Anda di halaman 1dari 96

PENYUSUNAN

RENCANA KERJA SEKOLAH


(RKJM, RKT, RKAS)

Oleh: Drs.Sumarno

SMP N 1 WONOSEGORO
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
KABUPATEN BOYOLALI
2015
Indikator
Peserta mampu:
1. Memahami penyusunan RKS dengan
benar sesuai aturan BOS
2. Menyusun RKS dengan benar sesuai
aturan BOS
Sesi 1
Pengantar Penyusunan
Tujuan Sesi

Setelah mengikuti sesi ini, peserta diharapkan


dapat menjelaskan
latar belakang penyusunan RKS/M dan RKT;
dasar hukum penyusunan RKS/M dan RKT;
prinsip penyusunan RKS/M dan RKT; dan
alur dan proses penyusunan RKS/M dan
RKT.
Pokok Bahasan

1. Latar belakang penyusunan RKS/M dan RKT.


2. Dasar-dasar hukum penyusunan RKS/M dan RKT.
3. Prinsip-prinsip penyusunan RKS/M dan RKT.
4. Alur dan proses penyusunan RKS/M dan RKT.
Latar Belakang

Kebijakan MBS

Program Wajar RKS& RKT

Program BOS
Pentingnya Penyusunan RKS
1. Sumber penerimaan dana BOS signifikan bagi
sekolah/madrasah;
2. 20% anggaran dari APBN & APBD wajib untuk
bidang pendidikan;
3. Lemahnya administrasi perencanaan di tingkat
sekolah
4. Sebagian besar sekolah belum
menyusun/memiliki dokumen RKS dan RKT.
Apakah RKS itu?
Proses menentukan tindakan masa depan (4
tahun) sekolah yang tepat, melalui urutan
pilihan, dengan memper-hitungkan
ketersediaan sumber daya.
Dokumen tentang gambaran kegiatan
sekolah di masa depan untuk mencapai
tujuan dan sasaran sekolah yang telah
ditetapkan.
Tujuan Penyusunan RKS/M
1. Menjamin agar tujuan dan sasaran sekolah dapat dicapai;
2. Mendukung koordinasi antar pelaku sekolah
3. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi
baik intra pelaku di sekolah/madrasah, antar sekolah
Disdik Kab/Kota/Provinsi, dan antar waktu;
4. Menjamin keterkaitan antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan, pelaporan dan pengawasan;
5. Mengoptimalkan partisipasi warga sekolah/madrasah dan
masyarakat;
6. Menjamin penggunaan sumber daya sekolah/madrasah
yang ekonomis, efisien, efektif, berkeadilan, berkelanjutan
serta memperhatikan kesetaraan gender.
Dasar Hukum
1. UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Pasal 51 ayat 1.
2. PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, Pasal 53 ayat 1.
3. PP Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan, Pasal 51.
4. PP Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan
Pendidikan.
5. Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar
dan Menengah.
PP No. 19/2005 (Pasal 53 ayat 1):
rencana kerja
Setiap satuan pendidikan dikelola atas dasar
tahunan yang merupakan penjabaran rinci dari rencana
kerja jangka menengah satuan pendidikan yang meliputi
masa 4 (empat) tahun

Permendiknas No. 19/2007 menyatakan bahwa Sekolah


wajib membuat:
1. Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) yang menggambarkan
tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu empat tahun yang
berkaitan dengan mutu lulusan yang ingin dicapai dan
perbaikan komponen yang mendukung peningkatan mutu
lulusan.
2. Rencana Kerja Tahunan (RKT) yang dinyatakan dalam Rencana
Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) dilaksanakan
berdasarkan Rencana Kerja Jangka Menengah.
Prinsip-Prinsip Penyusunan RKS
1. Terpadu, mencakup keseluruhan program.
2. Multi tahun, mencakup periode 4 tahun.
3. Multi sumber, mengidentifikasi berbagai sumber dana.
4. Berbasis kinerja, memiliki indikator yg jelas.
5. Partisipatif, melibatkan berbagai unsur.
6. Integrasi pendidikan karakter bangsa.
7. Sensitif terhadap isu gender.
8. Responsif terhadap keadaan bencana.
9. Pelaksanaannya dimonitor dan dievaluasi.
Alur Penyusunan RKS/M

PENYUSUNAN RKS/M
Menetapkan Kondisi
Sekolah/Madrasah PENGESAHAN
Saat Ini. Penyetujuan
PERSIAPAN oleh
Pembentukan Menetapkan Kondisi
Sekolah/Madrasah yang rapat dewan
Tim Pengembang pendidik
Sekolah/Madrasah Diharapkan.
Menyusun Program, Pengesahan oleh
(TPS/M). pihak berwenang
Pembekalan/ Kegiatan dan Indikator
Kinerja. Sosialisasi kepada
Orientasi TPS/M. pemangku
Menyusun Rencana
Anggaran Sekolah/ kepentingan
Madrasah.
Menyusun RKT & RKAS
Rekomendasi Sistematika
Penyusunan Dokumen RKS
BAB.I PENDAHULUAN (A.Latar Belakang, B.Tujuan, C.Sasaran,
D.Manfaat, E.Dasar Hukum, F.Sistematika).
BAB.II IDENTIFIKASI KONDISI SEKOLAH SAAT INI
(A. Melakukan EDS/M, B. Membandingkan hasil EDS/M
dengan Acuan Standar Sekolah/Madrasah, C. Merumuskan
Tantangan Sekolah/Madrasah)
BAB.III IDENTIFIKASI KONDISI SEKOLAH MASA DEPAN
YANG DIHARAPKAN (A. Visi Sekolah, B.Misi Sekolah C.
Tujuan Sekolah, D. Sasaran dan Indikator Kinerja)
BAB.IV PERUMUSAN PROGRAM, KEGIATAN, DAN
INDIKATOR KINERJA (A. Merumuskan Program Kerja dan
Penanggung jawabnya, B. Merumuskan Kegiatan, Indikator
Kinerja, dan jadwal kegiatan ).
Rekomendasi Sistematika
Penyusunan Dokumen RKS/M
BAB.V RENCANA ANGGARAN SEKOLAH JANGKA
MENENGAH (A. Menyusun Rencana Anggaran Belanja
Sekolah: 1. Menghitung biaya satuan 2. Menghitung rencana
biaya program, B. Menyusun Rencana Pendapatan Sekolah
C. Menyesuaikan Rencana Belanja dan Pendapatan)
BAB.VI PERUMUSAN RKT DAN RKAS (A. Menetapkan rencana
kerja tahunan: 1. Menetapkan program/kegiatan strategis
2. Menetapkan kegiatan operasional 3. Menetapkan jadwal
Rencana Kerja Tahunan Sekolah, B. Membuat Rencana
Kegiatan dan Anggaran Sekolah: 1. Menghtung biaya
operasional, 2. Menghitung rencana belanja dan pendanaan
program dan kegiatan operasional, 3. Menyusun Rencana
Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS)
Sesi 2
Penyusunan RKS
BAB.I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
B.Tujuan
C.Sasaran
D.Manfaat
E.Dasar Hukum
F.Sistematika
A.Latar Belakang (pokok pikiran)
1. Pentingnya program wajib belajar direncanakan dalam
RKS/RKT
2. Pentingnya BOS mendukung rencana kegiatan sekolah
(operasional, pengembangan sarana, akademik/non, dll)
3. Pentingnya pengelolaan sekolah dengan MBS (semua
stakeholder sekolah aktif sesuai fungsi dan tugas masing-
masing
4. Sumber penerimaan dana BOS signifikan bagi
sekolah/madrasah;
5. 20% anggaran dari APBN & APBD wajib untuk bidang
pendidikan;
6. Lemahnya administrasi perencanaan di tingkat
sekolah/madrasah;
7. Sebagian besar sekolah/madrasah belum menyusun/memiliki
dokumen RKS/M dan RKT
8.
B.Tujuan (contoh)
1. Menjamin agar tujuan dan sasaran sekolah/ madrasah dapat
dicapai;
2. Mendukung koordinasi antar pelaku sekolah/ madrasah;
3. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi
baik intra pelaku di sekolah/madrasah, antar
sekolah/madrasah, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Dinas
Pendidikan Provinsi, dan antar waktu;
4. Menjamin keterkaitan antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan, pelaporan dan pengawasan;
5. Mengoptimalkan partisipasi warga sekolah/ madrasah dan
masyarakat;
6. Menjamin penggunaan sumber daya sekolah/ madrasah
yang ekonomis, efisien, efektif, berkeadilan, berkelanjutan
serta memperhatikan kesetaraan gender.
C. Sasaran (contoh)
1. Tersusunnya Rencana Kerja Jangka Menengah(RKJM)
empat tahunan;
2. Tersusunnya rencana kerja jangka pendek tahunan
untuk pedoman operasional pengelolaan sekolah
yakni Rencana Kerja Tahunan (RKT);
3. Tersusunnya pedoman penganggaran sekolah untuk
pembeayaan kegiatan dalam jangka waktu satu tahun
yakni Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS)
4. Terwujudnya Rencana Kerja Sekolah (RKS) yang lebih
realistis dan operasional.
D. Manfaat (contoh)
1. Pedoman pengembangan kegiatan sekolah jangka
menengah (4 tahunan);
2. Pedoman operasional pengelolaan sekolah jangka
pendek ( 1 tahunan);
3. Ukuran target keberhasilan kinerja pengelolaan
kegiatan sekolah jangka menengah dan pendek;
4. Bahan dasar evaluasi dan tindak lanjut
pelaksanaan kegiatan sekolah;
5.
E.Dasar Hukum
1. UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Pasal 51 ayat 1.
2. PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, Pasal 53 ayat 1.
3. PP Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan, Pasal 51.
4. PP Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan.
5. Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah.
6. Permendiknas Nomor 60 Tahun 2011 tenatng Larangan
Pungutan Biaya Pendidikan SD dan SMP
7. Permendiknas Nomor ... Tentang BOS SMP/SMA/SMK (jika
ada)
8. .................... Regulasi-regulasi baru yang relevan
F.Sistematika
Halaman Judul
Halaman Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
BAB II IDENTIFIKASI KONDISI SEKOLAH SAAT INI
BAB III IDENTIFIKASI KONDISI SEKOLAH MASA DEPAN
YANG DIHARAPKAN
BAB IV PERUMUSAN PROGRAM, KEGIATAN, DAN
INDIKATOR KINERJA
BAB V RENCANA ANGGARAN SEKOLAH JANGKA
MENENGAH
BAB VI PERUMUSAN RKT DAN RKAS
Lampiran
Tanya Jawab
dan
Kesimpulan
BAB.II
IDENTIFIKASI KONDISI
SEKOLAH/MADRASAH
SAAT INI
A. Melakukan EDS/M
B. Membandingkan hasil EDS/M dengan
Acuan Standar Sekolah/Madrasah
C. Merumuskan Tantangan
Sekolah/Madrasah
A. Melakukan EDS/M
Untuk menetapkan kondisi saat ini, sekolah/madrasah
perlu melakukan evaluasi diri didasarkan pada SNP dan/
atau SPM
Evaluasi diri bisa menggunakan berbagai alat evaluasi diri,
misalnya dengan menggunakan instrumen (EDS/M) yang
dijelaskan dalam Sesi tentang EDS/M
Tujuannya adalah untuk melihat gambaran yang jelas
tentang situasi sekolah/madrasah saat ini.
Dengan melakukan evaluasi diri akan menunjukkan
kinerja sekolah/madrasah misalnya, bagian yang
mengalami perbaikan atau peningkatan, bagian yang
tetap, dan bagian yang mengalami penurunan.
Membandingkan Hasil EDS/M dengan Acuan
Standar Sekolah/Madrasah
Pengelolaan sekolah/madrasah pada dasarnya bertujuan untuk
mencapai SNP. Dalam penyusunan RKS/M, data dan informasi
yang dikumpulkan melalui instrumen EDS/M perlu disimpulkan.
Penyimpulan dilakukan dengan dua cara:
1. Membandingkan kondisi nyata/terkini dengan SPM dan/atau
SNP. Pembandingan kondisi nyata dengan SPM dan/atau SNP
dimaksudkan untuk mengetahui apakah sekolah/madrasah
masih belum memenuhi SPM/SNP, sudah memenuhi SPM/SNP,
atau bahkan sudah melampaui SPM/SNP.
2. Dengan melihat data hasil EDS/M yang masih perlu mendapat
perhatian untuk diperbaiki, ditingkatkan atau dipertahankan.
Dalam hal ini, kesimpulan dinyatakan dalam kalimat pernyataan
yang spesifik (mencantumkan data), fokus (menunjukkan
indikator), dengan tidak mencantumkan alasan/harapan.
B. Membandingkan Hasil EDS/M dengan Acuan
Standar Sekolah/Madrasah
Standar Kondisi Saat Ini (Hasil Simp
No EDS/M)
Standar Acuan (SNP)
ulan
Komponen
2 ISI 2.1.1.1.Sekolah sudah 2.1.1.1.Sekolah
2.1.1 Pengemban melaksanakan melaksanakan
gan pengembangan pengembangan Belum
kurikulm kurikulum dengan kurikulum meme
melibatkan guru, dengan nuhi
kepala sekolah melibatkan SNP
tetapi belum unsur guru,
melibatkan unsur konselor, kepala
nara sumber, dan sekolah, komite
pihak-pihak lain sekolah, dan
yang terkait. nara sumber,
dan pihak-pihak
lain yang terkait.
5 SARPRA 5.1.2.1 Luas lahan 5.1.2.1 Luas lahan Melebi
5.1.2 Lahan sekolah 5250 m2 untuk 9 rombel hi SNP
(9 rombel lantai 1) lantai 1 sebesar
3974 m2 (Tabel 1
Luas Lahan)
Merumuskan Tantangan Sekolah/Madrasah
Tantangan sekolah/madrasah merupakan kesenjangan kondisi
nyata sebagai hasil EDS/M dengan kondisi yang diharapkan.
Tantangan utama diklarifikasi dengan melakukan pembandingan
nilai/tahapan hasil EDS/M dengan SPM dan/atau SNP.
Tantangan sekolah/madrasah sebaiknya dirumuskan secara
spesifik:
Apabila berkaitan dengan nilai mata pelajaran, maka perlu
dirumuskan besaran tantangan, dan di kelas mana saja;
Apabila berkaitan dengan guru, maka perlu dirumuskan guru
di kelas mana saja; apakah semua guru mata pelajaran atau
satu mata pelajaran saja, dan seterusnya;
Apabila berkaitan dengan buku/bahan ajar, maka perlu
dirumuskan mata pelajaran mana saja atau semua mata
pelajaran, buku teks, buku referensi, buku pegangan peserta
didik atau guru, untuk kelas mana saja dan seterusnya.
C. Merumuskan Tantangan Sekolah/Madrasah
STANDAR Kondisi Saat Ini Standar Acuan Tantan
No
Komponen (Hasil EDS/M) (SNP) gan
2 ISI 2.1.1.1.Sekolah sudah 2.1.1.1.Sekolah melibat
2.1.1 Pengemban melaksanakan melaksanakan kan
gan pengembangan pengembanga unsur
kurikulm kurikulum n kurikulum
nara
dengan dengan
sumber
melibatkan melibatkan
guru, kepala unsur guru, , dan
sekolah tetapi konselor, KS, pihak-
belum komite pihak
melibatkan sekolah, dan lain
unsur nara nara sumber, yang
sumber, dan dan pihak- terkait.
pihak-pihak pihak lain yang
lain yang terkait.
terkait
5 SARPRA 5.1.2.1 Luas lahan se- 5.1.2.1 Luas lahan Menge
5.1.2 Lahan kolah 5250 m2 untuk 9 rombel mbang
(9 rombel lantai lantai 1 sebe- kan se-
1) sar 3974 m2
kolah
(Tabel 1 Luas
BAB. III
IDENTIFIKASI KONDISI
SEKOLAH/MADRASAH
YANG DIHARAPKAN
A. Visi Sekolah,
B. Misi Sekolah
C. Tujuan Sekolah,
D. Sasaran dan Indikator Kinerja
Kondisi Sekolah/Madrasah Yang Diharapkan

1. Seperti apa seharusnya sekolah/madrasah ini


empat tahun mendatang?
2. Apakah sesuai dengan harapan sekolah/
madrasah dan para pemangku kepentingan?
3. Apa yang dianggap penting oleh sekolah/
madrasah dan para pemangku kepentingan,
dan apa yang menjadi perhatian mereka
dalam kinerja sekolah/madrasah?
Langkah Menentukan Kondisi
Sekolah/Madrasah Yang Diharapkan

A. Merumuskan visi sekolah/madrasah.

B. Merumuskan misi sekolah/madrasah.

C. Merumuskan tujuan sekolah/madrasah.

D. Menentukan sasaran dan indikator


kinerja sekolah/madrasah.
Apakah Visi Sekolah/Madrasah Itu?
1. Gambaran apa yang diinginkan sekolah/
madrasah di masa depan.
2. Dikembangkan sesuai dengan keinginan atau
cita-cita sekolah/madrasah dengan tetap
berkepribadian Indonesia.
3. Mengacu kondisi lingkungan sekolah/madrasah
dan daerah, tujuan pendidikan dasar dan
pendidikan nasional.
4. Mempertimbangkan potensi dan harapan
masyarakat sekolah/madrasah.
Tahap Merumuskan Visi Sekolah/Madrasah
(Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007)
1. Dijadikan sebagai cita-cita bersama warga sekolah/madrasah dan
segenap pihak yang berkepentingan pada masa yang akan datang
2. Mampu memberikan inspirasi, motivasi, dan kekuatan pada warga
sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan
3. Dirumuskan berdasar masukan dari berbagai warga sekolah/
madrasah dan pihak-pihak yang berkepentingan selaras dengan
visi institusi di atasnya serta visi pendidikan nasional.
4. Diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala
sekolah/madrasah dengan memperhatikan masukan komite
sekolah/madrasah.
5. Disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah dan segenap
pihak yang berkepentingan.
6. Direviu setiap tahun, ditinjau dan dirumuskan kembali secara
berkala jika dipandang sudah tidak sesuai dengan perkembangan
dan tantangan di masyarakat.
Rambu-rambu Perumusan Visi
1. Mengacu kepada landasan filosofis bangsa, UUD, dll.
yang bersifat baku dan telah menjadi pegangan hidup
bangsa Indonesia.
2. Memiliki indikator pengembangan prestasi akademik dan
non akademik.
3. Berkepribadian, nasionalisme, budaya nasional Indonesia.
4. Perkembangan era global.
5. Perkembangan IPTEK.
6. Dilandasi oleh keimanan dan ketakwaan.
7. Sesuai konteks daerah, sekolah/madrasah, visi yayasan.
8. Belum operasional.
9. Menggambarkan harapan masa datang.
Contoh: A. Visi Sekolah/Madrasah:

Terwujudnya lulusan yang


berakhlak mulia, berkualitas,
kompetitif dan....
Indikator:
1. Terpuji dalam akhlak
2. Unggul dalam mutu
3. Sehat dalam berkompetisi
4. ....
Merumuskan Misi

Adalah tindakan atau upaya untuk


mewujudkan visi.
Bentuk layanan utama yang dituangkan
dalam visi dengan berbagai indikatornya.
Menggunakan kalimat tindakan dan bukan
keadaan sebagaimana pada rumusan visi.
Contoh: B. Misi Sekolah/Madrasah
1. Menumbuhkembangkan sikap, perilaku, dan sikap amaliah
yang berlandaskan agama
2. Menumbuhkan semangat belajar
3. Mewujudkan bimbingan dan pembelajaran aktif, kreatif,
efektif, dan menarik sehingga peserta didik berkembang secara
optimal sesuai dengan potensi yang mereka miliki.
4. Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif dan daya
saing yang sehat kepada seluruh warga sekolah baik prestasi
akademik maupun non akademik.
5. Merealisasikan lingkungan sekolah yang bersih, sehat, dan
indah.
6. Mendorong, membantu dan memfasilitasi peserta didik untuk
mengembangkan kemampuan, bakat, dan minatnya sehingga
dapat dikembangkan secara lebih optimal dan memiliki daya
saing yang tinggi.
Merumuskan Tujuan

Tujuan sekolah/madrasah pada dasarnya


merupakan langkah untuk mewujudkan
misi sekolah/madrasah dalam jangka
waktu tertentu.
Rumusan Tujuan Sekolah/Madrasah
(Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007)

1. Menggambarkan tingkat kualitas yang perlu dicapai


dalam jangka menengah (4 tahunan)
2. Mengacu pada visi, misi, dan tujuan pendidikan
nasional serta relevan dengan kebutuhan masyarakat
3. Mengacu pada standar kompetensi lulusan yang sudah
ditetapkan oleh sekolah/madrasah dan Pemerintah
4. Mengakomodasi masukan dari berbagai pihak yang
berkepentingan termasuk komite sekolah/madrasah dan
diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin
oleh kepala sekolah/madrasah
5. Disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah dan
segenap pihak yang berkepentingan.
Contoh : C. Tujuan Sekolah /Madrasah
Tahap I (2014/2015 2017/2018)
1. Mewujudkan pengamalan 5 S (Senyum, Salam, Sapa,
Sopan, dan Santun) oleh minimal 80% warga
sekolah.
2. Mengkondisikan pengamalan shalat berjamaah
(zhuhur) sebesar minimal 75% warga sekolah.
3. Meningkatkan nilai rata-rata UN sebesar 1,39 dari 7,10
menjadi 8,49.
4. Mewujudkan tim olahraga dan kesenian yang mampu
meraih juara I tingkat provinsi.
5. Meningkatkan jumlah lulusan yang diterima di sekolah
/perguruan tinggi sebesar 20% dari 60% menjadi
80%.
6. Merealisasikan kepedulian warga sekolah terhadap
kesehatan, kebersihan, dan keindahan lingkungan
madrasah sebesar minimal 60% warga sekolah
Contoh: C. Tujuan Sekolah/Madrasah
Tahap II (2017/2018 2020/2021)
1. Mewujudkan tim olimpiade matematika, sains dan KIR
yang mampu meraih medali perunggu di tingkat
nasional.
2. Merealisasikan jumlah sarana dan prasarana serta
pemanfaatannya yang mendukung peningkatan prestasi
akademik dan non akademik minimal 90% terpenuhi.
3. Meningkatkan jumlah peserta didik yang menguasai
bahasa Inggris dan Arab secara aktif sebesar 25% dari
50% menjadi 75%.
4. Mewujudkan sekolah menjadi rujukan semua sekolah di
tingkat kabupaten dan 10% sekolah di tingkat
provinsi.
Menentukan Sasaran
Sasaran adalah jawaban terhadap tantangan
utama yang akan dicapai sekolah/madrasah
dalam waktu empat tahun ke depan.
Sasaran disusun untuk mencapai tujuan.
Penetapan sasaran sebagai pedoman dalam
penyusunan program dan kegiatan.
Menggunakan rumusan SMART (Spesifik/khusus,
Measurable/terukur, Achievable/dapat dicapai,
Realistic/realistis dan Timebond/kerangka waktu)
Contoh: D. Sasaran Sekolah (4 Thn)

1. Meningkatnya rata-rata nilai UN sebesar 1,39


(dari 7,10 menjadi 8,49) pada tahun ajaran
2017/2018.
2. Terselesaikannya 100% pembangunan masjid
madrasah dan melengkapi berbagai sarana
yang dibutuhkan pada tahun ajaran
2017/2018.
Menentukan Indikator Kinerja
Indikator kinerja adalah ukuran yang digunakan untuk
menilai berhasil atau tidaknya suatu kegiatan yang telah
dilakukan untuk mencapai sasaran. Apabila indikator
kinerja telah dapat dicapai, maka kegiatan tersebut dapat
dikatakan berhasil.
Indikator kinerja dapat bersifat kuantitatif atau kualitatif,
yang penting dapat diukur dan dirumuskan secara spesifik,
operasional, dan dalam bentuk kalimat pernyataan.
Contoh :
Pada th pelajaran 2017/18 rata-rata nilai UN sebesar 8,49
berpredikat memuaskan
D. Sasaran dan Indikator Kinerja (4
tahun)
N SASARAN 4 INDIKATOR SASARAN TAHUNAN
O TAHUNAN KINERJA 2014/ 2015/ 2016/ 2017/
2015 2016 2017 2018
1 Meningkatnya Pada tahun Meningk Meningk Meningk Meningk
rata-rata nilai ajaran atnya atnya atnya atnya
UN sebesar 2017/2018 rata- rata-rata rata-rata rata-rata rata-rata
1,39 (dari 7,10 rata nilai nilai UN nilai UN nilai UN nilai UN
menjadi 8,49) UASBN/UN Matemat Matemat Matemat Matemat
pada tahun sebesar 8,49 ika ika ika ika
ajaran berpredikat sebesar sebesar sebesar sebesar
2017/2018 memuaskan 0,4 (dari 0,39(dari 0,30 0,30
7,10 7,50 (dari (dari
men jadi men jadi 7,89 8,19
7,50 7,89) men jadi men jadi
8,19) 8,49
2 ....
3 dst
BAB.IV
PERUMUSAN PROGRAM,
KEGIATAN, DAN INDIKATOR
KINERJA
A. Merumuskan Program Kerja dan Penanggung
jawab,
B. Merumuskan Kegiatan, Indikator kegiatan,
dan jadwal kegiatan ).
Tujuan Sesi

Setelah mengikuti sesi ini, peserta mampu


menjelaskan
cara merumuskan program;
cara menentukan penanggung jawab program;
konsep dan cara merumuskan kegiatan; dan
cara menyusun jadwal kegiatan.
Apakah Program Itu?

Adalah upaya untuk mencapai sasaran.


Pengelompokan program sebaiknya
disesuaikan dengan kategori program
BOS 2013.
Program Sekolah/Madrasah
1. Pengembangan kompetensi lulusan
2. Pengembangan kurikulum/KTSP
3. Pengembangan proses pembelajaran
4. Pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan
5. Pengembangan sarana dan prasarana sekolah
6. Pengembangan dan implementasi manajemen sekolah
7. Pengembangan dan penggalian sumber dana
pendidikan
8. Pengembangan dan implementasi sistem penilaian

Catatan: Pendidikan Karakter diintegrasikan pada program pengemb


kurikulum, program proses pembelajaran, dan sarpra (fisik)
Pengemb. budaya dan lingkungan hidup pada prog.proses
pembelajaran dan pengemb,sarpra (lingk fisik)
Tahapan Penyusunan Program

1. Identifikasi visi, misi dan sasaran strategis


sekolah/madrasah.
2. Identifikasi kinerja sekolah/madrasah
dan indikator kinerjanya.
3. Penyusunan indikator kinerja program
4. Penamaan program.
Menetapkan Penanggungjawab Program
1. Penanggungjawab program adalah individu
atau jabatan yang melekat pada individu,
misalnya guru kelas atau guru mata pelajaran
atau wakil kepala sekolah/madrasah, atau
komite sekolah/madrasah.
2. Bertanggung jawab terhadap keberhasilan dan
kegagalan sesuai dengan sasaran yang telah
ditetapkan.
3. Bertanggung jawab terhadap tertib
administrasi dan tertib waktu.
A.Program Kerja dan Penanggungjawab

NO PROGRAM KERJA PENANGGUNG KET


JAWAB
1 Pengembangan kompetensi lulusan NAMA GURU
2 Pengembangan kurikulum/KTSP
3 Pengembangan proses pembelajaran
4 Pengembangan pendidik dan tenaga
kependidikan
5 Pengembangan sarana prasarana
sekolah
6 ......................
7 ......................
8 Pengembangan dan implementasi
penilaian
Merumuskan Kegiatan
Kegiatan adalah tindakan-tindakan yang akan
dilakukan di dalam program.
Kegiatan perlu dirumuskan dari setiap program
dengan mengacu pada indikator keberhasilan yang
telah ditetapkan sehingga program dapat dicapai.
Perumusan kegiatan dilakukan dengan cara membuat
daftar kegiatan yang terkait dengan program tersebut.
Kegiatan yang baik adalah yang mengarah pada
pencapaian indikator keberhasilan Kegiatan yang telah
dirumuskan, dan dapat diperkirakan biaya atau
anggarannya.
Menentukan Indikator Kegiatan

Indikator kegiatan adalah ukuran yang digunakan


untuk menilai berhasil atau tidaknya suatu kegiatan yang
telah dilakukan untuk mencapai sasaran. Apabila indikator
kegiatan telah dapat dicapai, maka kegiatan tersebut dapat
dikatakan berhasil.
Indikator kegiatan dapat bersifat kuantitatif atau
kualitatif, yang penting dapat diukur dan dirumuskan
secara spesifik, operasional, dan dalam bentuk kalimat
pernyataan.
Contoh :Rata-rata nilai UN sebesar 8,49 berpredikat
memuaskan
Format Kegiatan, Indikator, dan Jadwal
Kegiatan
Jadwal
Penang
N gung
Program Kegiatan Indikator Kegiatan 14/ 15/ 16/ 17/
o
Jawab 15 16 17 18

Program : 1 2 1 2 1 2 1 2
B. Merumuskan Kegiatan, Indikator
Kegiatan,dan Jadwal Kegiatan
JADWAL
N PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR P. 14/ 15/ 16/ 17/
O KERJA KEGIATAN JAWAB 15 16 17 18
PROG
1 2 1 2 1 2 1 2
1 Pengembngan 1. Penyiapan Nilai UN 8,49 Drs. v V V V
kompetensi UN (memuaskn) Bmbang
lulusan (bidang 2. Penyiapan Juara I Bola V VV VV VV V
akademik dan TimVoly Voly Tk.Kab.
non akademik)
2 Pengembngan 1. Workshop 25% guru Paino,
kurikulum mampu V V V V
Kuriklm S.Pd.
2. Mereview mengembng
Krkulum kan krklm

3 Pengembangan 1. IHT Penysu Semua guru Etik V V


proses nan Silabus dpt menyu - S.Pd,
pembelajara. / RPP sun silabus
4 ......dst
BAB V
RENCANA ANGGARAN
SEKOLAH/MADRASAH JANGKA
MENENGAH
A. Menyusun Rencana Biaya Sekolah:
1. Menghitung biaya satuan
2. Menghitung rencana biaya program,
B. Menyusun Rencana Pendanaan Sekolah
C. Menyesuaikan Rencana Belanja dan Pendanaan
Sekolah
Tujuan Sesi

Setelah mengikuti sesi ini, peserta diharapkan


mampu menjelaskan cara
membuat rencana biaya sekolah/madrasah;
membuat rencana pendanaan sekolah/madrasah;
dan
menyelaraskan rencana biaya dengan sumber
pendanaan sekolah/madrasah.
Dasar Hukum

PP 17 / 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan


Pendidikan, pasal 51 ayat 2.
PP 19 / 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
pasal 53.
Permendiknas 19 / 2007 tentang Standar Pengelolaan
Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah - Point A No. 4. Rencana Kerja Sekolah/
Madrasah.
Permendagri 13 / 2006 Jo 59 tahun 2007 tentang
Panduan Pengelolaan Keuangan Daerah.
Standar Biaya Pendidikan; Biaya Operasi Sekolah
Dasar. BSNP. 2006.
Apakah Anggaran Sekolah/Madrasah
itu?

Pernyataan rencana kerja program dan


kegiatan serta estimasi kinerja yang
hendak dicapai sekolah/madrasah.
Dinyatakan dalam ukuran finansial
tertentu.
Untuk periode waktu tertentu.
A. Membuat Rencana Biaya
Sekolah/Madrasah

1. Mendapatkan dan menghitung


Biaya Satuan.

2. Menghitung Rencana Biaya.


Mendapatkan dan Menghitung Biaya Satuan
Biaya satuan dapat dihitung dengan cara:
1. Menentukan jenis satuan dan jumlah
satuan standar.
2. Menghitung biaya atau harga satuan.

Sekolah/madrasah perlu memiliki Daftar


Biaya Satuan yang diterbitkan oleh Pemda
setempat.
Jika biaya satuan tidak ada di Daftar Biaya
Satuan Pemda, sekolah merumuskan sendiri
dengan persetujuan komite sekolah
Contoh 1: 1. Menghitung Biaya Satuan
1. Biaya Satuan Pelatihan Guru/IHT/Penataran/dll
Satuan Satua
Program/Kegiatan Jumlah
Unit Jmlah Harga
Program :
Pengembangan
Pendidik dan Tenaga
Kependidikan
Kegiatan : Pelatihan
PAKEM bagi 6 guru
Bahasa Indonesia
1. Biaya foto copy bahn exempl 6 5.000 30.000
2. Biaya transport (pp) Orang 6 5.000 30.000
Total biaya 60.000
Biaya Satuan 10.000/org/hari
Contoh 2: 1. Menghitung Biaya Satuan
NO Program Jenis Jumlah Satuan Jumlah (Rp)
Kegiatan Satuan Satuan Harga Rp*)
4 Pengemb PTK
4.1 IHT Penilaian
a. ATK Set 50 or 15.000 750.000
b. Konsumsi Paket 3 harix50 or 20.000 3000.000
c. Penyusunanprog set 5 set 50.000 250.000
ram dan laporan
Jumlah 50 0r 4000.000
Biaya Satuan/orang 80.000/org
4.2 Prog Induksi Guru P
a. Penyusunanprog
ram dan laporan
b. .......
c. ........
Jumlah
Biaya Satuan
5 Pengemb, Sarpra
5.1 Membangn Mushola
Menghitung Rencana Biaya Program
Rencana Biaya adalah Rencana Kebutuhan Dana
yang diperlukan untuk pelaksanaan program dan
kegiatan yang telah dirumuskan serta biaya
operasionalnya.
Kebutuhan dana ini dihitung tahunan untuk empat
tahun ke depan.
Menghitung biaya program, yaitu mengalikan
jumlah satuan dengan harga satuan. Setelah itu,
tambahkan untuk mendapatkan total rencana
biaya yang dibutuhkan selama empat tahun
mendatang.
Contoh : 2. Menghitung Rencana Biaya Program
Satuan Jumlah 14/15 15/16 16/17 17/18
Program/Kegiat
Jmlah Jmlh Jmlah Jmlh Jmlh Jumlh Jmlah Jmlh Jmlh Jumlh
an Jenis Hrga
Stuan Biaya Stuan Biaya Stuan Biaya Stuan Biaya Stuan Biaya

A.Program Strategis
1. Pengembangan
Kompetensi Lulusan
2. Pengembangan
Kurikulum/KTSP
3. Pengemb. Proses
Pembelajaran
4. Pengembangan
Pendidik dan Tendik
4.1. Kegiatan: Pelatihan OH 10.00 24 27120 6 60.00 6 66.00 6 72600 6 79820
PAKEM bagi 6 guru (Orng 0 0 0 0
Hari)
Bahasa Indonesia
5.
8.Pengembangan dan
Implementasi Sistem
Penilaian
B. Program Rutin
1. Belanja Pegawai
JUMLAH
Membuat Rencana Pendanaan Sekolah/Madrasah
Rencana pendanaan adalah rencana sumber pendapatan
sekolah/madrasah yang sesuai dengan kebutuhan dan
urutan tingkat kepastian perolehan dana.
Berasal dari seluruh sumber pendapatan yang diterima
oleh sekolah/madrasah.
Contoh:
1. Bantuan Operasional Sekolah/Madrasah (BOS/M).
2. Sumbangan Orang Tua (SMA/SMK)
3. Dana Alokasi Khusus (DAK), bagi sekolah terpilih
4. APBN/APBD Provinsi/Kabupaten/Kota.
5. Sumbangan masyarakat
6. Donatur (perusahaan/industri, alumni dsb).
Contoh: B. Rencana Pendanaan Sekolah/Madrasah
Jumlah Pendptan 2014/20 2015/20 2016/20 2017/20
No. Sumber Pendapatan 2014-2018 15 16 17 18
(Rp.000) (Rp.000) (Rp.000) (Rp.000) (Rp.000)
1 Pemerintah
1.1 BOS 304.396 76.224 76.224 76.224 76.224
1. 2 Sumbngn Ortu (SMA/K) 4.000 1.000 1.000 1.000 1.000
1.2 DAK (APBN) - - - - -
1.3 APBD Provinsi 23.040 5.760 5.760 5.760 5.760
1.4 APBD Kab/Kota 3.840 960 960 960 960
2 Masyarakat
2.1 Bantuan Masyarakat 800 200 200 200 200
2.2 Bantuan Alumni 600 150 150 150 150
3 Pendapatan Asli
Sekolah/Madrasah
3.1 Kantin 900 225 225 225 225
3.2 ....
JUMLAH 337.576 84.519 84.519 84.519 84.519
Menyesuaikan Rencana Biaya
dengan Sumber Pendanaan
1. Memahami asumsi /tingkat kepastian perolehan dana
sekolah/madrasah:
Sumber pendapatan yang telah bersifat pasti (BOS, APBD
Propinsi dan Kab/Kota)
Sumber pendapatan bersifat belum pasti (sumbangan,
donatur, hibah, usaha sekolah/ madrasah, dll)
2. Memperkirakan persentase kontribusi setiap sumber pendanaan
terhadap total pendanaan pada periode tahun perencanaan.
3. Mempelajari aturan penggunaan berdasarkan sumber
pendanaan. Dana BOS telah mengatur secara tertulis apa yang
boleh dan tidak boleh dalam penggunaan anggaran, demikian
pula sumber pendanaan lainnya.
4. Lakukan penyesuaian rencana pengeluaran terhadap sumber
pendanaan.
Contoh: C. Rencana Biaya dan Sumber Pendanaan
Total Sumber Pendanaan
Biaya Pemerintah Masyarakat PAS
PROGRAM (Rp.000 BOS DA APBD APBD Masy. Alumni Kantin
) K Prov Kab/Kota
A.Program Strategis
1. Pengembangan Kompetensi
Lulusan
2. Pengembangan
Kurikulum/KTSP
3. Pengemb. Proses
Pembelajaran
4. Pengembangan Pendidik dan
Tendik 271,2 271,2
4.1. Kegiatan: Pelatihan PAKEM
bagi 6 guru Bahasa Indonesia
5.
8.Pengembangan dan
Implementasi Sistem Penilaian
B. Program Rutin
1. Belanja Pegawai
JUMLAH
BAB.VI
PERUMUSAN RKT DAN
RKAS TH. PELAJARAN
2015/2016
A. Menetapkan rencana kerja tahunan:
1. Menetapkan program/kegiatan strategis
2. Menetapkan kegiatan rutin/reguler
3. Menetapkan jadwal Rencana Kerja Tahunan
Sekolah,
B. Membuat Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah:
1. Menghtung biaya operasional
2. Menghitung rencana biaya dan sumber pendanaan
program dan kegiatan operasional,
3. Menyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah
(RKAS)
Tujuan Sesi
Setelah mengikuti sesi ini, peserta
diharapkan mampu menjelaskan
tujuan penyusunan RKT;
dasar hukum penyusunan RKT;
prinsip-prinsip penyusunan RKT;
proses penetapan RKT; dan
proses penetapan RKAS/M.
Apakah RKT itu?

Proses untuk menentukan program dan


kegiatan tahunan sekolah/madrasah yang
tepat sesuai dengan urutan prioritas,
dengan memperhitungkan sumber daya
yang tersedia.
Dokumen tentang gambaran program
dan kegiatan tahunan sekolah/madrasah
untuk mencapai tujuan dan sasaran
tahunan yang telah ditetapkan.
Tujuan Penyusunan RKT
1. Menjamin agar tujuan dan sasaran sekolah/ madrasah yang
telah ditetapkan dapat dicapai dengan tingkat kepastian yang
tinggi dan resiko yang kecil.
2. Mendukung koordinasi antar pelaku sekolah/ madrasah.
3. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik
antar pelaku sekolah/madrasah, antar sekolah/madrasah,
Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Dinas Pendidikan Provinsi,
dan antar waktu.
4. Menjamin keterkaitan antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan, pelaporan dan pengawasan.
5. Mengoptimalkan partisipasi warga sekolah/madrasah dan
masyarakat.
6. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara
efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan.
Dasar Hukum RKT (1)
1. PP 19/2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan,
Pasal 53 ayat (1):
Setiap satuan pendidikan dikelola atas dasar
rencana kerja tahunan yang merupakan
penjabaran rinci dari rencana kerja jangka
menengah satuan pendidikan yang meliputi
masa 4 (empat) tahun.
Dasar Hukum RKT (2)
2. PP 17/2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan,
Pasal 51:
Kebijakan pendidikan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) oleh satuan pendidikan anak usia
dini, satuan pendidikan dasar, dan satuan
pendidikan menengah dituangkan dalam:
a. rencana kerja tahunan satuan pendidikan;
b. anggaran pendapatan dan belanja tahunan
satuan pendidikan;
c. peratuan satuan atau program pendidikan.
Dasar Hukum RKT(3)
3. Permendiknas 19/2007 tentang Standar Pengelolaan
Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
menyatakan bahwa sekolah/madrasah wajib membuat:
1. Rencana kerja jangka menengah (RKJM) yang
menggambarkan tujuan yang akan dicapai dalam kurun
waktu empat tahun yang berkaitan dengan mutu
lulusan yang ingin dicapai dan perbaikan komponen
yang mendukung peningkatan mutu lulusan.
2. Rencana kerja tahunan (RKT) yang dinyatakan dalam
Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah/Madrasah
(RKA-S/M) dilaksanakan berdasarkan rencana kerja
jangka menengah.
Prinsip-Prinsip RKT
Terintegrasi, mencakup keseluruhan program.
Multi Sumber, mengidentifikasi berbagai
sumber dana.
Partispatif, melibatkan berbagai unsur.
Monitoring dan evaluasi, oleh berbagai pihak.
Kesetaraan Gender.
A. Menetapkan Rencana Kerja Tahunan

Tiga hal yang harus dilakukan:

1. Menetapkan program/kegiatan strategis

2. Menetapkan kegiatan-kegiatan rutin

3. Menetapkan jadwal rencana kerja tahunan.


Menetapkan Program/Kegiatan Strategis

Langkah-langkah menyusun program/kegiatan strategis:


1. Menetapkan sasaran yang akan dicapai dalam satu tahun
berdasarkan sasaran yang telah ditetapkan dalam RKS/M.
Misalnya, sasaran dalam RKS/M Pada 2017/178nilai
rata-rata UN 8,49. Sasaran dalam program tahunan
Pada 2014/15 nilai rata-rata UN 7,50
2. Menetapkan program, indikator keberhasilan program,
kegiatan dan penanggung-jawab program/kegiatan harus
merujuk pada program yang ada dalam RKJM. Untuk
menetapkan indikator keberhasilan program harus sesuai
dengan sasaran yang akan dicapai dalam satu tahun.
Contoh : 1. Program/Kegiatan Strategis

Indikator Pnanggng
N0 Program Sasaran Kegiatan
Progrm/Kegiatn jawab
A Program Sekolah
1 PengembanganMeningkatnya 1.Pelatihan 3 orang guru Kepala
Pendidik dankemampuan PAKEM menerapkan sekolah/
Tenaga PAKEM seba - bagi 6 guru PAKEM dalam madrasah
Kependidikannyak 3 guru Bahasa pembelajaran
(dari 2 gr men Indonesia Bahasa Indonesia
jadi 5 guru)
dst dst dst
2 Pengembangan Meningkatnya 1.Pengadaa Rasio buku : Guru Kelas
Sarana rasio buku: n buku murid untuk III dan
Prasarana murid untuk mapel mapel Komite
Sekolah/ mapel Matematika 1 : 1 sekolah/
matemtika
Madrasah Matematika madrasah
sebesar 1:1
dst dst dst dst dst
Menetapkan Kegiatan Rutin/Reguler

Kegiatan rutin adalah kegiatan yang secara


regular selalu dilakukan sekolah/madrasah
berdasarkan kebutuhan tahunan.
Dalam hal ini termasuk kegiatan untuk
mempertahankan/meningkatkan prestasi siswa,
kegiatan untuk memenuhi kebutuhan daya dan
jasa, dan sebagainya.
Contoh : 2. Kegiatan Rutin/Reguler
Penanggung
Kategri/Prog Sasaran Kegiatan Indikator Kegiatan
jawab
A. Prog.
Sekolah
1. Pengemb Terlaksananya Terselenggaranya Kepala sekolah/
SKL kegiatan PPDB PPDB PPDB sesuai rencana madrasah
sesuai regulasi yang daya tampung dan
ditetapkan input yg lebih bermutu
8. Pengem- Terlaksananya a. UTS Terselenggaranya keg Kepala sekolah/
bangan kegiatan penilaian b.UAS penilaian madrasah dan
Sistem sesuai standar c.UKK UTS,UAS,UKK, US, UN Guru kelas
Penilaian penilaian sesuai rencana dengan
d.US
hasil meningkat
e.UN
B. Prog Non
Sklh(Belanja
Lainnya)
1. Belanja Terpenuhinya Pengadaan alat tulis Tersedianya ATK bahan Kepala
Barang barang dan jasa kantor (ATK) dan bahan habis pakai. Sekolah/madrasa
dan Jasa yang diperlu-kan habis pakai h dan Ketua
sekolah/madrasah a. Pembayaran 1. Terbayarnya listrik ke Komite
untuk mendukung langganan listrik ke PLN. Sekolah/madrasa
pe-laksanaan PLN. 2. Terbayarnya telepon h
pendidikan/ b.Langganan telepon 3. Terbayarnya air ke
pembelajaran Tahun c. Pembayaran langgan PDAM.
2010/2011 an air ke PDAM.
Terpenuhinya gaji Pembayaran gaji guru 1. Terbayarnya gaji
2. Belanja dan tunjangan gr/TU dan TU guru /TU tepat waktu
pegawai Dst Dst dst dst
Menetapkan Jadwal Rencana Kerja Tahunan
Sekolah/madrasah perlu menyusun jadwal RKT
untuk mengetahui beban kegiatan sekolah/
madrasah, sumber daya yang ada, serta
kegiatan monitoring pelaksanaan program/
kegiatan dalam jangka waktu satu tahun.
Dalam RKT, jadwal disusun berdasarkan
kalender akademik yang berlaku, yakni dimulai
bulan Juli.
Dipadukan program strategis dan program
kontinew menjadi kelompok program sekolah
dan program non sekolah (belanja lainnya)
Contoh : 3. Jadwal Rencana Kerja Tahunan

N Bulan
Program Kegiatan Sasaran
o 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6

A Program Sekolah
1 Pengemb SKL a. PPDB v
b. ..............
2 ...........................
4 Pengembangan PTK a.Pelatihan v
PAKEM v
b.IHT Penilaian
8 Pengemb. Penilaian a. UTS v v
b. ........
B Prog. Non Sekolah
(Belanja Lainnya)
1 Belanja Barang dan a. Pengadaan V V V V
Jasa ATK
b. ..................
2 Belanja Pegawai a. Pembayaran v v v v v v v v v v v v
Gaji
b. Pembayaran
Honor
PTT/GTT
c. Pembayaran
Tunjangan
B. Menyusun RKAS/M

Penyusunan RKAS/M terdiri dari tiga langkah:

1. Menghitung biaya rutin/reguler

2. Menghitung rencana biaya dan sumber


pendanaan.

3. Menyusun RKAS/M.
Menghitung Biaya Operasional
(Rutin dan Strategis)
Biaya operasional adalah biaya yang diperlukan untuk membiayai
kegiatan strategis dan kegiatan rutin satuan pendidikan agar
kegiatan pendidikan dapat berlangsung sesuai dengan standar
nasional secara teratur dan berkelanjutan.
Biaya strategis meliputi: Biaya untuk program pengembangan
sekolah (program strategis) meliputi kegiatan-kegiatan
pengembangan 8 SNP hasil EDS yang diprioritaskan untuk
dilaksanakan pada tahun pelajaran yang berjalan
Biaya rutin/reguler meliputi:
Gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan
yang melekat pada gaji;
Bahan atau peralatan habis pakai;
Biaya rutin pendidikan tidak langsung berupa daya, air, jasa
telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang
lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi dll.
Contoh : 1. Menghitung Biaya Operasional
2015/2016
Program Kegiatan Harga Jumlah
Satuan Volume Biaya
Satuan Biaya
A. Program Sekolah
1. . Pengembangan Kompetensi Lulusan 1.200.000
1.1 Penguatan Penyiapan UN Jam 40 30,000 1,200,000
2. Pengembangan Kurikulum
8. Pengembangan Penilaian 8.400,000
Semester/
8.1 UTS Murid
720 7,500 5,400,000
8.2 US/UN Murid 120 25,000 3,000,000
JUMLAH ............
B. Prog Non Sekolah (Belanja Lainnya)
1. Gaji 174,000,000
Gaji pendidik dan tenaga
1.1 155,000,000
kependidikan tetap (PNS)
Honor pendidik dan tenaga kepend 4 orx12
1.2 Org Bulan
bl
500,000 24,000,000
tidak tetap
2. Belanja barang habis pakai 3,900,000
2.1 Alat Tulis Kantor Bln 12 150,000 1,800,000
2.2 Bahan/Material Bln 12 175,000 2,100,000
3. Langganan Daya dan Jasa 4,800,000
3.1 Listrik Bln 12 200,000 2,400,000
3.2 Air Bln 12 100,000 1,200,000
3.3 Telepon Bln 12 100,000 1,200,000
JUMLAH .............
Menghitung Rencana Biaya dan Sumber Pendanaan

Setelah program dan kegiatan dirumuskan, langkah


selanjutnya adalah menghitung biaya pelaksanaan
program dan kegiatan tersebut, dan dari mana sumbernya
serta kecukupannya untuk melaksanakan program dan
kegiatan rutin/reguler.
Setelah mengetahui berapa kebutuhan sekolah/madrasah
untuk membiayai program dan kegiatan rutin/reguler,
langkah berikutnya adalah membuat Rencana Pendanaan.
Rencana Pendanaan dibuat untuk memperkirakan sumber
dan jumlah dana yang diperkirakan didapatkan oleh
sekolah/madrasah.
Contoh : 2. Rencana Biaya dan Sumber Pendanaan
Pendanaan
Total RUTIN BOS (Juta) Bantuan (Juta) PAS
Program/Kegiatan Biaya APBD
KAB Pusa Tugas Kom-
(Rp.000) Prov Kab Dekon DAK Alumni Kantin
t Berban sek
(Juta)
A. Program Sekolah
1.Pengembangan Kompetensi
..
Lulusan
2. Pengembangan Kurikulum
3. Pengembangan Proses
...
Pembelajaran
4. Pengembangan PTK .
5. Pengembangan Sarpra
6. Pengembangan
.
Manajemen
7. Pengemb sumber Dana
8. Pengemb. Penilaian .
B.Program Non Sklh
.
(Belanja Lainnya)
1. Gaji 174.000 174

2. Belanja barang habis pakai 3,900 3,9

3. Langganan Daya dan Jasa 4,800 4,8


4 ..............................
JUMLAH
Menyusun RKAS/M

Langkah-langkah Penyusunan RKAS/M:


1. Menghitung biaya per program atau kegiatan.
2. Mengalokasikan biaya/rencana penggunaan
uang tersebut kepada sumber-sumber dana
sesuai dengan aturan peruntukan dana dari
masing-masing sumber dana;
3. Menghitung jumlah surplus atau defisit.
Contoh : 3. RKAS/M
PENERIMAAN (Rp.) PENGELUARAN/BELANJA(Rp)
No No. No.
Uraian Jumlah No. Uraian Jumlah
. Kod Kod
I 1 SISA TAHUN LALU 200.000 I 1 PROGRAM SEKOLAH
II 2 PENDAPATAN RUTIN 1.1 Pengembangan Kompetensi
Lulusan
2.1 Gaji PNS 300.000.000 1.2 Pengembangan Kurikulum/ KTSP
2.2 Gaji Pegawai Tidak 24.000.000 1.3 Pengembangan proses
Tetap Pembelajaran
2.3 Belanja Barang dan 1.4 Pengembangan Pendidik dan
Jasa Tenaga Kependidikan
2.4 Belanja Pemeliharaan 1.5 Pengembangan sarana prasarana
III 3 BOS 1.6 Pengembangan dan implementasi
manajemen sekolah/madrasah
3.1 BOS Pusat 1.7 Pengembangan dan sumber dana
sekolah/Madrasah
3.2 BOS Provinsi 1.8 Pengembangan dan implementasi
sistem penilaian
3.3 BOS Kabupaten/Kota II 2 PROGRAM NON SEKOLAH
(BELANJA LAINNYA)
IV 4 Bantuan 2.1 Belanja Pegawai
4.1 DAK 2.2 Pembayaran telephon
V 5 PAS 2.3 Pembayaran air minum
5.1 SHU Kopsis
JUMLAH JUMLAH
Pengesahan dan Sosialisasi
RKS/M dan RKAS/M
Harus disetujui oleh dewan Pendidik (Guru),
mempertimbangkan Komite Sekolah/Madrasah
RKS/M SMP/MTs Negeri disahkan oleh Dinas
Pendidikan/Kemenag Kab-Kota.
Sekolah/Madrasah swasta disahkan oleh
Yayasan
RKS/M harus disosialisasikan pada orang tua
peserta didik
TERIMA KASIH
SELAMAT BEKERJA

Anda mungkin juga menyukai