radang berulang pada proses penyembuhan jaringan limfoid
di gantikan oleh jaringan parut yang mengalami pengerutan sehingga kripta
meleba dan secara klinis di isi oleh detritus.
Proses terus berjalan hingga menembus kapsul tonsil dan menimbulkan
perlekatan dengan jaringan sekitar fosa tonsilaris (pada anak akan disertai
pembesaran KGB submandibula)
Gejala :
Tonsil membesar dengan permukaan yang tidak rata
Kriptus melebar dan beberapa kripti terisi oleh detritus
Rasa mengganjal di tenggorokan
Rasa kering di tenggorokan
Napas berbau Terapi lokal untuk hygiene
mulut dengan obat kumur.
Komplikasi :
Rhinitis kronik
Sinusitis atau OM secara perkontinuitatum
Komplikasi jauh secara hematogen atau limfogen :
Endokarditis
Artritis
Miositis
Nefritis
Uveitis
Iridosiklitis
Dermatitis
Pruritus
Urtikaria
furunkulosis
Indikasi tonsilektomi
Serangan tonsilitis >3x per tahun walaupun sudah mendapat terapi yang adekuat
Tonsil hipertrofi yang menimbulkan maloklusi gigi dan menimbulkan gangguan
pertumbuhan orofasial.
Sumbatan jalan napas yang berupa hipertrofi tonsil, sleep apnea, gangguan
menelan, gangguan berbicara, cor pulmonale.
Rhinitis dan sinusitis yang kronis, peritonsilitis, abses peritonsil yang tidak berhasil
hilang dengan pengobatan.
Napas bau yang tidak berhasil dengan pengobatan.
Tonsilitis berulang yang disebabkan oleh bakteri grup A streptokokus beta
hemolitikus.
Hipertrofi tonsil yang dicurigai adanya keganasan.
Otitis media efusa/ otits media supuratif
Indikasi Absolut
Pembengkakan tonsil yang menyebabkan obstruksi saluran napas, disfagia berat,
gangguan tidur dan komplikasi kardiopulmoner
Abses peritonsil yang tidak membaik dengan pengobatan medis dan drainase
Tonsilitis yang menimbulkan kejang demam
Tonsilitis yang membutuhkan biopsi untuk menentukan patologi anatomi
Indikasi Relatif
Terjadi 3 episode atau lebih infeksi tonsil per tahun dengan terapi antibiotik
adekuat
Halitosis akibat tonsilitis kronik yang tidak membaik dengan pemberian terapi
medis
Tonsilitis kronik atau berulang pada karier streptokokus yang tidak membaik
dengan pemberian antibiotik -laktamase resisten
Hipertrofi tonsil unilateral yang dicurigai merupakan suatu keganasan

Anda mungkin juga menyukai