KEGIATAN PEMBEKALAN
PLPG
guru selalu mendominasi dalam pembelajaran,
TAHUN
pola pembelajaran yang 2017
diterapkan masih
Nama Peserta : HASRULLAH, S.Sipada guru, pemilihan metode belum
berpusat
tepat
NUPTK : 5841759660200012
Nomor Peserta : 17190818010089
Mata Pelajaran : Matematika
Bagaimana Pemecahannya?
Sekolah Asal : SMAN 3 SENGKANG
Pendekatan kontekstual merupakan suatu konsep belajar
yang menuntut guru mampu Rayon menghadirkan situasi
Universitas Negeri
dunia nyata baik di kelas maupun di luar kelas. Makassar
Metode
pembelajaran harus dapat mendorong aktivitas siswa
yang tidak hanya terbatas pada aktivitas fisik, tetapi
bersifat psikis seperti aktivitas mental.
SUMBER
guru selalu mendominasi dalam pembelajaran,
pola pembelajaran yang diterapkan masih
berpusat pada guru, pemilihan metode belum
BELAJAR
tepat
ANALISIS PROFIL DAN
PEDAGOGIK
PETA Bagaimana
MUTU PENDIDIKAN
Pemecahannya?
Langkah-langkah
1. Mengamati (observing),)
2. Menanya (questioning),
3. Mengumpulkan informasi/mencoba (experimenting),
4. Menalar atau mengasosiasi (associating),
5. Mengomunikasikan (communicating),
3. MODEL MODEL PEMBELAJARAN
Pembelajaran Berbasis Masalah
Tahapan-tahapan PBM
FASE-FASE PERILAKU GURU
Fase 1 Menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan
Orientasi peserta didik logistik yg dibutuhkan
kepada masalah Memotivasi peserta didik untuk terlibat aktif dalam
pemecahan masalah yang dipilih
Fase 2 Membantu peserta didik mendefinisikan
Mengorganisasikan danmengorganisasikan tugas belajar yang
peserta didik berhubungan dengan masalah tersebut
Fase 3 Mendorong peserta didik untuk mengumpulkan
Membimbing informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen
penyelidikan individu dan untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan
kelompok masalah
Fase 4 Membantu peserta didik dalam merencanakan dan
Mengembangkan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, model
menyajikan hasil karya dan berbagi tugas dengan teman
Fase 5 Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah
Menganalisa dan dipelajari /meminta kelompok presentasi hasil kerja
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
3. MODEL MODEL PEMBELAJARAN
Pembelajaran Berbasis Projek
langkah-langkah PBP
Perancangan Penyusunan
Penentuan langkah-langkah Jadwal
Projek penyelesaian Pelaksanaan
projek Projek
Penyusunan Penyelesaian
laporan dan projek dengan
presentasi/publikasi fasilitasi dan
hasil projek monitoring guru
3. MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
Pembelajaran Inkuiri
Langkah-langkah Pembelajaran Inkuiri (PI)
2. MERUMUSKAN
1. ORIENTASI
MASALAH
4.
3. MERUMUSKAN
MENGUMPULKAN
HIPOTESIS
DATA
5. MENGUJI 5. MERUMUSKAN
HIPOTESIS KESIMPULAN
3. MODEL-MODEL PEMBELAJRAN
Pembelajaran Menemukan (Discovery Learning)
Menurut saya tidak ada materi yang tidak esensial dalam sumber
belajar ini. Semua materi pedagogik yang ada sangat penting dalam
mendukung proses pembelajaran guru di sekolah
SUMBER BELAJAR
BIDANG STUDI
MATERI BIDANG STUDI
BAB I . PELUANG
0, karena real/nyata.
> 0, kedua akar real berlainan.
= 0, kedua akar real kembar/sama.
< 0, kedua akar tidak real/imajiner/khayal.
= r 2 kedua akar rasional (cara menentukan akar
lebih mudah menggunakan pemfaktoran).
BAB VI PERSAMAAN KUADRAT
Hubungan akar-akar persamaan kuadrat
Dua akar positif D0 x1 x2 0 x1 x2 0
x1 x2 1
Dua akar saling berkebalikan D0
BAB VI PERSAMAAN KUADRAT
Grafik Fungsi kuadrat f ( x) ax 2 bx c dan a 0
BAB VI PERSAMAAN KUADRAT
Kedudukan garis g: y = mx + c terhadap fungsi kuadrat
f ( x) ax 2 bx c
BAB VI PERSAMAAN KUADRAT
Fungsi kuadrat Definit Positif atau Negatif
BAB VII PROGRAM LINIER
Program linear adalah suatu metode yang digunakan untuk
memecahkan masalah yang berkaitan dengan optimasi linear
(nilai maksimum dan nilai minimum)
Program linier terdiri atas fungsi kendala dan fungsi objektif.
Fungsi kendala dapat berupa persamaan atau
pertidaksamaan linier sedangkan fungsi objektif adalah
fungsi tujuan yang akan dioptimalkan berdasarkan kendala
yang diberikan. Program linier dapat diselesaikan dengan
metode grafik atau metode garis selidik.
0, 1, 2, 3,...
Bab VIII SISTEM BILANGAN REAL DAN
PERPANGKATAN
Sifat-sifat Bilangan Real
Terhadap operasi penjumlahan
1) Sifat tertutup
2) Sifat komutatif
3) Sifat Asosiatif (pengelompokan)
4) Terdapat 0 R sehingga untuk setiap a R berlaku a 0a
5) Setiap a R terdapat a R sehingga a (a) 0
Disjungsi
Disjungsi dari pernyataan p dan q dilambangkan p q (dibaca p
atau q) akan bernilai salah jika p dan q keduanya bernilai salah.
Pernyataan
Majemuk Implikasi
Implikasi dari pernyataan p dan q dilambangkan p q (dibaca
jika p maka q) akan bernilai salah jika p bernilai benar dan q
bernilai salah.
Biimplikasi
Biimplikasi dari pernyataan p dan q dilambangkan p q
(dibaca p jika dan hanya jika q) akan bernilai benar hanya ketika
pernyataan p dan q mempunyai nilai kebenaran yang sama.
INGKARAN PERNYATAAN MAJEMUK DAN KESETARAAN
Sejarah Matematika
Ada beberapa pendapat tentang pertama kalinya
digunakan matematika. Aristoteles berpendapat
dimulai oleh kelompok pemimpin kepercayaan di
Mesir. Pendapat lain oleh Herodotus yang
menyatakan bahwa matematika dalam hal ini
geometri tercipta karena masalah pengukuran
kembali luas lahan akibat banjir tahunan sungai Nil.
Kemudian muncullah matematikawan mesir yang
bernama Democritus yang menjadi pengulur tali .
(W. S. Angling, 1994, P 1).
BAB 11. SEJARAH DAN FILSAFAT MATEMATIKA
FILSAFAT MATEMATIKA
Filsafat adalah pemikiran yang sangat mendalam
terhadap sesuatu
Dalam memahami filsafat matematika yang
populer terdapat 3 aliran, yaitu logisisme,
formalisme, dan intusionisme.
BAB 12. ALAT PERAGA DALAM GEOMETRI
RUANG
Pengertian : Alat peraga adalah suatu alat yang
digunakan oleh guru untuk menjelaskan
objek langsung matematika agar siswa
dapat dengan mudah paham secara baik
dan secara utuh
PENGUKURAN KUANTITAS
1 Lusin = 12 Buah 1 kodi = 20 Lembar
1 gros = 12 Lusin 1 rim = 500 Lembar
BAB 14. PENGUKURAN DAN PENAKSIRAN
PENGUKURAN SATUAN PANJANG
BAB 14. PENGUKURAN DAN PENAKSIRAN
PENGUKURAN SATUAN BERAT
Jenis-jenis pembulatan
1. Membulatkan bilangan ke Satuan terdekat
2. Membulatkanbilangan ke Puluhan terdekat
3. Membulatkan bilangan ke Ratusan terdekat
Jenis-jenis penaksiran
1. Taksiran Bawah
2. Taksiran Atas
3. Taksiran tengah
BAB. 15 PIRANTI DALAM GEOMETRI
RUANG
Piranti adalah alat yang merupakan kelengkapan untuk
beroperasinya suatu computer. Piranti terdiri atas 2
yaitu piranti lunak dan piranti keras
Piranti keras biasa juga disebut hardware, sedangkan
piranti lunak disebut software.
Software yang telah digunakan dalam matematika
1. GeoGebra
2. SPSS
3. Microsoft Mathematics
4. Perangkat berbasis android
BAB. 15 PIRANTI DALAM GEOMETRI
RUANG
Kriteria Software matematika yang baik
1. Keunggulan relatif (relative advantage)
2. High Performance
3. Mudah digunakan
4. Kompatibilitas (compatibility)
5. Kompleksitas(complexity)
6. Kemampuan diujicobakan (trialability)
7. Kemampuan diobservasi (observability)
8. Interobility
9. Mobility
BAB. 15 PIRANTI DALAM GEOMETRI
RUANG
Kriteria Software matematika yang baik
1. Keunggulan relatif (relative advantage)
2. High Performance
3. Mudah digunakan
4. Kompatibilitas (compatibility)
5. Kompleksitas(complexity)
6. Kemampuan diujicobakan (trialability)
7. Kemampuan diobservasi (observability)
8. Interobility
9. Mobility
MATERI YANG SULI T DIPAHAMI / DIPELAJARI