Anda di halaman 1dari 11

KENDARI, 3 DESEMBER 2015

Kader kesehatan / Kader Posyanduanggota


masyarakat yang dipilih dari dan oleh masyarakat,
mau dan mampu bekerja bersama dalam berbagai
kegiatan kemasyarakatan secara sukarela (Depkes
RI,2003)
Kader kesehatan (Promotor /penggerak Kesehatan)
tenaga sukarela yang dipilih oleh masyarakat dan
bertugas mengembangkan masyarakat (Yuswanto,
2005).
Kader kesehatan mempunyai peran yang besar
dalam upanya meningkatkan kemampuan
masyarakat menolong dirinya untuk mencapai
derajat kesehatan yang optimal.
Persiapan hari buka posyandu.
1. Menyiapkan alat dan bahan, yaitu : alat
penimbangan bayi, KMS, alat pengukur LILA, alat
peraga dll.
2. Mengundang dan menggerakkan masyarakat
untuk datang ke posyandu
3. Menghubungi pokja posyandu, yaitu
menyampaikan rencana kegiatan kepada kantor
desa.
4. Melaksanakan pembagian tugas, yaitu
menentukan pembagian tugas diantara kader
posyandu baik untuk persiapan maupun
pelaksanaan kegiatan
Pada hari Buka Posyandu Pelayanan 5 Meja
a. Meja 1: Pendaftaran bayi, balita, bumil, menyusui
dan PUS.
b. Meja 2: Penimbangan balita dan mencatat hasil
penimbangan
c. Meja 3: Mengisi buku KIA / KMS
d. Meja 4: Melakukan penyuluhan perorangan kapada
ibu-ibu sesuai dengan kondisinya pada saat itu.
e. Meja 5: Bukan tugas kader, melainkan pelayanan
yang dilakukan oleh petugas kesehatan, antara lain :
Pelayanan imunisasi, Pely.KB, Pemeriksaan kesehatan
bayi, anak balita, ibu hamil, ibu nifas dan ibu
menyusui, Pemberian Fe / tablet tambah darah,
vitamin A (kader dapat membantu pemberiannya),
dan obat-obatan lainnya.
Tugas kader setelah hari buka posyandu.
1. Memindahkan catatan dalam KMS ke dalam
buku register atau buku bantu kader
2. Mengevaluasi hasil kegiatan dan
merencanakan kegiatan posyandu yang akan
datang
3. Melaksanakan penyuluhan kelompok
(kelompok dasa wisma)
4. Melakukan kunjungan rumah (penyuluhan
perorangan) bagi sasaran posyandu yng
bermasalah antara lain :
- Tidak berkunjung ke posyandu karena sakit
- Berat badan balita tetap Selama 2 bulan
berturut turut
- Tidak melaksanakan KB padahal sangat perlu
Kader posyandu sebagai promotor atau
penggerak kesehatan masyarakat setempat harus
mengetahui beberapa tanda bahaya dalam
kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir.
Dengan demikian, kader dapat mendeteksi
secara dini apabila terjadi tanda bahaya
kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir
di lingkungan masyarakat sekitarnya.
Apabila kader menemukan tanda bahaya tesebut
maka harus memotivasi ibu dan keluarga untuk
segera menghubungi bidan atau merujuknya ke
puskesmas untuk mendapatkan penanganan.
- Ibu muntah terus dan tidak mau makan
- Perdarahan ( hamil muda dan hamil tua)
- Bengkak dikaki, tangan, wajah, atau sakit kepala
kadang disertai kejang
- Demam tinggi, demam menggigil dan berkeringat
- Keluar air ketuban sebelum waktunya
- Bayi dalam kandungan gerakannya berkurang atau
tidak bergerak
- Demam tinggi menggigil / tidak
- Pucat
- Sesak nafas
- Terasa sakit pada saat kencing atau keluar keputihan
atau gatal-gatal di daerah kemaluan.
- Batuk lama (lebih dari 2 minggu)
Perdarahan lewat jalan lahir
Tali pusar atau tangan bayi keluar dari jalan lahir
Ibu mengalami kejang
Air ketuban keruh dan berbau
Demam, menggigil
Persalinan lama
Kelainan letak janin
Ibu gelisah atau mengalami kesakitan yang hebat
Plasenta tidak lahir dalam 30 menit
Perdarahan banyak atau menetap
Rasa lelah yang sangat, mata, bibir dan jari pucat (anemia)
Bengkak pada salah satu atau kedua kaki
Rasa sakit pada perut berlebihan dan darah nifas berbau busuk
atau berubah warna.
Pucat, tangan dan kaki dingin (syok)
Kejang
Sakit kepala berlebihan / gangguan pandangan
Bengkak pada tangan dan muka
Peningkatan tekanan darah
Buang air kecil sedikit / berkurang dan sakit
Tidak mampu menahan BAK / ngompol
Demam tanpa atau dengan menggigil
Payudara bengkak, merah disertai rasa sakit
Adanya kesedihan yang mendalam, kesulitan dalam tidur, makan
dan merawat bayi.
Tidak mau menyusu
Lemah
Bayi sulit bernafas/sesak nafas (pernafasan 60
kali/menit)
Bayi merintih atau menangis terus-menerus.
Warna kulit dan mata kuning
Kejang
Demam/panas tinggi
Bayi tidur sepanjang malam dan tidak mau
menetek sepanjang hari.
Mata merah dan bengkak / bernanah
Merah pada tali pusat / tercium bau
Ibu hamil harus mengkonsumsi tablet tambah
darah untuk mencegah anemiaminimal 90
tablet selama hamil
Di puskesmas Labibia telah ada Tes
laboratorium : gol.darah, tes gula darah, tes
Hb, Tes Penyakit Hepatisis.
Persalinan harus ditolong oleh bidan di
Fasilitas kesehatan (puskesmas) agar
mendapatkan suntikan HB 0suntikan HB 0
tidak efektif bila diberikan lebih dari 24 jam.

Anda mungkin juga menyukai