Anda di halaman 1dari 15

PENGANTAR KULIAH

PROSES PERENCANAAN
Dosen :
Nana Novita ST, M.Eng
Firsta Rekayasa H, ST., MT
Daftar Topik Kuliah Ke 1
Pengantar Kuliah
Cara Pengajaran Mata Kuliah
Hubungan dengan Mata Kuliah Lain
Taksonomi Ragam Pendekatan Proses Perencanaan
Karakter Dasar Umum Ragam Pendekatan Proses
Perencanaan
Pengertian Umum: Proses Perencanaan
Proses perencanaan menjelaskan tentang:
Tujuan dan manfaat perencanaan (misal: untuk menata ruang kota....;
berbeda tujuan, maka proses berbeda).
Tahapan atau langkah-langkah dalam penyusunan suatu rencana
(wilayah dan kota) untuk mencapai tujuan/manfaat perencanaan.
Hubungan antar pelaku dalam penyusunan rencana (pelaku antara
lain: perencana, pemerintah, masyarakat).
Berbagai Ragam Pendekatan Proses
Berbagai ragam pendekatan dalam proses perencanaan terjadi
karena adanya variasi aliran pemikiran (planning theory).
Misal, ada yang berfikir bahwa proses perencanaan harus
berlandaskan pada pemikiran yang rasional dan obyektif.
Di lain pihak, ada yang berpendapat proses perencanaan harus
berlandaskan kesepakatan (tidak selalu dipandang rasional
oleh individu).
Pemerintah Memilih Pendekatan tertentu
Dalam khazanah teori/konsep, banyak sekali pendekatan proses
perencanaan yang berbeda satu sama lain
Dalam praktek di suatu negara (juga di Indonesia), Pemerintah dapat
saja memilih (berpihak) ke suatu aliran, dan menetapkan proses
baku perencanaan (wilayah dan kota).
Bisa juga, Pemerintah membebaskan kita untuk memilih proses, asal
disepakati oleh stakeholders (pihak-pihak pemangku kepentingan).
Hubungan antara konsep/teori dan
praktek
Bila Pemerintah berpihak, gambarannya sebagai berikut:
Hubungan Bolak-balik
Hubungan antara teori/konsep dan praktek bersifat bolak-
balik (timbal balik):
Cara Pengajaran Mata Kuliah
Deskripsi Singkat :
Penguasaan konsep, tujuan dan manfaat perencanaan, serta
produk perencanaan dengan mengenali perkembangan
perencanaan yang lebih difokuskan pada kasus di Indonesia,
melalui berbagai pendekatan dan motivasi perencanaan.
Tujuan Instruksional:
Mahasiswa mampu memahami ragam produk perencanaan di
Indonesia dan ragam pendekatan serta proses perencanaannya
(termasuk konsep, tujuan dan manfaat perencanaan).
Satuan Acara Perkuliahan
Hubungan antara MK Proses
Perencanaan dengan MK Lainnya
MK Pengantar
Pengenalan awal objek dan konsep
Perencanaan Wilayah perencanaan wilayah dan kota
dan Kota

MK Teori Perdebatan antar teori perencanaan


Perencanaan yang ada di literatur

Dirinci Lebih MK Proses Pemahaman thd beragam proses perencanaan


lanjut
Perencanaan berdasar teori-teori /pendekatan yang berbeda

Dirinci Lebih
MK Metode Analisis Metode/Teknik proses
lanjut
perencanaan berdasarkan
Perencanaan teori/pendekatan tertentu
Metode/Teknik Khusus
Implementasi rencana
MK STUDIO
PERENCANAAN
Taksonomi Pendekatan Proses
Perencanaan
Master Planning
(Perencanaan Induk)

Comprehensive Planning
(Perencanaan Komprehensif)

Strategic Planning
(Perencanaan Strategis)

Participatory Planning
(Perencanaan Partisipatori)
Taksonomi Model-Model Perencanaan (a)

Masyarakat
merencanakan sendiri
Taksonomi Model-Model Perencanaan (b)
Taksonomi Model-Model Perencanaan (c)
Karakter Dasar Umum Pendekatan
Proses Perencanaan (a)
1. Komprehensif (seluruh aspek)
Yang paling komprehensif adalah pendekatan Comprehensive
Planning; sedangkan perencanaan strategis hanya mencakup isu-
isu yg strategis saja).
2. Jangka panjang (long-range)
perencanaan strategis hanya menjangkau 5 tahun, sedangkan
perencanaan komprehensif berjangka 20 tahun.
3. Terkait dgn seluruh wilayah Perencanaan
Tapi dalam analisis, bisa menjangkau wilayah lain/luar yang
mempengaruhi kita. Tiap ragam pendekatan bisa berbeda dalam
cakupan wilayah lain/luar tsb. Dalam perencanaan komprehensif,
wilayah luar disebut sbg hinterland.
Karakter Dasar Umum Pendekatan
Proses Perencanaan (b)
4. Mempunyai Visi / Tujuan ke Masa Depan dan
menetapkan langkah-langkah untuk mencapainya
Dalam perencanaan strategis disebut visi, sedangkan dalam
perencanaan komprehensif disebut tujuan jangka panjang.
Antisipasi juga beda, misal dalam perencanaan strategis,
antisipasi berupa strategi (kebijakan, program, dst).
5. Mampu di-implementasi-kan (dilaksanakan)
Tapi bila dibandingkan (dari bbrp pengalaman praktek) ternyata
ada pendekatan yg hasil perencanaannya lebih sulit dilaksanakan
daripada yg lain (dalam arti memerlukan syarat yang lebih
banyak).

Anda mungkin juga menyukai