Anda di halaman 1dari 21

ASMA BRONKIAL EKSASERBASI AKUT

DERAJAT SEDANG

OLEH
dr. Khairunnisa Saputri

Pembimbing :
dr. Ahmad Hamidi
dr. Ajiwijaya
IDENTITAS PASIEN
Nama : An. R
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 12 th
Alamat : Ds. Pendawaran jaya rt.01
Agama : Islam
RM : 14-43-53
Tanggal Masuk : 4 - 7 - 2017
Tanggal Pemeriksaan : 4 7 -2017
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Sesak nafas
Keluhan Tambahan
Batuk dan pilek.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan sesak nafas. Sesak dirasakan sejak 9 jam SMRS
pada pukul 0300 pagi, dan semakin memberat sejak 1 jam SMRS.Sesak disertai
dengan bunyi mengi, sesak tidak membaik dengan perubahan posisi dan
penggunaan obat. Menurut orang tuanya ini bukan sesak pertama karena
sebelum ini beberapa kali pernah mengalami sesak yang hampir sama dan
biasanya kambuh ketika cuaca dingin dan memakan chiki. Sesak juga tidak
disertai dengan kebiruan pada telapak tangan, kaki atau biru pada mulut. Sesak
dirasakan kurang dari satu kali dalam seminggu dan gejala malam kurang dari 2
bulan. Sesak dapat mengganggu aktvitas, pasien dapat berbicara dalam panggala
n kalimat. Nyeri dada disangkal.
.
Pasien juga mengeluhkan batuk sejak 5 hari yang lalu, batuk terus menerus
dengan sedikit dahak tidak berwarna, dahak sulit dikeluarkan dan tidak
berdarah, pasien juga mengalami pilek sejak 1 hari. Pasien juga sering
bersin pada pagi hari. Mual/muntah disangkal, BAB dan BAK normal.
Riwayat Penyakit Dahulu
5 bulan yang lalu pasien mengalami sesak seperti
ini.
Alergi debu

Riwayat Penyakit Keluarga


Ibu Os mengalami penyakit serupa

Riwayat Penggunaan Obat


Ambroxol 3x2 cth
Salbutamol 2x1 cth

Riwayat Kebiasaan Sosial


Pasien seorang pelajar
Keadaan umum : tamapk sesak
Kesadaran : compos mentis
Tekanan darah : 100/70 mmHg
Frekuensi nadi : 110 kali/menit.
Frekuensi nafas :35 kali/menit.
Suhu : 36,6oC di axilla
Saturasi O2 : 95%
Berat badan : 21 kg
Pemeriksaan fisik
edema palpebrae (-/-),
konjungtiva pucat (-/-),
Normochephali konjungtiva bleeding (-
Wajah edema (-) /-),sklera ikterik(-/-)

Normotia, serumen Simetris,


(-), NCH (-), perkusi sonor
sekret (-) rhonki(-/-),
wheezing (+/+)
Bibir lembab (+),
sianosis (-),
Retraksi BJ I> BJ II
suprasternal (+),
Reg (+),
pemb.KGB (-)
Bising (-)

Ikterik (-/-), Edema (-/-),


Soepel, shifting sianosis (-/-)
dullness (-), akral hangat, CRT <2,
peristaltik (-)
Diagnosa Banding:
Asma bronkial eksaserbasi akut derajat sedang

Rhinitis Alergika

Penyakit paru obstruksi kronik (PPOK)

Diagnosa Kerja:
Asma bronkial eksaserbasi akut derajat sedang.
TERAPI

O2 nasal canul 2-3 liter/menit


Nebul Ventolin

Kemudian pasien dipulangkan dengan obat:


Salbutamol 3x2mg

Metilprednisolon 3x2mg
Ambroxol syr 3x1cth
Citirizine 1x10mg
Quo ad vitam : dubia ad bonam

Quo ad fungsionam : dubia ad bonam

Quo ad sanactionam : dubia ad bonam


EDUKASI

Edukasi dilakukan kepada pasien untuk mengenal faktor resiko


asma sehingga diharapkan meminimalkan kekambuhan. Edukasi
mengenai perjalanan penyakit serta mengenal tanda dan gejala
perburukan asma. Penjelasan mengenai penanganan mandiri
asma di rumah. Serta modifikasi gaya hidup menjadi gaya hidup
yang sehat.
Asma

Inflamasi kronik
saluran nafas

peningkatan peningkatan
hiperesponsif jalan hiperesponsif jalan
nafas nafas

Bersifat episodik berulang atau


reversibel
Di dapatkan prevalensi asma di
Indonesia 4,5% dengan kejadian
terbanyak pada perempuan
sebesar 4,6%. Prevalensi asma
tertinggi terdapat di Sulawesi
RISKESDAS Tengah (7,8%), diikuti Nusa
DIINDONESIA Tenggara Timur (7,3%), DI
2013 Yogyakarta (6,9%), dan Sulawesi
Selatan (6,7%). Sulawesi Utara
masuk ke urutan 18 dari 33
provinsi dengan prevalensi
sebesar 4,7%. Prevalensi asma
pada anak yang tertinggi di usia
5-14 tahun sebesar 3,9%.
Inflamasi akut
ASMA

Kontraksi otot polos bronkus


Inflamasi kronik saluran Sekresi mukus
nafas Vasodilatasi

Hiperespons Obstruksi
if sal.nafas saluran Sesak nafas, dada terasa berat,
nafas mengi (wheezing), batuk yang
bersifat episodik dan reversibel.

Bersifat episodik
berulang dan reversibel
Takipneu, SpO2 , VEP1
Faktor predisposisi ASMA
1. Faktor pejamu (host factor)
Genetik
Jenis kelamin Inflamasi kronik saluran
Alergik (atopi) nafas
Hipereaktivitas bronkus
Ras
2. Faktor Lingkungan
Alergen Hiperespons Obstruksi
Sensitisasi lingkungan kerja if sal.nafas saluran
Asap rokok, polusi udara nafas
Infeksi pernapasan
Diet
Aktivitas yang berlebihan
Stress
Status sosioekonomi Bersifat episodik
Besarnya keluarga berulang dan reversibel
KLASIFIKASI ASMA
Klasifikasi derajat berat asma
berdasarkan gambaran klinis
KLASIFIKASI ASMA
Klasifikasi berat serangan asma akut
PENATALAKSANAAN SERANGAN ASMA
DI RUMAH SAKIT
CONTINUE
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai