Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
By:
DEBY BAYU SETYA PUTRA
DWI ASTUTI
HJ.SARTIKA
INRA FELAWATI
Sistem reproduksi adalah suatu
rangkaian dan interaksi organ dan
zat dalam organisme yang
dipergunakan untuk berkembang
biak.
Sistem Reproduksi Pria
Hormon pada Laki-laki
a. FSH : Menstimulir
spematogenesis.
b. LH : Menstimulir Sel Leydig untuk
memproduksi Testosteron.
c. Testosteron : Bertanggung jawab
dalam perubahan fisik laki-laki
terutama organ seks sekundernya.
Spermatogenesis
perkembangan spermatogonia
menjadi spermatozoa. Berlangsung 64
hari. Spermatogonia berkembang
menjadi spermatozit primer
spermatozit sekunder menjadi
spermatid. Tahap akhir
spermatogenesis adalah pematangan
spermatid spermatozoa.
Mekanisme Toksik Pada Reproduksi
Laki - Laki
Efek Toksik Timbal ( Pb )
Pengaruh terhadap sistem reproduksi pria terjadi
melalui dua mekanisme utama:
1. Pb jumlah nutrisi manosa sperma tidak
mampu mengadakan reaksi akrosomal untuk
menembus ovum
2. Pb bersaing dengan zinc untuk berikatan
dengan protamin stabilitas kromatin pada
kesuburan sperma terganggu
Mekanisme toksik alkohol
Jalur Dehidrogenase alkohol adalah proses
oksidasi dengan melibatkan enzim alkohol
dehidrogenase (ADH). Proses oksidasi terjadi
di dalam hepar. Metabolisme alkohol oleh
ADH akan menghasilkan asetaldehid.
Asetaldehid merupakan produk yang sangat
reaktif dan sangat beracun sehingga
menyebabkan kerusakan beberapa jaringan
atau sel. Alkohol dehidrogenase yang berada
pada testis, dalam keadaan normal mampu
mengubah retinol menjadi retinal, suatu
senyawa yang penting untuk spermatogenesis.
Mekanisme toksik Carbaryl
Karbaril menghambat enzim kolinesterase.
Enzim cholinesterase menghidrolisis
acetycholine; efek biologis dari agen
antikolinesterase, yaitu carbaryl, adalah
penghambatan enzim kolinesterasi yang
menyebabkan akumulasi acetycholine endogen.
SISTEM REPRODUKSI WANITA
Fisiologi Sistem Reproduksi Wanita
Fungsi seksual
Fungsi hormonal
Fungsi Reproduksi ( melanjutkan keturunan ).
Efek toksik pada sistem reproduksi :
efek pada pekerja perempuan berupa
gangguan Menstruasi, aborsi atau infertil, bayi
lahir premature, kematian ibu, dll. Sedangakan
efek pada pekerja laki-laki berupa libido,
impoten, Infertil, Spermatotoksitas, dll.
Contoh toksikan lingkungan dan efek buruknya
pada system reproduksi: Timah hitam, logam
timbal, alkohol, carbaryl, kadmium, karbon
monoksida dll.
Mekanisme Toksik Sistem Reproduksi
Wanita
MSG ( Monosodium Glutamat ) darah
hipotalamus nukleus arkuata untuk mengatur
asupan makanan dan mengatur pengeluaran GnRH.
>> MSG nukleus arkuata terganggu sekresi
GnRH pada hipofisa menurun Sekresi FSH
menurun pematangan sel ovum terganggu
tidak terjadi reaksi umpan balik negatif LH
terganggu ovulasi terganggu infertilitas pada
wanita
Mekanisme Toksik Pada Janin
1. Dari Asap Rokok
a. Efek Toksik CO ( Karbon Monoksida )
CO berkompetisi dg O2 untuk mengikat Hb
Affinitas CO lebih besar CO + Hb
Karboksihemoglobin didalam darah
penurunan kadar O2 distribusi O2 dan
nutrisi ke janin sedikit resiko kelahiran
berat bayi lahir rendah
b. Efek dari Nikotin
Nikotin di metabolisme oleh enzym CYP2A6
kotinin meningkatkan katekolamin
vasokontriksi plasenta pertumbuhan dan
perkembangan janin terhambat
2. Efek dari Kafein
Kafein diserap oleh lambung dan usus
katekolamin vasokontriksi plasenta
pertumbuhan dan perkembangan janin
terhambat
Carbaryl, A Pesticide Causes
Reproductive Toxicity in Albino Rats
Sajad Hamid1*, Seema Sharm2 and Shayama Razdan2
1Lecturer Anatomy, SKIMS Medical College, Jammu & Kashmir, India
2Professor Anatomy, Government Medical College, Jammu, Jammu & Kashmir,
India
Pendahuluan
Carbaryl pertama kali disintesis pada tahun
1953 dan diperkenalkan pada tahun 1958.
Carbaryl mengontrol lebih dari 100 spesies
serangga pada buah jeruk, kapas, rumput,
tanaman hias, pohon rindang dan tanaman
lainnya
Carbaryl (1-naftil-N-metil karbamat) adalah
insektisida spektrum luas
Penelitian ini difokuskan pada efek beracun
yang melibatkan testis dan postspermatogenic
proses yang penting untuk keberhasilan
reproduksi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi
efek carbaryl pada karakteristik
histomorphological dari testis pada pada tikus
albino.
Bahan dan Metodologi
Alat : pisau bedah, toples, kapas,
mikroskop, alat cetakan, pinset, kapsul
jaringan, piring logam,
Bahan : 40 tikus jantan wistar albino sehat
dengan berat antara 50-80 gram, cabaryl,
minyak kacang, eter, diet pelet standar, air,
lilin, pewarna hematoksilin dan eosin &
Trichrome Masson.
Metode
Tikus-tikus dibagi menjadi 4 kelompok
- Kelompok I: kontrol normal 10 tikus
- Kelompok II: 10 tikus (50mg/kgBB dalam 0,2ml
minyak kacang tanah)
- Kelompok III: 10 tikus (100mg/kgBB dalam 0,2ml
minyak kacang tanah)
- Kelompok IV: 10 tikus (200mg/kgBB dalam 0,2ml
minyak kacang tanah)
Semua kelompok tikus ditempatkan di
kandang dgn suhu dipertahankan pada 23 1 C.
Tikus-tikus diberi makan dengan pelet dan air
selama dua minggu.
Pemberian Carbaryl
- Kelompok I: kontrol ( tidak diberi apa-apa)
- Kelompok II: (50mg/kgBB dalam 0,2ml minyak
kacang tanah perhari)
- Kelompok III: (100mg/kgBB dalam 0,2ml
minyak kacang tanah perhari)
-Kelompok IV: (200mg/kgBB dalam 0,2ml
minyak kacang tanah perhari)
Carbaryl diberikan secara oral 6 hari perminggu
selama 60 hari.
Pembedahan Hewan Percobaan :
Setelah 60 hari semua tikus dikorbankan
dengan dimasukkan dalam botol kaca yang
berisi kapas dibasahi eter anestesi
pembedahan testis tikus albino Testis yang
dibedah dikeluarkan dari Skrotum
Pemeriksaan secara kasat mata untuk melihat
perubahan eksternal testis dipotong-
potong kecil (5 mm) dan disimpan, diberi label
yang menunjukkan kelompok I, II, III dan IV.
Proses manual pada jaringan :