Anda di halaman 1dari 36

BIO DATA

NAMA : DIAN HENDRIANA


TEMPAT DAN : GARUT, 6-9-1972
TANGGAL LAHIR
PANDIDIKAN : SARJANA
JABATAN : FUNGSIONAL PENGANTAR
KERJA
ALAMAT KANTOR : DISNAKERTRANS PROV.
JAWA BARAT
JL. SOEKARNO HATTA
NO. 532 BANDUNG
ALAMAT RUMAH : JL. TANJUNG SARI IX NO.4
ANTAPANI BANDUNG
NO. TLP : 081312209417
DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI JAWA BARAT
2
DATA KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT
FEBRUARI 2015

Jumlah Penduduk : 46.709.569 orang


Angkatan Kerja : 22.332.813 orang
Bekerja : 20.456.889 orang
Pengangguran : 1.875.924 orang

Penganggura berdasarkan tingkat pendidikan


1. <= SD : 633.393 orang (33,76 %)
2. SMP : 436.623 orang (27,27 %)
3. SMU : 413.773 orang (22,06 %)
4. SMK : 277,881 orang (14,81 %)
5. Diploma : 33.838 orang (1,80 %)
6. Universitas : 80.416 orang (4,29 %) 3
1. Pertumbuhan kesempatan kerja tidak sebanding
dengan pertumbuhan angkatan kerja;

2. Kualitas dan produktivitas tenaga kerja rendah tidak


sesuai dengan kebutuhan Pasar Kerja

3. Kurangnya informasi kepada masyarakat sehingga


pencari kerja tidak dapat menemukan lowongan
kerja yang diinginkan, sebaliknya pemberi
kerja/pengguna jasa tenaga kerja tidak dapat
menemukan tenaga kerja yang sesuai dengan
kebutuhannya;

4. Keahlian yg dimilki pencaker berbeda dg yg diminta


perusahaan

5. Informasi pasar kerja dan Bursa Kerja belum dapat


berfungsi secara efektif
Sistem : Rangkaian kegiatan yang terdiri dari berbagai
komponen/unsur yang saling terkait, saling
mempengaruhi/menentukan sehingga merupakan
suatu keterpaduan untuk mencapai tujuan.

Antar Kerja : Mekanisme pelayanan kepada Pencaker untuk


memperoleh pekerjaan sesuai dengan bakat, minat
dan kemampuan baik untuk sementara waktu
maupun tetap, serta pelayanan kepada pengguna
tenaga kerja untuk memperoleh tenaga kerja yang
sesuai dengan kebutuhannya

Sistem Antar K. : Seluruh perangkat mekanisme terdiri dari


beberapa komponen yang saling terkait , berfungsi
membantu pencaker menemukan pekerjaan yang
sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan serta
membantu pengguna TK mendapatkan tenaga
kerja yang memenuhi syarat jabatan.
PENYEBARAN

SISTEM
PENYEDIAAN PENGGUNAAN
ANTAR KERJA

PELAKSANAAN 3 MACAM FUNGSI :


PELAYANAN PERANTARAAN KERJA
PELAYANAN PENYULUHAN dan BIMBINGAN JABATAN
PELAYANAN INFORMASI PASAR KERJA
1. Pasal 27 (2) dan pasal 28D (2) UUD45 dan Amandemen;
2. UU No.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;
3. UU No.32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
4. UU 39/2004 ttg Penempatan dan Perlindungan TKI di LN.
5. UU No. 7/1981 tentang Wajib Lapor Ketenagakerjaan di
Perusahaan;
6. Keppres No.4 tahun 1980 tentang Wajib Lapor Lowongan
Pekerjaan Di Perusahaan;
7. Keppres No.36 tahun 2002 tentang Ratifikasi Konvensi ILO
No.88 mengenai Lembaga Pelayanan Penempatan Tenaga
Kerja;
8. Peraturan Menakertrans RI No. PER.07/MEN/IV/2008 tentang
Penempatan Tenaga Kerja.
9. Kepmenakertrans No. 230/MEN/2003 tentang Golongan dan
Jabatan Yang Dapat Dipungut Biaya Penempatan Tenaga
Kerja.
Penempatan Tenaga Kerja

Penempatan tenaga kerja adalah proses


pelayanan kepada Pencari Kerja untuk
memperoleh pekerjaan sesuai dengan
bakat, minat , dan kemampuan dan
kepada Pemberi Kerja dalam pengisian
Lowongan Kerja yang sesuai dengan
kebutuhannya.
PELAYANAN PENEMPATAN
TENAGA KERJA

Kegiatan untuk mempertemukan pencari


kerja dengan pemberi kerja, supaya
pencari kerja dapat memperoleh
pekerjaan yang sesuai dengan bakat,
minat, dan kemampuannya, atau pemberi
kerja memperoleh tenaga kerja yang
sesuai dengan kebutuhan.
PELAKSANAAN PENEMPATAN TK
Ps 37 UU 13 tahun 2003

INSTANSI
LEMBAGA SWASTA
PEMERINTAH
BERBADAN HUKUM
Yang bertanggungjawab
Yang memiliki ijin dr
Di bidang Ketenakerjaan. Menteri/Pejabat yg
ditunjuk
I. Penjabaran pasal 27 ayat 2 dan pasal 28 D ayat 2 Undang
Undang Dasar 1945 dan Yang Diamandemen;

II. Indonesia merupakan satu kesatuan wilayah pasar kerja


nasional;

III. Konvensi ILO No. 88 tahun 1948 (Keppres No.36 tahun


2002);

KEWAJIBAN PEMERINTAH (PUSAT, PROVINSI, KABUPATEN/KOTA)


MEMBERIKAN PELAYANAN PENEMPATAN TENAGA KERJA
Pasal 1 ayat (1)
Setiap anggota ILO wajib membuat kebijakan nasional untuk (inti)
mendirikan lembaga pelayanan penempatan tenaga kerja dengan
pelayanan cuma-cuma kepada masyarakat.

Pasal 1 ayat (2)


Tugas utama lembaga pelayanan penempatan tenaga kerja melalui
kerjasama dengan instansi maupun swasta terkait, menyelenggarakan
bursa tenaga kerja sebagai bagian terpadu dari program-program
nasional.

Pasal 2
Lembaga Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja harus terdiri dari suatu
sistem nasional kantor-kantor Tenaga Kerja yang berada dibawah
pengarahan suatu instansi berwenang tingkat nasional.
Kemnakertrans, Dinas TK Provinsi,
ORGANISASI Dinas TK Kota/Kabupaten
LPTKS /PPTKIS
Bursa Kerja Khusus (BKK)
METODE DAN
TATA KERJA Proses dan Mekanisme

PERSONALIA Petugas Antar Kerja/ Pengantar Kerja

SARANA & Kartu AK, Formulir AKAD, & sarana lain


PRASARANA

ATURAN Perangkat aturan dan pedoman

PRINSIP Terbuka, Bebas, Obyektif, Adil & Setara


Tanpa Diskriminasi
Bursa Kerja
Adalah Lembaga yang menjalankan fungsi
mempertemukan antara Pencari Kerja dan
Pengguna Tenaga Kerja untuk Penempatan
Tenaga Kerja.

BURSA KERJA KHUSUS


Bursa Kerja Khusus (BKK ) adalah Bursa
Kerja yang berada di Satuan Pendidikan
Menengah , Pendidikan Tinggi dan Lembaga
Pelatihan Kerja untuk melakukan kegiatan
pelayanan Antar Kerja bagi siswa/mahasiswa
(alumni)-nya sendiri.
ASAS-ASAS :
Beberapa asas antar kerja adalah sebagai berikut :

TERBUKA, Pemberian informasi kepada pencari kerja harus jelas a.l


jenis pekerjaan, besarnya upah dan jam kerja.

BEBAS, Pencari kerja bebas memilih pekerjaan dan pemberi kerja/


pengguna jasa tenaga kerja bebas memilih tenaga kerja.

OBYEKTIF, pemberi kerja/ pengguna jasa tenaga kerja agar menawarkan


pekerjaan kepada pencari kerja sesuai dengan kemampuannya dan per
syaratan jabatan yang dibutuhkan serta harus memperhatikan kepenting-
an umum dengan tidak memihak kepada kepentingan pihak tertentu.

ADIL/SETARA, TANPA DISKRIMINASI , penempatan tenaga kerja dilakukan


berdasarkan kemampuan tenaga kerja dan tidak didasarkan atas ras ,
jenis kelamin, warna kulit, agama, dan aliran politik.
METODE :
Metode yang digunakan dalam pelayanan antar kerja adalah :
1. Metode Verifikasi : yaitu pencocokan kualifikasi pencari kerja dengan
persyaratan jabatan lowongan yang tersedia.
2. Dalam memberikan pelayanan antar kerja tidak memungut biaya dari
pencari kerja dan pengguna tenaga kerja.
TEKNIK :
Beberapa teknik dalam pelayanan antar kerja yaitu pendekatan langsung
yang bersifat :
1. Persuasif-Edukatif, artinya Petugas mampu memahami kepentingan
pihak yang dilayani dan memberikan bimbingan atau petunjuk secara
wajar dan proporsional.
2. Akomodatif, artinya Petugas mampu mengakomodasikan perbedaan
sifat, temperamen, kepentingan, latar belakang sosial, pendidikan dsb.
3. Sederhana dan mudah, artinya terciptanya pelayanan yang praktis dan
mudah dilaksanakan.
4. Cepat tanggap dan pro aktif, artinya kegiatan pelayanan yang dilaksa-
nakan atas dasar sikap cepat dan tanggap kepada kebutuhan
masyarakat.
PELAYANAN PENEMPATAN TK MERUPAKAN
SISTEM NASIONAL

KESATUAN PASAR KERJA NASIONAL

ON THE RIGHT MAN ON THE RIGHT PLACE


(orang yang tepat ditempat yang tepat)

COMPETENCY BASED PLACEMENT


(Sesuai dengan kompetensinya)
Antar Kerja Lokal (AKL)
Adalah penempatan tenaga kerja antar Kabupaten/Kota dalam 1
Provinsi.

Antar Kerja Antar Daerah (AKAD)


Adalah penempatan tenaga kerja antar Provinsi dalam Wilayah RI.

Antar Kerja Antar Daerah (AKAN)


Adalah penempatan tenaga kerja di luar Negeri.
MEKANISME PELAYANAN ANTAR KERJA

1. Pencari Kerja

a. Seorang Pencaker jika ingin mendapatkan AK-I dari


Kantor/Dinas Nakertrans Kab/Kota hrs terlebih dahulu
mendaftarkan diri ke petugas Pengantar Kerja utk
didaftar dalam buku register dan mendapatkan nomor
AK-I.
b. Sebelum mendapatkan AK-I terlebih dahulu si
Pencaker dimaksud harus diwawancari oleh pengantar
Kerja atau petugas lain yang dianggap mampu untuk
mendapatkan data pribadi si pencaker dan dimuat
dalam AK-II yang kemudian disimpan dalam bak
bergerak.
c. Setelah itu maka Pencaker diberikan AK- I.
2. Lowongan

a. Perusahaan dapat memberitahukan lowongan ke


Kantor/Dinas Nakertrans Kab/Kota melalui: telepon
langsung, fax dan surat
b. Melalui hasil wajib lapor lowongan kerja di
perusahaan (Keppres No. 4 Tahun) dan wajib lapor
ketenagakerjaan (Undang-undang No. 7 tahun
1981)
c. Melalui hasil kunjungan perusahaan (Job Canvassing)
oleh Pengantar Kerja.
d. Melalui kunjungan langsung oleh pemberi kerja ke
Kantor/Dinas Nakertrans
e. Lowongan kerja yang diterima kemudian dicatat AK-
III.
3. Matching

a. Jika ada permintaan dari Perusahaan, Pencaker dikirim


ke Perusahaan dengan mencocokan AK-II dengan
AK-III.
b. Kemudian si Pencaker dipanggil oleh Pengantar Kerja
dengan menggunakan AK-IV.
c. Pencaker akan dikirim ke perusahaan ataupun diantar
langsung oleh Pengantar Kerja dengan membawa
surat pengantar AK-V.
d. Setelah perusahaan menerima AK-V, maka AKV akan
dijawab oleh Perusahaan dan kemudian dikirimkan
ke Kantor/Dinas Nakertrans yang bersangkutan.
e. Hasil jawaban AK-V kemudian dicatat oleh Pengantar
Kerja ke dalam AK-II dan AK-III .
f. Kartu AK-II pencari kerja yang diterima dipindah dari
bak penunjuk ke bak mati, dan kartu AK-II pencari
kerja yang tidak diterima dipindah dari bak penunjuk
ke bak bergerak kembali.
Dalam pelayanan perantaraan kerja ada beberapa tahapan
1. Pedaftaran Pencaker;
2. Wawancara Pencaker;
3. Pencatatan/verifikasi data pencaker dengan data kualifikasi
pekerjaan yang dimintai (matching);
4. Pengiriman ke Perusahaan;
5. Penempatan;
6. Tindak lanjut penempatan.
PENEMPATAN TENAGA KERJA DALAM NEGERI

(UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan)

Prinsip penempatan tenaga kerja dalam negeri bahwa Indonesia


merupakan kesatuan pasar kerja nasional, sehingga dimungkinkan
adanya mekanisme penempatan tenaga kerja lintas wilayah baik
kabupaten/kota maupun provinsi agar terjadi pemerataan dan
penyebaran tenaga kerja di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia (pasal 32 ayat 3).
PENEMPATAN TENAGA KERJA DALAM NEGERI
(UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan)

Perlindungan yang wajib diberikan pelaksana penempatan terhadap


calon tenaga kerja adalah:

1. Dalam rekruitmen dan seleksi dilakukan secara terbuka, bebas,


obyektif, adil, dan tanpa diskriminasi;

2. Adanya jaminan penyediaan akomodasi, transportasi, dan konsumsi


yang layak selama proses penempatan tenaga kerja lintas
kota/kabupaten dan provinsi.

3. Penempatan sesuai dengan jabatan yang diminta oleh pencari kerja


(pasal 35 ayat 3).
BIAYA PENEMPATAN TENAGA
KERJA

1. Pelaksana penempatan tenaga kerja dilarang memungut biaya


penempatan baik langsung maupun tidak langsung sebahagian
atau keseluruhan kepada tenaga kerja dan pengguna tenaga
kerja.

2. Lembaga Penempatan Tenaga Kerja Swasta (LPTKS) hanya dapat


memungut biaya penempatan tenaga kerja dari pengguna tenaga
kerja dan dari tenaga kerja golongan dan jabatan tertentu.
GOLONGAN DAN JABATAN
YANG DAPAT DIPUNGUT BIAYA
1. Golongan pimpinan dengan jabatan
manajer atau yang sederajat;
2. Golongan supervisi dengan jabatan
supervisor atau yang sederajat;
3. Golongan pelaksana dengan jabatan
operator atau yang sederajat;
4. Golongan profesional dengan syarat
pendidikan Strata-1 (S1) ditambah
pendidikan profesi.
INSTANSI PEMERINTAH YANG BERTANGGUNG
JAWAB DIBIDANG KETENAGAKERJAAN

LEMBAGA SWASTA BERBADAN HUKUM


Lembaga Penempatan Tenaga Kerja Swasta (LPTKS)
Perusahaan Pengguna Tenaga Kerja
SURAT PERSETUJUAN PENEMPATAN TENAGA KERJA (SPP) AKAD
DITERBITKAN OLEH :

I. Dinas yang bertanggung jawab di Bidang Ketenagakerjaan


Kab/Kota daerah Tujuan/Penerima

* Penempatan Tenaga Kerja dari satu atau lebih Kab/Kota dalam satu

provinsi ke Kab/Kota Penerima.

II. Dinas yang bertanggung jawab di Bidang Ketenagakerjaan


Provinsi
* Penempatan Tenaga Kerja dari satu atau lebih Kab/Kota dalam satu
provinsi ke lebih dari satu Kab/Kota di Provinsi yang bersangkutan.

III. Dirjen Binapendagri


* Penempatan Tenaga Kerja lebih dari satu Provinsi
Perusahaan mengajukan Permohonan Menggunakan Formulir Bentuk
AKAD/ I/A :
1. Rencana Kebutuhan Tenaga Kerja AKAD ( AKAD = 1)
2. Foto Copy Surat Ijin Usaha dari Istansi Teknis
3. Rekomendasi dari Pemda (Kabupaten/Kota) daerah tujuan
4. Rancangan Perjanjian Kerja yg disyahkan oleh Kepala Dinas yg bertanggung
jawab di Bidang Ketenagakerjaan Kab/Kota daerah tujuan

Lembaga Penempatan Tenaga Kerja Swasta (LPTKS)


1. Foto Copy SIUP
2. Bukti Kontrak Permintaan dari Pengguna Tenaga Kerja (Job Order)
Reputasi/Kredibilitas Bonafiditas Perusahaan Pemberi Kerja
Adanya lowongan/kesempatan kerja.
Fasilitas yang diberikan perusahaan kepada tenaga kerja

Kebenaran dan Kelayakan Pengisian RKTKAD


Prioritas tenaga kerja setempat
Provinsi, Kabupaten/Kota yang terdekat

Kelayakan Isi Perjanjian Kerja


Perjanjian kerja antara tenaga kerja dengan pengguna tenaga kerja
Syarat-syarat kerja, kondisi kerja, jaminan sosial, hak dan kewajiban dua belah pihak
Pihak Pertama (Pengguna Tenaga Kerja) ditulis lengkap dan jelas, tenaga kerja kosong
(belum direkrut)

SPP AKAD yang sudah disetujui disampaikan kepada :


Pemohon (Asli)
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Dinas Provinsi

Dinas Kabupaten/Kota (Daerah Tujuan)


Perusahaan Pengguna Tenaga Kerja/ LPTKS Menunjuk Petugas Pelaksana.
Perusahaan Pengguna Tenaga Kerja/ LPTKS Mengajukan Permohonan
Rekrutmen kepada Dinas yang bertanggungjawab di Bidang
Ketenagakerjaan Provinsi daerah Asal
Dinas yang bertanggungjawab di bidang Ketenagakerjaan Kab/Kota daerah
asal
Melakukan Penyuluhan
Rekrutmen dilakukan bersama (perusahaan pengguna tenaga kerja, LPTKS,
Pengantar Kerja)
Seleksi
Penetapan Calon Tenaga Kerja
Pendaftaran ulang, tempat, waktu penandatanganan PK, Rencana
Pemberangkatan
Pencatatan daftar yang dikirim (AKAD -2)
Orientasi Pra Pemberangkatan
PELAKSANAAN PENEMPATAN TKI
KE LUAR NEGERI

DAPAT DILAKUKAN OLEH :


(UU NOMOR 39 TAHUN 2004 BAB IV PASAL 10) :
1. PEMERINTAH
2. PPTKIS

(UU NOMOR 39 TAHUN 2004 BAB IV PASAL 26) :


3. PERUSAHAAN YANG MENEMPATKAN TKI UNTUK
KEPENTINGAN PERUSAHAAN SENDIRI

(UU NOMOR 39 TAHUN 2004 BAB XIV PASAL 105) :


4. TKI YANG BEKERJA KE LUAR NEGERI SECARA
PERSEORANGAN
TKI MANDIRI
PPTKIS

Bekerja ke Luar Negeri ?

Melalui Prosedur Yang Benar


Hindari Calo dan Sponsor
Hubungi Disnakertrans Provinsi atau
Kabupaten/Kota
DASAR HUKUM
1. Pasal 27 (2) UUD 1945 : Setiap warga negara berhak atas pekerjaan
dan kehidupan yang layak bagi kemanusiaan.
2. UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
3. UU No. 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga
Kerja Indonesia di Luar Negeri.
4. UU No. 21 Tahun 2007 tentang Pencegahan Tindak Pidana
Perdagangan Orang.
5. PERPRES No. 81 Tahun 2006 tentang Pembentukan BNP2TKI.
6. PP No. 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan
Daerah Kabupaten / Kota.
7. INPRES No. 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang
Berkeadilan.
8. Permenakertrans No. PER.07/MEN/V/2010 tentang Asuransi Tenaga
Kerja Indonesia.
9. Permenakertrans No. PER.14/MEN/X/2010 tentang Pelaksanaan
Penempatan dan Perlindungan TKI di Luar Negeri.
MEKANISME PENEMPATAN TKI MELALUI
. PPTKIS
BERDASARKAN PERMENAKERTRANS No. PER-14/MEN/X/2010
PreMedical Check Up - Kementerian Kesehatan
Recruitment Agreement nampungan - Dinas Provinsi
Job Order / Wakalah / Pembuatan Paspor - Ditjen Imigrasi, Kemenkum-HAM
Demand Letter VISA Kerja Perwakilan Negara Asing
1 Berita Acara Hasil Seleksi Pendidikan dan Pelatihan Ditjen Lattas Kemenakertrans
Draft Perjanjian Kerja disampaikan kepada PPTKIS Uji Kompetensi LSP-BNSP
2 Rekomendasi Paspor PP 92 / PNBP - Kemenkeu
ATNAKER/KONSULER Asuransi Masa & Purna Penempatan - Konsorsium
PERWAKILAN RI DINAS KAB / KOTA

PPTKIS KOORDINASI BP3TKI


SURAT IJIN PENGERAHAN
DARI
MENAKERTRANS
PEMBEKALAN AKHIR
Penyuluhan dan bimbingan PEMBERANGKATAN
Jab.
Tembusan ke Pendaftaran CTKI/Perekrutan
Dinas Provinsi - KTP/Akta Kelahiran/Surat BNP2TKI / BP3TKI
Kenal Lahir Kemendagri Difasilitasi Dinas Provinsi
-Ijasah Akhir Kemediknas
-Ijin Suami/Istri/ortu/Wali
SURAT PENGANTAR Aparat Desa PERJANJIAN KERJA
REKRUT -Sertivikat Kompetensi BNSP
-Keterangan Sehat - Kemenkes Dinas PROV / KAB / KOTA
Seleksi
DARI DISNAKER Membuat Daftar Nominasi
PROVINSI Asuransi Pra KTKLN
Pengesahan Perjanjian
Penempatan
BNP2TKI / BP3TKI

PENCAKER TERDAFTAR DI Pelayanan


Keberangkatan ke Luar Negeri
Kepulangan TKI
DISNAKER DINAS KAB / KOTA BERSAMA - PPTKIS
KABUPATEN/KOTA
PPTKIS, AGENSI LUAR NEGERI
PPTKIS & BP3TKI
& PERWAKILAN RI
36

Anda mungkin juga menyukai