UU NOMOR 8 TAHUN 1985 TTG ORMAS

UU NOMOR 6 TAHUN 2001 TTG YAYASAN

UU NOMOR 40 TAHUN 2007 TTG PERSEROAN
TERBATAS (PT)PASAL 74; TANGGUNG JAWAB
SOSIAL DAN LINGKUNGAN.
ISTILAH LSM DIDEFINISIKAN SECARA TEGAS DALAM
INSTRUKSI MENTERI DALAM NEGERI (INMENDAGRI)
NO. 8/1990, LSM ADALAH ORGANISASI ATAU
LEMBAGA YANG ANGGOTANYA, ADALAH WNRI
YANG SECARA SUKARELA ATAU KEHENDAK SENDIRI
BERNIAT SERTA BERGERAK DI BIDANG KEGIATAN
TERTENTU YANG DITETAPKAN OLEH ORGANISASI
ATAU LEMBAGA SEBAGAI WUJUD PARTISIPASI
MASYARAKAT DALAM UPAYA MENINGKATKAN
TARAF HIDUP DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT,
YANG MENITIKBERATKAN KEPADA PENGABDIAN
SECARA SWADAYA.
TUJUAN LSM :
MEMBERDAYAKAN SELURUH
POTENSI YANG ADA DALAM
MASYARAKAT DENGAN
MENUMBUHKAN PRAKARSA SERTA
MENGGERAKKAN SWADAYA GOTONG
ROYONG MASYARAKAT DALAM
PEMBANGUNAN MANUSIA
INDONESIA SEUTUHNYA.
TUGAS POKOK LSM :

1. SEBAGAI WADAH YANG

MENAMPUNG, MEMPROSES,
MENGELOLA DAN ATAU
2. MELAKSANAKAN SEMUA BENTUK
ASPIRASI MASYARAKAT DALAM
BIDANG PEMBANGUNAN
3. MENUMBUHKEMBANGKAN JIWA DAN
SEMANGAT SERTA
MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT
DALAM PEMBANGUNAN
TUGAS POKOK LSM :
4. MELAKSANAKAN,
MENGENDALIKAN, DAN
MENGAWASI SERTA MEMOTIVASI
MASYARAKAT DALAM
MEMELIHARA HASIL
PEMBANGUNAN SECARA
BERKESINAMBUNGAN
5. TURUT SERTA MENCIPTAKAN
SUASANA YANG KONDUSIF;
 FUNGSI LSM :
1. WADAH PENYALUR KEGIATAN
SESUAI DENGAN KEPENTINGAN
ANGGOTANYA;
2. WADAH PEMBINAAN DAN
PENGEMBANGAN ANGGOTANYA
DALAM USAHA MEWUJUDKAN
TUJUAN ORGANISASI;
3. WADAH PERAN SERTA DALAM
USAHA MENSUKSESKAN
PEMBANGUNAN NASIONAL;
 FUNGSI LSM :
4. SARANA PENYALUR ASPIRASI
ANGGOTA DAN ATAU MASYARAKAT
DAN SEBAGAI SARANA KOMUNIKASI
SOSIAL TIMBAL BALIK ANTARA
ANGGOTA DAN ATAU ANTARA
ORGANISASI KEMASYARAKATAN
DENGAN ORGANISASI KEKUATAN
SOSIAL POLITIK, BADAN
PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN
RAKYAT, DAN PEMERINTAH;
PRINSIP-PRINSIP KEBERADAAN
DAN OPERASIONAL LSM :

1. INTEGRITAS
2. TRANSPARANSI
3. INDEPENDENSI
4. ANTI KEKERASAN
5. KESETARAAN GENDER
6. KEUANGAN
 PERAN LSM DALAM
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT :

KEADAAN SOSIAL DI INDONESIA

MASIH MENJADI MASALAH
UTAMA DALAM PEMERINTAHAN
INDONESIA, SEPERTI
KEMISKINAN ATAUPUN
KELAPARAN.
MASALAH YANG TERJADI SECARA
ALAMI MENJADI PENYEBAB KEADAAN
SOSIAL YANG BURUK :
BENCANA ALAM YANG SERING
TERJADI :
BANJIR, TANAH LONGSOR, ATAU PUN
TSUNAMI. HAL INI SEBAGIAN BESAR
DISEBABKAN OLEH ULAH TANGAN
MANUSIA YANG TIDAK DAPAT
MELESTARIKAN ALAM.
MENURUT PROF. DR. EMIL SALIM
ORGANISASI NIRLABA MEMAINKAN PERANAN PENTING
DALAM MENGUBAH PERILAKU DAN PANDANGAN
MASYARAKAT. BEBERAPA FAKTOR PENYEBAB AL :
1. TRUST TERHADAP PEMERINTAH DAN PENGUSAHA
MENURUN KARENA NASIB RAKYAT KERAP KALI
TERABAIKAN;
2. PEMBANGUNAN TERASA TIMPANG KARENA LEBIH
BERAT KEPADA PERTIMBANGAN EKONOMI
DIBANDINGKAN DENGAN KESETARAAN SOSIAL DAN
LINGKUNGAN HIDUP;
3. TEKNOLOGI INFORMASI MENUMBUHKAN DAYA KRITIS
DAN HUBUNGAN JEJARING ANTAR KELOMPOK
MADANI.
PERAN PEMERINTAH DALAM PM MASIH TERBATAS
DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN. UNTUK ITU,
DIPERLUKAN LSM DALAM PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT :
1. LSM PERLU MEMFASISLITASI TUMBUH
KEMBANGNYA KELEMBAGAAN RAKYAT YANG KUAT,
YANG BERSIFAT SEKTORAL, SEPERTI PADA
ORGANISASI BURUH, PETANI, MASYARAKAT ADAT,
DAN LAIN-LAIN.
2. LSM PERLU TAMPIL KE PUBLIK LUAS, DALAM ARTI
SEMAKIN GO PUBLIC KE MASYARAKAT, SEHINGGA
POSISI DAN PERANNYA MAMPU LEBIH DIRASAKAN
OLEH MASYARAKAT.
3. LSM PERLU SEMAKIN AKTIF DALAM MEMBANGUN
HUBUNGAN DENGAN BERBAGAI ELEMEN MASYARAKAT
SIPIL LAINNYA (MEDIA MASSA, MAHASISWA, SERIKAT
BURUH, PETANI, PARTAI POLITIK DENGAN TETAP
MENGEDEPANKAN NILAI DAN SIKAP NON-PARTISAN.
4. PERLUNYA PENGUATAN LSM SEBAGAI SEBUAH
KOMUNITAS YANG SPESIFIK DI DALAM MASYARAKAT
SIPIL, DAN PENGUATAN INSTITUSIONAL LSM DALAM
HAL EKSISTENSI, SUMBER DAYA MANUSIA, SARANA,
DANA, DAN MANAJEMEN.
5. LSM JUGA DITUNTUT UNTUK SENANTIASA
MEMBENAHI KONDISI INTERNAL DALAM TUBUH
ORGANISASINYA
 CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY (CSR) =
TANGGUNG JAWAB
SOSIAL PERUSAHAN
CSR ADALAH MERUPAKAN SUATU
KOMITMEN BERKELANJUTAN OLEH DUNIA
USAHA UNTUK BERTINDAK ETIS DAN
MEMBERIKAN KONTRIBUSI KEPADA
PENGEMBANGAN EKONOMI DARI
KOMUNITAS SETEMPAT ATAUPUN
MASYARAKAT LUAS, BERSAMAAN
DENGAN PENINGKATAN TARAF HIDUP
PEKERJANYA BESERTA SELURUH
KELUARGANYA.
 SARANA CORPORATE
UTK MEMPEROLEH
DUKUNGAN PEMERINTAH
POLITIK

PEMERINTAH MASYARAKAT

HAK WARGA
SUMBER PEMBIAYAAN
MEMPEROLEH
BANGDA
CSR MANFAAT
PENINGKATAN TARAF
HIDUP
 KELESTASRIAN
LINGKUNGAN
PLANET

PEOPLE PROFIT

KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT
CSR KEUNGTUNGAN

SUDUT
PANDANG
PERUSAHAN TRIPLE BOTTOM LINE (3P) , John Elkington, 1997
CSR, TIDAK HANYA BERORIENTASI
PADA PRODUKSI TETAPI PADA
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN
PENINGKATKAN TARAF HIDUP.
TELAH TERJADI PERGESERAN
PARADIGMA ..DARI
PRODUCTION CENTERED DEVELOPMENT
MENJADI PEOPLE CENTERED
DEVELOPMENT
 CSR DLM KERANGKA PERGESERAN PARADIGMA

PEOPLE
PRODUCTION
CENTERED
CENTERED
DEVELOPMENT
DEVELOPMENT
(SUSTAINABLE)

SENTRALISASI DESENTRALISASI
MOBILISASI PARTISIPASI
PENAKLUKAN PEMBERDAYAAN
EKSPLOITASI PELESTARIAN
HUBUNGAN FUNGSIONAL JEJARING SOSIAL
NASIONAL TERITORIAL
EKONOMI KONVENSIONAL KESWADAYAAN LOKAL
(UNSUSTAINABLE) (SUSTAINABLE)
 COMMUNITY PARTICIPATION STAKEHOLDERS PARTICIPATION

1 2
PARTISI
PROG. CSR KEBIJAKAN
CSR PASI

PARTISI PARTISI
PASI PASI

RESPONS SWADAYA MASYARAKAT PEMERINTAH

2 1
MASY. MASYARAKAT PERUSAHAN
A B
C

CSR DALAM PERSPEKTIF PEMBERDAYAAN

 8 KONTROL WARGA NEGARA KEKUATAN
WARGA NEGARA

7 DELEGASI KEKUASAAN

6 KEMITRAAN
TANGGA 5 MEMENANGKAN
PARTISIPASI TOKENISME

Arnstein, 4 KONSULTASI
2007 3 INFORMASI
2 TERAPI
NON PARTISIPASI
1 MANIPULASI
DASAR HUKUM CSR ADALAH UU
NOMOR 40 TAHUN 2007
TENTANG PERSEROAN TERBATAS
(UU PT) KHUSUSNYA PASAL 74.
BAHWA SEBUAH PERUSAHAAN
WAJIB MELAKUKAN CSR
 PERAN PEMERINTAH TERHADAP CSR

KOORDINATOR PENDAMPING

PENGAWAS PENASIHAT

PENINGKATAN KUALITAS HIDUP

MASYARAKAT SEKITAR