Anda di halaman 1dari 28

GRAVIMETRI

KELOMPOK 6
Analisa gravimetri adalah analisa kuantitatif
dimana kadar komponen zat uji ditentukan
berdasarkan penimbangan-penimbangan
sebelum dan sesudah zat uji mengalami
proses pemisahan.

(Kimia Analisa Farmasi II, 2008)


2. Langkah-Langkah yang Harus
diperhatikan dalam Analisis Gravimetri
1. Penambahan Pereaksi Pengendap.
2. Pembentukan Endapan.
3. Kontaminasi Endapan.
4. Menyaring dan Mencuci Endapan.
5. Pengeringan dan Pemanasan Endapan
(jurnal Analisis Gravimetri, ITB)
3. Metode Penetapan Gravimetri

a. Metode Pengendapan
b. Metode Evolusi
c. Metode Penyaringan
d. Metode Elektrogravimetri
(Kimia Analisa Farmasi II, 2008)
Metode Pengendapan

Dengan cara ini zat uji yang telah ditimbang dilarutkan,


lalu komponen yang akan ditetapkan diendapkan
dengan pereaksi. Endapan yang terjadi kemudian
dipisahkan dengan penyaringan, lalu dimurnikan dengan
pencucian, dilanjutkan dengan pengeringan atau
pemanasan, lalu ditimbang hingga bobot tetap.
Metode Evolusi
Metode evolusi didasarkan atas penguapan
komponen zat uji dengan cara pemanasan.
Cara sederhana ini sering digunakan dalam
penetapan kadar air dari zat uji dengan
pemanasan pada 105C sampai 110C .
(Kimia Analisa Farmasi II, 2008)
Metode Penyaringan
Dengan cara ini komponen dari zat uji
disaring dengan pelarut spesifik. Sari yang
diperoleh kemudian diuapkan hingga bobot
tetap.
(Kimia Analisa Farmasi II, 2008)
Metode Elektrogravimetrik
Metode ini berdasarkan atas pelapisan zat
pada sebuah elektroda melalui proses
elektrolisa.
(Kimia Analisa Farmasi II, 2008)
PENGENDAPAN
Proses pengendapan dalam analisa kuantitatif
antara lain digunakan untuk memisahkan suatu
zat dari zat lainnya, yang merupakan dasar titrasi
pengendapan. Pengendapan tersebut juga
merupakan proses pemisahan komponen zat uji,
untuk kemudian diproses lebih lanjut. Jadi pada
analisa gravimetri, dibedakan antara bentuk
endap, dan bentuk timbang.
(Kimia Analisa Farmasi II, 2008)
PENGENDAPAN
Pada dasarnya endapan terjadi melalui 2
proses. Proses pertama terbentuk zarah-zarah
yang sangat kecil (1-100 nm) yang disebut inti.
Pada proses kedua inti tersebut berubah
menjadi zarah-zarah yang lebih besar.
(Asas Pemeriksaan Kimia, 1995: 295)
Tahap Pembentukan Endapan
1. Terjadi pengelompokkan ion,
2. Pembentukan partikel yang sangat kecil,
yang disebut nukleus.
3. Karena ada ion-ion yang bergerak, maka
pada permukaan nukleus akan menempel
ion-ion yang berlawanan muatannya.
4. Tumbuh koloid kemudian terjadi endapan
yang besar.
(jurnal Analisis Gravimetri, ITB)
Sifat Endapan
Supaya diperoleh hasil yang akurat, endapan
yang diperoleh haruslah :
1. Mempunyai kelarutan rendah
2. Mudah dilakukan rekoveri melalui filtrasi
3. Tidak bereaksi dengan udara, air, dll
(jurnal Analisis Gravimetri, ITB)
Pengotoran Endapan
1. Kopresipitasi
Kopresipitasi adalah ikut mengendapnya dua
atau lebih zat pada waktu yang sama.
2. Larut padat
Dua zat padat larut satu sama lain
membentuk larutan padat. Keduanya
dapat membentuk kristal campuran
dimana zat yang satu berada dalam kisi
kristal yang lain.
(Kimia Analisa Farmasi II, 2008)
Pengotoran Endapan
3. Adsorpsi
Pada permukaan partikel endapan, terdapat
gugusan aktif yang dapat menarik dan mengikat zat
yang sebenarnya tidak dapat mengendap, sehingga
mengakibatkan pengotor bertambah.
4. Okulasi
Oklusi adalah ikut mengendapnya kotoran yang
terperangkap di bagian dalam dari partikel endapan.
5. Pospresipitasi
Pada pospresipitasi, endapan semula dikotori oleh
endapan zat lain yang terbentuk kemudian. Pengotoran ini t
erjadi karena kontaminasi merupakan larutan lewat jenuh.
(Kimia Analisa Farmasi II, 2008)
Pemurnian Endapan
Tujuan : Menghilangkan kotoran-kotoran yang
teradsorpsi pada permukaan endpan maupun
yang terbawa secara mekanis.
(Kimia Analisa Farmasi II, 2008)
Pemurnian Endapan
Teknik Pencucian yang baik :
1. Memasukkan cairan pencuci ke dalam penyaring
sampai sedikit diatas endapan, kemudian dibiarkan
cairan melewati kertas saring sampai habis. Setelah
habis baru ditambah cairan untuk pencuci
berikutnya.
2. Dengan cara dekantasi. Endapan an cairan pencuci
diaduk dan biarkan mengendap, kemudian cairan
dituang ke dalam penyaring, endapan dibiarkan
dalam gelas piala.
(Kimia Analisa Farmasi II, 2008)
Pemisahan Endapan
Pada dasarnya pemisahan zat dengan gravimetri
dilakukan dengancara sebagai berikut. Mula-mula
cuplikan dilarutkan dalam pelarutnya yang sesuai,
lalu ditambahkan zat pengendap yang sesuai.
Endapan yang terbentukdisaring, dicuci, dikeringkan
atau dipijarkan, dan setelah itu
ditimbang.Kemudian jumlah zat yang ditentukan
dihitung dari faktor stoikiometrinya.Hasilnya
disajikan sebagai persentase bobot zat dalam
cuplikan semua
(jurnal Analisis Gravimetri, ITB)
Pemisahan Endapan
Penyaringan/pemisahan endapan dapat dilakukan
dengan :
1.Kertas saring yang digunakan adalah kertas
saring yang sangat rendah kadar abunya
(Kertas Saring Bebas Abu). Ada tiga tekstur kertas
saring, yaitu :
a. untuk endapan halus
b. untuk endapan sedang (medium)
c. untuk endapan mirip gelatin dan endapan kasar.
Pemisahan Endapan
2.Penyaring asbes (cawan Gooch)
3.Penyaring lempeng berpori, terbuat dari
kacaPyrex (penyaring kaca masir), silika
(penyaring vitreosil)
(jurnal Analisis Gravimetri, ITB)
Pemisahan Endapan
Selain dengan penyaringan, endapan dapat
pula dipisahkan dengan cara pengenap-
tuangan. Dengan cara ini endapan yang
berbeda dengan cairan induknya dienapkan
beberapa saat, kemudian cairan bagian
atasnya dituangkan ke dalam wadah lain.
(Asas Pemeriksaan Kimia, 1995: 295)
Pencucian Endapan
Cairan pencuci harus memenuhi syarat sebagai berikut;
1. Tidak melarutkan endapan
2. Tidak mendispersikan endapan
3. Tidak membentuk hasil yang atsiri ataupun tak dapat larut
dengan endapan
4. Mudah menguap pada temperatur pengeringan
5. Tidak mengandung zat yang mengganggu untuk penetapan
berikutnya terhadap filtrat.
(jurnal Analisis Gravimetri, ITB)
Pencucian Endapan
Contoh Pencucian :
Pencucian endapan Fe(OH)3 menggunakan
larutan elektrolit asam-nitrat, harus bebas ion
Cl-, dipijarkan pada suhu 600C
(jurnal Analisis Gravimetri, ITB)
Pengeringan
Endapan yang telah dicuci, dikeringkan,
diabukan, dan dipijarkan sampai beratnya
konstan
Tujuan pengeringan : menghilangkan air dan
zat yang mudah menguap
(jurnal Analisis Gravimetri, ITB)
Pemijaran dan Penimbangan
Tujuan pemijaran : merubah endapan itu ke
dalam suatu senyawa kimia yang rumusnya
diketahui dengan pasti

Cara memijarkan
Pemijaran dan Penimbangan
Zat yang ditimbang haruslah memiliki rumus
molekul yang jelas Biasanya reagen R
ditambahkan secara berlebih untuk menekan
kelarutanendapan
(Day and Underwood, 2002).
Perhitungan
contoh : hitunglah jumlah natrium sulfat dalam suatu cuplikan bila dari cuplikan
tersebut telah diendapkan ion sulfat sebanyak 0,4506 g. reaksi pengendapannya
sebagai berikut :
Na2SO4 + BaCl2 BaSO4 + 2NaCl
Dari persamaan diatas terlihat bahwa 1 mol BaSO4 sebanding dengan 1 mol NaSO4.
Karena itu 0,4506 g BaSO4 sebanding dengan X g Na2SO4. Harga X dapat dicari dengan
cara berikut :

Na2SO4
X= 0,4506
BaSO4
142,04
= 0,4506
233,40
= 0,2741 g
(Asas Pemeriksaan Kimia, 1995)
Kesimpulan
Gravimetri adalah metode analisis yang
didasarkan pada pengukuran massa analit
atau senyawa. Gravimetri memiliki beberapa
tahap yaitu pengendapan, pemisahan,
pengeringan, pemijaran dan penimbangan.
Daftar Pustaka
Asriani, 2008, Kimia Analisa Farmasi II, Jilid III,
Universitas Panca Sakti.
Day, Underwood, 2002, Analisis Kimia
Kuantitatif Edisi Keenam, Erlangga : Jakarta.
Gusnidar, Jurnal Analisis Gravimetri. ITB
Harrizul, 1995, Asas Pemeriksaan Kimia, UIP,
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai