Anda di halaman 1dari 13

Disusun Oleh Kelompok V :

Atje Simatauw
Dorce Loupatty
Ema Hasnasami Tomagola
I.E.Mainassy
Ketemina Latuminase
Marta Teterisa
Nurhaya Angkotasan
Samuel Amanukuane
Thomas Latuperissa
Yulianti. P.L. Marian
A. Pengertian
Anemia adalah gejala dari kondisi yang
mendasari, seperti kehilangan komponen
darah, elemen tak adekuat atau kurangnya
nutrisi yang dibutuhkan untuk pembentukan
sel darah merah, yang mengakibatkan
penurunan kapasitas pengangkut oksigen
darah (Doenges, 1999).
Anemia adalah istilah yang menunjukan rendahnya
hitungan sel darah merah dan kadar hemoglobin dan
hematokrit di bawah normal (Smeltzer, 2002 : 935).
Anemia adalah berkurangnya hingga di bawah nilai
normal sel darah merah, kualitas hemoglobin dan
volume packed red bloods cells (hematokrit) per 100
ml darah (Price, 2006 : 256).
Dengan demikian anemia bukan merupakan suatu
diagnosis atau penyakit, melainkan merupakan
pencerminan keadaan suatu penyakit atau gangguan
fungsi tubuh dan perubahan patotisiologis yang
mendasar yang diuraikan melalui anemnesis yang
seksama, pemeriksaan fisik dan informasi
laboratorium.
B. Etiologi
Penyebab tersering dari anemia adalah
kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk
sintesis eritrosit, antara lain besi, vitamin B12
dan asam folat. Selebihnya merupakan akibat
dari beragam kondisi seperti perdarahan,
kelainan genetik, penyakit kronik, keracunan
obat, dan sebagainya.
C. Patofisiologi
Timbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan
sum-sum tulang atau kehilangan sel darah merah
berlebihan atau keduanya. Kegagalan sum-sum tulang
dapt terjadi akibat kekurangan nutrisi, pajanan toksik,
inuasi tumor, atau kebanyakan akibat penyebab yang
tidak diketahui. Sel darah merah dapat hilang melalui
perdarahan atau hemolisis (destruksi) pada kasus yang
disebut terakhir, masalah dapat akibat efek sel darah
merah yang tidak sesuai dengan ketahanan sel darah
merah normal atau akibat beberapa factor diluar sel
darah merah yang menyebabkan destruksi sel darah
merah.
D. Manifestasi klinis
- penurunan kinerja fisik
- gangguan neurologik (syaraf)
- anorexia
- sklera (warna pucat pada bagian kelopak
mata bawah).
- kelelahan, kelemahan
- kurang tenaga
- kepala terasa melayang
E. Komplikasi
* Gampang batuk-pilek
* gampang flu
* gampang terkena infeksi saluran napas
* Dll
F. Pemeriksaan penunjang
- JDL
- MCV
- MCH
G. Penatalaksanaan Medis
1. Transpalasi sel darah merah.
2. Antibiotik diberikan untuk mencegah infeksi.
3. Suplemen asam folat dapat merangsang
pembentukan sel darah merah.
4. Menghindari situasi kekurangan oksigen atau
aktivitas yang membutuhkan oksigen
5. Obati penyebab perdarahan abnormal bila ada.
6. Diet kaya besi yang mengandung daging dan
sayuran hijau
Diagnosa Keperawatan
1. Risiko tinggi terhadap infeksi berhubungan
dengan tidak adekuatnya pertahanan
sekunder
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan kegagalan untuk
mencerna atau ketidak mampuan mencerna
makanan
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
ketidakseimbangan antara suplai oksigen
(pengiriman) dan kebutuhan.

Anda mungkin juga menyukai