Anda di halaman 1dari 23

PERTUMBUHAN MIKROBA

FKM UAD
April 2011
Pertumbuhan Mikroba:

Merujuk papa peningkatan pada jumlah sel,


bukan pada ukuran sel.

Bakteri tumbuh dan membelah diri dengan


pembelahan biner, dengan proses yang
cepat dan sederhana.
Kebutuhan Pertumbuhan Secara Fisik

1. Temperature: mikroba secara umum


diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok
berdasarkan rentang suhu yang optimum.
A. Psychrophiles: Cold-loving. Dapat hidup pada
0oC. Ada 2 kelompok:
True Psychrophiles: sensitif pd suhu diatas 20oC.
Pertumbuhan optimum pada 15oC atau dibawahnya. Ditemukan
di lingkungan sangat dingin (kutub utara, dasar laut). Jarang
menyebabkan penyakit atau meracuni makanan.
Psychrotrophs: Pertumbuhan optimum pada 20 -
30oC. Banyak menyebabkan keracunan pada
makanan dingin.
Kebutuhan Pertumbuhan Secara Fisik
1. Temperature:

B. Mesophiles: Middle loving. Kebanyakan bakteri.


termasuk kebanyakan patogen dan organisme
kuman yang paling umum.
pertumbuhan terbaik suhu 25 - 40oC.
Suhu Optimum 37oC.
dapat beradaptasi dan hidup pada tubuh hewan.
Kebutuhan Pertumbuhan Secara Fisik

1. Temperature:
C. Thermophiles: Heat loving.
Suhu Optimum pertumbuhan 50 - 60oC.
banyak yang tidak dapat tumbuh dibawah 45oC.
beradaptasi hidup pada tanah panas, kompos
beberapa thermophiles membentuk endospora
sebagai bentuk resistensi.
Extreme Thermophiles (Hyperthermophiles):
Optimum pertumbuhan 80oC atau lebih.
Archaebacteria. Banyak hidup pada daerah vulkano.
Laju Pertumbuhan dari Kelompok
Bakteri Pada Suhu Berbada
Food Spoilage Temperatures
Kebutuhan Pertumbuhan Secara Fisik
2. pH:
Umumnya bacteria cocok pada pH netral (6.5-7.5).
Molds dan yeast tumbuh pada rentang pH yang lbh
luas, tp memilih pada pH antara 5 dan 6.
Acidity menghambat kebanyakan pertumbuhan
mikroba dan ini biasanya digunakan sebagai
pengawetan makanan (asinan).
Alkalinity menghambat pertumbuhan, tetapi jarang
digunakan sebagai pengawet makanan.
Acidic merupakan produk metabolisme mikroba
Kebutuhan Pertumbuhan Secara Fisik
2. pH: Organisme dapat diklasifikasikan mjd:
A. Acidophiles: Acid loving.
tumbuh pada pH sangat rendah (0.1 to 5.4)
Lactobacillus memproduksi asam laktat, dan toleran
terhadap asam yang rendah.
B. Neutrophiles:
tumbuh pada pH 5.4 to 8.5.
Kebanyakan adalah patogen pada manusia.
C. Alkaliphiles: Alkali loving.
tumbuh pada alkaline atau pH tinggi (7 - 12 atau lebih)
Vibrio cholerae & Alkaligenes faecalis optimal pH 9.
Bakteri tanah Agrobacterium tumbuh pada pH 12.
Kebutuhan Pertumbuhan Secara Fisik
3. Osmotic Pressure: sel terdiri 80 - 90% air.
A. Hypertonic solutions: Tekanan Osmotik Tinggi
menghilangkan air dari sel, menyebabkan
pengerutan membran sel (plasmolysis).
digunakan untuk mengontrol mikroba pengganggu
pada makanan dan pertumbuhan mikroba.
Gula pada jelly.
Garam pada daging.
B. Hypotonic solutions: Tekanan Osmotik Rendah
menyebabkan air masuk ke dalam sel. Pada
beberapa kasus dinding sel menghambat masuknya
air. Mikroba bisa lisis/hancur jika dinding sel lemah.
Isotonic Versus Hypertonic Solution
Plasmolysis
Efek Osmosis pd Sel Bakteri
Kebutuhan Pertumbuhan Secara Fisik
3. Osmotic Pressure:
Organisme dapat diklasifikasikan mjd
Halophiles: Membutuhkan moderate sampai
konsentrasi garam tinggi. Air laut terkandung 3,5%
garam.
Kebanyakan bakteri yang hidup dilaut.
Extreme or Obligate Halophiles: Membutuhkan
konsentrasi garam yang sangat tinggi (20 - 30%).
Bakteri di Laut Mati
Facultative Halophiles: Tdk membutuhkan
konsentrasi garam yang tinggi, toleran pada 2% /lbh
Kebutuhan Pertumbuhan Secara
Kimiawi

1. Carbon: Membentuk 50% dari berat kering sel.


Structural backbone of all organic compounds.
Chemoheterotrophs: mendapatkan karbon dari sumber
energi mereka :lipids, proteins, and carbohydrates.
Chemoautotrophs and Photoautotrophs: mendapatkan
karbon dari karbon dioksida.
Kebutuhan Pertumbuhan Secara
Kimiawi
2. Nitrogen, Sulfur, and Phosphorus: .
A. Nitrogen: membentuk lebih dari 14% dari berat kering
sek. Digunakan untuk membentuk asam amino, DNA,
dan RNA. Sumber nitrogen:
Protein: kebanyakan bakteri
Ammonium: ditemukan pada material organik
Nitrogen gas (N2): Mendapatkan N langsung dari udara.
Bakteri yang membentuk nitrogen, hidup secara bebas di
tanah dan berasosiasi dengan legume (kacang, buncis,
alfalfa, dll). Membantu tanah agar subur secara alami.
Nitrates: Garam yang berasal dari NO3-.
Kebutuhan Pertumbuhan Secara
Kimiawi
2. Nitrogen, Sulfur, and Phosphorus: .
B. Sulfur: digunakan untuk membentuk protein dan
beberapa vitamin (thiamin and biotin). Sumber sulfur:
Protein: kebanyakan bakteri
Hydrogen sulfide
Sulfates: garam yang membentuk SO42-.
C. Phosphorus: digunakan untuk membentuk DNA, RNA,
ATP, and phospholipids.
Sources: Pada umumnya pada phosphate anorganik dan
buffer
Kebutuhan Pertumbuhan Secara
Kimiawi
3. Elemen Lain: Potassium, magnesium, dan calcium
sering digunakan sebagai kofaktor enzim. Calcium
dibutuhkan untuk sintesis dinding sel pada bakteri
gram positif.
4. Trace Elements: .
Banyak digunakan sebagai kofaktor enzim.
Banyak ditemukan pada saluran air.
Iron
Copper
Molybdenum
Zinc
Kebutuhan Pertumbuhan Secara
Kimiawi

5. Oxygen: Organisme yang menggunakan molekul


(O2), memproduksi energi dari nutrien dibandingkan
dengan anaerob.
Mikroorganisme dapat diklasifikasikan berdasarkan
kebutuhan oksigen mereka:
A. Obligate Aerobes: butuh oxygen untuk hidup.
Kerugian: Oxygen hanya sedikit larut dalam air.
contoh : Pseudomonas, pathogen nosocomial yang
umum dijumpai.
Kebutuhan Pertumbuhan Secara
Kimiawi
5. Oxygen:
B. Facultative Anaerobes: Dapat menggunakan
Oxygen, tetapi tetap dapat tumbuh jika tidak
tersedia. Mempunyai enzim yang komplek.
Contoh : E. coli, Staphylococcus, yeasts, dan
banyak bakteri pencernaan.
C. Obligate Anaerobes: tidak dapat hidup jika ada
oxygen dan and mati jika berada pada tempat yang
mengandung oxygen dalam bentuk toxic.
Contoh: Clostridium bakteri yang menyebabkan
tetanus dan keracunan makanan.
Kebutuhan Pertumbuhan Secara
Kimiawi
5. Oxygen:
D. Aerotolerant Anaerobes: tidak membutuhkan
Oygen, tetapi toleran jika ada oksigen. Dapat
menetralisir toksik akibat oxygen.
Example: Lactobacillus tetap melakukan
fermentasi meskipun ada oksigen.
E. Microaerophiles: membutuhkan oksigen tetapi
pada konsentrasi yang rendah. Sensitif terhadap
bentuk toksik oksigen.
Contoh: Campylobacter.
Kebutuhan Pertumbuhan Secara
Kimiawi
Bentuk toksik pada Oksigen:
1. Singlet Oxygen: bentuk oksigen yang sangat reaktif, muncul
pada sel fagosit.
2. Superoxide Free Radicals (O2-.): sangat toksit dan reaktif.
Semua organisme yang hidup dengan oksigen atmosfer harus
memproduksi enzim superoxide dismutase (SOD), untuk
mengambil O2 . SOD dihasilkan oleh organisme aerob,
facultative anaerobes, dan aerotolerant anaerobes, tidak oleh
anaerobes atau microaerophiles.
Reaksi:
SOD
O2-. + O2-. + 2H+ -----> H2O2 + O2
Superoxide Hydrogen
free radicals peroxide
Kebutuhan Pertumbuhan Secara
Kimiawi
3. Hydrogen Peroxide (H2O2): ion Peroxide toksik dan
merupakan bahan aktif pada beberapa antimikrobial(ct.
benzoyl peroxide). Ada 2 jenis enzim yang dapat memecah
hydrogen peroxide:
A. Catalase: memecah hydrogen peroxide menjadi air dan
O2. Sangat umum. Diproduksi oleh manusia dan juga
kebanyakan bakteri.
Catalase
2 H2O2----------> 2H2O + O2
Hydrogen Gas
peroxide Bubbles
B. Peroxidase: mengubah hydrogen peroxide menjadi air.
Peroxidase
H2O2 + 2H+----------> H2O
Hydrogen peroxide
Kultur Mikroba pd Media Kultur

Media Kultur: Material nutrisi yang dipersiapkan


untuk pertumbuhan mikroba di laboratorium.
Syaratnya:
Harus steril
mengandung nutrien yang cocok
harus diinkubasi pada temperatur yang cocok
Kultur: Mikroba yang tumbuh dan memperbanyak
diri dalam media kultur.

Anda mungkin juga menyukai