yang salah satu cairannya terdispersi dalam cairan lain dalam bentuk tetesan kecil KEUNTUNGAN EMULSI Konsistensi emulsi sangat beragam. Tidak diperlukan perbandingan volume fase internal terhadap fase eksternal yang tinggi untuk menghasilkan sifat setengah padat. Dapat distabilkan dengan penambahan bahan pengemulsi. KERUGIAN EMULSI
Semua emulsi memerlukan bahan antimikroba
karena fase air mempermudah pertumbuhan mikroorganisme
Dapat mengalami flokulasi dan creaming
TIPE-TIPE EMULSI DAN CARA PENENTUAN TIPENYA Tipe emulsi a. Emulsi o/w (oil in water) b. Emulsi w/o (water in oil) Cara penentuan tipe emulsi a. Pengenceran Fase b. ujikelarutan warna c. Dengan kertas saring atau tisu d. Dengan konduktivitas listrik PARAMETER YANG MEMPENGARUHI PEMBENTUKKAN EMULSI Parameter fisik a. Suhu b. Waktu pengocokkan c. Kecepatan pencampuran atau pendinginan Parameter kimia a. Emulgator sabun tidak boleh ditambahkan kedalam sistem yang pH akhirnya adalah 5. EMULGATOR Emulgator adalah bahan pengemulsi yang ditambahkan untuk mencegah koalesensi sampai pada tingkat yang tidak nyata. Sifat-sifat emulgator : a. Harus efektif b. Harus diabsorbsi cepat c. Meningkatkan viskositas emulsi JENIS-JENIS PENGEMULSI Emulgator Alam a. Emulgator dari tumbuh-tumbuhan b. Emulgator hewan c. Emulgator dari mineral Emulgator buatan/sintesis a. Sabun b. Tween c. Span Lanjutan Emulgator berdasarkan muatannya a. Anionik b. Kationik c. Nonionik Emulgator berdasarkan mekanismenya a. Lapisan monomolekuler b. Lapisan multimolekuler c. Lapisan partikel padat Fenomena ketidakstabilan emulsi Creaming yaitu terpisahnya emulsi menjadi dua bagian, bersifat reversibel. Koalesensi dan cracking yaitu peristiwa pecahnya emulsi dimana butir minyak menyatu menjadi fase tunggal, bersifat irreversibel Inversi yaitu peristiwa berubahnya tipe emulsi, bersifat irreversibel Metode pembuatan emulsi Gom basah Gom kering Beaker glass Terima kasih