Gastroenteritis
Gastroenteritis
Manifestasi klinik
- Bifasik
- Prodromal: sakit panas (infeksi saluran nafas atas)
- Tiba-tiba muntah-muntah
- Lamanya 5-7 hari setelah infeksi virus
- Delerium,stupor beberapa jam setelah muntah
- Gejala neurologi: kejang, koma dan meninggal.
- Fase klinik sindroma Reye
Tingkat I-III penyakit ringan-sedang
Tingkat IV-V penyakit berat
Etiologi :
- Tidak diketahui
- Sangkaan :- persarafan abdomial
- peningkatan prostaglandin serum
- penurunan sintetis nitricoxide pylorus
- hypergastrinemia
Gejala klinik:
- Muntah-muntah progresif
- Muntah segera setelah minum
- Mulai muncul pada umur 1-3 minggu
Diagnosis:
- Palpasi teraba masa oval sebesar ibu jari didaerah
pylorus
- Lokasi sebelah atas kanan pusar
- Setelah minum terlihat gerakan peristaltik gaster
- USG sensitive tebal pylorus 4 mm panjang 14 mm
- Pemeriksaan dengan barium saluran pylorus sempit
DD:
- Gastro-esophageal reflux (GER)
- Hernia hiatal
Terapi: Operasi : pylorotomy (Ramsted pylorotomy)
ATRESIA ESOPHAGUS
Defenisi: atresia esophagus adalah
penyempitan atau tertutupnya
saluran esophagus.
Kejadian : 1 diantara 4000 bayi baru lahir
Gejala klinik:
- Mulut dan hidung keluar cairan berbuih
- Batuk
- Sianosis
- Gangguan pernafasan
- Bila diberi minum muncrat
Diganosis:
- Respiratory distres
- NGT tidak bisa lewat
- Prematur polyhydramion
- X-foto toraks kelihatan NGT bergulung
Terapi :
- Cegah aspirasi
- Posisi telungkup
- Intubasi endotraheal dilarang
- Operatif
PERITONITIS
Defenisi: peritonitis adalah peradangan selaput
peritoneum yang melapisi dinding rongga
abdomen.
Etiologi:
- Infeksi primer atau sekunder
- Autoimmun
- Proses kimia
Klasifikasi:
- Peritonitis akut primer
- Peritonitis akut sekunder
- Peritonitis akut
Gejala klinik:
Peritonitis akut primer:
- Infeksi bakteri : pneumococcus, grup A
streptococcus, enterococci, staphylococci.
Gram negatif (escherichia coli, klebsiellaa
pneumonia)
- Epidemiologi: kebanyakan pada anak dgn
sindroma mefrotik atau cirrhosis
- Manifestasi klinik : tiba-tiba panas, sakit perut,
muntah, diare, nampak toksis,
hipotensi/tachycardia
- Palpasi perut : keras, kaku, bising usus,
hipoaktif atau hilang
Diagnosis:
- Leukositosis (PMN dominan) 1
- Hypersplenisme
- Proteinuria
- X-foto abdomen : dilatasi usus halus dan besar
- Cairan terinfeksi : 250 sell/mm3 atau lebih dgn
polymorphonuclear > 50 %
- Cairan peritoneum : pH < 7,35 variasi lebih dari 0,1 dan
asam laktat meningkat.
- Pewarnaan gram: gram positif/gram negatif
Terapi
- Antibiotik parentral : cefotaxime dan aminoglycoside
bergantung pada uji sensitifitas kuman(vancomycin
untuk pneumococcus yang resisten)
- Pengobatan dilanjutkan selama 10-14 hari.
Peritonitosis akut sekunder
Defenisi : adalah peritonitis oleh karena masuknya bakteri kedalam
rongga peritoneum melalui jaringan mikrosis pada dinding
usus yang mengakibatkan infeksi atau abses visceral.
Etiologi :
- Setelah perforasi usus buntu
- Hernia incarcerata
- infeksi diverticulum Meckel
- Volvulus usus tengah
- Intussusception
- Sindroma hemolitic uremia
- Peptic ulcerasi
- Penyakit peradangan usus
- Cholecystitis necrosis
- Eenteritisn necrosis
- pada neonatus : - necrotizing enterocolitis
- ileus meconium
Gejala klinik:
Anamnesis:
- Serupa diatas
- Suhu tubuh 39,5 0C
- Sakit perut difus
- Nausea
- Muntah
Pemeriksaan fisis peritonitis :
- sakit ditekan
- dinding perut mengeras-defens muscular
- bising usus menurun /hilang
- ascites
Laboratorium :
Leukositosis > 12.000/mm3
Polimorphonuclear lebih banyak
Radiologi :
- Udara bebas dirongga peritoneum
- Tanda ileus
- Cairan pada peritoneum
Pengobatan:
- Resusitasi cairan
- Terapi antibiotik: ampicillin, gentamycin dan clindamycin
- Antibiotik lain : ticarcillin-clavulamicacid dan
aminoglucoside
- Operasi memperbaiki kebocoran
Peritonitis lokal sekunder akut (abses
peritoneum)
Defenisi: adalah peradangan peritoneum
setempat sebagai komplikasi
abses visceral.
Etiologi:abses yang terjadi pada hati,
limpa, ginjal, pancreas,
tubaovarium atau dalam usus,
luar usus buntu, bawah
diafragma, dibawah hati, pelvis
dan retroperitoneal.
Gejala klinik:
- Panas berlama-lama
- Anoreksia
- Muntah
- Sangkaan abses perut
- Leukositosis
- Laju endap darah meningkat
- Sakit diraba setempat dinding perut
- Abses pelvis: perut gembung, sakit dianus, tinja berlendir, colok
dubur teraba benjolan di depan
- Penumpukan udara dibawah diafragma
- Atelectase basal
- Diafragma meninggi sebelah
- Efusi pleura
- CT Scan abdomen
Pengobatan :
- Operasi menyingkirkan abses dibantu dengan CT Scan
- Antibiotika yang sesuai
HERMIA DIAFRAGMATIKA
Defenisi: hermia diafragmatika adalah masuknya
isi perut ke rongga dada akibat kelainan defek
bawaan atau trauma pada diafragma.
Lokasi defek :
- hiatus esophagus (hiatal)
- samping hiatal esophagus (paraesophageal)
- retrosternal (Morgagni)
- posterolateral (Bochdalek)
Semua kelainan bawaan lahir disebut congenital
diaphragmatic hermia (CDH) pada sinonim
hernia melalui foramen posterolateral of
Bochdalek
Epidemiologi:
- Kejadian CDH 1 diantara 5000 bayi lahir
hidup sampai 1 diantara 2000 lebih bila
dihitung bayi lahir mati.
- Defek: 70-80% sebelah kiri 5% bilateral
Etiologi:
- Pemisahan rongga perut dan dada
sempurna pada minggu ke 8 kehamilan
- Kegagalan penutupan saluran ini
merupakan mekanisme terjadinya defek
posterolateral hernia diaphragmatik
Gejala klinik
- Respiratori distress yang berat dalam jam
pertama kehidupan
- Muntah (sumbatan saluran cerna)
- Gejala pernafasan ringan
- Sekali-sekali terjadi incarcerasi
ususischemia dgn sepsis dan gagal
jantung-paru
- Mati tiba-tiba
Diagnosis:
- USG dapat dideteksi intrauterin
- Respiratory distres berat dalam 24 jam pertama
- X-foto toraks
- Fluoroscopy
Terapi :
- Operasi emergency
- Perlu ECMO ( Extracorforeal membrane oxygenation)
Prognosis :
- 27-55% hidup
- Yang hidup dapat komplikasi gangguan :- fungsi paru
- neurologi
- pertumbuhan
HIRSCHPRUNG DISEASE
(CONGENITAL AGANGLIONIC MEGACOLON)
Defenisi : penyakit Hirschprung adalah
suatu kelainan bawaan dimana terjadi
megacolon akibat aganglionic usus besar
(colon).
Penyakit hirschprung adalah penyebab
paling banyak sumbatan usus bawah pada
neonatus.
Lokasi : mulai dari spinter dalam sampai
bagian proksimal usus besar
Kejadian :
- 1 diantara 5000 lahir hidup
- Laki-laki lebih banyak dari perempuan (4:1)