Ims Gonore
Ims Gonore
Pembimbing :
dr. Rina Agustina, Sp.OG
dr. Fahmi Nasution, Sp.OG
Gonore dalam
arti luas
mencakup
semua
penyakit yang
disebabkan
oleh Neisseria
gonorrhoeae
Daerah yang paling sering terinfeksi adalah
serviks. Pada pemeriksaan, serviks tampak
Gonore hiperemis dengan erosi dan secret
mukopurulen
Gonore pada
perempuan
kebanyakan Gejala klinis:
asimptomatik - bertambahnya duh tubuh genital,
sehingga sulit - dysuria yang kadang-kadang disertai poliuria,
untuk - perdarahan antara masa haid, dan menoragia.
menentukan
masa
inkubasinya
Gonore akut
Dengan geja klinis : dysuria, urethritis, servisitis, dan
kolpitis dengan keputihan banyak seperti nanah encer,
berwarna kunng atau kuning kehijauan. Bila penyakit
ini lebih meluas dapat menyebabkan vovokolpitis dan
bartolinitis akut
Gonore
Gonore kronik
Merupakan penyakit kelamin yang sudah menjalar keatas
: Endometritis, Endosalpingitis, dan Palveoperitonitis.
Apabila kuman masuk ke aliran darah akan timbul artritis
dan endocarditis.
Kompilkasi
Infeksi pada serviks Salpingitis atau penyakit radang panggul
(PRP). PRP yang simptomatik ataupun asimptomatik dapat
mengakibatkan jaringan parut pada tuba infertilitas atau
kehamilan ektopik
Gonore Diagnosa
Pewarnaan gram dari sediaan serviks 45-64%,
Sedangkan kultur sbesar 85-95%
Fase Primer
SIFILIS
1. Dalam specimen dengan
Fase Sekunder menggunakan mikroskop lapang
pandang gelap, pewarnaan burry,
atau mikroskop imunofluoresensi
Fase Laten
2. tes non trponemal (tes reagen)
untuk melacak antibody IgG dan IgM
Fase Tersier terhadap lipid yang terdapat pada
permukaan sel treponema
TERAPI
injeksi penislin benzatin 2,4 juta IU secara IM untuk sifilis primer, sekunder, dan
laten dini. Sedangkan untuk sifilis laten lanjut atau tidak diketahui lamanya,
mendapat 3 dosis injeksi tersebut.
Alternative pengobatan bagi yang alergi terhadap penisilin dan tidak hamil dapat
diberi doksisiklin peroral, 2x 100mg/hari selama 30 hari, atau tetrasiklin per oral
4x500mg/hari selama 30hari.
Alternative pengobatan bagi yang alergi terhadap penisilin dan dalam keadaan
hamil, sebaiknya tetap diberikan penisilin dengan cara desensitisasi.
Bila tidak memungkinkan pemberian eritromisin peroral 4x500mg/hari selama 30
hari dapat dipertimbangkan.
Untuk semua bayi yang baru lahir dari ibu yang seropositive agar diberi
pengobatan dengan benzatin penisilin 50.000 IU per kg berat badan, dosis tunggal
tunggal intra muscular.
Untuk memonitor hasil pengobatan dilakukan pemeriksaan serologi non
treponemal 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 1 tahun, dan 2 tahun setelah pengobatan
selesai.