Anda di halaman 1dari 30

ULKUS KAKI DIABETIKUM &

PERAWATANNYA
PENGERTIAN
15% Px. DM menderita ulkus kaki, 14-24% perlu
amputasi.
Gangren: proses atau keadaan yg ditandai
dengan adanya jaringan mati atau nekrosis,
namun secara mikrobiologis adalah proses
nekrosis yg disebabkan oleh infeksi (Askandar,
2001)
GANGREN KAKI DIABETIK

Gangren kaki diabetik: luka pada


kaki yang merah kehitam-hitaman
dan berbau busuk akibat sumbatan
yang terjadi di pembuluh darah
sedang atau besar di tungkai
(Askandar, 2001).
Biasanya kuman yang menginfeksi
pada gangren kaki diabetik adalah:
Streptococcus (Soetmadji, 1999)
FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI

Faktor-faktor yg mempengaruhi terjadinya


gangren kaki diabetik:

a. Faktor endogen:

- Angiopati diabetik

- Neuropati diabetik

- Neuro angiopati

- Imunitas menurun
b. Faktor eksogen:

- Trauma

- Infeksi
Faktor utama yg menyebabkan gangren kaki diabetik
adalah:

- Angiopati

- Neuropati (82%) Faktor terpenting


untuk terjadinya kaki diabetik

- Infeksi
NEUROPATI DM
Adanya neuropati perifer terjadinya
gangguan sensorik dan motorik.
GANGGUAN SENSORIK :Hilang/menurunnya
sensasi nyeri pada kaki, shg jika mengalami
trauma tidak terasa nyeri, yg tiba-tiba
menyebabkan ulkus pada kaki. Denervasi
simpatik ---- Anhidrosis (kulit kering).
GANGGUAN MOTORIK atrofi otot kaki
sehingga merubah titik tumpu kaki.
ANGIOPATI
Angiopati penurunan aliran darah ke tungkai
akibat aterosklerosis dr pembuluh darah besar di
tungkai terutama di betis.
Apabila sumbatan terjadi pada pembuluh darah
yg lebih besar (K) akan menderita sakit
pada tungkai setelah berjalan pd jarak tertentu.
MANIFESTASI KLINIK
Manifestasi ggn pembuluh darah dapat berupa:
- nyeri tungkai bawah saat istirahat
- pada perabaan terasa dingin
- kesemutan dan cepat lelah
- pulsasi pembuluh darah kurang kuat
- Kaki menjadi pucat bila ditinggikan.
- Adanya ulkus/gangren
Adanya angiopati penurunan asupan nutrisi,
oksigen serta antibiotika sehingga kaki sulit sembuh
(Levin, 1993).
KLASIFIKASI GANGREN
Wagner (1983) membagi gangren kaki diabetik
menjadi 6 tingkatan:
Derajat 0: Tidak ada lesi, kulit masih utuh dgn
kemungkinan disertai kelainan bentuk kaki
Derajat I: Ulkus superficial terbatas pada kulit
Derajat II: Ulkus dalam menembus tendon dan
tulang
Derajat III: Abses dalam, dengan atau tanpa
osteomilitis
Derajat IV: gangren jari kaki atau bagian distal
kaki dengan atau selulitis.
Derajat V: gangren seluruh kaki atau sebagian
tungkai
Brand (1986) dan Ward (1987) membagi gangren
kaki menjadi 2 golongan:
1). Kaki diabetik akibat iskemi: oleh
penurunan aliran darah ke tungkai akibat
adanya makroangiopati (arterosklerosis)
pembuluh darah besar / sedang di tungkai
terutama di betis. Sianotik, kulit dingin, lokasi
tersering jari.
Pemeriksaan : USG Doppler, Ankle Brachial
Index (ABI).
2. Kaki diabetik akibat neuropati
Terjadi kerusakan syaraf somatik dan
otonomik, tdk ada ggn dari sirkulasi.
Secara klinis: dijumpai kaki yg kering,
hangat, kesemutan, mati rasa, adanya kalus,
edema kaki dengan pulsasi pembuluh darah
kaki teraba baik. Lokasi biasanya di plantar.
Pemeriksaan : Uji Monofilamen (nilon)
3. Kaki diabetik akibat neuropati vaskuler.
Terjadi kerusakan syaraf somatik dan
otonomik, disertai ggn dari sirkulasi.
Kulit teraba normal, sensitivitas lokal
menurun/ hilang. Ankle Brachial Index
menurun.
Penatalaksanaan Ulkus DM
Mengatasi penyakit komorbid
Menghilangkan / mengurangi tekanan beban
(offloading)

Menjaga luka tetap lembab


Penanganan infeksi.
Debridement mekanik, kimiawi, biologi
Revaskularisasi / tindakan bedah elektif
profilaktik, kuratif atau emergensi.
PERAWATAN ULKUS
GANGREN
Gangren adalah luka yang terinfeksi
disertai dengan adanya jaringan yang
mati berwarna kehitaman dan membau
akibat pembusukan o/ bakteri.

Oleh karena itu perlu diganti balutan


secara khusus
TUJUAN PERAWATAN GANGREN

Tujuan perawatan gangren:


- Mencegah meluasnya infeksi

- Memberi rasa nyaman pada klien

- Mengurangi nyeri

- Meningkatkan proses penyembuhan luka


PRINSIP PERAWATAN
Perawatan luka dilakukan jika luka kotor/luka
basah
Perhatikan teknik aseptik dan antiseptik
Ganti sarung tangan diantara tindakan bersih
dan kotor
Pisahkan peralatan bersih dan steril
Balutan diberikan sesuai kondisi luka: basah,
kering, steril dan luka terkontaminasi.
HAL-HAL YG PERLU DIPERHATIKAN

Melihat kondisi luka pasien: luka kotor/tidak,


ada pus atau jar.nekrotik?

Setelah dikaji baru dilakukan perawatan luka.

Untuk perawatan luka biasanya menggunakan


antiseptik ( NaCl) dan kassa steril.
PERSIAPAN ALAT U/ PERAWATAN
Alat Steril ( baki instrument berisi ) :
1 Pinset anatomi
2 pinset chirurgis
1 klem arteri
1 gunting jaringan
Kassa dan deppers steril secukupnya
Kom kecil untuk larutan 2 buah
Sarung tangan steril
Kapas lidi
Alat Tidak Steril:
Larutan NaCl 0,9 %
Handscone bersih
Pinset anatomi bersih
Verban/plester hipoalergik
Verban elastic, gunting verban
Spuit 50 cc dan 10 cc
Pengalas/perlak
Tempat sampah atau kantong plastik, bengkok
Antiseptik: Iodine (jika perlu), alkohol.
Sampiran
Masker, dan scort jika perlu
PERALATAN BALUTAN
MODERN

Transparant film
Hidroaktif gel
Hidrokoloid
Hidroselulosa
Calsium alginate
PERAWATAN ULKUS DM

a. Cara Konvensional:
- Bila luka bersih, tutup luka dengan 2
lapis kain kasa yang telah dibasahi dengan
NaCl 0,9% dan diperas sehingga kasa
menjadi lembab. Pasang kasa lembab sesuai
kedalaman luka (hindari mengenai jaringan
sehat di pinggir luka), lalu tutup dengan
kain kasa kering dan jangan terlalu ketat.
- Bila luka infeksi, tutup luka dengan 2 lapis
kasa lembab dengan NaCl 0,9% dan betadin
10%, lalu tutup dengan kasa kering.
b. Bila menggunakan balutan modern
- Transparant film (Opsite): balutan yang
dapat mendukung terjadinya autolitik
debridement dan digunakan pada luka
partial thickness.
- Kontraindikasi pada luka dengan eksudat
banyak dan sinus
- Hidroaktif gel (Duoderm gel): digunakan
untuk mengisi jaringan
mati/nekrotik,mendudkung terjadinya
autolitik debridement, membuat kondisi
lembab pada luka ynag kering/nelrotik, luka
yang berwarna kuning dengan eksudat
minimal.
- Hidroselulosa (Aquacell )
Digunakan untuk menyerap cairan (hidrofiber)
dan membentuk gel yang lembut, mendukung
proses autolitik debridement, meningkatkan
proses granulasi dan reepitelisasi, meningkatkan
kenyamanan pasien dengan mengurangi rasa
sakit, menahan stapilococcus aureus agar tidk
masuk ke dalam luka.
- Calsium Alginate (Suprasorb, Wound Dress)

Digunakan sebagai absorban, mendukung


granulasi pada luka.
Digunakan pada warna luka merah, eksudat
dan mudah berdarah.
MYCOSTATINE DAN METRONIDAZOLE
Berguna untuk melindungi kulit akibat candida,
untuk mengurangi bau akibat jamurdan bakteri
anaerob, mengurangi nyeri dan peradangan.
Bila pembuluh darah vena mengalami kerusakan
, lakukan kompresi dengan menggunakan
verban elastis.
Mengatur pasien ke posisi yang nyaman dan
memungkinkan aliran darah ke perifer dan ke
daerah luka tetap lancar, misalnya dengan cara
elevasi tungkai bila luka berlokasi di tumit atau
telapak kaki.

Anjurkan pasien untuk imobilisasi kaki yg luka


dan hindari menggunakan kaki yg luka sebagai
tumpuan atau penyangga tubuh
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai