Anda di halaman 1dari 6

Baiq Widaning Dwi Anjani

H1A015011
Sumber :
Adams, Boeis, dan Higler. 1994. Penyakit Sinus Paranasalis.
Boeis: Buku Ajar Penyakit THT Edisi 6. Jakarta. EGC.
Hoffbrand, A.V., Pettit, J.E., Moss, P.A.H., 2005. Kapita
selekta hematologi. Edisi 4. Jakarta: EGC.
Penegakan Diagnosis
Rhinitis Alergi dan Non Alergi
Penegakan diagnosis
Rhinitis Alergi
a. ANAMNESIS
Pasien datang dengan gejala : rasa gatal di hidung mata, palatum molle, bersin bersin
(paroksismal dominan >5x serangan dengan secret encer dan hidung tersumbat), gangguan
pembau, mata berair (lakrimasi), sakit kepala, gejala demam, dengan disertai riwayat keluarga
(+).
Perlu ditanyakan pola gejala : hilng timbul/ menetap, beserta onset dan keparahannya,
identifikasi predisposisi karena faktor genetik dan herediter.
b. PEMERIKSAAN FISIK dan PENUNJANG
Terdapat allergic shinner , yaitu bayangan gelap di bawah mata karna statis vena sekunder
akibat obstruksi hidung.
Terdapat allergic crease, yaitu garis melintang pada dorsum nasi bagian 1/3 bawah
Terdapat allergic salute yaitu garos timbul karena gosokan oleh punggung tangan.
Dilihat adanya kelainan septum/polip hidung yang dapat memperberathidung tersumbat.
Terdapat konjungtiva bilateral atau penyakit yang berhbungan, seperti sinusitis dan otitis
media
Rinoskopi anterior didapatkan konka edema dan pucat, secret seromukus
Test kulit, ditemukan eosinofil secret hidung (positif bila > 25%), eosinofil darah (positif bila
>400/mm3), IgE total serum (positif bila > 200IU)
X foto water jika dicurigai sinusitis
Penegakan Diagnosis Rhinitis Non-
Alergi
1. Rhinitis vasomotor
a. ANAMNESIS
Pasien biasanya datang dengan keluhan hidung tersumbat, kadang bersin,
sering mengalami kekambuhan apabila udara dingin, namun tidak memiliki
riwayat alergi.
b. PEMERIKSAAN FISIK dan PENUNJANG
Rinoskopi anterior (pada saat serangan) menunjukkan edema cavum nasi/
mukosa hidung, konka hipertrofi dan kemerahan dan gelap/ merah tua dan
terkadang pucat. Pada rongga hidung terdapat sekret mukoid sedikit dan pada
golongan rinore, sekret yang ditemukan bersifat serous dalam jumlah banyak.
Rinoskopi Posterior dapat dijumpaipost nasal drip
Tes adrenalin untuk membedakan dengan jenis medikamentosa
Tes kulit untuk membedakan dengan jenis alergi
Swab secret didapatkan eosinifil
Transiluminasi
2. Rhinitis medikamentosa
a. ANAMNESIS
Didapatkan gejala berupa hidung tersumbat terus menerus, dan
berair
b. PEMERIKSAAN FISIK dan PENUNJANG
Rinoskopi anterior didapatkan konka edema (hipertrofi),
banyak secret yang dihasilkan
Tes adrenalin didapatkan hasil negative (edema konka tidak
berkurang)
3. Rhinitis infeksius
a. ANAMNESIS
Gejala mirip dengan rhinitis alergi, namun sekretnya yang awalnya
purulen dapat berubah menjadi mukopurulen.
Infeksi akut, biasanya disebabkan karena virus (contohnya
Rhinovirus ,biasanya rinore encer jernih), influenza virus, bakteri
dan vestibulitis (contohnya staphylococcus Aureus).
Infeksi kronik, biasanya disebabkan oleh jamur dan bakteri
a. Pemeriksaan Fisik
Terdapat limfodenopati pada servical anterior
c. Pemeriksaan Penunjang
Kultur darah

Anda mungkin juga menyukai