Anda di halaman 1dari 79

Gangguan Mental Organik

(termasuk gangguan mental simtomatik)


GMO = Gangguan mental yang berkaitan dengan
penyakit/ gangguan sistemik atau otak yang dapat
didiagnosis sendiri

Termasuk gangguan mental simptomatik


pengaruh terhadap otak merupakan akibat sekunder
dari penyakit/ gangguan sistemik di luar otak
Gejala Gangguan Pada
Otak
1. Lobus frontalis

- Kemampuan memecahkan masalah berkurang
- Hilang rasa sosial dan mora
- Impilsif
- Regresi
2. Gangguan pada lobus temporalis akan
ditemukan gejala sbb :
- Amnesia
- Demensia
Gejala Gangguan Pada
Otak

3. Gangguan pada lobus parietalis dan
oksipitalis akan ditemukan gejala gejala
yang hampir sama, tapi secara umum akan
terjadi disorientasi
4. Gangguan pada sistim limbik akan
menimbulkan gejala yang bervariasi :
- Gangguan daya ingat
- Memori
- Disorientasi
- Dll
10/6/2017 4
Gangguan Mental Organik

Gambaran utama :
Menggunakan 2 kode:
Gangguan fungsi kognitif
Sindrom psikopatologik
(memory, intellect, learning)
(ex: demensia)
Gangguan sensorium Gangguan yang
(kesadaran, perhatian) mendasari (ex: penyakit
Sindrom dengan manifestasi Alzheimer)
menonjol dalam bidang:
persepsi (halusinasi),
isi pikiran
(waham/delusi),
suasana perasaan dan
emosi (depresi, gembira)
Delerium

Dementia
GANGGUAN Sindroma Amnestik dan


MENTAL halusinosis organik
ORGANIK
Sindroma waham
organik
Sindroma afektif organik
Sindroma Kepribadian
GANGGUA organik
N PSIKOTIK
Intoksikasi dan Sindroma
Putus Zat
GANGGUAN Gangguan afektif berat
PSIKOTIK Gangguan Paranoid
FUNGSIONAL
Psikosis Non Organik
lainnya
GANGGUAN MENTAL
ORGANIK
F00

Demensia pada penyakit Alzheimer

F01 Demensia Vaskular

F02 Demensia yang diklasifikasi di tempat lain

F03 Demensia yang tidak tergolongkan

F04 Sindrom amnestik organik, bukan akibat alkohol dan zat psikoaktif lainnya

F05 Delirium, bukan akibat alkohol dan zat psikoaktif lainnya

F06 Gangguan mental lainnya akibat kerusakan dan disfungsi otak dan penyakit fisik

F07 Gangguan keperibadian dan perilaku akibat penyakit, kerusakan dan disfungsi otak

F09 Gangguan mental organik atau simtomatik yang tidak tergolongkan


Epidemiologi
Kurang lebih diantara penduduk Amerika yang berusia 65
tahun, 5 % menderita demensia ringan dan 15% menderita
demensia berat.

Diantara penduduk amerika yang berusia 80 tahun keatas,


20 % menderita demensia berat.
DEFINISI

Demensia : sindroma yang ditandai oleh berbagai gangguan fungsi
kognitif tanpa gangguan kesadaran. (Kaplan and sadock. Synopsis of
psychiatry)

Demensia : sindroma yang timbul menyebabkan gangguan fungsi sosial


atau pekerjaan yang berat dan merupakan suatu penurunan dari fungsi
sebelumnya.(Diagnostic and statistical manual of mental disorder ed 4)

Fungsi kognitif : intelengensia umum, ingatan, bahasa, memecahkan


masalah, orientasi, persepsi, perhatian, konsentrasi dan kemampuan
sosial
PPDGJ III

Demensia

F00 F03
F01 F02
DEMENSIA PADA DEMENSIA YANG
PENYAKIT DEMENSIA DEMENSIA PADA
TIDAK
ALZHEIMER VASKULAR PENYAKIT LAIN
TERGOLONGKAN
DEMENSIA

Sindrom akibat penyakit/gangguan otak bersifat
kronik-progresif,dimana terdapat :

gangguan fungsi luhur kortikal yang multipel :


daya ingat,daya pikir, orientasi, daya tangkap,
belajar,bahasa, dan daya nilai.
Kesadaran tdk berkabut
Biasanya disertai hendaya fungsi kognitif,
kadang diawali oleh deterioration dalam
pengendalian emosi, perilaku sosial, atau
motivasi.
DEMENSIA
Berdasarkan lokasi kerusakan:

Kortikal amnesia, afasia,


apraksia dan agnosia (dementia
alzeimer)
Patofisiologi
Proses Degenerasi Subkortikal (Dementia pada
Dementia pada penyakit Parkinson)
Alzeimer, Pick, Huntington.
Gangguan pembuluh darah Campuran dementia vaskular.
(Stroke)
Infeksi (Ensefalitis)
Gangguan toksik, metabolik dan
endokrin (dementia akibat
hipotiroid, hipoglikemia)
Trauma kapitis
Gangguan otak yang lain (tumor
otak)

10/6/2017 13
Diagnosis dan Diagnosis
Banding
Diagnosa :
daya ingat & daya pikir hingga mengganggu kegiatan
harian seseorang (personal activities of daily living,
seperti: mandi, berpakaian, dll)
Tidak ada gangguan kesadaran
Gejala sudah nyata paling sedikit 6 bulan

DD:
Gangguan depresif (F30-F39)
Delirium (F05), F05.1 Delirium, bertumpang tindih dengan
Demensia
Retardasi Mental Ringan dan Sedang (F70-F71)

10/6/2017 15
Klasifikasi
Demensia tipe Demensia
Penyakit Pick
Alzheimer Vaskular

Human
Penyakit Penyakit
Immunodeficiency
Creutzfeldt-Jakob Parkinson
Virus (HIV)

Trauma kepala
Gambaran Klinis

Gangguan memori Ganguan orientasi Afasia

Gangguan dalam
Apraksia Agnosia
fungsi eksekutif

Gangguan lain :
Perubahan psikiatrik, reaksi
Psikosis
kepribadian katastropik,
sindroma sundowner

Demensia umumnya (80%) merupakan proses


ireversibel
F00 Demensia Tipe
Alzheimer

Tipe demensia yang paling sering

Penyakit degeneratif otak yang tidak diketahui etiologinya

Slow progresive

Metabolisme normal, tidak ada tanda fokal

Terutama memberi efek pada sistem kolinergik


Kriteria Diagnostik
F00 DEMENSIA PADA ALZHEIMER
Kriteria umum : Adanya gangguan ingatan dan disertai terdapatnya
sekurang-kurangnya satu gejala dari defisit kognitif ( afasia,
apraksia, agnosia atau fungsi eksekutif yang abnormal). Defisit
kognitif ini menyebabkan gangguan dalam fungsi sosial atau
pekerjaan
Defisit kognitif ini bukan disebabkan oleh penyebab demensia lainnya
F00: (Demensia Pada Penyakit Alzheimer)

Terdiri atas:

F00.0
Demensia pada penyakit
Alzheimer dengan onset dini
(< 65 th)
F00.1
Demensia pada penyakit
Alzheimer dengan onset
lambat DD:
Gangguan depresi
Delirium, sindrom amnesik organik
Retardasi mental
Demensia Alzheimer + vaskular
F00: (Demensia Pada Penyakit Alzheimer)

F00.2

Demensia pada penyakit Alzheimer tipe tak khas atau
tipe campuran
F00.9
Demensia pada Penyakit Alzheimer YTT (unspecified)
Diagnosa :
Terdapat gejala demensia
Onset bertahap dengan deteriorasi lambat
Tidak ada bukti klinis
Tidak ada serangan apoplektik mendadak atau gejala
neurologik kerusakan otak fokal
10/6/2017 21
F01 Demensia Vaskular
F01 Demensia F01.0 Demensia F01.1 Demensia
vaskular vaskular onset akut multi infark

F01.3 Demensia
F01.2 Demensia vaskular campuran
vaskular subkortikal kortikal dan
subkortikal

F01.9 Demensia
F01 8 Demensia
vaskular yang tak
vaskular lainnya
tergolongkan
F01 Kriteria Diagnostik
F01 DIMENSIA VASKULAR
Kriteria umum untuk diagnosis demensia terpenuhi.

Diagnosis demensia vaskular memerlukan bukti klinis


maupun laboratoris yang mendukung penyebab vaskular
dari demensia.
F01 Kriteria Diagnostik
Diagnosa : Khas:
riwayat TIA
Terdapat gejala demensia
Hendaya Fungsi kognitif
biasanya tidak merata
Suatu onset yang mendadak,
deteriorasi bertahap disertai
gejala neurologis fokal
Diagnosis banding :
Delirium
Demensia Alzheimer
Retardasi mental sedang dan ringan
F02:Demensia pada penyakit lain
YDK

Terdiri atas:
F02.0 Demensia pada penyakit Pick
F02.1 Demensia pada penyakit Creutzfeldt-Jakob
F02.2 Demensia pada penyakit Huntington
F02.3 Demensia pada penyakit Parkinson
F02.4 Demensia pada penyakit HIV
F02.8 Demensia pada penyakit lain YDT YDK

Diagnosa :
Terdapat gejala demensia
Hendaya Fungsi kognitif biasanya tidak merata
Suatu onset yang mendadak, deteriorasi bertahap disertai gejala
neurologis fokal
F02-0
Demensia pada Peny.Pick
demensia yg progresif F02.1
gambaran lobus frontalis Demensia pada Creutzfeldt_Jakob
yg menonjol: euforia, emosi dangkal, demensia yg progresif merusak

atau gelisah
manifestasi gang.perilakugang.daya

perilaku sosial yg kasar, disinhibisi, apati penyakit piramidal dan
ekstrapiramidal
EEG khas (trifasik)
ingat

F02.2
Demensia pd Penyakit Huntington
kaitan antara gangguan gerakan
koreiform, demensia, riw.keluarga
gejala koreiform yg involunter
(wajah,tangan,bahu, cara berjalan yg
khas
gejala demensia : gang.fungsi lobus
frontalis
F02.3
Demensia pd Peny. Parkinson
gamb.klinik tdk khas

F02.4
Demensia pd Penyakit HIV

Khas: sering lupa, << konsentrasi, sulit
membaca & memecahkan masalah. Apati,
spontanitas turun, dll
PF: tremor, gang,gerakan ulang yg cepat,
gang.keseimbangan, ataxia, hipertonia,
hiperreflek menyeluruh, gejala pelepasan
frontal (+), gang.gerakan bola mata.
F02.8 DEMENSIA YANG TIDAK
TERGOLONGKAN

Bila kriteria umum untuk diagnosis demensia


terpenuhi, tetapi tidak mungkin
diidentifikasi pada salah satu tipe tertentu.
Diagnosis banding
Serangan ischemik transient

Delirium

Depresi

Gangguan Buatan (Factitious Disorders)

Skizofrenia
Pemeriksaan Lengkap
Pemeriksaan fisik
pemeriksaan neurologis lengkap

Tanda vital

Pemeriksaan status mental

Mini - Mental State Examination (MMSE)

Pemeriksaan medikasi dan kadar obat

Skrining darah dan urin untuk alkohol, obat-obatan, dari logam berat.

Pemeriksaan fisiologis
8.Sinar -X dada
9.Elektrokardiogram (EKG)
10.Pemeriksaan neurologis
a.CT atau MRI kepala
b.SPECT
c.Pungsi lumbal
d.EEG
11.Tes neuropsikologis
Tata Laksana demensia..


Dementia yang reversibel (pd pseudo-demensia,hipotiroid,
pengaruh obat) harus mendapatkan perhatian utama dalam
pengobatannya.
Mengatasi komorbiditas medik
Pengobatan simtomatik untuk:
Memperbaiki fungsi kognitif :
Coline esterase inhibtor : donepezil 5-10 mg p./ hari dosis tunggal
dan rivastigmin 2 x 1,5 mg p.o/hari selama 2 minggu, kemudian
dosis ditingkatkan sesuai dengan kbutuhan, dosis max 2x6 mg
p.o/hari, dosis maintenance 2 x (1,5-6 mg) p.o/ hari
Piracetam 3 x 800 mg p.o/ hari selama 6 minggu dosis maintenance
3 x 400 mg p.o/ hari

10/6/2017 31
Tata Laksana demensia..


Memperlambat progresivitas penyakit : Vit E 400-600
mg p.o/ hari
Mengatasi masalah perilaku :
Choline Esterase inhibitor
Anti psikosis
Anticemas
Antikonvulsan
Antidepresan
Dukungan dari caregiver

10/6/2017 32
Penatalaksanaan
Farmakologis

Asetilkolinesterase Inhibitor -(fisostigmin,


rivastigmin, donepezil, metrifonat, galantamin,
huperzin, takrin, velnakrin) : demensia tipe
alzheimer

Antikolinergik : Thioridazine (Mellaril) : obat


yang efektif dalam mengontrol perilaku pasien
demensia jika diberikan dalam dosis kecil.
Antipsikosis
anxiolitik dan sedatif : benzodiazepin
Antidepresan : SSRI
Insomnia : hipnotik non-
benzodiazepine (zolpidem, zopiklon)
Epilepsi :carbamazepin,
valproic acid, Na valproate

Non farmakologis
Psikoterapi
1.Reedukasi fungsi kognitif, emosional +
gangguan perilaku
2.Terapi keluarga
Tidak
Tanda :
boleh ada:

Gangguan
Gangguan daya
kognitif seperti
ingat
pada demensia

Gangguan Gangguan
dalam fungsi kesadaran dan
sosial dan perhatian seperti
pekerjaan pada delirium
Etiologi
Struktur diensefalik
Struktur Struktur lobus
midtemporalis
anatomi

Kondisi medik sistemik


Penyebab Kondisi otak primer
Peyebab yang
utama: berhubungan dengan zat
Gambaran Klinis
Gangguan daya ingat
Amnesia anterograd
Amnesia retrograd

Gejala harus menyebabkan masalah


bermakna

Orientasi terganggu
Diagnosis
Perkembangan gangguan daya ingat

Gangguan daya ingat menyebabkan


gangguan yang bermakna dalam fungsi
sosial atau pekerjaan

Gangguan daya ingat tidak terjadi semata-


mata selama perjalanan suatu delirium atau
demensia

Terdapat bukti dari riwayat penyakit,


pemeriksaan fisik, atau temuan
laboratorium
Pengertian

Ditandai dengan penurunan tingkat


kesadaran dan kognisi yang akut,
dengan hendaya tertentu dalam
perhatian (atensi)
KLASIFIKASI
F05.0 F05.1
Delirium,tak Delirium,
bertumpang tindih Bertumpang tindih
dengan demensia dengan demensia

F05.8 F05.9
Delirium lainnya Delirium YTT
ETIOLOGI
Penyebab ekstrakranial: gangguan fungsi hati, ginjal,
jantung, paru-paru, disfungsi endokrin, sepsis,
gangguan keseimbangan elektrolit, pasca operasi,
defisiensi vitamin, pengaruh racun

Penyebab intrakranial : meningitis, ensefalitis, cedera


otak, epilepsi, tumor, stroke
FAKTOR RISIKO
- Usia
Faktor Predisposisi

-- Penggunaan kateter

Faktor Presipitasi
- Pria - Dehidrasi

- Malnutrisi
- Alcohol abuse
- Medikasi, polifarmasi, iatrogenic,
- Hendaya kognitif psikotropik

- Alcohol abuse
- Hendaya st. fung-
- Infeksi
sional (jatuh)
- Masuk ICU
- Stroke, Parkinson - Perubahan lingkungan/ rawat
inap
- Hendaya sensorik
- Fiksasi/ restraint
- Depresi
TANDA DAN GEJALA
Gejala yang mendadak atau akut

Perjalanan yang singkat

Berfluktuasi

Perbaikan yang cepat jika faktor


penyebab diidentifikasi dan dihilangkan
GAMBARAN KLINIS
Gangguan kesadaran

Gangguan kognitif

Gangguan psikomotor

Gangguan siklus tidur

Gangguan emosional
PERJALANAN PENYAKIT

Perbaikan cepat bila faktor etiologi


diidentifikasi dan dihilangkan

Hari ke 3 1 minggu : reda

Minggu ke-2 : pulih

Minggu ke-4 : remisi total (lansia


lebih lama)
oIngatan tentang apa yang dialami selama
delirium, hilang timbul, sering dianggap sebagai
mimpi buruk, hanya diingat secara samar

Bila terapi tak adekuat gejala sisa/ menetap,


faktor risiko terhadap:
Demensia
Sindrom Amnestik
Kepribadian Organik
bahkan kematian
TERAPI
1. Terapi primer :
Etiologi multifaktorial intervensi multipel
Mengidentifikasi dan mengobati penyebab yang
mendasari delirium
Terapi obat hanya pada indikasi kuat
Batasi obat yang memicu delirium atau dampak
pada kognitif

2. Terapi lingkungan fisik/sosial

3. Farmakoterapi
Terapi lingkungan fisik/sosial:

Observasi konsisten

Kondisi kesehatan

Keamanan pasien

Stimulasi sensorik yang baik

Perbaiki siklus tidur/bangun

Menunjang re-orientasi
Farmakoterapi
Farmakoterapi hanya bila strategi non-
farmakologis tak berhasil, mis: pada
agitasi yang refrakter/ berat atau
gejala psikosis

Hanya obat-obat berindikasi kuat yang


diberikan, hindari polifarmasi

Aktivitas antikolinergik ; start slow

Pada tipe delirium hiperaktivitas,


waspadai oversedation dari obat atau
restraint berlebihan picu delirium


Pedoman Diagnostik
kriteria umum
Adanya penyakit, kerusakan atau disfungsi otak, atau
penyakit fisik sistemik yang diketahui berhubungan dengan
salah satu sindrom mental yang tercantum

Adanya hubungan waktu (dalam beberapa minggu atau bulan)


antara perkembangan penyakit yang mendasar dengan
timbulnya sindrom mental

Kesembuhan dari gangguan mental setelah perbaikan atau


dihilangkannya penyebab yang mendasarinya

Tidak adanya bukti yang mengarah pada penyebab alternatif


dari sindrom mental ini
F06.0 : halusinasi organik
F06.1 : gangguan katatonik organik

F06.2 : gangguan waham organik ( Lir-Skizofrenia)
F06.3 : gangguan afektif organik
F06.4 : gangguan cemas (Anxietas) organik
F06.5 : gangguan disosiatif organik
F06.6 : gangguan astenik organik
F06.7 : gangguan kognitif ringan
F06.8 : gangguan mental lain YDT Akibat kerusakan
dan disfungsi otak dan penyakit fisik
F06.9 : gangguan mental YTT Akibat kerusakan dan
disfungsi otak dan penyakit fisik
F06.0 HALUSINASI ORGANIK
Kriteria umum
Adanya halusinasi dalam segala bentuk (biasanya
visual atau auditorik), yang menetap atau
berkurang
Kesadaran yang jernih (tidak berkabut)
Tidak ada penurunan fungsi intelek yang bermakna
Tidak ada gangguan afektif yang menonjol
Tidak jelas adanya waham

Diagnosis Banding
Halusinosis alkoholik
skizofrenia
F06.1GANGGUAN WAHAM ORGANIK (LIR-
SKIZOFRENIA)

Kriteria umum
Disertai :
waham yang menetap atau berulang (waham kejar,
tubuh yang berubah, cemburu, penyakit, atau kematian
dirinya atau orang lain)
Halusinasi, gangguan proses pikir, atau fenomena
katatonik tersendiri
Kesadaran dan daya ingat tidak terganggu

Diagnosis Banding
Gangguan psikotik akut dan sementara
Gangguan psikotik akibat obat
Gangguan waham yang menetap
skizofrenia
F06.2 GANGGUAN KATATONIK
ORGANIK
Kriteria umum
Disertai :
a. Stupor
b. Gaduh gelisah
c. Kedua-duanya (silih berganti secara cepat dan
tak terduga dari hipo- ke hiper- aktivitas)

Diagnosis Banding
Skizofrenia katatonik
Stupor disosiatif
Stupor YTT
F02.3 GANGGUAN AFEKTIF
ORGANIK
Kriteria umum
Diserati kondisi yang sesuai dengan salah satu
diagnosis dari gangguan yang tercantum dalam
F30-F33

Diagnosis Banding
Gangguan afektif non-organik atau YTT
Gangguan afektif hemisferik kanan
F06.4 GANGGUAN CEMAS
(ANXIETAS) ORGANIK
Gangguan yang ditandai oleh gambaran
utama dari gangguan cemas menyeluruh,
gangguan panik atau campuran dari
keduanya, tetapi timbul sebagai akibat
gangguan organik yang dapat menyebabkan
disfungsi otak (seperti epilepsi lobus
temporalis, tirotoksikosis atau
feokromositoma)
F06.5 GANGGUAN DISOSIATIF
ORGANIK
Gangguan yang memenuhi persyaratan
untuk salah satu gangguan dalam
gangguan disosiatif dan memenuhi
kriteria umum untuk penyebab organik
Gangguan Astenik Organik

Gangguan yang ditandai oleh


labilitas atau tidak terkendalinya
emosi yang nyata dan menetap,
kelelahan atau berbagi sensasi fisik
yang tak nyaman dan nyeri, sebagai
akibat adanya gangguan organik
Gangguan Kognitif Ringan
Gambaran utama :
Turunnya penampilan kognitif (termasuk
gangguan daya ingat, daya belajar, sulit
konsentrasi), tidak sampai memenuhi
diagnosis demensia, sindrom amnestik
organik. Gangguan ini dapat mendahului,
menyertai atau mengikuti berbagai macam
gangguan infeksi dan gangguan fisik, baik
serebral maupun sistemik
7. GANGGUAN KEPRIBADIAN DAN
PERILAKU AKIBAT PENYAKIT,
KERUSAKAN DAN DISFUNGSI OTAK
F07 ( GANGGUAN KEPRIBADIAN dan
PERILAKU AKIBAT PENYAKIT dan DISFUNGSI
OTAK)


F07.0 Gangguan Kepribadian Organik
Diagnosa :
Riwayat yang jelas dan hasil pemeriksaan yg menunjukan
adanya penyakit,disfungsi otak
Disertai 2/lebih gambaran berikut:
yang konsisten dlm kemampuan untuk mempertahankan
aktivitas
Perubahan prilaku emosional
Pengungkapan kebutuhan dan keinginan tanpa
mempertimbangkan konsekuensi/kelaziman sosial
Gangguan proses pikir
Kecepatan dan arus pembicaraan berubah dengan nyata
Perubahan prilaku seksual
DD:
Perubahan kepribadian yang berlangsung lama setelah
mengalami katastrofa
Sindrom pasca-kontusio
Sindrom pasca-ensefalitis


Gangguan kepribadian khas

F07.1 : sindrom pasca ensefalitis


F07.8 : Gangguan kepribadian dan prilaku
organik lain akibat penyakit, kerusakan, dan
disfungsi otak
F07.9 : Gangguan kepribadian dan perilaku
organik YTT akibat penyakit, kerusakan, dan
disfungsi otak.
SINDROM PASCA-ENSEFALITIS
Sindrom ini mencakup perubahan perilaku sisa
setelah kesembuhan dari suatu ensefalitis virus
atau bakterial
Gejalanya tidak khas dan berbeda dari satu orang
ke orang lain
Sindrom ini terjadi setelah trauma kepala dan
termasuk beberapa gejala yang beragam seperti
nyeri kepala, pusing, kelelahan, iritabilitas, sulit
berkonsentrasi dan melakukan suatu tugas mental,
gangguan daya ingat, insomnia, menurunnya
toleransi terhadap stres, gejolak emosional, atau
terlibat alkohol
GANGGUAN KEPRIBADIAN DAN
PERILAKU ORGANIK AKIBAT PENYAKIT,
KERUSAKAN DAN DISFUNGSI OTAK
Sindrom tertentu dan terduga dari perubahan
kepribadian dan perilaku akibat kerusakan,
penyakit atau disfungsi otak, dan kondisi
dengan gangguan fungsi kognitif ringan yang
belum sampai demensia dengan gangguan
mental progresif seperti penyakit alzheimer ,
parkinson
8. Gangguan mental organik atau simtomatik
yang tidak tergolongkan
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI Direktorat Jendral Pelayanan Medik.
Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di
Indonesia III (PPDGJ III).Depkes RI : 1993.
Maslim R. Panduan Praktis Penggunaan Klinis Obat
Psikotropik, edisi ketiga : 2001.
Agus D. Psikopatologi: Dasar di Dalam Memahami Tanda dan
Gejala dari Suatu Gangguan Jiwa, edisi pertama: 2003.
Sadock BJ, Sadock VA. Kaplan & Saock`s Synopsis of
Psychiatry : Behavioral Sciences/Clinical Psychiatry.10th ed.
USA : Lippincat, Williams and Wilkins : 2007.
RS.umum dokter Soetomo. Pedoman Diagnosis danTerapi.
Ed.3.Surabay; 2004.

10/6/2017 71
LAMPIRAN

Status Kognitif dan Emosional

Gangguan kognitif :
- Menyulitkan anamnesis
- Mempengaruhi compliance pasien Pengaruhi
Kondisi psikologik : pengelolaan
- Gangguan penyesuaian
- Depresi

Instrumen mengkaji kognitif :


- AMT (Abbreviated mental test)
- MMSE (Mini Mental State Examination)
Instrumen mengkaji status emosional :
GDS (Geriatric Depression Scale)
Status Kognitif dan Emosional
MMSE
Alat bantu penapisan gangguan kognitif
Sensitif (87%) dan spesifik (90%)
Nilai prediktif positif 93% & prediksi negatif 95%
(Gallo & Wittink, 2006)
Mutlak dilakukan pada semua pasien geriatri
GDS
Alat bantu penapisan gangguan depresi / penyesuaian
Terdiri atas 15/30 pertanyaan
Telah diuji kesahihan dan keandalannya
AMT
(Abbreviated mental test)

Umur ............................... Tahun 1


Waktu / jam sekarang 1
Alamat tempat tinggal 1
Tahun ini 1
Saat ini berada di mana 1
Mengenali orang lain (dokter, perawat, dll) 1
Tahun kemerdekaan RI 1
Nama presiden RI sekarang 1
Tahun kelahiran pasien atau anak terakhir 1
Menghitung terbalik (20 s/d 1) 1

0-3 : Gangguan kognitif berat


4-7 : Gangguan kognitif sedang
8-10 : Normal
MMSE
(Mini Mental State Examintation)

ORIENTASI [thn,bln,tgl,hari,musim,negara,
propinsi,kota,RS,ruang apa] 10
REGISTRASI [3 obyek, sebut ulang] 3
ATENSI+KALKULASI [100-7/mesra] 5
RECALL [sebut ulang 3 obyek] 3
BAHASA ; EKSEKUTIF
Tunjuk 2 benda 2
Tanpa, bila, dan atau tetapi 1
Ambil kertas dgn tangan kanan,
lipat dua, letakkan di meja. 3
Read and do it: MOHON PEJAMKAN
MATA IBU/BPK 1
Tulis 1 kalimat 1
Gambar 2 buah segi-5 1
Geriatric Depression Scale
1. Apakah anda sebenarnya puas dengan Ya TIDAK
kehidupan anda ?
2. Apakah anda telah meninggalkan banyak YA Tidak
kegiatan dan minat atau kesenangan anda ?
3. Apakah anda merasa kehidupan anda kosong ? YA Tidak
4. Apakah anda sering merasa bosan ? YA Tidak
5. Apakah anda mempunyai semangat yang baik Ya TIDAK
setiap saat ?
6. Apakah anda takut bahwa sesuatu yang buruk YA Tidak
akan terjadi pada anda ?
7. Apakah anda merasa bahagia untuk sebagian Ya TIDAK
besar hidup anda ?
8. Apakah anda sering merasa tidak berdaya ? YA Tidak
9. Apakah anda lebih senang tinggal di rumah YA Tidak
daripada pergi ke luar dan mengerjakan sesuatu
hal yang baru ?
Geriatric Depression Scale

10. Apakah anda merasa mempunyai banyak YA Tidak


masalah dengan daya ingat anda dibandingkan
kebanyakan orang ?
11. Apakah anda pikir bahwa hidup anda sekarang ini Ya TIDAK
menyenangkan ?

12. Apakah anda merasa tidak berharga seperti YA Tidak


perasaan anda saat ini ?
13. Apakah anda merasa penuh semangat Ya TIDAK

14. Apakah anda merasa bahwa keadaan anda tidak YA Tidak


ada harapan ?
15. Apakah anda pikir bahwa orang lain lebih baik YA Tidak
keadaannya dari anda ?

- Setiap jawaban bercetak tebal mempunyai nilai 1


- Skor antara 5-9 menunjukkan kemungkinan besar depresi
- Skor 10 atau lebih menunjukkan depresi

Anda mungkin juga menyukai