Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN

DENGAN PLASENTA PREVIA PADA NY. R G2


P1 A0 UK 24 MINGGU DI RUANGAN NIFAS
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ULIN
BANJARMASIN

NAMA : MIRNA
NPM : 13154011033
LATAR BELAKANG

Dikarenakan angka kejadian kehamilan dengan plasenta


previa di Indonesia masih tinggi, yaitu sekitar 0,3-0,6% dan
mempertimbangkan keselamatan ibu dan bayi, maka
diperlukan penanganan asuahan yang lebih intensif.
TINJAUAN TEORITIS

Plasenta previa adalah plasenta yang letaknya abnormal, yaitu


pada segmen bawah uterus yang menutupi sebagian atau seluruh
pembukaan jalan lahir.
MACAM-MACAM PLASENTA
a. Plasenta previa
totalis
b. Plasenta previa
partialis
c. Plasenta previa
marginalis
d. Plasenta letak
rendah
TINJAUAN TEORITIS

Asuhan kebidanan kehamilan dengan plasenta previa


dilakukan dengan pelaksanaan SOAP, yaitu :
1. Data subjektif
2. Data objektif
3. Diagnosis/analisis
4. Planning
ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN
DENGAN PLASENTA PREVIA PADA NY. R
G2 P1 A0 UK 24 MINGGU

Seorang ibu hamil bernama Ny. R berusia 30


DATA tahun. Pada hari minggu tanggal 29
November 2015 pukul 22.00 WITA, Ny. R
SUBJEKTIF mengatakan 3 hari yang lalu perut Ny. R di
urut, lalu perdarahn Ny. R semakin banyak
tanpa disertai rasa nyeri dan perutnya
kencang-kencang dan sekarang pengeluaran
darahnya berkurang.
Dari pemeriksaan palpasi abdoment Leopold I : tinggi fundus
uteri sepusat. Leopold II : teraba bagian keras dan memanjang
disebelah kiri abdoment ibu, teraba bagian bagian kecil dikanan
abdoment ibu. Leopold III: teraba bagian terbawah janin bulat,
keras dan tidak lenting ( preskep). Leopold IV : belum masuk
PAP.
DATA Dari hasil pemeriksaan USG : Plasenta terletak pada pinggir jalan
OBJEKTIF lahir, letak janin presentasi kepala, Taksiran berat janin 800 gram.
A
S
S
E
S
M
E
N
T

G2 P1 A0 hamil 24
minggu janin tunggal
hidup intra uteri dengan
plasenta previa.
PLANNING
1. Mengobservasi keadaan umum ibu dan janin
2. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu
3. Memberitahukan ibu yang sedang dialami ibu
4. Memberitahukan ibu untuk tirah baring
5. Memberikan suport mental kepada ibu
6. Melakukan kolaborasi dengan dokter SPOG
7. Melakukan dokumentasi hasil pemeriksaan
CATATAN PERKEMBANGAN

Setelah dilakukan asuhan pada Ny. R, kencang-kencang


yang dirasakan ibu dibagian perut tidak ada lagi, dan
perdarahan berkurang tanpa disertai rasa nyeri.
PEMBAHASAN
Pada kasus ini membahas tentang kesenjangan dan persamaan antara
teori dan di praktik yaitu :
No. Teori Praktik
1. Menurut Norma & Mustika (2013), penyebab Sedangkan yang terjadi pada kasus Ny. R
dari plasenta previa belum diketahui secara penyebab plasenta previa tidak disebabkan
pasti, frekuensi plasenta previa meningkat karena ibu grande multipara, primigravida
pada grande multipara, primigravida tua, tua, bekas seksio sesarea, bekas aborsi,
bekas seksio sesarea, bekas aborsi, kelainan kelainan janin, dan leioma uteri. Disini
janin, dan leioma uteri. penulis menemukan kesenjangan antara teori
dan praktik, penyebab dari plasenta previa
tidak ada di praktik karena penyebab
plasenta previa itu sendiri belum diketahui
secara jelas.
2. Menurut Fadlun & Achmad (2011), tanda gejala Pada kasus Ny. R pemeriksaan spekulum
plasenta previa, antara lain adalah terjadinya tidak dilakukan dipraktik karena untuk
perdarahan dari jalan lahir berulang tanpa menghindari perdarahan yang semakin
disertai rasa nyeri, dan juga dapat disertai atau banyak dan agar tidak terjadi kontraksi,
tanpa adanya kontraksi. Kemudian pada sehingga penulis menemukan kesenjangan
pemeriksaan luar biasanya bagian terendah antara teori dan praktik.
janin belum masuk pintu atas panggul atau ada
kelainan letak. Dan dilakukan pemeriksaan
spekulum darah berasal dari ostium uteri
eksternum.
No. Teori Praktik

3. Menurut Norma & Mustika (2013), terdapat Sedangkan pada kasus Ny. R faktor risiko
beberapa faktor risiko plasenta previa yaitu plasenta previa tidak ditemukan dipraktik
faktor predisposisi yaitu: umur dan paritas, sehingga penulis menemukan kesenjangan
endometrium yang cacat, dan Hipoplasia antara teori dan praktik. Karena dari penyebab
endometrium. Sedangkan faktor pendukungnya plasenta previa itu sendiri belum diketahui
adalah kelainan endometrium dan korpus secara jelas.
luteum bereaksi lambat. Dan faktor pendorong
ibu merokok atau menggunakan kokain, karena
biasa menyebabkan perubahan atau atrofi.

4. Menurut Walyani (2015), untuk menegakkan Sedangkan pada kasus Ny. R tidak dilakukan
diagnosis dilakukan dengan cara yaitu dengan pemeriksaan In Spekulo dan Periksa Dalam di
anamnesis, pemeriksaan luar, pemeriksaan In Meja Operasi (PDMO) dilahan praktik,
Spekulo, pemeriksaan ultrasonografi, dan sehingga penulis menemukan kesenjangan
diagnosis plasenta previa secara defenitif antara teori dan praktik. Pemeriksaan In
dilakukan dengan Periksa Dalam di Meja Spekulo dan Periksa Dalam di Meja Operasi
Operasi (PDMO). (PDMO) tidak dilakukan karena untuk
menghindari perdarahan yang semakin banyak
dan kontraksi pada uterus.
No. Teori Praktik

5. Terdapat beberapa pemeriksaan penunjang antara Sedangkan pada kasus Ny. R pemeriksaan
lain yaitu USG, Laboratorium dan Kardiotokografi penunjang kardiotokografi (KTG) dipraktik
(KTG) dilakukan pada kehamilan > 28 minggu dilakukan pada kehamilan < 28 minggu,
(Norma & Mustika,2013). sehingga penulis menemukan kesenjangan
antara teori dan praktik. Pemeriksaan
penunjang kardiotokografi (KTG) dilakukan
pada kehamilan < 28 minggu karena usia
kehamilan Ny. R 24 minggu dan denyut
jantung janin sudah terdengar.
6. Data objektif adalah mengambarkan Pada kasus Ny. R pemeriksaan khusus
pendokumentasian hasil analisa dan fisik pasien, perkusi tidak dilakukan dipraktik, sehingga
hasil laboratorium, dan test diagnostik lan yang penulis menemukan kesenjangan antara teori
dirumuskan dalam data fokus untuk mendukung dan praktik. Karena Ny. R sedang tirah
assesment. Data yang diobservasi oleh tenaga baring ditempat tidur.
kesehatan (dokter/bidan/perawat) mencakup
pemeriksaan fisik dimulai dari pemeriksaan umum,
pemeriksaan khusus inspeksi, palpasi, auskultasi,
dan perkusi, pemeriksaan penunjang meliputi
laboratorium, USG, rontgen, dll (Reni
Heryani,2011).
SIMPULAN
1. Penulis menjadi lebih memahami teori tentang
kehamilan dengan plasenta previa yang meliputi
definisi plasenta previa, etiologi, klasifikasi, tanda
dan gejala, diagnosis, pemeriksaan penunjang,
komplikasi dan penatalaksanaan.
2. Penulis telah melakukan asuhan kebidanan
kehamilan dengan Plasenta Previa pada Ny. R G2 P1
A0 dengan metode SOAP.
LANJUTAN...

3. Plasenta previa di lahan dilakukan berdasarkan teori seperti


pengkajian data subjektif, data objektif, menarik diagnosa, dan
penatalaksanaannya. Walaupun begitu masih terdapat kesenjangan
antara asuhan yang dilakukan dilahan dan teori meskipun tidak
banyak antara lain yaitu, penyebab dari plasenta previa, tanda
gejala plasenta previa, faktor risiko plasenta previa, menegakkan
diagnosis dan pemeriksaan penunjang karditokografi (KTG).
LANJUTAN....
4. Asuhan kebidanan kehamilan dengan plasenta
previa pada Ny. R dilakukan perawatan selama
2 hari. Kemudian Ny. R dipindahkan keruang
VK Bersalin untuk dilakukan pemeriksaan
lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai