Anda di halaman 1dari 16

LAYANAN KONSELING

KELOMPOK
DISUSUN OLEH : LANGGENG PRAYOGO
ANGGIH M. IRAWAN
YUDHA TEGAR B
YULI NURHIDAYANTO
HAMZAN SYURUR
PENGERTIAN LAYANAN KONSELING
KELOMPOK

Layanan konseling kelompok yaitu layanan bimbingan


dan konseling yang memungkinkan peserta didik
memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan
pengentasan permasalahan yang dialaminya melalui
dinamika kelompok.
TUJUAN UMUM KONSELING KELOMPOK

Menurut Prayitno (2004), tujuan umum


konseling kelompok adalah mengembangkan
kepribadian siswa untuk mengembangkan
kemampuan sosial, komunikasi, kepercayaan
diri, kepribadian, dan mampu memecahkan
masalah yang berlandaskan ilmu dan agama.
TUJUAN KHUSUS KONSELING KELOMPOK

Membahas topik yang mengandung masalah aktual,


hangat, dan menarik perhatian anggota kelompok.
Terkembangnya perasaan, pikiran, persepsi, wawasan, dan
sikap terarah kepada tingkah laku dalam
bersosialisasi/komunikasi.
Terpecahkannya masalah individu yang bersangkutan dan
diperolehnya imbasan pemecahan masalah bagi individu
peserta konseling kelompok yang lain.
Individu dapat mengatasi masalahnya dengan cepat dan
tidak menimbulkan emosi.
FUNGSI KONSELING KELOMPOK

Fungsi pengentasan (pengatasan) yaitu fungsi bimbingan


konseling yang akan menghasilkan terentaskannya atau
teratasinya berbagai permasalahan yang dialami oleh peserta
didik.
Fungsi pencegahan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling
yang akan menghasilkan tercegahnya atau terhindarnya
peserta didik dari berbagai permasalahan yang mungkin
timbul, yang akan mengganggu, menghambat atau
menimbulkan kesulitan dan kegiatan tertentu dalam proses
perkembangannya.
Fungsi pengembangan, yaitu fungsi dan bimbingan konseling
yang akan menghasilkan terpelihara dan terkembangkannya
berbagai potensi dan kondisi positif peserta didik dalam
rangka perkembangan dirinya secara mantap, optimal dan
berkelanjutan.
ASAS KONSELING KELOMPOK

Asas Kerahasiaan
Asas kerahasiaan ini memegang peranan penting dalam konseling kelompok
karena masalah yang dibahas dalam konseling kelompok bersifat pribadi,
maka setiap anggota kelompok diharapkan bersedia menjaga semua
(pembicaraan ataupun tindakan) yang ada dalam kegiatan konseling
kelompok dan tidak layak diketahui oleh orang lain selain orang-orang yang
mengikuti kegiatan konseling kelompok.

Asas Kesukarelaan
Kehadiran, pendapat, usulan, ataupun tanggapan dari anggota kelompok
harus bersifat sukarela, tanpa paksaan.

Asas Keterbukaan
Keterbukaan dari anggota kelompok sangat diperlukan sekali. Karena jika
ketrbukaan ini tidak muncul maka akan terdapat keragu-raguan atau
kekhawatiran dari anggota.
Asas Kegiatan
Hasil layanan konseling kelompok tidak akan berarti bila klien yang dibimbing
tidak melakukan kegiatan dalam mencapai tujuan tujuan bimbingan. Pemimpin
kelompok hendaknya menimbulkan suasana agar klien yang dibimbing mampu
menyelenggarakan kegiatan yang dimaksud dalam penyelesaian masalah.

Asas Kenormatifan
Dalam kegiatan konseling kelompok, setiap anggota harus dapat menghargai
pendapat orang lain, jika ada yang ingin mengeluarkan pendapat maka anggota
yang lain harus mempersilahkannya terlebih dahulu atau dengan kata lain tidak
ada yang berebut.

Asas Kekinian
Masalah yang dibahas dalam kegiatan konseling kelompok harus bersifat
sekarang. Maksudnya, masalah yang dibahas adalah masalah yang saat ini sedang
dialami yang mendesak, yang mengganggu keefektifan kehidupan sehari-hari,
yang membutuhkan penyelesaian segera, bukan masalah dua tahun yang lalu
ataupun masalah waktu kecil.
MEDIA KONSELING EKLOMPOK

Istilah media berasal dari bahasa latin, yaitu medium yang


memiliki arti perantara. Dalam Dictionary of Education,
disebutkan bahwa media adalah bentuk perantara dalam
berbagai jenis kegiatan berkomunikasi. Sebagai perantara,
maka media ini dapat berupa koran, radio, televisi bahkan
komputer. Gagne (dalam Sadiman, dkk, 2002) menyatakan
bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam
lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar.
Lebih lanjut, Briggs (dalam Sadiman, dkk, 2002) menyatakan
bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan
pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Definisi tersebut
mengarahkan kita untuk menarik suatu simpulan bahwa
media adalah segala jenis (benda) perantara yang dapat
menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada orang
yang membutuhkan informasi.
MANFAAT PENGGUNAAN MEDIA DALAM
KONSELING

Akan meningkatkan kreativitas, meningkatkan


keingintahuan dan memberikan variasi pengajaran,
sehingga kelas akan menjadi lebih menarik;
Akan meningkatkan kunjungan ke web site, terutama
yang berhubungan dengan kebutuhan siswa;
Konselor akan memiliki pandangan yang baik dan
bijaksana terhadap materi yang diberikan;
Akan memunculkan respon yang positif terhadap
penggunaan email;
Tidak akan memunculkan kebosanan;
Dapat ditemukan silabus, kurikulum dan lain sebagainya
melalui website; dan
Terdapat pengaturan yang baik
METODE

Metode merupakan suatu jalur atau jalan yang harus dilalui untuk
pencapaian suatu tujuan, karena kata metode berasal dari meta berarti
melalui dan hodos berarti jalan. Balam bimbingan dan konseling bisa
dikatakan sebagai suatu cara tertentu yang digunakan dalam proses
bimbingan dan konseling. Secara umum ada dua metode dalam pelayanan
bimbingan dan konseling, yaitu :
1. metode bimbingan individual
2. metode bimbingan kelompok
Metode bimbingan kelompok di kenal juga dengan bimbingan (group
guidance) sedangkan metode bimbingan individual dikenal dengan individual
konseling.
SASARAN

Bimbingan dan konseling mempunyai sasaran mengembangkan apa

yang terdapat pada diri tiap-tiap individu secara optimal agar masing-
masing individual dapat sebesar-besarnya berguna bagi dirinya sendiri,
lingkungannya, dan masyarakat pada umumnya. Dalam setiap
kegiatannya pelayanan bimbingan dan konseling, meskipun kegiatan
itu berupa kegiatan kelompok misalnya, berusaha untuk membina satu
atau beberapa kemampuan pribadi individu yang dibimbing itu dalam
berbagai aspeknya, yaitu aspek akademik, sosial, emosional, sikap,
keterampilan dan sebagainya.
MATERI

Materi layanan konseling kelompok mencakup : Pemahaman dan pengembangan sikap,


kebiasaan, bakat, minat, dan penyalurannya.
Pemahaman kelemahan diri dan penanggulangannya, pengenalan kekuatan diri dan
pengembangannya.
Perencanaan dan perwujudan diri.
Mengembangkan kemampuan berkomunikasi, menerima/menyampaikan pendapat,
bertingkah laku dan hubungan sosial, baik dirumah, sekolah, maupun masyarakat.
Mengembangkan hubungan teman sebaya baik dirumah, disekolah, dan dimasyarakat
sesuai dengan kondisi, peraturan materi pelajaran.
Mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar, disiplin belajar dan berlatih, serta teknik-
teknik penguasaan materi pelajaran.
Pemahaman kondisi fisik, sosial, dan budaya dalam kaitannya dengan orientasi belajar di
perguruan tinggi.
Mengembangkan kecenderungan karir yang menjadi pilihan siswa.
Orientasi dan informasi karir, dunia kerja, dan prospek masa depan.
Informasi perguruan tinggi yang sesuai dengan karir yang akan dikembangkan.
Pemantapan dalam mengambil keputusan dalam rangka perwujudan diri.
PEMBENTUKAN KELOMPOK

Dalam pembentukan kelompok perlu adanya perencanaan


yang matang. Oleh karena itu keberhasilan kelompok yang
dibentuk tidak terlepas dari perencanaan dan pelaksanaan
konseling kelompok itu sendiri. Berbagai ahli telah mengenali
tahap-tahap perkembangan itu. Mereka memakai istilah yang
kadang-kadang berbeda namun pada dasarnya mempunyai isi
yang sama.
Beberapa tahapan dalam pembentukan kelompok adalah
sebagai berikut.
1. Mengembangkan alasan-alasan pembentukan kelompok
2. Adanya konsep teori yang jelas yang mendasari
pembentukan suatu kelompok
3. Mempertimbangkan kondisi kehidupan sehari-hari
4. Mempblukasikan kelompok untuk mendapatkan anggota
PELAKSANAAN

Berikut ini dikemukakan langkah-langkah pelaksanaan kegiatan


yang seharusnya dilakukan dalam tahap pembentukan :
1. Menerima secara terbuka dan mengucapkan terimakasih atas
kehadiran dan kesediaan anggota kelompok melaksanakan
kegiatan.
2. Berdoa secara bersama sesuai dengan agama dan kepercayaan
masing-masing. Menjelaskan pengertian konseling kelompok (
disesuaikan dengan kegiatan apa yang direncanakan ).
3. Menjelaskan tujuan konseling kelompok.
4. Menjelaskan cara pelaksanaan konseling kelompok.
5. Menjelaskan asas-asas bimbingan dan konseling yaitu asas
kerahasiaan, kesukarelaan, kegiatan, keterbukaan, kenormatifan
dan kekinian.
6. Melaksanakan perkenalan dilanjutkan dengan permainan
pengakraban.
EVALUASI

Untuk mengetahui keberhasilan tujuan sebagai layanan


yang digunakan perlu dilakukan evaluasi. Evaluasi adalah
cara yang ditempuh oleh pembimbing untuk
membandingkan hasil yang telah dicapai dengan tujuan
pelayanan Bimbingan dan Konseling. Dengan demikian
dapat dilihat tingkat ketercapiannya. Cara mengevaluasi
keberhasilan dalam bidang bimbingandan konseling
berada dengan mengevaluasi kemampuan dalam mata
pelajaran. Sebab capaian pada mata pelajaran adalah pada
penguasaan materi, sedang pada bidang Bimbingan dan
Konseling pada perubahan pemahaman, sikap dan perilaku
peserta didik setelah memperoleh pelayanan Bimbingan
dan Konseling, setelah evaluasi terhadap programnya.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai