Anda di halaman 1dari 16

Oleh : HENI SAFITRI, SE, MM

1. Asumsi Periode Akuntansi


2. Cash Basis dan Accrual Basis
3. Prinsip Penandingan
Penyesuaian perlu dilakukan dengan tujuan untuk memperbaharui (updating) data
laporan keuangan agar sesuai dengan konsep akrual dan konsep penandingan
yang berlaku dalam akuntansi.
Setiap ayat jurnal penyesuaian sekurang-kurangnya akan mempengaruhi satu akun
laporan laba rugi dan satu akun necara. Jadi, dalam ayat jurnal penyesuaian selalu
melibatkan akun pendapatan atau akun beban dan akun aktiva atau akun
kewajiban.
Pada Prinsipnya ada 4 item yang memerlukan penyesuaian yaitu:
1. Beban yang masih harus dibayar/beban akrual/utang akrual (accrued
expenses/ accrued liabilities)
2. Pendapatan yang masih harus diterima/pendapatan akrual/piutang akrual
(accrued revenues/accrued assets)
3. Beban yang ditangguhkan atau biaya dibayar dimuka (deffered expenses/
prepaid expenses)
4. Pendapatan yang ditangguhkan atau pendapatan diterima dimuka (deffered
revenues/unearned revenues)
Contoh 1:
Perusahaan membayar upah karyawan setiap hari sabtu, dimana
pembayaran upah terakhir untuk tahun 2016 jatuh pada tanggal 27
Desember 2016 (hari sabtu. Periode akuntansi perusahaan berakhir
tanggal 31 Desember 2016. Perusahaan menetapkan jumlah hari kerja
sebanyak 6 hari, yaitu dari senin sampai sabtu. Besarnya total hari
kerja untuk setiap 6 hari kerja adalah Rp 20.000.000.

Jurnal Penyesuaian:
31 Desember Beban Upah Rp 10.000.000
Utang Upah Rp 10.000.000
(3/6 x Rp 20.000.000)
Contoh 2:
Pada tanggal 1 September 2016, perusahaan memperoleh pinjaman
uang dari Bank senilai Rp 2.000.000. Pinjaman ini berjangka waktu 1
tahun. Perusahaan diharuskan untuk mengembalikan nilai pokok
pinjaman beserta bunganya pada saat pinjaman tersebut jatuh tempo,
yaitu tepatnya pada tanggal 1 September 2017. Besarnya tingkat suku
bunga pinjaman adalah 12% pertahun.

Jurnal Penyesuaian:
30 September Beban Bunga Rp 20.000
Utang Bunga Rp 20.000
(1x 12%/12 x 2.000.000)
Pada tanggal 1 September 2016, perusahaan memberikan pinjaman
uang kepada debitur senilai Rp 10.000.000. Pinjaman ini berjangka
waktu 6 bulan. Perusahaan akan menerima kembali nilai pokok
pinjaman beserta bunganya pada tgl 1 Maret 2017. Besarnya tingkat
suku bunga pinjaman yang disepakati adalah 9% pertahun.

Jurnal Penyesuaian:
30 September Piutang Bunga Rp 750.000
Pendapatan Bunga Rp 750.000
(1 x 9%/12 x 10.000.000)
Contoh:
Pada tanggal 1 Januari 2016, perusahaan membayar dimuka premi asuransi sebesar Rp
12.000.000 untuk masa pertanggungan 3 tahun.
Cara 1:
Mula-mula di debet ke akun aktiva
1 Januari Asuransi dibayar di muka Rp 12.000.000
Kas Rp 12.000.000
Jurnal Penyesuaian:
31 Desember Beban Asuransi Rp 4.000.000
Asuransi dibayar di muka Rp 4.000.000
(1/3 x 12.000.000)
Cara 2:
Mula-mula di debet ke akun beban
1 Januari Beban Asuransi Rp 12.000.000
Kas Rp 12.000.000

Jurnal Penyesuaian:
31 Desember Asuransi dibayar di muka Rp 8.000.000
Beban Asuransi Rp 8.000.000
(2/3 x 12.000.000)
Contoh:
Pada tanggal 1 Januari 2016, perusahaan menerima pembayaran di muka uang sewa
ruangan dari si penyewa sebesar Rp 6.000.000 untuk masa sewa selama 3 tahun.
Cara 1:
Mula-mula di kredit ke akun pendapatan:
1 Januari Kas Rp 6.000.000
Pendapatan Sewa Rp 6.000.000
Jurnal Penyesuaian:
31 Desember Pendapatan Sewa Rp 4.000.000
Pendapatan sewa diterima di muka Rp 4.000.000
(2/3 x 6.000.000)
Cara 2:
Mula-mula di kredit ke akun utang (pendapatan diterima di muka)
1 Januari Kas Rp 6.000.000
Pendapatan sewa diterima di muka Rp 6.000.000

Jurnal Penyesuaian:
31 Desember Pendapatan sewa diterima di muka Rp 2.000.000
Pendapatan Sewa Rp 2.000.000
(1/3 x 6.000.000)
Contoh:
Pada tanggal 20 April 2016, perusahaan membeli sejumlah perlengkapan seharga Rp
350.000 secara tunai. Transaksi tersebut dicatat pd tanggal 20 April dengan jurnal:
20 April Perlengkapan Rp 350.000
Kas Rp 350.000
Pada tgl 30 April akun perlengkapan menunjukkan saldo sebesar Rp 1.475.000
(Rp 1.125.000 (sisa saldo perlengkapan di bulan Maret) + Rp 350.000). Selama bulan April
perlengkapan tersebut telah terpakai harga perolehan yang masih tersisa digudang pada
tanggal 30 April berjumlah RP 1.150.000. Ini berarti jumlah pemakaian perlengkapan
selama bulan April adalah Rp 325.000 (Rp 1.475.000 Rp 1.150.000)
Sehingga jurnal penyesuaian yang harus dibuat per tanggal 30 April 2016 adalah:
30 April Beban Pemakaian Perlengkapan Rp 325.000
Perlengkapan Rp 325.000
Depresiasi/penyusutan adalah:
1. Menurunnya kegunaan dari suatu aktiva tetap
2. Transfer secara sistematis dan periodik dari harga perolehan/cost
menjadi beban/expense atau dapat juga diartikan sebagai bagian dari
harga perolehan yang telah menjadi kadaluarsa (expired) karena
pemakaian.
Ada 2 cara perhitungan:
Jika nilai sisa aktiva belum ditentukan maka depresiasi dapat dihitung
dengan cara:
(harga perolehan : estimasi umur ekonomis)
Jika nilai sisa aktiva sudah ditentukan maka depresiasi dapat dihitung
dengan cara:
(harga perolehan estimasi nilai residu) : estimasi umur ekonomis)
Contoh 1:
Perusahaan membeli kendaraan (mobil) dengan harga Rp 150.000.000 pada tanggal
1 April 2016. Perusahaan menaksi umur ekonomis dari mobil tersebut selama 5
tahun.
Jurnal penyesuaian yang dibuat untuk beban depresiasi adalah:
30 April Beban depresiasi-Mobil Rp 2.500.000
Akumulasi depresiasi-Mobil Rp 2.500.000
(150.000.000 : 60)
Contoh 2:
Perusahaan membeli kendaraan (mobil) dengan harga Rp 150.000.000 pada tanggal
1 April 2016. Nilai sisa aktiva tersebut diperkirakan sebesar Rp 30.000.000 pada
akhir masa manfaatnya. Perusahaan mengestimasi bahwa peralatan toko tersebut
memiliki umur ekonomis 10 tahun. Ayat jurnal penyesuaian yang dibuat adalah:
30 April Beban depresiasi-Mobil Rp 2.000.000
Akumulasi depresiasi-Mobil Rp 2.000.000
((150.000.000 30.000.000) : 60)
Jurnal koreksi berbeda dengan jurnal penyesuaian. Jurnal koreksi dibuat apabila
terjadi kesalahan dalam menjurnal suatu transaksi. Kesalahan tersebut harus di
betulkan dengan membuat jurnal koreksi.
Contoh:
Pada tanggal 6 September 2016, perusahaan membeli peralatan kantor dengan
harga Rp 7.500.000 secara kredit.
Pembelian peralatan kantor namun dicatat sebagai pembelian perlengkapan
kantor.
Mula-mula dicatat:
6 September Perlengkapan Kantor Rp 7.500.000
Utang Rp 7.500.000
Jurnal Koreksi:
6 September Peralatan Kantor Rp 7.500.000
Perlengkapan Kantor Rp 7.500.000
Pembelian peralatan kantor secara kredit namun dicatat sebagai pembelian peralatan
kantor secara tunai.
Mula-mula dicatat:
6 September Peralatan Kantor Rp 7.500.000
Kas Rp 7.500.000
Jurnal Koreksi:
6 September Kas Rp 7.500.000
Utang Rp 7.000.000
Pembelian peralatan kantor secara kredit namun dicatat sebagai pembelian
perlengkapan kantor secara tunai.
Mula-mula dicatat:
6 September Perlengkapan kantor Rp 7.500.000
Kas Rp 7.500.000
Jurnal Koreksi:
6 September Kas Rp 7.500.000
Perlengkapan Kantor Rp 7.500.000
Pembelian peralatan kantor secara kredit senilai Rp 7.500.000 namun dicatat
pembelian peralatan kantor secara kredit senilai Rp 5.500.000.
Mula-mula dicatat:
6 September Peralatan Kantor Rp 5.500.000
Utang Rp 5.500.000
Jurnal Koreksi:
6 September Peralatan Kantor Rp 2.000.000
Utang Rp 2.000.000
Pembelian peralatan kantor secara kredit senilai Rp 7.500.000 namun dicatat
pembelian peralatan kantor secara kredit senilai Rp 17.500.000.
Mula-mula dicatat:
6 September Peralatan Kantor Rp 17.500.000
Utang Rp 17.500.000
Jurnal Koreksi:
6 September Utang Rp 10.000.000
Peralatan Kantor Rp 10.000.000

Anda mungkin juga menyukai