Anda di halaman 1dari 15

INCREMENTAL

PLANNING
Amalia Aisyah
Armila Rista Septina
Febriska Fitria
Ludi Jalaludin
Narrotama Husa
Yoanna Ristya
PERENCANAAN
Perencanaan sebagai cara bagaimana mencapai tujuan dengan
sumber daya yang ada, supaya lebih efisien dan efektif.
(Tjokroamidjojo,2009).
Perencanaan adalah suatu proses terus menerus melibatkan
keputusan-keputusan atau pilihan-pilihan penggunaan sumberdaya
yang ada dengan sasaran untuk mencapai tujuan tertentu dimasa
yang akan datang. (Bratakusumah,2005).
Perencanaan mencakup:
Menentukan tujuan yang akan dicapai,
Apa yang akan dilakukan,
Bagaimana mencapai tujuan,
Siapa perencananya.
Sejarah Singkat
Banyak dikembangkan oleh ilmuwan politik Yale University, Charles Lindblom

Kondisi Pendorong
Munculnya Teori
Herbert Simon, (1950) ada beberapa hambatan yang tidak memungkinkan para
pengambil keputusan untuk mencapai rasionalitas yang murni dan komprehensif
dalam keputusan-keputusan (adanya keterbatasan kognitif) hingga membutuhkan
upaya untuk mengembangkan sebuah teori pengambilan keputusan yang lebih
realistis.

Lindblom (1953) Setiap analisis sinoptik yang berusaha untuk mencapai


keputusankeputusan berdasarkan berbagai kriteria berorientasi maksimalisasi akan
berakhir dengan kegagalan, dan seluruh pengambilan keputusan didasarkan pada,
apa yang disebutnya sebagai, analisis yang tidak lengkap dan tergeneralisasi
(grossly incomplete analisis).
Sumber: Apriyanti, 2008
Incremental Planning
Perencanaan inkremental adalah model alternatif paling banyak
dicatat untuk perencanaan rasional komprehensif (Mitchell 2002).
Perencanaan inkremental dianggap kurang memiliki teknik ilmiah
(scientific technique) yang mengikuti langkah konkret; perencanaan
ini merupakan campuran intuisi dan pengalaman dalam realitas
(Larsen 2003).
Perencanaan inkremental merupakan alternatif dari bentuk
comprehensive rational planning
Perencanaan ini bersifat jangka pendek, mengutamakan realita yang
ada, tidak menyeluruh, dan fokus pada satu masalah yang ada.
Sebagai suatu kelanjutan dari kegiatan-kegiatan pemerintah di masa
lalu dengan hanya menambah atau merubahnya (modifikasi) sedikit-
sedikit. (Islamy, 1988).
POKOK TEORI INCREMENTAL PLANNING
Hanya mempertimbangkan beberapa altematif yang langsung
berhubungan dengan pokok masalah

Bagi tiap altematif hanya sejumlah kecil akibat-akibat yang


mendasar saja yang akan dievaluasi

Masalah yang dihadapi oleh pembuat keputusan akan


didedifinisikan secara teratur

Tidak ada keputusan atau cara pemecahan yang tepat bagi tiap
masalah

Pembuatan keputusan yang inkremental pada hakikatnya bersifat


perbaikan-perbaikan kecil
Asumsi dan Peran dari Perencana
Perencana Incremental Planning dianggap menjadi 'dibatasi' rasional (Larsen 2003; Mitchell 2002)
yang seperti berikut ini:
Menyederhanakan dunia kompleks untuk model yang
1 lebih mudah,

Sering tidak tahu masalah yang tepat,


2

Tidak selalu dapat menentukan definisi yang jelas tentang


3 tujuan dan langkah-langkah,

Mencoba untuk menemukan solusi yang memuaskan


4 daripada yang terbaik (Mitchell 2002),

Sebagai suatu penghematan dana dan waktu untuk


5 penelaahan, analisis dan teknis penyusunan rencana.

Dengan demikian, perencana incremental planning dianggap kurang sebagai 'ahli'. Tugasnya
adalah terutama untuk menentukan jenis masalah untuk dipecahkan serta menengahi antara
pandangan dan kepentingan yang berbeda untuk mencapai konsensus (mufakat) (Mitchell 2002).
Karakteristik Incremental Planning
Menawarkan kemudahan dalam analisis karena tidak perlu
melakukan analisis secara cermat dan teliti, cukup melihat
1. kebijakan yang berlaku dan disesuaikan dengan permasalahan.

Terbatasnya lingkup perencanaan yaitu pada unsur atau subsistem


tertentu saja maka ada anggapan bahwa pelaksanaan dan
2. pelaksanaannya lebih mudah dan realistik.

Tidak perlu ditunjang oleh penelaahan serta evaluasi altematif


rencana serta menyeluruh.
3.
Visualisasi model Inkremental

Dari gambar tersebut tampak bahwa kebijakan ini


berusaha mempertahankan komitmen kebijakan di masa
lalu untuk mempertahankan kinerja yang telah
tercapai(Nugroho,2006:90)
Peran dari Masyarakat

Dalam incremental planning, masyarakat dapat membuat


kontribusi kepada perencana sebagai penyedia informasi
(strategis/fungsional partisipasi untuk menghasilkan informasi,
menghilangkan administrasi, meningkatkan penerimaan sosial)
(Kinyashi, 2006).
Kelebihan Incremental
Kelebihan Incremental

1. Tidak memerlukan banyak informasi data


2. Dapat dengan cepat dalam pengambilan keputusan.
3. Lebih kepada pendekatan yang didasarkan pada
pengalaman-pengalaman perencana
Kritik dan Kekurangan

Tidak ada perubahan besar yang mungkin terjadi, sehingga tidak cocok
diterapkan pada negara berkembang (Mulyono,2009)

Solusi tidak dioptimalkan, tidak mempertimbangkan berbagai kebijakan


lain.
Fokusnya adalah pada apa yang dapat diterapkan (Slusser 2007)dan
biasanya berpihak kepada pemangku kepentingan yang kuat
(Mulyono,2009).

Hanya merupakan usaha penyelesaian jangka pendek yang kurang


mengkaitkan dengan sasaran dan tujuan jangka panjang

Hanya merupakan upaya perencanaan untuk menydesaikan masalah secara


'tambal sulam' yang bersifat penyelesaian sementara sehingga harus
dilakukan secara terus menerus.

Gaya inkremental dalam membuat keputusan cenderung mengahsilkan


kelambanan (Yehezkel Dror ,1968)
Contoh Penerapan Incremental Planning

Desentralisasi atau otonomi daerah di Indonesia


Desentralisasi ini lebih mengutamakan kepada pembangunan
daerah tersebut, sehingga pemerintah daerah lebih mengetahui
dan lebih mudah mengelola sumber daya yang ada di
daerahnya.
Termasuk incremental planning karena desentralisasi ini lebih fokus
kepada satu daerah, tidak menyeluruh seperti sentralisasi
(comprehensive rational planning).
Contoh Penerapan Incremental
Planning (2)
Dalam penentuan batas tertinggi APBD dengan mengestimasi
bahwa kenaikan anggaran belanja berkisar 25 persen pada
tahun perhitungan,
hal ini mendasarkan pada realisasi anggaran pada tahun
sebelumnya dengan menyesuaikan besarnya inflasi dan jumlah
penduduk (sebagai cara pandang inkrementalis)
KESIMPULAN
Perencanaan inkremental melihat permasalahan yang ada
sebelumnya untuk dijadikan acuan dalam menentukan solusi
disertai dengan modifikasi dan inovasi
Perencanaan inkremental lebih memfokuskan ke masalah yang
kecil untuk mencari solusi jangka pendek dan realistis
Perencanaan inkremental merupakan solusi dari perencanaan
komprehensif yang tidak bisa dijalankan secara keseluruhan
Daftar Pustaka

Mitchell, B. (2002): Resource and Environmental Management. Harlow.


Larsen, T.K. (2003): IT LARSEN, T.K. (2003): ITC in urban planning.
(http://geografi.ums.ac.id/ebook/perenc_kota/ICT_in_UrbanPlanning_Torben
_Larsen.pdf; [diakses pada: 17.9.2017]).
Slusser, L.C (2007): Plann SLUSSER, L.C (2007): Planning Theory and
Demographics. (https://www.txplanning.org/files/186/download/; [diakses
pada: 17.9.2017]).
Mulyono. (2009): Teori Pengambilan Keputusan (Theory Of Decision Making.
(http://mulyono.staff.uns.ac.id [diakses pada 23.9.2017])
Apriyanti, K. (2008). Aplikasi Pengambilan Keputusan Kebijakan Publik
Menembus Batas Rasionalisme, Inkrementalisme, Dan Irasionalisme Di
Pemerintah Kabupaten Pati. DIALOGUE JIAKP, Vol. 5, No. 2, Mei 2008 : 194-
210
Fairoza yana, Grandiz.(2014): Model Rasional Komperhensif dan Incremental
dalam kebijakan Publik
Arya Bagus [2015] Pendekatan Perencanaan Tata Ruang Wilayah di Kota
Denpasar. Bali : Univ Udayana

Anda mungkin juga menyukai