Anda di halaman 1dari 19

INFEKSI CACING

(ENTEROBIASIS)
1. Mahaesa akbar 1. Lela Halimatussadiah
2. Kurnia Tri Wijaya 2. Imas Siti Masitoh
3. M. Restu Rusmana 3. Sonya Octiafani
4. Teguh Gustian 4. Noviani Sri W
5. Fikri Saiful iman 5. Intan Brokah
6. Fhadli Zil 6. Yohana Novrida
7. Sigit erawan 7. Hilda Novianti
8. Hudiyah
Kasus

Seorang anak 4 tahun dibawa ibunya ke klinik


dengan keluhan gatal dibagian sekitar anus
(perianal) terutama malam hari, rewel, dan
tidak nafsu makan. Jelaskan farmakoterapi
(etiologi, faktor resiko, patofisiologi, algoritma
terapi, monitoring dan evaluasi) dan
rekomendasi untuk pasien tersebut
DEFINISI
Enterobiasis (infeksi cacing kremi) adalah suatu
infeksi parasit yang terutama menyerang anak-
anak, dimana cacing Enterobius
vermicularis tumbuh dan berkembangbiak di
dalam usus
ETIOLOGI
Infeksi cacing kremi disebabkan
oleh cacing Enterobius vermicularis

Enterobiasis juga merupakan


penyakit keluarga yang
disebabkan oleh mudahnya
penularan telur baik melalui
pakaian maupun alat rumah
tangga lainnya
Epidemiologi
Di Amerika Serikat, infeksi ini dilaporkan paling
sering terjadi pada imigran baru dari
Asia Tenggara,
Karibia,
Meksiko, dan
Amerika Tengah
Populasi pasien yang berisiko termasuk anak-
anak prasekolah di pusat penitipan anak,
penduduk penduduk asli Amerika, dan
homoseksual
FAKTOR RISIKO
1. Usia, anak yang berusia dibawaha 18 tahun
lebih berisiko terkena infeksi enterobiasis
2. Iklim
3. Hygiene dan Sanitasi
4. Kepadatan Penduduk
5. Orang yang merawat anak yang terkena
infeksi cacing enterobiasis (orang yang satu
rumah)
Patofisiologi
Algoritma
First line
Pirantel pamoat 11 mg / kg (maksimum 1 g),
dosis tunggal selama 2 minggu
Test DIAGNOSIS
Cacing kremi dapat dilihat
dengan mata telanjang pada anus penderita,
terutama dalam waktu 1-2 jam setelah anak
tertidur pada malam hari. Cacing kremi
berwarna putih dan setipis rambut, mereka aktif
bergerak.
Gejala enterobiasis
Rasa gatal pada bagian anus
Rewel
Kurang tidur
Nafsu makan berkurang, berat badan
menurun
Rasa gatal atau iritsi pada vagina
Kulit disekitar anus menjadi lecet, kasar ,atau
terjadi infeksi
Kasus

Gatal disekitar perianal


Malam Hari
Anak usia 4 tahun

Rewel Tidak nafsu makan


Saran terapi

Pyrantel Palmoate
Mekanisme kerja
Dengan mem-blok depolarisasi
neuromuscular dan menghambat
kolinesterase sehingga
menyebabkan Paralisis Spastik
untuk cacing
Sumber : Medscape

Penggunaan secara Oral


Dengan dosis 11 mg/kg
(maksimal 1 g), digunakan
secara tunggal. Dan dapat
diulang dalam waktu 2 minggu
Penatalaksanaan
Mencuci tangan sebelum makan dan setelah
buang air besar
Memotong kuku dan menjaga kebersihan kuku
Mencuci seprei minimal 2 kali/minggu
Mencuci jamban setiap hari
Menghindari penggarukan daerah anus karena
bisa mencemari jari-jari tangan dan setiap benda
yang dipegang/disentuhnya
Menjauhkan tangan dan jari tangan
dari hidung dan mulut
Terapi non farmakologi
Mencuci tangan dengan sabun dan air hangat setelah
menggunakan toilet, mengganti popok, dan sebelum
menangani makanan apapun.
Orang yang terinfeksi harus mandi setiap pagi untuk
membantu mengeluarkan sejumlah besar telur di kulit.
Memotong kuku secara teratur, dan hindari menggigit
kuku dan menggaruk sekitar anus.
Sering mengganti pakaian dalam dan seprei
Mencuci barang-barang seperti pakaian (terpisah dari
anggota keluarga) dengan air hangat, jangan diaduk
karena dapat menyebarkan telur cacing ke udara.
Terapi farmakologi

Pirantel pamoat 11 mg / kg (maksimum 1 g),


dosis tunggal selama 2 minggu
Mebendazole untuk orang dewasa dan anak-
anak > 2 tahun; 100 mg sebagai dosis tunggal;
selama 2 minggu.
Albendazole untuk orang dewasa dan anak-
anak > 2 tahun adalah 400 mg, selama 2
minggu.
MONITORING DAN EVALUASI
Cacacingeun??

COMBANTRIN aja !!!

Anda mungkin juga menyukai