Anda di halaman 1dari 54

Hilangnya

Penyebab pengelihatan
kebutaan no tidak dapat
2 disembuhkan
didunia

MENGAPA BERBAHAYA ???


Permasalahan :

Pada Glaukoma Kronik :


Pada Glaukoma Akut : - Tanpa keluhan
Serangan tiba-tiba - Kerusakan terjadi
Sering salah dx perlahan-lahan

Kebutaan akibat glaukoma dapat dicegah


apabila diagnosis sudah dibuat sejak dini
Glaukoma :
kondisi mata dengan
tekanan intraokuler
yang tinggi dan
disertai gangguan
integritas struktur
dan fungsi
Gangguan lapang
penglihatan sesuai
dengan kerusakan
saraf yang terjadi
Pertama lapang
pandang tepi, lalu
diikuti oleh lapang
pandang sentral
TIO normal adalah keadaan dimana
produksi humor akuos = pengeluarannya
(10,5-20,5mmHg )
Tonometri
Gonioskopi
Pmx Khusus Oftalmoskopi
Untuk Glaukoma Pmx Lapng Pandang
Tonometri
1. Tonometri Palpasi

2. Indentasi dengan tonometer Schiotz

3. Aplanasi dengan tonometer Goldmann

4. Nonkontak pneumotonometri
Gonioskopi Oftalmoskopi
Pmx Lapang Pandang

1. Tes konfrontasi

2. Pemeriksaan kampimetri

3. Pemeriksaan perimetri
Akut

Menurut Klinis

Kronis

Klasifikasi Glaukoma
Blok Pupil (+)
Primer
Blok Pupil (-)
Glaukoma
Sudut Tertutup
Blok Pupil (+)
Skunder
Blok Pupil (-)

Primer
Glaukoma
Sudut Terbuka Skunder
Menurut
etiologi
Primer
Glaukoma
Kongenital Skunder

Glaukoma
Absolut
Klasifikasi Glaukoma
Glaukoma Sudut Tertutup Primer

Glaukoma yang terjadi karena sudut BMD


tertutup secara akut akibat blok pupil
ataupun tanpa blok pupil karena
kondisi primer berupa BMD dangkal
Patofisiologi

BMD dangkal hambatan aliran


akuos humor dari BMB ke BMD
Blok pupil tekanan diBMB
mendorong iris kedepan
iris bombans iris menempel
pada trabekulum sudut tertutup
BMD dangkal Blok pupil Blok
Lensa lebih tebal relatif pupil

Faktor Pencetus :
1. Perubahan diameter pupil
2. Lensa bergerak kedepan
3. Peningkatan jumlah akuos
humor yang mendadak
diBMB
Nyeri hebat pada Mata sangat
mata sekitarnya kabur disertai halo

Gejala
klinis

Mata merah tipe Mual, muntah,


konjungtiva & dan berkeringat
siliar
Pemeriksaan :
- Kornea suram
- BMD dangkal
- Pupil melebar, lonjong, dengan refleks
-TIO sangat tinggi,
> 21mmHg ( > 40mmHg)
- Sudut BMD tertutup
Diagnosa banding : Komplikasi :
- Uveitis ant akut - Sinekia anterior
-konjungtivitis akut - Glaukoma
-Keratitis akut kongestif kronik
- Glaukoma fakomorfik - Katarak
- Glaukoma fakolitik - Glaukoma absolut
- Glaukoma neovaskuler - Atrofi papil saraf
-Glaukoma skunder optik
karena uveitis ant
Medika-mentosa

Penatalaksanaan

Pembedahan
Medika mentosa
Medika-mentosa
Menurunkan TIO :
1. Menarik cairan dalam mata
a. Gliserin : 1-1,5 ml/kgbb dlm larutan(minum sekaligus)
b. Mannitol 20% : 1-2g/kgbb, dalam infus, 60tetes/menit.
2.Menekan produksi akuos
a. Acetazolamide 500mg peroral, disusul 250mg tiap 6 jam
b. Beta adrenergic antagonis : Timolol 0,25%-0,5% tetes, 2dd

Membuka sudut yang tertutup :


1. pilokarpin 2-4% tetes, tiap 6 jam, diberi saat TIO mulai turun
2. Acetazolamide
3. Larutan hiperosmolar
Pembedahan

Iridektomi perifer
(<2x24 jam)

Trabeculectomy
(>2x24 jam)
Glaukoma Sudut Tertutup Skunder

Blok pupil (+) Tarikan pada iris


Perifer dari depan
Dorongan pada iris
perifer dari belakang

Lensa Intumescent
( membengkak )
Lensa Ektopia
(berpindah posisi) Blok pupil (-)
Sinekia Posterior Totalis
Penatalaksanaan :

a.Turunkan TIO dengan menghambat


produksi akuos
* Acetazolamide
* Timolol / betaxolol topikal
b.Atasi dan hilangkan kondisi skunder
yang menjadi penyebab
Glaukoma Sudut Terbuka Primer

Glaukoma yang terjadi karena hambatan


pembuangan akuos akibat kondisi primer
berupa kelainan pada saluran pembuangan
dengan sudut yang terbuka
Patofisiologi

Akuos Sudut terbuka, saluran tertutup


Pembuangan (-) TIO meningkat
Gaung Papil N II Skotoma Lapang
pandang menyempit Buta
Lapang pandang
menyempit
Segmen anterior tidak ada
kelainan
Mata tampak normal dari
luar
Nyeri (-)
- TIO > 21mmHg
- C/D ratio > 0,4
- Gangguan pada
lapang pandang
- Sudut BMD
terbuka
Penatalaksanaan

Semua dilakukan secara bertahap

4 Tahap
Tahap I

Medika mentosa
Medika mentosa
1. Miotikum : Pilokarpin 2-4%, 4dd
(membuka saluran pembuangan)
2. Antagonis beta : Timolol, Betaxolol
0,25-0,5% tiap 12-24 jam (Menekan prod. akuos)
3. Acetazolamide 125-250mg, 2-4dd
(Penghambat produksi akuos)
Tahap II II
Tahap
Tahap III

Bedah Filtrasi : Trabekulektomi


Tahap IV

Merusak organ produksi akuos


(destruksi badan siliar)

Laser Cyclo
Photo Coagulation Cyclo cryo
Glaukoma Sudut Terbuka Skunder

Glaukoma yg terjadi krn hambatan pembuangan


akuos akibat kondisi skunder yg terjadi didalam/
diluar mata yg menyebabkan ggn pada saluran
pembuangan dengan sudut BMD yang terbuka

1.Turunkan TIO dgn penghambat


produksi akuos :
- Acetazolamide
- Timolol
2. Perbaiki kondisi skunder
Glaukoma Kongenital Primer

Glaukoma yang terjadi pada anak /


bayi akibat kondisi primer berupa
kelainan pada pertumbuhan /
pembentukan sudut BMD

Patofisiologi :
- Sudut BMD tidak terbentuk.
- Sudut BMD terbentuk, tetapi permukaan
trabekulum tertutup membran
Gambaran Klinis :
- Dinding bola mata sangat elastis
- Trias kornea (peregangan epithel kornea)
- Oedem korneakornea suram
- Peregangan korneakornea membesar
- Peregangan sklera
- Stad. lanjut : bola mata membesar
Buftalmos (mata sapi)
- Topikal :
Medika
Timolol/Betaxolol
Mentosa 0,25 % tetes tiap
12 jam
- Sistemik :
Acetazolamide :
5-10mg/kgbb tiap
8 jam
Penatalaksanaan

- Goniotomi
(kornea jernih)
- Trabekulektomi
(kornea suram)
Bedah
Glaukoma Kongenital Skunder

Glaukoma yg terjadi pada bayi/anak


akibat kondisi skunder yg tjd pd

mata sehingga menyebabkan


gangguan pd sudut BMD

Retinopati prematuritas, Retinoblastoma, Radang


Stadium akhir dari
semua jenis glaukoma
disertai kebutaan total

Glaukoma Absolut

Bila tidak nyeri : Tx (-)


Bila disertai nyeri :
1. Destruksi badan siliar dengan krio
2. Suntikan alkohol 70 % retrobulber
3. Enukleasi bulbi (bila cara 1 & 2 tdk berhasil)
Glaukoma Skunder Lainnya

Glaukoma pigmentasi :
Sindrom ini disebabkan oleh degenerasi
epitel pigmen iris dan korpus siliaris

Glaukoma neovaskuler :
disebabkan oleh tumbuhnya jar.
fibrovaskuler baru (neovaskuler)
di permukaan iris
Glaukoma Fakomorfik :
Glaukoma yg terjadi krn lensa
intumescent ( membengkak )

Glaukoma Fakolitik :
Glaukoma yang disebabkan oleh
protein-protein lensa yg mencair
pd keadaan katarak immatur
Diagnosis
Identitas Penderita
Nama : Tn. Sudrajat
Jenis Kelamin : Laki Laki
Umur : 66 th
Agama : Islam
Alamat : Jl.Jagung Suprapto 6B/15
Pekerjaan : PNS
Tanggal Pemeriksaan: 1 September 2008
Anamnesa
Keluhan Utama
Pengelihatan mata kiri kurang terang
Riwayat Penyakit Sekarang
Pengelihatan mata kiri kurang terang sejak
seminggu yg lalu, terutama bila membaca.
4 bln yang lalu, px berobat ke rs petro untuk
mengukur kaca mata, ternyata setelah
matanya ditensi, didapatkan hasil yang
tinggi.
Setelah itu penderita rutin memakai tetes
mata timolol 0,5% 2x sehari, dan rutin
kontrol kepoli mata.
1 bulan terakhir, mata kanan penderita sudah
tidak bisa melihat jelas lagi, sementara mata
kirinya masih bisa melihat jelas
Penderita selama ini tidak merasakan
adanya nyeri pd mata, mual-mual, atau mata
merah, ataupun merasa tidak pernah melihat
bayangan hitam yg bergerak-gerak.
Sekret (-).
Anamnesa

Riwayat Penyakit Dahulu


Penderita tidak mengidap darah tinggi,
kencing manis.
Pasien tidak pernah mengalami truma kepala,
atau memakai tetes-tetes mata sebelumnya
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada keluarga yang menderita penyakit
seperti ini.
Pemeriksaan Fisik

Status Generalisata
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Status Lokalis
Mata OD OS
Pemeriksaan Fisik

Mata OD OS
Visus 1/300 6/10
Palpebra
Hiperemi superior - -
Hiperemi inferior - -
Konjungtiva
Hiperemi
Sekret - -
Pemeriksaan Fisik

Kornea
Keruh - -
Keratik precipitate - -
BMD
Keruh - -
Flare - -
Iris Normal Normal
Pemeriksaan Fisik
Pupil
Bentuk Reguler Reguler
Midriasis + +
Reflek cahaya Normal Normal
Sinekia posterior - -
Lensa Jernih Jernih
Resume
Penderita laki-laki datang ke poli mata RSUD
Gresik dengan keluhan sejak satu minggu yang
lalu mata kirinya kurang terang,terutama bila
membaca. 4 bulan yang lalu penderita
didiagnosa menderita glaukoma, dan setelah itu
rutin memakai tetes mata timolol 0,5%, 2x sehari.
Mata kanan penderita sudah tidak bisa melihat
jelas lagi, sementara mata kirinya masih bisa
melihat jelas. Sebelumnya tidak ada keluhan mata
nyeri, mata merah, dan mual-muntah, atau riwayat
pemakaian tetes mata (-).
Pada pemeriksaan fisik OD didapatkan:
- Visus 1/300
- Konjungtiva hiperemi ringan
- Pupil midriasis
- Tensi occuli 5/5,5
- C/D ratio 0,9
Pemeriksaan fisik OS ditemukan :
- Visus 6/10
- Konjungtiva hiperemi ringan
- Pupil midriasis
- Tensi occuli 5/5,5
- C/D ratio 0,7
Diagnosis
Glaukoma kronis
Penatalaksanaan
# Tahap I : Obat-obatan
a. Miotikum : Pilokarpin 2-4%, 4dd
(membuka saluran )
b. Adrenergik
-Antagonis beta : Timolol, Betaxolol 0,25-
0,5% tiap 12-24jam.
c. Penghambat produksi akuos
-Acetazolamide 125-250mg, 2-4dd
# Tahap II : Laser
- Laser pada trabekulum : Laser Trabeculo
Plasty (LTP)
# Tahap III : Bedah filtrasi : Trabekulektomi
# Tahap IV : Merusak organ produksi akuos
(destruksi badan siliar)
- Laser Laser Cyclo Photo Coagulation
- Krio Cyclo cryo

Anda mungkin juga menyukai