masyarakat yang dipilih dari dan oleh masyarakat, mau dan mampu bekerja bersama dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan secara sukarela (Depkes RI,2003) Kader kesehatan (Promotor /penggerak Kesehatan) tenaga sukarela yang dipilih oleh masyarakat dan bertugas mengembangkan masyarakat (Yuswanto, 2005). Kader kesehatan mempunyai peran yang besar dalam upanya meningkatkan kemampuan masyarakat menolong dirinya untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal. Persiapan hari buka posyandu. 1. Menyiapkan alat dan bahan, yaitu : alat penimbangan bayi, KMS, alat pengukur LILA, alat peraga dll. 2. Mengundang dan menggerakkan masyarakat untuk datang ke posyandu 3. Menghubungi pokja posyandu, yaitu menyampaikan rencana kegiatan kepada kantor desa. 4. Melaksanakan pembagian tugas, yaitu menentukan pembagian tugas diantara kader posyandu baik untuk persiapan maupun pelaksanaan kegiatan Pada hari Buka Posyandu Pelayanan 5 Meja a. Meja 1: Pendaftaran bayi, balita, bumil, menyusui dan PUS. b. Meja 2: Penimbangan balita dan mencatat hasil penimbangan c. Meja 3: Mengisi buku KIA / KMS d. Meja 4: Melakukan penyuluhan perorangan kapada ibu-ibu sesuai dengan kondisinya pada saat itu. e. Meja 5: Bukan tugas kader, melainkan pelayanan yang dilakukan oleh petugas kesehatan, antara lain : Pelayanan imunisasi, Pely.KB, Pemeriksaan kesehatan bayi, anak balita, ibu hamil, ibu nifas dan ibu menyusui, Pemberian Fe / tablet tambah darah, vitamin A (kader dapat membantu pemberiannya), dan obat-obatan lainnya. Tugas kader setelah hari buka posyandu. 1. Memindahkan catatan dalam KMS ke dalam buku register atau buku bantu kader 2. Mengevaluasi hasil kegiatan dan merencanakan kegiatan posyandu yang akan datang 3. Melaksanakan penyuluhan kelompok (kelompok dasa wisma) 4. Melakukan kunjungan rumah (penyuluhan perorangan) bagi sasaran posyandu yng bermasalah antara lain : - Tidak berkunjung ke posyandu karena sakit - Berat badan balita tetap Selama 2 bulan berturut turut - Tidak melaksanakan KB padahal sangat perlu Kader posyandu sebagai promotor atau penggerak kesehatan masyarakat setempat harus mengetahui beberapa tanda bahaya dalam kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir. Dengan demikian, kader dapat mendeteksi secara dini apabila terjadi tanda bahaya kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir di lingkungan masyarakat sekitarnya. Apabila kader menemukan tanda bahaya tesebut maka harus memotivasi ibu dan keluarga untuk segera menghubungi bidan atau merujuknya ke puskesmas untuk mendapatkan penanganan. - Ibu muntah terus dan tidak mau makan - Perdarahan ( hamil muda dan hamil tua) - Bengkak dikaki, tangan, wajah, atau sakit kepala kadang disertai kejang - Demam tinggi, demam menggigil dan berkeringat - Keluar air ketuban sebelum waktunya - Bayi dalam kandungan gerakannya berkurang atau tidak bergerak - Demam tinggi menggigil / tidak - Pucat - Sesak nafas - Terasa sakit pada saat kencing atau keluar keputihan atau gatal-gatal di daerah kemaluan. - Batuk lama (lebih dari 2 minggu) Perdarahan lewat jalan lahir Tali pusar atau tangan bayi keluar dari jalan lahir Ibu mengalami kejang Air ketuban keruh dan berbau Demam, menggigil Persalinan lama Kelainan letak janin Ibu gelisah atau mengalami kesakitan yang hebat Plasenta tidak lahir dalam 30 menit Perdarahan banyak atau menetap Rasa lelah yang sangat, mata, bibir dan jari pucat (anemia) Bengkak pada salah satu atau kedua kaki Rasa sakit pada perut berlebihan dan darah nifas berbau busuk atau berubah warna. Pucat, tangan dan kaki dingin (syok) Kejang Sakit kepala berlebihan / gangguan pandangan Bengkak pada tangan dan muka Peningkatan tekanan darah Buang air kecil sedikit / berkurang dan sakit Tidak mampu menahan BAK / ngompol Demam tanpa atau dengan menggigil Payudara bengkak, merah disertai rasa sakit Adanya kesedihan yang mendalam, kesulitan dalam tidur, makan dan merawat bayi. Tidak mau menyusu Lemah Bayi sulit bernafas/sesak nafas (pernafasan 60 kali/menit) Bayi merintih atau menangis terus-menerus. Warna kulit dan mata kuning Kejang Demam/panas tinggi Bayi tidur sepanjang malam dan tidak mau menetek sepanjang hari. Mata merah dan bengkak / bernanah Merah pada tali pusat / tercium bau Ibu hamil harus mengkonsumsi tablet tambah darah untuk mencegah anemiaminimal 90 tablet selama hamil Di puskesmas Labibia telah ada Tes laboratorium : gol.darah, tes gula darah, tes Hb, Tes Penyakit Hepatisis. Persalinan harus ditolong oleh bidan di Fasilitas kesehatan (puskesmas) agar mendapatkan suntikan HB 0suntikan HB 0 tidak efektif bila diberikan lebih dari 24 jam.