Anda di halaman 1dari 11

Refarat

Infeksi Menular Seksual (IMS)


Oleh :
AULIA AKBAR

Pembimbing :
dr. Rina Agustina, Sp.OG
dr. Fahmi Nasution, Sp.OG

SMF ILMU KEBIDANAN DAN PENYAKIT KANDUNGAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATRA UTARA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA LANGSA
1
2016
infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus,
parasite, atau jamur, yang penularannya
terutama memlalui hubungan seksual dari
seseorang yang terinfeksi kepada mitra
Infeksi seksualnya
Menular
Seksual
(IMS)
Gonorea,
Sifilis,
Trikomonas,
Ulkus mole,
Herpes Genitalis,
Kondiloma
Akuminata,
dan Infeksi HIV.
Gonore Neisseria gonorrhoeae dibawah mikroskop cahaya
tampak sebagai diplokokus berbentuk biji kopi dengan
lebar 0,8 dan bersifat tahan asam. Kuman ini bersifat
gram negative, tampak di luar dan di dalam leukosit
polimorfonuklear, tidak dapat bertahan lama di udara
bebas, cepat mati pada keadaan kering, tidak tahan pada
suhu di atas 39 C, dan tidak tahan zat desinfektan

Gonore dalam
arti luas
mencakup
semua
penyakit yang
disebabkan
oleh Neisseria
gonorrhoeae
Daerah yang paling sering terinfeksi adalah
serviks. Pada pemeriksaan, serviks tampak
Gonore hiperemis dengan erosi dan secret
mukopurulen

Gonore pada
perempuan
kebanyakan Gejala klinis:
asimptomatik - bertambahnya duh tubuh genital,
sehingga sulit - dysuria yang kadang-kadang disertai poliuria,
untuk - perdarahan antara masa haid, dan menoragia.
menentukan
masa
inkubasinya
Gonore akut
Dengan geja klinis : dysuria, urethritis, servisitis, dan
kolpitis dengan keputihan banyak seperti nanah encer,
berwarna kunng atau kuning kehijauan. Bila penyakit
ini lebih meluas dapat menyebabkan vovokolpitis dan
bartolinitis akut

Gonore

Gonore kronik
Merupakan penyakit kelamin yang sudah menjalar keatas
: Endometritis, Endosalpingitis, dan Palveoperitonitis.
Apabila kuman masuk ke aliran darah akan timbul artritis
dan endocarditis.
Kompilkasi
Infeksi pada serviks Salpingitis atau penyakit radang panggul
(PRP). PRP yang simptomatik ataupun asimptomatik dapat
mengakibatkan jaringan parut pada tuba infertilitas atau
kehamilan ektopik

Gonore Diagnosa
Pewarnaan gram dari sediaan serviks 45-64%,
Sedangkan kultur sbesar 85-95%

Terapi yang direkomendasi oleh CDC :


1. sefiksim 400mg per oral,
2. seftriakson 250mg IM,
3. siprofloksasin 500mg per oral,
4. ofloksasin 400mg per oral,
5. levofloksasin 250mg per oral,
6. atau spektinomisin 2g dosis tunggal IM
Gonore pada wanita
Hamil ??

Pada neonates dapat


Infeksi ini sering Neisseria
menyebabkan :
ditemukan pada Konjungtivitis gonokokal
gonorrhoeae pada
(ophtalmia neonatorum)
trimester pertama kehamilan dapat
atau perforasi kornea
sebelum korion menyebabkan :
dan panoftalmitis.
berfusi dengan rupture membrane
Infeksi neonatal lainnya
yang premature,
desidua dan kelahiran
yang lebih jarang
mengisi kavum termasuk meningitis
premature,
sepsis diseminata
uteri. korioamnionitis dan
dengan artritis, serta
infeksi pasca
infeksi genital dan rektal
persalinan
Sifilis merupakan penyakit kronis dan
bersifat sitemik disebabkan oleh SIFILIS
Treponema pallidum

Melalui hubungan seksual,


ibu kepada janin dalam kandungan atau saat lues venerea
kelahiran, atau
melalui darah atau transfer jaringan yang telah biasanya
tercemar, disebut lues.
Maupun memalui alat kesehatan. (raja singa)
klasifikasi Diagnosis

Fase Primer
SIFILIS
1. Dalam specimen dengan
Fase Sekunder menggunakan mikroskop lapang
pandang gelap, pewarnaan burry,
atau mikroskop imunofluoresensi
Fase Laten
2. tes non trponemal (tes reagen)
untuk melacak antibody IgG dan IgM
Fase Tersier terhadap lipid yang terdapat pada
permukaan sel treponema
TERAPI
injeksi penislin benzatin 2,4 juta IU secara IM untuk sifilis primer, sekunder, dan
laten dini. Sedangkan untuk sifilis laten lanjut atau tidak diketahui lamanya,
mendapat 3 dosis injeksi tersebut.
Alternative pengobatan bagi yang alergi terhadap penisilin dan tidak hamil dapat
diberi doksisiklin peroral, 2x 100mg/hari selama 30 hari, atau tetrasiklin per oral
4x500mg/hari selama 30hari.
Alternative pengobatan bagi yang alergi terhadap penisilin dan dalam keadaan
hamil, sebaiknya tetap diberikan penisilin dengan cara desensitisasi.
Bila tidak memungkinkan pemberian eritromisin peroral 4x500mg/hari selama 30
hari dapat dipertimbangkan.
Untuk semua bayi yang baru lahir dari ibu yang seropositive agar diberi
pengobatan dengan benzatin penisilin 50.000 IU per kg berat badan, dosis tunggal
tunggal intra muscular.
Untuk memonitor hasil pengobatan dilakukan pemeriksaan serologi non
treponemal 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 1 tahun, dan 2 tahun setelah pengobatan
selesai.

Anda mungkin juga menyukai