Anda di halaman 1dari 25

PAHAM DASAR PSIKIATRI

PSIKIATRI : Cabang Ilmu Kedokteran.

ILMU KESEHATAN JIWA :


Mempelajari berbagai upaya untuk mewujudkan
tercapainya kondisi kesehatan jiwa yang optimal.

PSIKOLOGI :
Mempelajari proses-proses mental dan perilaku
pada manusia.
SEHAT : Sehat fisik, mental, sosial & produktif

KESEHATAN JIWA :
Perasaan sehat & bahagia serta mampu menghadapi
tantangan hidup, dapat menerima orang lain
sebagaimana adanya & mempunyai sikap positif
terhadap diri sendiri & orang lain.

GANGGUAN JIWA :
Perubahan pada fungsi jiwa seseorang yg menunjukkan
sindroma atau perilaku yg secara klinik bermakna &
dapat menimbulkan penderitaan atau hambatan didalam
satu atau lebih fungsi yg penting dari manusia.
NORMALITAS : ada 4 perspektif
1. Sebagai sehat bukan sakit
2. Sebagai utopia Nilai ideal
3. Sebagai rata-rata Prinsip matematik
4. Sebagai proses Nilai akhir perubahan

PENYEBAB UMUM GANGGUAN JIWA :


Organobiologi Psikoedukatif

Sosiobudaya
DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
Evaluasi dlm psikiatri yg berguna utk diagnosis, terapi dan
prognosis

Axis I : Sindrom Klinis (PPDGJ)


Axis II : Gangguan Kepribadian
Axis III : Gangguan & kondisi fisik
Axis IV : Stressor psikososial
Axis V : Fungsi Penyesuaian dlm satu tahun terakhir
STRESS :

adalah tanggapan/reaksi tubuh terhadap berbagai


tuntutan atau beban atasnya yg bersifat non spesifik.

1. Spesifik : kepribadian khas atau konflik tidak sadar.

2. Non spesifik : stres kronis, berbagai tingkat ansietas.


MEKANISME PERTAHANAN
1. NARSISISTIK a.l:
- Denial Penolakan
- Proyeksi Waham tuduhan

2. IMATUR a.l :
- Acting out impulsivitas
- Pasif agresif dendam & menghambat
- Regresi kembali ke tingkat lebih dini

3. NEUROTIK a.l :
- Displacement Pengalihan tempat
- Rationalization Manipulasi pembenaran

4. MATUR a.l :
- Altruism
- Sublimasi
PSIKOPATOLOGI & SIMPTOMATOLOGI
GANGGUAN KESADARAN

Disorientasi : Ggn orientasi thd wkt, tempat atau orang


Kesadaran Berkabut :
Kejernihan berpikir yg tdk lengkap, disertai ggn persepsi & sikap.
Stupor : Kehilangan reaksi & kesiagaan pada sekitar.
Delirium :
Bingung, tdk tenang, kacau, disorientasi reaksi yg berhubungan
dgn takut & halusinasi.
Koma : Derajat yg dalam dari ketidaksadaran.
Twilight state : Ggn Kesadaran dgn halusinasi.
Dreamlike state : Keadaan serangan pd epilepsi psikomotor.
Somnolensi : Mengantuk yg abnormal
EMOSI :
Suatu kompleks keadaan perasaan yg terdiri dari
komponen psikis, somatik & perilaku, yg
berhubungan dgn afek & mood.

Afek :
ekspresi emosi yg terlihat; yg mungkin tdk konsisten
dgn emosi yg dikatakan pasien.

Mood :
emosi yg meresap & dipertahankan, dialami secara
subyektif & dinyatakan oleh pasien serta dilihat oleh
orang lain.
Afek terdiri dari ;

1. Serasi (appropiate affect) : keadaan emosi yg sesuai dgn


pembicaraan, ide,pikiran, kehidupan emosi tercermin dgn baik.
2. Tidak serasi ( inappropiate affect) : disharmoni antara emosi
dgn pembicaraan, ide dan pikiran.
3. Afek tumpul : penurunan yg berat intensitas perasaan.
4. Afek terbatas : penurunan intensitas perasaan yg lebih ringan
dari afek tumpul.
5. Afek datar : Hilangnya tanda-tanda ekspresif afektif, suara
monoton, wajah yg kaku (masked face).
6. Afek labil : Perubahan cepat & tiba-tiba dgn perasaan emosi, dan
tidak ada hubungannya dgn rangsang dari luar.
Mood terdiri dari ;
1. Eutim/normotim : mood yg normal
2. Hipertim : mood yg lebih ceria dari biasanya, lebih menikmati &
lebih percaya diri.
3. Hipotim : Mood yg murung atau sedih.
4. Disforik : mood yg tdk menyenangkan.
5. Ekspansif : ungkapan perasaan yg sulit ditahan, berhubungan
dgn suatu kepentingan.
6. Iritabel : mudah diprovokasi untuk marah.
7. Labil : Fluktuasi antara euforia dgn depresi atau cemas.
8. Euforia : Keceriaan yg mendalam disertai dgn perasaan
kebesaran.
9. Ecstasy: Kegembiraan yg luar biasa disertai dgn perasaan gairah
yg intens.
10. Anhedonia : Kehilangan minat & menarik diri dari semua aktivitas
rutin yg menyenangkan.
Jenis-jenis emosi yg lain :
1. Ansietas : perasaan takut yg disebabkan oleh antisipasi
terhadap bahaya yg mungkin dari dalam atau luar.
2. Ansietas mengambang : rasa takut yg meresap serta menyebar,
dan tidak berhubungan dgn suatu ide.
3. Takut : ansietas yg disebabkan oleh bahaya nyata dan secara
sadar sudah dikenal.
4. Agitasi : ansietas yg parah yg disertai dgn kegelisahan motorik.
5. Ketegangan (tension) : peningkatan aktivitas motorik &
psikologik yg tidak menyenangkan.
6. Panik : serangan cemas yg akut, episodik, intens, yg dikaitkan
dgn perasaan takut yg mencekam, dgn manifestasi otonom.
7. Apati : emosi yg tumpul dikaitkan dgn sikap acuh, masa bodoh.
8. Ambivalen : adanya impuls yg berlawanan pada hal yg sama dan
pada waktu yg bersamaan.
PERILAKU MOTORIK
Aspek jiwa yg termasuk impuls, motivasi, keinginan, dorongan naluri, kerinduan
yg diungkapkan dlm bentuk aktivitas motorik atau perilaku

1. Ekopraksia :
Pergerakan meniru patologik oleh seseorang dari orang lain.
2. Katatonia :
Penyimpangan-2 motorik pada gangguan non organik
3. Negativisme :
Perlawanan yg tak beralasan pada semua upaya utk mengikuti
semua perintah atau digerakkan.
4. Katapleksi :
Kehilangan tonus otot sementara dan kelemahan yg dipicu oleh
berbagai keadaan emosional.
5. Stereotipi :
Pola menetap, berulang dari gerak-gerik & pembicaraan.
6. Manerisme :
Kebiasaan pada gerakan tak dikehendaki & sulit dihilangkan.
7. Automatisme :
Penampilan otomatis dari satu atau lebih perbuatan.
8. Mutisme :
Tak ada suara, tanpa abnormalitas struktural.
9. Aktivitas berlebihan
(Hiperkinesis, tic, somnambulisme, kompulsi, akatisia, polifagia)
10. Hipoaktivitas :
Penurunan aktivitas kognitif & motorik, seperti retardasi
psikomotor, perlambatan yg tampak pada gerakan, pembicaraan
dan arus pikir.
11. Abulia :
menurunnya dorongan untuk berbuat & berpikir, dihubungkan dgn
sikap acuh & defisit neurologik.
PROSES PIKIR
Arus pikiran yg ditujukan pada sasaran, dimulai oleh masalah atau tugas dan
mengarah pada kesimpulan, orientasi pada realitas.

Gangguan Umum Proses Pikir :


Pikiran Autistik, preokupasi pada dunia sendiri

GANGGUAN BENTUK PIKIR


1. Neologisme : Kata baru yg diciptakan oleh pasien, sering
dikombinasikan dgn suku kata lain.
2. Sirkumstansial : Pembicaraan yg tdk langsung, ditunda dlm
mencapai sasaran, berputar-2 dahulu sblm ke sasaran.
3. Tangensial : Ketidakmampuan utk mencapai sasaran
4. Inkoherensi : Pikiran yg secara umum sulit dimengerti, tak logis,
tak sesuai dgn tata bahasa & kacau.
5. Perseverasi : kecenderungan utk mengeluarkan jawaban motorik & verbal
yg sama diulang-2 utk rangsang yg berbeda.

6. Verbigerasi : Suatu kata atau susunan kata yg diulang-2 tak bertujuan.

7. Ekolalia : Pengulangan kata-2 patologik oleh seseorang dari orang lain,


cenderung berulang & menetap. Kadangkala berisi ejekan atau intonasi
irama musik.

8. Asosiasi longgar : Arus pikir dimana ide-2 berpindah dari satu objek ke
lain objek, bila berat maka pembicaraan menjadi inkoherensi.

9. Loncat gagasan : Verbalisasi yg kontinyu cepat atau permainan kata-2 yg


menghasilkan pergantian yg menetap dari satu ide ke ide lain. Ide-2
cenderung dihubungkan. Dalam bentuk yg kurang parah, pendengar
masih dapat mengikutinya.
GANGGUAN ISI PIKIR
1. Miskin isi pikir : Pikiran yg memberikan sedikit informasi karena kekaburan
makna, tak ada pengulangan & kalimat tak jelas.
2. Nilai diri berlebihan : Keyakinan yg salah & terpaku, tak beralasan, terpelihara
secara kurang kokoh dibandingkan delusi.
3. Waham / delusi : Keyakinan yg salah, didasarkan pd kesimpulan yg tdk benar
tentang realitas dunia luar, tdk konsisten dgn latar belakang budaya & kecerdasan
pasien, yang tdk dapat dikoreksi dgn berbagai alasan (bizare, sistematik, serasi
afek, nihilistik, kemiskinan, somatik, paranoid, tuduhan diri, kontrol/kendali,
cemburu, erotomania, dll)
4. Preokupasi : Pemusatan isi pikir pd ide khusus/istimewa, dikaitkan dgn suasana
perasaan, seperti kecenderungan paranoid atau preokupasi membunuh/bunuh
diri.
5. Hipokondria : Kepedulian berlebihan ttg kesehatannya yg tdk didasarkan pd
patologi organik yg nyata, tetapi lebih didasarkan pd interpretasi yg tdk realistik
daripada tanda-2 fisik / sensasi abnormal.
6. Obsesi : Pikiran atau perasaan mendesak, menetap tak dapat dihilangkan dari
alam sadar dgn upaya yg logis, dimana dikaitkan dgn ansietas ( disebut juga
Ruminasi)
7. Fobia : Takut patologik yg menetap, berlebihan, tak rasional pd beberapa jenis
stimulus atau situasi yg spesifik & menghasilkan dorongan utk menghindari
stimulus.
PEMBICARAAN
Ide-ide pikiran, perasaan yg diungkapkan melalui bahasa; komunikasi melalui
penggunaan kata-kata & bahasa

GANGGUAN BICARA

1. Logorrhea : Pembicaraan yg logis, koheren & banyak


2. Miskin pembicaraan : Jumlah pembicaraan yg sangat dibatasi dalam
menjawab hanya dgn satu suku kata.
3. Dysartria : Kesulitan pd artikulasi, bukan pada tata bahasa atau kata.
4. Gagap : Pengulangan yg sering atau memanjang dari suara atau suku
kata, menandakan hambatan dalam kelancaran bicara.

GANGGUAN AFASIA : ggn dalam kemampuan berbahasa.


GANGGUAN PERSEPSI
Proses pemindahan stimulasi fisik kedalam informasi psikis;
Proses mental dari rangsang sensorik dibawa ke tingkat sadar

1. Halusinasi :
Persepsi sensorik yg salah, tdk dikaitkan dgn rangsang dari luar yg
nyata, bisa diinternalisasikan sbg waham/tidak.

- Hal. Hipnagogik/Hipnopompik : Tjd saat akan tidur/ bangun tidur non


patologik.
- Hal. Auditorik : Persepsi salah dari suara, bunyi,bisikan,musik dll
- Hal. Visual : Persepsi salah pandangan, berbentuk/tidak
- Hal. Olfaktorik : Persepsi salah dari penciuman.
- Hal. Gustatorik : Persepsi salah dari rasa (taste).
- Hal. Taktil : Persepsi salah dari sentuhan kulit (phantomlimb, formication)
- Hal. Somatik : Persepsi salah sesuatu terjadi pd tubuh, sering pd organ
dalam.
2. Ilusi : mispersepsi atau misinterpretasi dari rangsang luar yg nyata

3. Derealisasi :
perasaan subyektif bhw lingkungan terasa asing, perasaan realitas berubah.

4. Depersonalisasi : Perasaan subyektif menjadi asing, tak nyata/familier

5. Fugue : Mengambil satu identitas baru, dengan amnesia utk identitas lama.

6. Kepribadian ganda :
Seseorang yg muncul pada waktu yg berbeda menjadi dua atau lebih
kepribadian yg berbeda secara utuh karakteristiknya.
DAYA INGAT (MEMORI) : Fungsi dimana informasi disimpan dalam otak,
kemudian dipanggil kembali ke kesadaran.

GANGGUAN DAYA INGAT


1. Amnesia : ketidakmampuan sebagian atau seluruhnya utk mengingat kembali
pengalaman masa lalu, dapat diakibatkan ggn organik atau emosional
(anterograde / retrograde)

2. Paramnesia : Pemalsuan daya ingat dgn adanya distorsi mengingat (recall)


- Konfabulasi : Mengisi celah secara tak disadari hilangnya memori dgn
pengalaman yg imajiner atau tak benar yg diyakini pasien, tetapi hal tsb tak ada
dasar fakta.
- dj vu : Apa yg sedang dilihat, dirasakan seperti pernah dilihat dulu ( yg
sebenarnya belum pernah ada)
- Jamais Vu : Belum pernah dilihat, mendadak seorang merasa asing dalam
lingkungannya yg biasa, seperti belum pernah dilihatnya.

3. Hiperamnesia : Tingkat kemampuan menyimpan & mengingat yg tinggi.


Jangka Daya Ingat

1. Daya ingat segera :


Kemampuan mengingat kembali benda-2 yg dilihat dalam hitungan detik
sampai menit.

2. Daya ingat jangka pendek :


Kemampuan mengingat kejadian dalam beberapa hari sampai beberapa
bulan yg lalu.

3. Daya ingat jangka panjang :


Kemampuan mengingat kejadian masa lalu
INTELEGENSIA
Kemampuan utk memahami, mengingat, memobilisasi & membentuk secara
terpadu hal-hal yg pernah dipelajari pada situasi yg baru.

1. Retardasi Mental (RM) : Kurangnya intelegensi pada tingkat dimana


terdapat hambatan pada kinerja sosial & pekerjaan.
RM Ringan IQ = 50 69
Sedang IQ = 35 49
Berat IQ = 20 34
Sangat Berat < 20
2. Demensia : Deteriorasi menyeluruh & organik dari fungsi intelektual
tanpa kesadaran berkabut.
3. Pseudodemensia : Gambaran klinik menyerupai demensia, tidak
disebabkan oleh suatu kondisi organik, biasa terdapat pada depresi.
4. Pikiran Konkrit : Pikiran menurut yg tertulis, terbatas menggunakan
metafor, tanpa mengerti nuansa makna, pola pikir satu dimensi.
5. Pikiran Abstrak : Kemampuan menghargai nuansa makna, pola pikir
multi dimensi, dgn kemampuan menggunakan metafor & hipotesis
secara serasi.
TILIKAN
Kemampuan pasien utk mengerti makna situasi (kumpulan gejala) &
sebab yg benar.

Derajat Tilikan :
1. Penyangkalan penuh akan penyakit yg diderita.
2. Cukup sadar akan penyakitnya dan butuh pertolongan, tetapi
pada saat yg sama menolaknya.
3. Sadar akan sakitnya, tetapi menyalahkan orang lain atau faktor
luar/faktor organik.
4. Sadar akan sakitnya disebabkan oleh faktor di dalam dirinya.
5. Tilikan intelektual ; mengerti kenyataan obyektif tentang
penyakitnya, namun tidak mampu menerapkan pengetahuannya
tersebut untuk mengatasi situasi (kumpulan gejala).
6. Tilikan yg sesungguhnya ; mengerti kenyataan obyektif tentang
penyakitnya, disertai motivasi dan emosional untuk mengatasi
situasi (kumpulan gejala).
DAYA NILAI
Kemampuan utk menilai situasi secara tepat & bertindak secara tepat
sesuai dgn situasi.

1. Daya Nilai Sosial :


Kemampuan utk melakukan perbuatan & bersikap sesuai dgn
norma yg berlaku.

2. Uji Daya Nilai :


Melakukan serangkaian tes yg menyangkut pengetahuan ttg
norma & nilai yg berlaku.

3. Daya Nilai Realitas :


Kemampuan utk menilai berbagai rangsangan sensorik dari luar
secara obyektif atau mampu memahami berbagai konsep/ide
yang tidak bertentangan dengan realita.
DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
Evaluasi dlm psikiatri yg berguna utk diagnosis, terapi dan
prognosis

Axis I : Sindrom Klinis (PPDGJ)


Axis II : Gangguan Kepribadian/ RM
Axis III : Gangguan & kondisi fisik
Axis IV : Stressor psikososial
Axis V : Fungsi Penyesuaian dlm satu tahun terakhir

Anda mungkin juga menyukai