Anda di halaman 1dari 33

PLASMA PROTEIN DAN

PEMERIKSAANNYA
Dr. Hendro Kasmanto., M.KM
Meti Kusmiati, M.Si
Rianti Nurpalah, M.Si
PROTEIN PLASMA

Protein Plasma adalah protein total dalam


plasma manusia memiliki konsentrasi sekitar
7,0 7,5 gr/dl dan membentuk bagian
terbesar dari bahan padat plasma.

2
3
Molekul Inorganik
Ekstraseluler
Na+, Na2+, Cl-, HCO3-

Intraselluler
K+, Mg2+, Cu2+, PO43-

Yang lainnya
Fe2+, Fe3+

4
Molekul Organik
Plasma protein (7%)
Albumin 55%
Globulin 38%
Fibrinogen 7%

Non Protein Nitrogen (NPN) 1%


Urea
Asam urat
Kreatinin
Xanthin
Hipoxanthin
5
Yang lainnya
Trigliserida
Kolesterol
Glukosa
Fosfolipid
Lesitin
Spingomielin
chepalin

6
Fungsi protein plasma
Albumin, globulin dan fibrinogen penting untuk
mempertahankan tekanan osmose darah. Besarnya
tekanan osmose yang ditimbulkan oleh ketiga protein
tersebut berkisar antara 25-39mmHg. Adanya tekanan
osmose yg relatif tinggi menyebabkan adanya
perpindahan cairan dari cairan jaringan ke darah
sehingga dapat mencegah adanya penimbunan cairan
di jaringan (oedema)
Globulin memegang peranan penting dalam mekanisme
pertahanan tubuh
Fibrinogen memegang peranan penting dalam
pembekuan darah. Dengan adanya pembekuan darah,
pendarahan dapat dihindarkan

7
PLASMA PROTEIN
Macam-macam protein plasma yaitu
Albumin
Globulin
1-Globulin
2-Globulin
-Globulin
-Globulin
Fibrinogen

8
ALBUMIN

adalah protein utama dalam plasma manusia


(3,4 4,7 gr/dl) dan membentuk sekitar 60% protein plasma
total.

Albumin disintesis di hati dan memiliki waktu paruh 12-21


hari.

Hati menghasilkan sekitar 12 g albumin/hari, yaitu sekitar


25% dari semua sintesis protein oleh hati dan separuh jumlah
protein yang disekresikannya

Tipe Albumin : PreAlbumin dan Albumin


Tipe Albumin

Albumin

Mempunyai waktu paruh yang panjang,


12-20 hari kurang sensitif untuk
dipakai sebagai petanda pada
perubahan kapasitas sintesis hati
Prealbumin
Waktu paruh hanya 1,9 hari
Merupakan penanda yang sangat baik
dan sensitif pada gangguan kapasitas
sintesis hati
Fungsi Albumin
Penentu tekanan osmotik
Mengikat berbagai ligan (asam lemak bebas,
bilirubin, kalsium, hormon, obat-obatan, asam
amino)
Hipoalbuminemia dapat terjadi akibat penurunan
sintesis di hati.
Hipoalbuminemia dapat ditemukan pada penyakit hati
yang kronik, penyakit ginjal kronik dan malnutrisi
Hipoalbuminemia dapat menjadi indikator
dekompensasi hati
Hiperalbuminemia dapat terjadi akibat peningkatan
kadar albumin
Hiperalbuminemia ditemukan pada dehidrasi terjadi
hemokonsentrasi protein plasma

12
GLOBULIN
Sekelompok protein heterogen dengan BM yang cukup tinggi, dengan
kecepatan terlarut dan laju migrasi elektroforetik lebih rendah
daripada albumin
Normal di dalam darah 2-3,5 mg/dl
Membentuk sekitar 30% protein plasma
Globulin berfungsi untuk pembentukan antibodi
Disintesis di hati dan sistem kekebalan
Globulin merupakan salah satu golongan protein yang tidak larut
dalam air, mudah terkoagulasi dengan panas, mudah larut dalam
larutan garam dan membentuk endapan dengan konsentrasi yang
sangat tinggi
Globulin disusun oleh dua komponen yaitu legumin dan vacillin

13
Pembagian Globulin
1. Alfa globulin
2. Beta globulin
Sintesis dalam hati, dengan fungsi utama sebagai
molekul pembawa lipid, beberapa hormon dan zat
penting tubuh lainnya

3. Gamma globulin (Immunoglobulin)


Adalah antibodi dengan jenis immunoglobulin
yang diproduksi jaringan limfoid dan berfungsi
dalam imunitas
14
Pembagian Globulin
1-Globulin
1-Antitripsin/antiprotease
2-Globulin
Haptoglobin
Seruloplasmin
-Globulin
Transferrin
-Globulin
Antibodi (Immunoglobulin)

15
Haptoglobin (2-Globulin)
Adalah suatu glikoprotein plasma yang mengikat
Hb
Kadar haptoglobin dalam plasma manusia
bervariasi dan sebagian bermanfaat untuk
kepentingan diagnostik
Kadar haptoglobin yang rendah dijumpai pada
pasien anemia hemolitik

16
Seruloplasmin (2-Globulin)
Suatu globin yang mempunyai warna biru karena
tingginya kandungan tembaga dan mengangkut
90% tembaga dalam plasma

Transferrin (-Globulin)
Adalah protein plasma yang berperan sentral
dalam mengangkut besi ke seluruh tubuh ke
tempat-tempat yang membutuhkan

17
Immunoglobulin (-Globulin)
Berperan besar dalam mekanisme pertahanan
tubuh
Ada 5 tipe immunoglobulin/antibodi yaitu
IgG (antibodi utama dalam memusnahkan bakteri,
dengan menyebabkan bakteri lebih mudah untuk
difagositosis, menetralkan toksin bakteri dan virus
IgA (mencegah melekatnya bakteri dan virus pada
membran mukosa)
IgM (dibentuk dalam respon primer terhadap antigen)
IgD (belum jelas, banyak ditemukan dalam sel beta
serta dalam virus
IgE (memperantarai hipersensitivitas tipe cepat

18
FIBRINOGEN
Membentuk 4% protein plasma, disintesis di hati dan
merupakan komponen esensial dalam mekanisme
pembekuan darah
Normal berkisar 200-400 mg/dl

Saat terjadi luka, benang-benang fibrin akan


terbentuk dan membentuk anyaman untuk
menjaring sel darah dan menutupi luka

19
CRP (C-Reaktif Protein)

C-Reactive Protein (CRP) merupakan protein


fasa akut dan penanda inflamasi yang
terutama dihasilkan oleh hati sebagai respon
terhadap IL-6 dan TNF-.
CRP sekarang ini tidak hanya sebagai petanda
inflamasi dan risiko kardiovaskular tetapi juga
kontributor terhadap kerusakan vaskular dan
kejadian kardiovaskular

20
Sintesis Plasma Protein oleh hati
Protein Manfaat Klinik
Albumin Menurun pada penyakit hati kronik
1-Antitrypsin Menurun pada defisiensi -1 anti-
trypsin
Caeruloplasmin Menurun pada penyakit Wilson
Faktor Koagulasi Menurun pada penyakit hati kronik
-Fetoprotein Meningkat pada karsinoma hepato-
selular
Haptoglobins Menurun pada hemolisis
Transferrin Jenuh dengan besi pada
hemochromatosis
Methode Analisa Protein
KUALITATIF KUANTITATIF
Reaksi Xanthoprotein Metode Kjeldhal
Reaksi Millon Spektrofotometri
Reaksi Ninhydrin Metode Lowry
Reaksi Biuret Metode Titrasi Formol
Reaksi Hopkins-Cole
Reaksi Sakaguchi
Reaksi
Natriumnitropussida

Sampel : serum, plasma darah, urin


Reaksi Xantoprotein
Mengetahui keberadaan protein secara
kualitatif.
Reaksi antara inti benzena (asam amino) +
asam nitrat (HNO3) endapan putih
warna kuning pd pemanasan
Asam amino dgn benzena (cincin fenil):
tirosin, fenilalanin, triptofan.
Reaksi Millon
Mengetahui keberadaan protein secara
kualitatif.
Reagen millon : larutan merkuro dan merkuri
nitrat dlm asam nitrat.
Protein + Millon : reaksi fenol-fenol = senyawa
merkuri dgn gugus hidrokifenil endapan
putih warna merah pd pemanasan.
Uji Ninhidrin
Untuk mengetahui keberadaan asam amino
secara kualitatif.
Reagen : ninhidrin (2,2 Dihydroxindane-1,3-
dione)
Asam amino + ninhidrin aldehid + NH3 +
CO2 + Hindrindatin (warna biru/ungu)
Uji sidik jari : penyemprotan larutan ninhidrin
pada area yg diduga ada sidik jari. Reaksi
antara keringat (asam amino) dgn ninhidrin
Reaksi Biuret
Uji Biuret : utk mengetahui ikatan peptida
suatu zat. Ikatan Peptida = protein.
Prinsip : Garam Cu dlm suasana alkali dgn
protein membentuk komplek berwarna biru/
ungu. Reaksi antara Cu2+ dgn NH dari ikatan
peptida dan O dari air.
Peptida panjang ungu; pendek pink
Reagen : NaOH 10%, CuSO4 0,1%
Metode Kjeldhal
Metode Kjeldhal : utk mengetahui kadar protein
kadar (crude protein) yg ditunjukkan oleh reaksi
dgn senyawa N (bukan protein) hitung kadar
nitrogen
Prinsip :
Destruksi : asam sulfat & dipanaskan CO, CO2,
H2O, (NH4)2SO4.
Destilasi : NaOH & pemanasan memecah amonium
sulfat menjadi ammonia (NH3); ditangkap asam
klorida atau asam borat 4%
Titrasi : asam klorida yg bereaksi dgn ammonia
dititrasi dgn NaOH.
Metode spektrofotometer
Pengukuran kadar protein secara kuantitatif
berdasar kepekatan warna (optical density)
pada panjang gelombang cahaya tertentu.
protein + garam fosfotungstat pd kondisi basa
warna biru-ungu
Reagen : Na2CO3 dlm NaOH; CuSO4; K-tartat;
Fiolin Ciocalteu dlm eter.
Pengukuran dgn alat spektofotometer
Metode Pemisahan
Presipitasi dengan garam

Sedimentasi menggunakan ultrasentrifugasi

Elektroforesiss penyakit hati

Titik isoelektrik

31
32
Contoh hasil Protein Elektroforesis

Albumin rendah, -globulin meninggi :


untuk menentukan perkembangan
penyakit hati dari akut, kronik dan sirosis
hati
dan -globulin yang sedang : perlemakan
hati
Kenaikan 2-globulin : peradangan saluran
empedu

Anda mungkin juga menyukai