Anda di halaman 1dari 53

PB I

HAKIKAT KURIKULUM

Oleh : Bernaldo Yudha Widyantoko


Hakikat
Kurikulum

Konsep Dasar Komponen Teori


Kurikulum Kurikulum Kurikulum
HAKIKAT KURIKULUM
1. Menjelaskan pengertian kurikulum;
2. Menjelaskan kedudukan kurikulum dalam
pendidikan;
3. Menjelaskan fungsi dan peranan kurikulum;
4. Mengidentifikasi berbagai komponen
kurikulum
5. Menjelaskan karakteristik teori
perbedaannya dengan teori kurikulum yang
lain
UNDANG-UNDANG SISDIKNAS

GURU SEBAGAI FASILITATOR


DAN MOTIVATOR

MENITIK
BERATKAN PADA
METHOD OF
INQUIRY

SUMBER SISWA
BELAJAR MENUNJUKKAN KINERJA
KREATIF ( KOGNITIF,
MULTI DEMENSI
PSIKOMOTOR, AFEKTIF - UTUH )

4
PENGETAHUAN

PENGETAHUAN DIPANDANG SEBAGAI


SESUATU YANG SUDAH JADI,
YANG TINGGAL DIPINDAHKAN ( DITRANSFER )
DARI DOSEN KE MAHASISWA.

PENGETAHUAN ADALAH HASIL KONSTRUKSI


(BENTUKAN) ATAU HASIL TRANSFORMASI
SESEORANG YANG BELAJAR.

5
BELAJAR

BELAJAR BUKAN
MENERIMA PENGETAHUAN
( PASIF - RESEPTIF )

BELAJAR ADALAH MENCARI


DAN MENGKONSTRUKSI
( MEMBENTUK ) PENGETAHUAN
AKTIF DAN SPESIFIK
CARANYA
MENGAJAR

Menyampaikan Berpartisipasi dengan


pengetahuan siswa dalam membentuk
(bisa Klasikal) pengetahuan (individual /
kelompok)

Menjalankan sebuah Menjalankan berbagai


instruksi yang telah strategi yang membantu
dirancang . siswa untuk dapat
belajar.

7
BUKAN LAGI BAGAIMANA GURU
MENGAJAR DENGAN BAIK
(TEACHER CENTERED), TAPI. (TRANSFER OF
KNOWLEDGE)

BAGAIMANA SISWA BISA BELAJAR


DENGAN BAIK DAN
BERKELANJUTAN ( METHOD OF
(STUDENT CENTERED LEARNING) INQUIRY )

8
PERUBAHAN ORIENTASI
KURIKULUM (K 13?)

BERBASIS BERBASIS
PADA ISI PADA
KEILMUAN KEBUDAYAAN

KONSORSIUM
SAINS, TEKNOLOGI, SENI, KONSEP UNESCO
(1985 -1998) (1998)

9
Unesco Menetapkan 2 Prinsip Pendidikan

1. Empat Pilar Pendidikan


Learning to know (belajar untuk mengetahui)
Learning to do (belajar melakukan)
Learning to live together (belajar hidup dalam
kebersamaan)
Learning to be (belajar menjadi diri sendiri)
2. Life long education, pendidikan semur hidup
KURIKULUM
(Berbagai terminologi dalam kurikulum)
oleh Robert S Zais, 1981

1. Curriculum Fondation, atau asas-asas kurikulum dengan


memperhatikan filsafat bangsa, keadaan masyarakat dan
kebudayaan
2. Curriculum Construction, membahas berbagai komponen
dengan berbagai pertanyaan
apa yg dimaksud dg masyarakat yg baik
Kemana arah dan tujuan pendidikan
Apa hakikat manusia
Bagaimana merancang kurikulum
Materia apa yang diberikan
KURIKULUM
(Berbagai terminologi dalam kurikulum)
oleh Robert S Zais, 1981

3. Curriculum Development, pengembangan kurikulum


membahas berbagai macam model pengalaman kurikulum,
dalam hal ini siapa yg berkepentingan, guru, tenaga
kependidikan, orang tua atau siswa ?
4. Curriculum Implementation, seberapa jauh kurikulum
dilaksakan di lapangan
5. Curriculum Enggineering, proses yang memfungsikan sistem
kurikulum di sekolah dengan menghasilkan kurikulum,
melaksanakan kurikulum dan menilai keefektifan kurikulum
dan sistemnya.
PENGERTIAN KURIKULUM
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu ( UU SISDIKNAS No.20, TAHUN 2003 ).

Merupakan Rambu-rambu untuk menjamin mutu dan kemampuan


sesuai dengan program studi yang ditempuh

Seperangkat rencana dan pengaturan berdasarkan standar


pendidikan tentang kemampuan dan sikap serta pengalaman
belajar, dan penilaian yang berbasis pada potensi dan kondisi
peserta didik

KBK adalah kurikulum yang disusun berdasarkan atas elemen-


elemen kompentensi yang harus dicapai oleh siswa sebagai
peserta didik 13
Konsep kurikulum: .

Berkembang sejalan dengan perkembangan teori


dan praktek pendidikan
Bervariasi sesuai dengan aliran atau teori
pendidikan yang dianut

Dalam arti sempit:


Kumpulan mata pelajaran / bahan ajar yang harus
disampaikan guru

Dalam arti luas:


Lebih menekankan pada pengalaman
KURIKULUM DIPANDANG SEBAGAI TUJUAN
.

Mauritz Johnson membedakan antara kurikulum dengan


pengajaran. Interaksi siswa dengan lingkungan disebut
pengajaran sedangkan rentetan hasil belajar yang diharapkan
(tujuan) disebut kurikulum
PENGAJARAN

Hasil pengajaran
siswa interaksi lingkungan yang diharapkan
(TUJUAN)

Perencanaan isi KURIKULUM


KBM
Evaluasi
.
SEBAGAI RANCANGAN / RENCANA

Menurut Mac Donald, sistem persekolahan terbentuk atas 4 subsistem:


Mengajar kegiatan profesional guru
Belajar upaya siswa sebagai respon
Pengajaran interaksi belajar mengajar
Kurikulum rencana sebagai pedoman
Menurut Beauchamp, kurikulum dibedakan
(a) sebagai rencana tertulis, dan
(b) kurikulum fungsional
Menurut Taba, perbedaan kurikulum dengan pengajaran terletak pada
keluasan cakupan

KURIKULUM PENGAJARAN

Tujuan umum/akhir Tujuan khusus/dekat


Isi dan metoda lebih luas Lebih sempit
.

SEBAGAI BIDANG STUDI

Merupakan penerapan dari teori-teori kurikulum, hasil pengkajian dan


pengembangan para ahli kurikulum.

Menurut Zais: kurikulum sebagai bidang studi mencakup:


Batasan/jarak/cakupan subject matter
Prosedur pengembangan dan praktek

Menurut Beauchamp: teori kurikulum adalah sekumpulan pernyataan yang


berhubungan yang memberi arti terhadap kurikulum sekolah dengan titik
beratnya pada hubungan antarlelemen, perkembangan, penggunaan, dan
evaluasi
a. Cakupan bidang studi: c. Sistem kurikulum: .

Konsep kurikulum Penentuan kebijakan


Penentuan Susunan personalia
Penggunaan Prosedur pengembangan
Pengembangan Penerapan
Disain Evaluasi dan
Evaluasi penyempurnaan
b. Kurikulum sebagai d. Fungsi:
rencana: Menghasilkan kurikulum
Tujuan sebagai dokumen tertulis
Bahan Menjaga kurikulum tetap
dinamis
Kegiatan
Alat
Waktu
KURIKULUM: .

Mengindikasi rencana untuk mendidik


siswa
Merupakan bagian dari ruang lingkup kajian
kurikulum dan berisikan komponen-
komponen kurikulum
Identifikasi ruang lingkup kajian
Merupakan substansi / subject matter
dalam bidang kurikulum
Berbagai proses yang terdapat dalam
kurikulum seperti pengembangan kurikulum,
perubahan kurikulum
SUMBER: ZAIS, 1976: 3
.

1. Curriculum as program of studies


2. Curriculum as course content
3. Curriculum as planned learning experience
4. Curriculum as experiences had under the auspices of
the school
5. Curriculum as a structured series of intended
learning outcomes
6. Curriculum as a written plan for action

SUMBER: ZAIS, 1976: 7-11


Menurut hilda taba (1962) dilema tentang ;

definisi kurikulum terjadi karena tidak dapat


meletakkan posisi antara dua kutub

UMUM SPESIFIK

KURIKULUM PEMBELAJARAN

SUMBER: ZAIS, 1976: 12


KURIKULUM

DOKUMEN KEGIATAN NYATA


( CURRICULUM PLAN ) ( ACTUAL CURRICULUM )

SERANGKAIAN MATA PROSES


Pelajaran PEMBELAJARAN
SILABUS PROSES EVALUASI
( ASSESSMENT )
PROGRAM KEGIATAN
PEMBELAJARAN PENCIPTAAN SUASANA
( RPP-RH ) PEMBELAJARAN
Kedudukan kurikulum
Secara singkat, posisi kurikulum dapat disimpulkan
menjadi tiga, yaitu:
1. kurikulum sebagai konstruk,
2. kurikulum sebagai jawaban untuk menyelesaikan
berbagai masalah yang berkenaan dengan pendidikan,
3. kurikulum untuk membangun kehidupan masa depan
yang didasarkan atas kehidupan masa lalu, masa
sekarang, dan berbagai rencana pengembangan dan
pembangunan bangsa.
Kurikulum sangat penting bagi beberapa pihak yang
terlibat dalam kegiatan pembelajaran di sekolah.
Beberapa pihak yang dimaksud anatara lain guru,
kepala sekolah, masyarakat, dan penulis buku ajar.
Fungsi dan Efektivitas Kurikulum
Fungsi Kurikulum:
1. Fungsi kurikulum bagi guru
2. Fungsi kurikulum bagi kepala sekolah
3. Fungsi kurikulum bagi masyarakat
4. Fungsi kurikulum bagi para penulis buku ajar

Efektivitas Kurikulum
1. Efektivitas: sejauh mana suatu tindakan berpengaruh secara
positif terhadap hal lain.
2. Kurikulum dikatakan efekttif jika dapat berinteraksi secara
tepat dengan kompetensi guru, membantu siswa dalam
mengukur pengalaman belajar sesuai kebutuhannya, dan
memproduksi outcome pendidikan yang diharapkan.
Komponen-komponen kurikulum
1. Tujuan,
2. Isi,
3. Struktur program,
4. Organisasi,
5. Proses belajar mengajar
6. Evaluasi.
Sebagai sebuah sistem pelbagai komponen
kurikulum memiliki keterkaitan yang bersifat
harmonis dan tidak saling bertentangan
Komponen Kurikulum
1. Komponen Tujuan
Tujuan Pendidikan Nasional
Tujuan Institusional
Tujuan Kurikulum, yaitu tujuan yg ingin dicapai pada bidang studi
Tujuan Insruksional, tujuan yg ingin dicapai pada tingkattan
tataran pengajaran
2. Komponen Isi, isi dari atau meteri yg ingin dikuasai dari
setiap bidang studi
3. Komponen Organisasi dan Strategi, terdapat struktur
horizontal dan vertikal,
Separatet subject matter, pemisahan mata pelajar
Correlatet curiculum, penyinggungan antara mata pelajaran
Integratet Curriculum, Pemaduan beberapa bahan dari beberapa
mata pelajaran .
Komponen Kurikulum
1. Core Curriculum mengandung (Alberty,1953)
a. Tujuan yg mendasar
b. Materi atau bahan yg teridiri dari atar berbagai
pengalaman belajar yg disusun atas dasar unit kerja
c. Metode yang digunakan
d. Bimbingan belajar yg diperlukan

2. Hidden Curriculum (Alberty,1953)


Kurikulum yg tersembunyi yaitu hal2 yg
berhubungan dg pendidikan moral dan peran guru
dalam mentrasformasikan standar moral
Anatomi Kurikulum
TUJUAN

MATERI PROSES

EVALUASI
Pengembangan Tujuan
Akan mengarahkan semua kegiatan
pengajaran dan mewarnai komponen-
komponen kurikulum lainnya.
Tujuan dirumuskan berdasarkan:
1. Perkembangan tuntutan, kebutuhan, dan
kondisi masyarakat
2. Pencapaian nilai-nilai filosofis terutama
falsafah negara (Tujuan Pendidikan Nasional)
TUJUAN
AKHIR
Goals adalah tujuan yang (GOALS)
diharapkan dicapai setelah
melalui satu periode
pembelajaran

Objectives adalah tujuan yang


dicapai setelah melalui satu
unit pembelajaran

TUJUAN TUJUAN TUJUAN


PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN PEMBELAJRAN
(UNIT 1) (UNIT 2) (UNIT n)
Pengembangan tujuan
Sifat tujuan hirarkhial (berjenjang) artinya:
tujuan pembelajaran tidak boleh lebih luas dari tujuan akhir
tujuan-tujuan pembelajaran jika disatukan akan
menggambarkan tujuan akhir
Tujuan pembelajaran harus operasional
Tujuan pembelajaran harus dapat diukur ketercapaiannya
Tujuan pembelajaran mencakup domain kognitif, afektif, dan
psikomotorik
Pengembangan tujuan
Domain KOGNITIF:
1. Knowledge: kemampuan mengingat kembali materi yang baru
dipelajari (recall). Contoh: mengulang kembali, mendefinisi
2. Comprehension: kemampuan untuk menangkap makna materi
belajar. Contoh: mengilustrasikan, menggambarkan
3. Application: kemampuan memanfaatkan materi belajar dalam
situasi yang baru/konkrit. Contoh: menggunakan,
mempraktekkan
4. Analysis: kemampuan untuk memilah/membagi materi ke dalam
komponen-komponen sehingga struktur organisasinya dapat
dipahami. Contoh: membandingkan, mendeteksi
5. Synthesis: kemampuan untuk membentuk satu kesatuan yang
baru. Contoh: memformulasikan, memprediksi
6. Evaluation: kemampuan mempertimbangkan aspek nilai (value)
dalam materi belajar. Contoh: mempertimbangkan,
memutuskan
Revisi taksonomi yang baru?
Pengembangan tujuan
Domain AFEKTIF:
1. Receiving: merujuk kepada kepekaan siswa terhadap stimulus,
kemauan untuk menerima. Contoh: memperhatikan, menerima
2. Responding: merujuk kepada perhatian aktif siswa terhadap
stimulus, kemauan untuk merespon atau memberi perhatian.
Contoh: menikmati, memberi kontribusi, kerjasama
3. Valuing: merujuk kepada keyakinan dan sikap, komitmen.
Contoh: menghormati, mempertimbangkan
4. Organization: merujuk kepada internalisasi nilai dan keyakinan
yang melibatkan konseptualisasi nilai dan organisasi sistem
nilai. Contoh: mengklarifikasi, menguji
5. Characterization: merujuk kepada internalisasi dan perilaku
yang merefleksikan seperangkat nilai dan karakteristik filosofi
kehidupan (penjatidirian). Contoh: menyimpulkan, menetapkan
Pengembangan tujuan
Domain Psychomotor:
1. Reflex movements: refleks yang melibatkan satu segmen otot
dan memungkinkan keterlibatan lebih dari satu segmen otot
2. Fundamental movements: keterampilan gerak yang
berhubungan dengan berjalan, berlari, melompat, menekan
3. Perceptual abilities: ditujukan kepada keterampilan yang
berhubungan dengan koordinasi pergerakan tubuh, visual,
auditori
4. Physical abilities: berkenaan dengan daya tahan, fleksibilitas,
ketangkasan, kekuatan, kecepatan
5. Skilled movements: merujuk kepada ketangkasan permainan,
olahraga
6. Nondiscursive communication: merujuk kepada ekspresi
gerakan yang disesuaikan dengan postur, ekspresi wajah,
gerakan-gerakan kreatif (nondiscursive = tidak menyimpang)
Pengembangan tujuan
Kriteria pengembangan tujuan pembelajaran:
Berorientasi pada siswa, penekanan pada apa yang diharapkan
dapat dilakukan oleh siswa, bukan apa yang dilakukan oleh
instruktur
Berisikan hasil belajar, apa yang harus dicapai oleh siswa
(learning outcomes)
Jelas dan dapat dipahami, eksplisit berisikan kata kerja yang
menggambarkan perilaku (definite action) dan merujuk kepada
objek perilaku tersebut. Pernyataan TP juga hanya berisikan
satu makna/arti, tidak ambiguous
Dapat diobservasi, diukur ketercapaiannya Kunci tujuan yang
dapat diobservasi adalah digunakannya kata kerja yang dapat
diobservasi
Pengembangan tujuan
Kata kerja yang tidak dapat diobservasi

Mengetahui Memahami
Mengerti Mencintai
Meyakini
Mengapresiasi
Memikirkan
Menyenangi
Mengakrabi
Menilai
Merealisasikan
Menyenangi
Pengembangan tujuan
Kata kerja yang dapat diobservasi

Mengidentifikasi Mengisolasi
Membicarakan Memisahkan
Membuat daftar Menjelaskan
Memilih
Menghitung
Menambahkan
Menggambarkan
Menganalisis
Memprediksi
Melokalisasi
Pengembangan tujuan
Keuntungan pengembangan tujuan pembelajaran khusus
(objectives):

Memudahkan dalam mengkomunikasikan maksud kegiatan


belajar mengajar kepada siswa
Memudahkan guru dalam memilih dan menyusun bahan ajar
Memudahkan guru menentukan kegiatan belajar dan media
pengajaran
Memudahkan guru mengadakan penilaian, menentukan bentuk
evaluasi, merumuskan butir tes, dan menentukan kriteria
pencapaiannya
Pengembangan tujuan
SMARTER:
Specific:
contoh: lebih baik menggunakan kata siswa mampu menulis
ketimbang siswa dapat bekerja keras
Measurable:
contoh: siswa mampu menulis sebanyak 1 halaman
Acceptable:
perhatikan apakah pernyataan tujuan dapat diterima, contoh: siswa
mampu menulis sebanyak 1 halaman untuk siswa kelas 2 SD
Realistic:
meskipun tujuan sudah terukur dan dapat diterima, masih harus
dipertimbangkan apakah pernyataan tujuan realistik, contoh: menulis
sebanyak 1 halaman dalam waktu 5 menit
Pengembangan tujuan

SMARTER:
Time frame:
perhatikan kerangka waktu yang diajangkan dalam
pernyataan tujuan
Extending:
kalimat tujuan harus memperlihatkan pengembangan
kapabilitas siswa. Apakah menulis 1 halaman tersebut
mampu mengembangkan kapabilitas menulis siswa
Rewarding:
perhatikan apakah pernyataan tujuan mampu memberikan
nilai lebih kepada siswa
Pengembangan bahan ajar

Dengan BAHAN apa siswa dapat mencapai


tujuan ?

Guru menyediakan materi pelajaran yang telah


TERPILIH dan TERORGANISASI
Pengembangan bahan ajar
TERPILIH:
1. Pengetahuan sejarah sangat besar jumlahnya. Guru tidak boleh
terperangkap pada transfer of knowledge
2. Bahan pelajaran harus dipilih sesuai dengan tujuan pengajaran
3. Bahan pelajaran dipilih untuk disesuaikan dengan tingkat
perkembangan mental intelektual siswa
4. Didasarkan atas asas kebermaknaan dan kemanfaatan
TERORGANISASI:
1. Membagi sesuatu ke dalam bagian-bagian tertentu dan
mengelompokkannya atas prinsip tertentu
2. Menyusun secara teratur / terstruktur
3. Melihat keterhubungan satu terhadap yang lain
Sebelum mengajar Selama mengajar Setelah mengajar
Memilih dan Menjelaskan tujuan Memeriksa kembali
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR

menganalisis konten dan mengatur pemahaman siswa


/ isi materi tugas-tugas untuk
siswa
Memilih pendekatan Memberikan Mintakan umpan
/ metode pertanyaan untuk balik dari siswa
mengembangkan
pemahaman
Alokasikan waktu Membantu siswa Evaluasi
dan ruang dan menyediakan pembelajaran
waktu untuk latihan
Tetapkan struktur Gunakan waktu Buat laporan
pembelajaran jeda untuk kemajuan tiap siswa
memeriksa kembali
pemahaman siswa
Bangkitkan motivasi Lakukan transisi dan Lakukan refleksi
kelola aktivitas terhadap perbaikan
pembelajaran

(http://www2.potsdam.edu/CRANE/campbemr/curriculum/college-methods/planning/planning-1.html)
Pengembangan bahan ajar
Materi diorganisasi berdasarkan scope dan
sequence
Mengacu ke Tujuan Pembelajaran
Melibatkan materi substansi, materi proses, materi
value
Dilengkapi dengan sumber-sumber (sumber
tertulis, sumber elektronik)
Pengembangan bahan ajar

Sequence adalah susunan bahan ajar yang terdiri atas


topik/subtopik, dan di dalam tiap topik/subtopik
terkandung ide pokok yang relevan dengan tujuan

Cara penyusunan sequence:


Kronologis
Kausal
Struktural
Logis dan Psikologis (deduktif, induktif)
Spiral
Rangkaian ke belakang
Hirarkhi belajar
TEORI KURIKULUM
TEORI:
Satu set/sistem pernyataan yang menjelaskan serangkaian
hal
Karakteristik pernyataan:
Besifat memadukan
Berisi kaidah-kaidah umum
Bersifat meramalkan
Teori lahir dari suatu proses, menjelaskan suatu kejadian
yang menunjukkan sifat universal
Guna teori (a) mendeskripsikan, (b) menjelaskan, (c)
memprediksikan, (d) kontrol
.

TEORI KURIKULUM:

Suatu perangkat pernyataan yang memberikan


makna terhadap kurikulum sekolah; makna
tersebut terjadi karena adanya penegasan
hubungan antara unsur-unsur kurikulum, karena
adanya petunjuk perkembangan, penggunaan
dan evaluasi kurikulum.
PERKEMBANGAN TEORI KURIKULUM
1. Franklin Bobbit: kehidupan manusia terbentuk oleh sejumlah
kecakapan, diperoleh melalui pendidikan yakni penguasaan
pengetahuan, keterampilan, sikap, kebiasaan, apresiasi TUJUAN
Kurikulum. Keseluruhan tujuan & pengalaman menjadi bahan kajian
teori kurikulum
2. 1920: pengaruh pendidikan progresif berkembang gerakan pendidikan
yang berpusat pada anak. Isi kurikulum didasarkan pada minat &
kebutuhan siswa
3. Caswell: konsep kurikulum yang berpusat pada masyarakat kurikulum
interaktif yang menekankan pada partisipasi guru
4. 1947: dirumuskan 3 tugas teori kurikulum:
Identifikasi masalah yang muncul dalam pengembangan kurikulum
Menghubungkan masalah dengan struktur yang mendukungnya
Meramalkan pendekatan di masa yang akan datang
.
5. Ralph W Tyler: 4 pertanyaan pokok inti kajian kurikulum:
1. Tujuan
2. Pengalaman pendidikan
3. Organisasi pengalaman
4. Evaluasi
6. 1963: Beauchamp: teori kurikulum berhubungan erat dengan teori-teori
lain
Othanel Smith: sumbangan filsafat terhadap teori kurikulum
(perumusan tujuan & penyusunan bahan)
7. Mc Donald (1964): 4 sistem dalam persekolahan yakni kurikulum,
pengajaran, mengajar, belajar
8. Beauchamp (1960 1965): 6 komponen kurikulum sebagai bidang studi (1)
landasan kurikulum, (2) isi kurikulum, (3) disain kurikulum, (4) rekayasa
kurikulum, (5) evaluasi kurikulum, (6) penelitian dan pengembangan
9. Mauritz Johnson (1967): membedakan kurikulum (tujuan) dengan proses
pengembangan kurikulum. Pengalaman belajar merupakan bagian dari
pengajaran
Sumber/landasan inti
penyusunan kurikulum:

1. Bertolak dari kehidupan dan pekerjaan orang tua


2. Menjadi luas, meliputi semua unsur kebudayaan
3. Bersumber pada anak: kebutuhan, perkembangan, dan
minat
4. Berdasarkan pengalaman kurikulum yang sebelumnya
5. Nilai (value)
6. Kekuasaan sosial & politik
Prinsip Dalam Pengembangan Teori
Kurikulum
1. Dimulai dengan perumusan/pendefinisian
2. Mempunyai kejelasan nilai & sumber pangkal
tolaknya
3. Menjelaskan karakteristik disain kurikulum
4. Menggambarkan proses penentuan
kurikulum & interaksi antara proses
5. Menyiapkan diri bagi proses penyempurnaan
Sub Teori Kurikulum
a. Disain Kurikulum
Merupakan pengorganisasian tujuan, isi, serta proses
belajar.
2 dimensi penting yakni (a) substansi, dan (b) model
pengorganisasian (bagaimana penggunaan kurikulum dan
bagaimana kurikulum di evaluasi)
b. Rekayasa Kurikulum
Proses memfungsikan kurikulum di sekolah / upaya agar
kurikulum berfungsi
Bidang pelaksanaan proses rekayasa
Keterlibatan personal dalam proses pelaksanaan
kurikulum
Tugas dan prosedur perencanaan kurikulum
Tugas dan prosedur pelaksanaan
Tugas dan prosedur evaluasi

Anda mungkin juga menyukai