Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
( 15710329 )
Gejala : rasa sakit pada daerah yang terkena dan badan berasa
hangat. Penglihatan berkurang dan merah. Pada kelopak akan
terlihat vesikel dan infiltrat pada kornea. Vesikel tersebar sesuai
dengan dermatom yang dipersarafi sarat trigeminus yang dapat
progresif dengan terbentuknya jaringan parut. Daerah yang
terkena tidak melewati garis meridian.
Keratitis Alergi
Keratokonjungtivitis flikten
Mata akan memberikan gejala lakrimasi dan fotofobia disertai rasa
sakit, dengan ditemukannya infiltrat dan neovaskularisasi pada
kornea. Gambaran karakteristiknya adalah terbentuknya papul atau
pustula pada kornea ataupun konjungtiva.
Pem. Visus
Pem. Reflek
fundus
Slit lamp
Kultur
Biopsi kornea
Uji sensibilitas
kornea
Uji fluoresensi
Penatalaksanaan
Tabel 1 : Pengobatan keratitis bakteri, jamur, dan
acanthamoeba
Tabel : Konsentrasi obat dan dosis untuk pengobatan
keratitis bakteri dan jamur
Terapi Keratitis Virus
Keratitis Herpes Simpleks
Debridement
Terapi obat
Agen antiviral topikal yang dipakai pada keratitis herpes
adalah idoxuridine, trifluridine, vidarabine, dan acyclovir.
Dosis acyclovir adalah 200 mg 5 x perhari selama 5-7 hari.
Pada pasien immuno-compromised atau pasien dengan
gangguan absorpsi usus, dosis dapat ditingkatkan menjadi
400 mg.
Terapi bedah
Keratoplasti penetrans mungkin diindikasikan untuk
merehabilitasi penglihatan pasien dengan parut kornea berat;
tindakan ini hendaknya dilakukan beberapa bulan setelah
penyakit herpesnya non-aktif.
Pengendalian mekanisme pemicu yang mereaktivasi infeksi
HSV.
Keratitis Herpes Zoster
Dosis oral acyclovir 800 mg 5 x sehari selama 10-14 hari;
valacyclovir, 1 gr 3 x sehari selama 7-10 hari; famciclovir,
500 mg per 8 jam selama 7-10 hari.
LAPORAN KASUS
Anamnesis
Identitas Pasien
Nama : Tn. SA
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 52 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Status Perkawinan : Menikah
Suku : Chaniago
Alamat : Pandan
Rawat Jalan Poliklinik : Selasa, 01 Desember 2015
Keluhan Utama
Seorang pasien datang ke Poliklinik Mata RSUD Solok,
Selasa, 01 Desember 2015 pukul 11.30 WIB, dengan
keluhan pada mata kiri merah,berair, dan penglihatan
menjadi kabur sejak 2 minggu yang lalu.
Riwayat Penyakit Sekarang
Mata kiri merah, berair, dan penglihatan menjadi kabur minggu
yang lalu.
Pada mata kiri, nyeri (-), silau (+),gatal (-),terasa
mengganjal/kelilipan (-), dan demam (-)
Pasien riwayat bekerja yang berhubungan dengan menyetir
mobil, dimana saat bekerja keluhan terasa lebih parah. Keluhan
akan menurun saat pasien tidur dan istirahat dirumah.
Pasien mencoba menggunakan obat tetes mata yang dibeli
sendiri, yaitu obat tetes mata keluaran cendo dengan tempat dan
tutup berwarna putih. Obat digunakan 2 x 1 tetes per hari.
Awalnya terasa lebih nyaman, namun kemudian keluhan kembali
terasa dan tetap menetap.
Riwayat trauma pada mata kiri (-)
Diagnosis Banding
Keratitis neurotropik
Anjuran Pemeriksaan
Pemeriksaan refleks fundus
Pemeriksaan refleks kornea
Slit lamp
Pemulasan fluorescein
Kerokan lesi epitel kornea
Kultur virus
Polymerase chain reaction (PCR)
Penatalaksanaan
Nonfarmakoterapi :
Hindari pemicu keratitis herpes simpleks rekuren yang
umum, seperti demam, pajanan berlebihan UV, trauma,
serta obat-obatan imunosupresi lokal dan sistemik.
Menjaga kebersihan mata dan hindari menggosok-gosok
mata yang sakit.
Farmakoterapi :
Hervis salep mata 3,5 gr 4 x sehari