a. Parasetamol
b. Salisilat : Asetosal, salisilamida dan benorilat
c. Penghambat prostaglandin (NSAIDs) :
ibuprofen (Arthrifen), dan lain-lain.
d. Derivat-derivat antranilat : Mefenaminat,
asam niflumat glafenin, floktafenin.
e. Derivat- derivat pirazolinon : aminofenazon,
isopropylfenazon, isopropilaminofenazon dan
metamizol.
f. Lainnya : Benzidamin (Tanpum)
Penggunaan
Obat ini mampu meringankan atau
menghilangkan rasa nyeri, tanpa mempengaruhi
SSP atau menurunkan kesadaran juga tidak
menyebabkan ketagihan. Kebanyakan zat ini
juga berdaya antipiretis atau antiradang. Oleh
karena itu, obat ini tidak hanya digunakan
sebagai obat anti nyeri, melainkan juga pada
gangguan demam (infeksi virus/kuman,
selesma, pilek) dan peradangan seperti rema
dan encok.
Efek samping
Efek samping ini terutama terjadi pada
penggunaan lama atau dalam dosis tinggi. Oleh
karena itu, penggunaan analgetika secara
kontinyu tidak dianjurkan.
Interaksi kebanyakan analgetika memperkuat
efek antikoagulansia, kecuali parasetamol dan
glafenin. Kedua obat ini pada dosis biasa dapat
dikombinasi dengan aman untuk waktu
maksimal dua minggu.