Telinga
Disusun Oleh :
Nama: Nublah Permata Lestari
NIM: 2012730145
Pembimbing :
dr. Fitriah Shebubakar, Sp.THT
Embriologi
Telinga Dalam
minggu ke empat penebalan pada
surface ectoderm
Cavitas tympani berbentuk celah sempit yang dilapisi oleh membrane mucosa.
berisi tulang-tulang pendengaran. Memiliki atap, lantai, dinding anterior, dinding posterior,
dinding lateral, dan dinding medial.
Anterior Superior
Posterior Inferior
Anterior Inferior
3 Tulang pendengaran:
Malleus adalah tulang pendengaran terbesar, dan mempunyai caput,
collum, crus longum atau manubrium, sebuah processus anterior dan
processus lateralis.
Incus mempunyai corpus yang besar dan dua crus. Crus longum &
Crus breve
Stapes mempunyai caput, collum, dua lengan, dan sebuah basis.
Tuba Auditiva Eustachius
dan apparatus
vestibularis, yang penting
untuk sensasi
keseimbangan.
Pada irisan melintang
koklea tampak skala
vestibuli sebelah atas,
skala timpani disebelah
bawah dan skala media
(duktus kolearis)
diantaranya. Skala
vestibuli dan skala
timpani berisi perilimfa,
sedangkan skala media
berisi endolimfa. Hal
ini penting untuk
pendengaran.
Keluar
Gangguan
cairan dari
pendengaran
telinga
/ pekak (tuli)
(otore)
Fistula Preaurikular
Hillocks
Kelainan Darwin tubercle
Kongenital
Bats Ear
Kelainan Telinga Luar
Derajat mikrotia
Kelainan Telinga Luar
Osteoma Otore
Kelainan Membran
Timpani
Normal Retraksi Bulging
Perforasi
Total
Pemeriksaan Telinga
Tes Penala
Tes Keseimbangan
TES PENALA
Tes Rinne ialah tes untuk membandingkan
hantaran melalui udara dan hantaran melalui
tulang pada telinga yang diperiksa.
Penala digetarkan, tangkainya diletakkan di
prosesus mastoid, setelah tidak terdengar
penala dipegang di depan telinga kira-kira 2
cm. bila masih terdengar disebut Rinne positif
(+), bila tidak terdengar disebut Rinne negative
(-).
TES PENALA
Tes Weber ialah tes pendengaran untuk membandingkan
hantaran tulang telinga yang sakit dengan telinga yang
sehat.
Penala digetarkan dan tangkai penala diletakkan di garis
tengah kepala (di verteks, dahi, pangkal hidung,
ditengah-tengah gigi seri atau dagu).
Apabila bunyi penala terdengar lebih keras pada salah
satu telinga disebut Weber lateralisasi ke telinga tersebut.
Bila tidak dapat dibedakan kearah telinga mana bunyi
terdengar lebih keras disebut Weber tidak ada lateralisasi.
TES PENALA
Tes Schwabach ialah tes untuk membandingkan hantaran tulang orang
yang diperiksa dengan pemeriksa yang pendengarannya normal.
Penala digetarkan, tangkai penala diletakkan pada prosesus mastoideus
sampai tidak terdengar bunyi. Kemudian tangkai penala segera
dipindahkan pada proseus mastoideus telinga pemeriksa yang
pendengarannya normal.
Bila pemeriksa masih dapat mendengar disebut Schwabach memendek,
bila pemeriksa tidak dapat mendengar, pemeriksaan diulang dengan cara
sebaliknya yaitu penala diletakkan pada prosesus mastoideus pemeriksa
lebih dulu.
Bila pasien masih dapat mendengar bunyi Schwabach memanjang dan
bila pasien dan pemeriksa kira-kira sama-sama mendengarnya disebut
dengan Schwabach sama dengan pemeriksa.
Interpretasi tes
Pendengaran
Diagnosis Tes Rinne Tes Weber Tes Schwabach
Catatan: pada tuli konduktif < 30 dB, rinne bisa masih positif
TES PENALA
Tes Bing (tes Oklusi)
Cara pemeriksaan : Tragus telinga yang diperiksa
ditekan sampai menutup liang telinga, sehingga
terdapat tuli konduktif kira-kira 30 dB. Penala
digetarkan dan diletakkan pada pertengahan
kepala (seperti pada tes Weber).
Penilaian : Bila terdapat lateralisasi ke telinga yang
ditutup, berarti telinga tersebut normal.
Bila bunyi pada telinga yang ditutup tidak
bertambah keras, berarti telinga tersebut
menderita tuli konduktif.
TES PENALA
Tes Stenger ; digunakan pada pemeriksaan tuli anorganik (simulasi
atau pura-pura tuli).
Misalnya pada seseorang yang berpura-pura tuli pada telinga kiri.
Dua buah penala yang identic digetarkan dan masing-masing
diletakkan di depan telinga kiri dan kanan, dengan cara tidak
kelihatan oleh yang diperiksa. Penala pertamadigetarkan dan
diletakkan di depan telinga kanan (yang normal) sehingga
terdengar jelas. Kemudian penala yang kedua digetarkan lebih
keras dan diletakkan di depan telinga kiri (yang pura-pura tuli).
Apabila kedua telinga normal karena efek masking, hanya telinga
kiri yang mendengar bunyi; jadi telinga kanan tidak akan
mendengar bunyi.
Tetapi bila telinga kiri tuli, telinga kanan tetap mendengar bunyi.
Tes Keseimbangan