Anda di halaman 1dari 13

Disusun Oleh:

Kelompok 1
1. Budi sanjaya 1605015003
2. Maria Elisabth Y. 1605015008
3. Lia Agustina 1605015013
4. Novita Rahayu 1605015016
5. Yendi 1605015020
6. Mariani 1605015028
7. Hosniyah 1605015029
Protoplas dinyatakan, bahwa suatu sel
dikatakan mati apabila di dalam lumen sel itu
tidak terkandung lagi protoplas. Di dalam
protoplas terkandung protoplasma yaitu zat-zat
kehidupan. Dengan demikian maka benda-benda
dalam sel yang nonprotoplasmik berarti benda-
benda yang tanpa zat-zat kehidupan, yang
artinya pula benda mati. Benda-benda mati yang
Benda Ergas yang Bersifat Cair
Penjelasan yang bersifat cair akan meliputi cairan
sel, minyak dan lemak, serta minyak yang mudah menguap
dalm sel tumbuh-tumbuhan, yang dikenal dengan nama
minyak eteris dan dammar (harsa).
Benda Ergas yang Bersifat Padat
Benda-benda nonprotoplasmik (mati) dalam sel yang
bersifat padat tentunya berwujud lebih nyata daripada
yang bersifat cair, karena yang bersifat padat
lazimnya berbentuk butiran atau Kristal. Butiran atau
Kristal ini terbentuk sebagai hasil akhir metabolisme
(pertukaran zat) dalam tumbuh-tumbuhan. Ada pula yang
1.Cairan sel
Cairan cell atau Cell sap adalah cairan yang
terdapat dalam rongga-rongga vakuola. Cairan sel
tersebut merupakan larutan dari bermacam-macam zat
yang larut dalam air, baik yang berupa persenyawaan
organik maupun persenyawaan anorganik. Susunan cairan
sel tidak tetap, selalu berubah-ubah karena di dalam
sel terus-menerus berlangsung reaksi-reaksi
metabolisme. Persenyawaan-persenyawaan yang biasa
terdapat dalam cairan sel diantaranya:
Air
Asam-asam Organik
Karbohidrat
Alkaloid
Tanin
Air
Bagian paling besar dari cairan
sel adalah air. Air dalam
vakuola tersebut biasanya
disebut air sel. Dalam air sel
tersebut terlarut berbagai
bahan, baik organik maupun
anorganik.
Asam-asam Organik

Asam-asam organik dalam vakuola menyebabkan PH


cairan sel rendah, misalnya pada buah-buah yang
masih mentah berasa asam. Susunan cairan sel
tidak selalu konstan, tetapi selalu berubah-
ubah, karena itu PH cairan sel berubah-ubah
pula.
Karbohidrat
Dalam cairan sel bahan ini terkandung guna
memenuhi kebutuhan tumbuh-tumbuhan. Beberapa
macam macam di antaranya dapat dikemukakan
sebagai berikut:
1. Disakarida, yang cepat larut dalam air,
seperti misalnya gula tebu (sakarosa), gula
bit (maltosa).
2. Monosarida, yang melarut dalam air, seperti
misalnya gula anggur (glukosa), gula buah-
buahan (fruktosa).
3. Sejenis karbohidrat lainnya adalah lendir,
yang banyak diketemukan pada tumbuh-tumbuhan
golongan serofita (xerophyta).
Alkaloid

Alkaloid adalah senyawa basa organik yang


mengandung nitrogen. Alkaloid biasanya terdapat
pada jenis-jenis tumbuh-tumbuhan tertentu.
Manfaat dari alkaloid ini diantaranya dapat
dipergunakan sebagai bahan obat-obatan. Bagi
tumbuh-tumbuhan yang mengandung bahan itu
sendiri fungsi dari bahan tersebut belum
diketahui. Macam-macam alkaloid yang terdapat
pada tumbuh-tumbuhan tertentu dapat dikemukakan
sebagai berikut;
1.Pada tanaman tembakau (Nicotiana tabacum)
terdapat nikotin.
Tanin (Zat Penyamak)
Pada tumbuh-tumbuhan tertentu terdapat tanin,
yaitu sejenis zat cair yang merupakan campuran
dari beberapa macam zat. Zat tersebut terutama
misalnya asam gallus dan glukosit. Fungsi tanin
yang utama mencegah terjadinya pembusukan pada
jaringan, disamping berguna bagi pelindung
protoplas dari gangguan luar misalnya gangguan
binatang. Tanin biasanya terdapat:
1.Pada batang tumbuh-tumbuhan bagian dalam
dengan memberikan warna yang agak gelap,
terutama pada batang-batang yang tua, juga ada
yang terdapat dalam daun, kulit batang dan
akar.
2.Dalam sel-sel tersendiri atau dalam suatu alat
khusus yang dalam hal ini disebut tannin sac
atau kantung zat penyamak. Sel-sel yang
Antosian

Antosian (Anthocyan) adalah suatu glukosida,


dapat memberikan warna, yang dapat larut dalam
air sel dari vakuola. Dengan demikian maka dalam
vakuola itu terdapat pula zat-zat warna yang
terlarut dalam cairan selnya. Pengaruhnya dapat
memberikan bermacam-macam warna, seperti warna
merah pada bunga Canna, warna biru pada Clitoria
ternatea (bunga telang), warna ungu pada daun
Coleus.
Apabila antosian ini mengalami kehilangan zat
gula, maka yang tertinggal adalah aglukon atau
susunan yang tidak mengandung gula, yaitu yang
disebut aantosianidin. Jadi antosianidin ini
bebas larut dalam cairan sel tanpamelakukan
senyawa dengan glukosa.
Asparagin dan Glutamin

Pada tumbuh-tumbuhan tertentu selain terdapat


protein, terdapat pula senyawa-senyawa N
lainnya, antara lain asparagin dan glutamine,
yang termasuk golongan amide. Pembentukan zat-
zat ini (misalnya pada kecambah-kecambah yang
tumbuh dalam gelap) kemungkinannya untuk
membantu berlangsungnya respirasi.
Hal ini mengingat bahwa dengan berlangsungnya
pemecahan protein cadangan dapat menghasilkan
banyak NH3, yang sesungguhnya merupakan racun
bagi tumbuh-tumbuhan. Rupa-rupanya demi
pertumbuhan tumbuh-tumbuhan (kecambah diatas)
sebagian dari NH3, mengalami perubahan yang
Zat-zat minyak dan lemak terutama banyak
terdapat pada biji tumbuh-tumbuhan golongan
Spermatophyta dengan kadar minyaknya tidak
terlalu tinggi. Seperti diketahui zat-zat
minyak dan lemak merupakan makanan cadangan
yang nilai klorinnya demikian besar jika
dibandingkan dengan karbohidrat dan protein.
Lemak dan minyak dalam tumbuh-tumbuhan
merupakan senyawa antara gliserin dengan asam-
asam organik (asam lemak), yang selanjutnya
dikenal sebagai suatu ester. Biasanya berupa
cairan yang disebut minyak yang ternyata lebih
Minyak eteris
dan dammar

Dalam sel-sel tumbuh-tumbuhan terdapat pula


sejenis minyak yang mudah menguap, seperti
halnya minyak eteris (aetheris). Akibat dan
pengaruh dari terjadinya penguapan tersebut
segera dapat kita rasakan, seperti misalnya:
1. Rasa pedas pada lombok (Capsicum
annuum), pada jahe (Zingiber officinalle).
2. Rasa nyereng pada kulit buah jeruk (Citrus).
3. Tercium harum pada bunga melati, kenanga.
4. Tercium bau merangsang pada pinus.
Kesemuanya dikarenakan terjadinya penguapan
minyak yang terkandung dalam sel tumbuh-

Anda mungkin juga menyukai