Anda di halaman 1dari 17

Tetanus

Meita Ucche
Definisi
Gangguan neurologis yang ditandai
dengan meningkatnya tonus otot dan
spasme, yang disebabkan oleh
tetanospasmin, suatu toksin protein yang
kuat yang dihasilkan oleh Clostridium
tetani
Clostridium tetani
Habitat alam di tanah
Bakteri Gram positif berbentuk batang yang
selalu bergerak
Bakteri anaerob obligat yang menghasilkan
spora
Spora dapat bertahan bertahun-tahun pada
lingkungan tertentu, tahan terhadap sinar
matahari, dan resisten terhadap berbagai
disinfektan dan pendidihan selama 20 menit.
Dapat dieliminasi dengan autoklav pada
tekanan 1 atm dan 120oC selama 15 menit
Patogenesis
Tetanus Generalisata
Merupakan bentuk paling umum
Trias klinis:
Rigiditas
Spasme otot
Disfungsi otonomik
Spasme otot masseter menyebabkan
trismus
Rigiditas otot leher menyebabkan
retraksi kepala
Rigiditas tubuh menyebabkan
opistotonus dan gangguan respirasi
Tetanus Lokal
Manifestasi klinis terbatas hanya pada
otot di sekitar luka
Kelemahan otot dapat terjadi akibat
peran toksin pada tempat hubungan
neuromuskuler
Prognosis baik
Tetanus Sefalik
Bentuk yang jarang dari tetanus lokal
Terjadi setelah trauma kepala atau
trauma telinga
Masa inkubasi 1-2 hari
Trismus dan disfungsi satu atau lebih saraf
kranial
Perjalanan Klinis
Minggu pertama
Periode inkubasi rata- ditandai dengan
Onset bervariasi
rata 7-10 hari dengan rigiditas dan spasme
antara 1-7 hari
rentang 1-60 hari otot yang semakin
parah

Gangguan otonomik Spasme berkurang Pemulihan terjadi


dimulai beberapa setelah 2-3 minggu karena tumbuhnya
hari setelah spasme tetapi kekakuan lagi akson terminal
dan bertahan 1-2 tetap bertahan lebih dan karena
minggu lama penghancuran toksin

Pemulihan
memerlukan waktu
sampai 4 minggu
Derajat Keparahan (Ablett)
Derajat 1 (ringan)
Trismus ringan sampai sedang, spastisitas generalisata, tanpa gangguan
pernafasan, tanpa spasme, sedikit atau tanpa disfagia

Derajat 2 (sedang)
Trismus sedang, rigiditas tampak jelas, spasme ringan sampai sedang,
gangguan pernafasan sedang dengan frekuensi pernafasan lebih dari
30, disfagia ringan

Derajat 3 (berat)
Trismus berat, spastisitas generalisata, spasme refleks berkepanjangan,
frekuensi pernafasan lebih dari 40, serangan apnea, disfagia berat, dan
takikardi lebih dari 120

Derajat 4 (sangat berat)


Derajat 3 dengan gangguan otonomik berat melibatkan sistem
kardiovaskuler. Hipertensi berat dan takikardia terjadi berselingan
dengan hipotensi dan bradikardia
Terapi
Penghancuran organisme
Netralisasi toksin di dalam tubuh
Minimasi toksin yang telah terikat pada
sistem saraf pusat
Penatalaksanaan Umum
Perawatan ICU
Perlindungan terhadap jalan nafas
Eksplorasi luka, debridement menyeluruh
Netralisasi Toksin Bebas
TIG (immunoglobulis tetanus manusia)
merupakan pilihan utama dan
hendaknya diberikan segera dengan
dosis 3000-6000 unit im.
Antitoksin paling baik diberikan sebelum
memanipulasi luka
Menyingkirkan Sumber Infeksi
Debridement
Penisilin
10 sampai 12 juta unit intravena
setiap hari selama 10 hari
Metronidazol 500 mg/6 jam atau 1
gram/12 jam
Pengendalian Rigiditas dan
Spasme
Diazepam
Spasme ringan: 5-10 mg oral tiap 4-6 jam
Spasme sedang: 5-10 mg iv bila perlu
Spasme berat: 50-100 mg dalam 500 cc D5,
diinfuskan 40 mg per jam
Fenobarbital
1 mg/kgBB im tiap 4-6 jam, tidak melebihi
400 mg/hari
Pencegahan
Imunisasi aktif
Dosis I dan II diberikan dengan jarak 4-8 minggu
Dosis III diberikan 6 sampai 12 bulan setelah
dosis pertama.
Dosis ulangan diberikan tiap 10 tahun
Pemberian vaksin lebih dari 5 kali tidak
diperlukan
Imunisasi pasif
Luka derajat sedang: 250 unit im
Faktor Prognostik (Dakar)

Anda mungkin juga menyukai