Material Teknik
BUKU PUSTAKA
Materials Science and Engineering, An introduction,
William D. Callister Jr, Wiley, 2004
Ilmu dan Teknologi Bahan, Lawrence H. Van Vlack
(terjemahan), Erlangga, 1995
Pengetahuan Bahan, Tata Surdia dan Shinroku Saito,
Pradnya Paramita, 1995
Principle of Materials Science and Engineering,
William F. Smith, Mc Graw Hill, 1996
POKOK BAHASAN
Pendahuluan
Struktur dan ikatan atom
Struktur dan cacat kristal
Sifat mekanik
Diagram fasa
Proses anil dan perlakuan panas
Logam besi
Logam bukan besi
Keramik
Polimer
Komposit
MATERIAL
Material Teknik
PENDAHULUAN
Atom terdiri dari elektron dan inti atom
Inti atom disusun oleh proton dan neutron
Elektron mengelilingi inti atom dalam orbitnya masing-masing
Massa elektron 9,109 x 10-28 g dan bermuatan 1,602 x 10-19
C
Massa proton 1,673 x 10-24 g dan bermuatan 1,602 x 10-19 C
Massa neutron 1,675 x 10-24 g dan tidak bermuatan
Massa atom terpusat pada inti atom
Jumlah elektron dan proton sama, sedangkan neutron neutral,
maka atom menjadi neutral
MODEL ATOM BOHR
KONFIGURATION ELEKTRON UNSUR
No. Element K L M N O P Q
1 2 3 4 5 6 7
s sp spd spd f spd f spd f s
1 H 1
2 He 2
3 Li 2 1
4 Be 2 2
5 B 2 2 1
6 C 2 2 2
7 N 2 2 3
8 O 2 2 4
9 F 2 2 5
10 Ne 2 2 6
11 Na 2 2 6 1
12 Mg 2 2 6 2
13 Al 2 2 6 2 1
14 Si 2 2 6 2 2
15 P 2 2 6 2 3
16 S 2 2 6 2 4
17 Cl 2 2 6 2 5
18 Ar 2 2 6 2 6
19 K 2 2 6 2 6 - 1
20 Ca 2 2 6 2 6 - 2
21 Sc 2 2 6 2 6 1 2
22 Ti 2 2 6 2 6 2 2
23 V 2 2 6 2 6 3 2
24 Cr 2 2 6 2 6 5* 1
25 Mn 2 2 6 2 6 5 2
26 Fe 2 2 6 2 6 6 2
27 Co 2 2 6 2 6 7 2
28 Ni 2 2 6 2 6 8 2
29 Cu 2 2 6 2 6 10 1*
30 Zn 2 2 6 2 6 10 2
31 Ga 2 2 6 2 6 10 21
32 Ge 2 2 6 2 6 10 22
33 As 2 2 6 2 6 10 23
34 Se 2 2 6 2 6 10 24
35 Br 2 2 6 2 6 10 25
36 Kr 2 2 6 2 6 10 26
TABEL PERIODIK
ELEKTRONEGATIP DARI UNSUR
IKATAN ATOM IONIK
IKATAN ATOM KOVALEN
IKATAN ATOM LOGAM
IKATAN ATOM HIDROGEN
BILANGAN KOORDINASI UTK IKATAN ATOM
STRUKTUR DAN CACAT KRISTAL
Material Teknik
PENDAHULUAN
z
Kristal adalah susunan
atom-atom secara teratur
dan kontinu pada arah tiga
dimensi
Satuan sel adalah susunan b a
c y
terkecil dari kristal d
a
Parameter kisi struktur
kristal b
Panjang sisi a, b, c x
Sudut antara sumbu a, b, d
SISTEM KRISTAL
PARAMETER KISI DIKLASIFIKASIKAN DALAM TUJUH
SISTEM KRISTAL DAN EMPAT BELAS KISI KRISTAL
Arah kristal
dinyatakan sebagai z
Dinyatakan dengan
y
(hkl) c
a
hkl merupakan x b
Bid. (110) ekivalen
bilangan bulat
z Bid (111) mengacu
titik asal O
c y
a
x b
Bid. (111) ekivalen
MENENTUKAN INDEKS MILLER BIDANG
KRISTAL
z z
Prosedur menentukan bidang
kristal
x y z
Perpotongan ~a -b
c/2 c
Perpotongan (dlm a, b dan c) a y
~ -1
Resiprokal 0 -1 2 b
x x bid.(012)
Penentuan (012)
14 KISI KRISTAL
KRISTAL KUBIK BERPUSAT MUKA
Struktur mikro
F
F
F
Beban kompressi
Beban tarik
F
Beban geser
UJI TARIK
STANDAR SAMPEL UNTUK UJI TARIK
2
0,505
2
R 3/8
Pada pembebanan
rendah dalam uji Teg.
tarik, hubungan
Modulus
antara tegangan dan elastis
regangan linier
Pembebanan
Reg.
MESIN UJI TARIK (TENSILE TEST)
DEFORMASI ELASTIS
G = 0,4 E
DEFORMASI PLASTIS ys
Teg.
Utk material logam,
umumnya deformso
elastis terjadi < Reg.
0,002
0,005 regangan
Titik
Regangan > 0,005 luluh atas
terjadi deformasi
ys
plastis (deformasi
Titik
permanen) Teg.
Luluh bawah
Reg.
DEFORMASI ELASTIS
Jumlah persentasi
cair (Wl) =
S/(R+S)x100%
Jumlah persentasi
a (Wa) =
R/(R+S)x100%
SISTEM BINARY EUTEKTIK
Batas kelarutan atom Ag pada fasa a
dan atom Cu pada fasa b tergantung
pada suhu A
Pada 780C, Fasa a dapat F
melarutkan atom Ag hingga
7,9%berat dan Fasa b dapat
melarutkan atom Cu hingga G E B
8,8%berat
Daerah fasa padat: fasa a, fasa a+b,
dan fasa b, yang dibatasi oleh garis
solidus AB, BC, AB, BG, dan FG, GH.
Daerah fasa padat + cair: fasa a +
cair, dan fasa b + cair, yang dibatasi H C
oleh garis solidus
Daerah fasa cair terletak diatas garis
liquidus AE dan FE
Reaksi Cair padat(a) + padat (b)
pada titik E disebut reaksi Eutektik.
DIAGRAM FASA PB-SN
Reaksi eutektik
Cair (61,9%Sn) a(19,2%Sn)+b(97,6%Sn)
DIAGRAM FASA CU-ZN
DIAGRAM FASA FE-FE3C
Besi-a (ferrit); Struktur BCC,
dapat melarutkan C maks.
0,022% pada 727C.
Besi-d (austenit); struktur
FCC, dapat melarutkan C
hingga 2,11% pada 1148C.
Besi-z (ferrit); struktur BCC
Besi Karbida (sementit);
struktur BCT, dapat
melarutkan C hingga 6,7%0
Pearlit; lamel-lamel besi-a
dan besi karbida
REAKSI PADA DIAGRAM FASA FE-C
Paduan hipoeutektik
Al-Si mengandung Si
<12,6%
Paduan eutektik Al-Si
mengandung Si sekitar
12,6%
Paduan hipereutektik
Al-Si mengandung Si
>12,6%
PROSES ANIL & PERLAKUAN PANAS
ILMU BAHAN
PENDAHULUAN
Proses anil merupakan proses perlakuan panas suatu
bahan melalui pemanasan pada suhu cukup tinggi
dan waktu yang lama, diikuti pendinginan perlahan-
lahan
Anil
Bahan: Gelas
Tujuan: menghilangkan tegangan sisa & menghindari
terjadinya retakan panas
Prosedur: suhu pemanasan mendekati suhu transisi gelas
dan pendinginan perlahan-lahan
Perubahan strukturmikro: tidak ada
Menghilangkan Tegangan
Bahan: semua logam, khususnya baja
Tujuan: menghilangkan tegangan sisa
Prosedur: Pemanasan sampai 600C utk baja selama beberapa
jam
Perubahan strukturmikro: tidak ada
Rekristalisasi
Bahan: logam yang mengalami pengerjaan dingin
Tujuan: pelunakan dengan meniadakan pengerasan regangan
Prosedur: Pemanasan antara 0,3 dan 0,6 titik lebur logam
Perubahan strukturmikro: butir baru
ANIL SEMPURNA
Bahan: baja
normalisasi
Tujuan: Pelunakan 900 anil
d
sebelum pemesinan
800
a+d
Prosedur: austenisasi C
2-30C 700 0,77%C
Perubahan a+Fe3C
strukturmikro: pearlit
kasat
SPEROIDISASI
Pengerasan
presipitasi dilakukan
dengan memanaskan
logam hingga unsur
pemadu larut,
kemudian celup
cepat, dan
dipanaskan kembali
pada suhu relatip
rendah
DIAGRAM TRANSFORMASI-ISOTERMAL
DIAGRAM TRANSFORMASI-ISOTERMAL
UNTUK BAJA EUTEKTOID
LOGAM BESI
Material Teknik
BAJA SERI 1045 UTK YOKE BALL
80 550
D = fasa ganda
100 690
120 830
140 970
Cth. 50XF
50 kekuatan luluh 50x103 Psi
X paduan rendah
F kill + kontrol S
BAJA TAHAN KARAT
Struktur Duplek
Campuran austenit & ferrit
Utk komponen penukar panas & pembersih air
BESI COR
Besi tuang
disusun oleh
besi, 2,11-4,50%
karbon dan 3,5%
silikon
Kandungan Si
mendekomposisi
Fe3C menjadi Fe-
a dan C (garfit)
JENIS BESI COR
Disusun oleh
serpihan C (grafit)
yang tersebar pada
besi-a
Bersifat keras &
getas
BESI COR NODULAR (ULET)
C (grafit)nya
berbentuk bulat
(nodular) tersebar
pada besi-a.
Nodular terbentuk
karena besi cor
kelabu ditambahkan
sedikit unsur
magnesium dan
cesium
Keras & ulet
BESI COR PUTIH
Kuningan (Cu+Zn)
Perunggu (Cu+Sn)
Perunggu Al (Cu+Sn+Al)
Perunggu Be (Cu+Sn+Be)
Cu+Ni
Cu+Ag
NIKEL & PADUAN NIKEL
Sifat paduan nikel
Kuat
Getas
Al 3+ 0,053 Br - 0,196
Ba 2+ 0,136 Cl - 0,181
Ca 2+ 0,100 F- 0,133
Cs + 0,170 I- 0,220
Fe 2+ 0,077 O 2- 0,140
Fe 3+ 0,069 S 2- 0,184
K+ 0,138
Mg 2+ 0,072
Mn 2+ 0,067
Na 2+ 0,102
Ni 2+ 0,069
Si 4+ 0,040
Ti 2+ 0,061
STRUKTUR KRISTAL TIPE AX
CTH.; NACL, CSCL, ZNS DAN INTAN
Struktur NaCl (Garam)
Bentuk kubik berpusat muka
(FCC)
1 atom kation Na+ dikelilingi 6
atom anion Cl- (BK 6)
Posisi atom kation Na+: ,
00, 00, 00
Posisi atom anion Cl-: 000,
0, 0, 0
Cth seperti kristal garam: MgO,
MnS, LiF dan FeO.
Perbadingan jari-jari atom kation
dan anion = 0,102/0,181 = 0,56
STRUKTUR KRISTAL TIPE AX
Struktur CsCl
Bentuk kubik sederhana
(simple cubic)
1 atom kation Cs+ dikelilingi
8 atom anion Cl- (BK 8)
Posisi atom kation Na+:
Posisi atom anion Cl-:000
Perbandingan jari-jari aton
kation dan anion =
0,170/0,181 = 0,94.
STRUKTUR KRISTAL TIPE AX
Struktur ZnS
Bentuk Sphalerite
1 atom kation Zn+ dikelilingi 4
atom anion S- (BK 4)
Posisi atom kation Zn+:
, , ,
Posisi atom anion S-: 000,
0, 0, 0
Cth seperti kristal ZnS: ZnTe,
BeO dan SiO.
Perbandingan jari-jari atom
kation dan anion =
0,060/0,174 = 0,344
STRUKTUR KRISTAL AX
Struktur intan
Bentuk sama seperti ZnS,
tetapi seluruh atomnya
diisi atom C.
Ikatan atomnya ikatan
atom kovalen
Al2O3 (korundum)
Bentuk heksagonal
tumpukan padat
BaTiO3
Bentuk kristal perouskite
Atom kation: Ba2+ dan Ti4+
Atom anion: O2-
Material Teknik
KOMPOSIT
Material Teknik