Anda di halaman 1dari 22

Praktikum Kimia Fisik II

Adsorpsi isoterm

Universitas Padjadjaran
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Departemen Kimia
Laboratorium Kimia Fisik
2017
I. Tujuan

1. Menentukan jumlah asam asetat


yang diadsorpsi oleh setiap gram
adsorben pada suhu tetap.
2. Menentukan apakah proses
adsorpsi memenuhi persamaan
isoterm freundlich atau langmuir.
II. Prinsip

1. Persamaan Freundlich
Jumlah total zat diadsorpsi berbanding lurus
dengan massa adsorben.
Keterangan :
x = jumlah total yang diadsorpsi (g)
m = massa adsorben (g) = KC1/n
C = konsentrasi setelah kesetimbangan (M)
K = konstanta freundlich 1
n = jumlah permukaaan adsorpsi
log = log C + log K
2. Persamaan Langmuir
Zat yang diserap oleh adsorben berbanding lurus
dengan konsentrasi.
1.
= 2.+1

Keterangan :
x = jumlah total yang diadsorpsi (g)
m = massa adsorben (g)
C = konsentrasi setelah kesetimbangan (M)
K = konstanta langmuir
III. REAKSI

Standardisasi natrium hidroksida oleh asam oksalat


H2C2O4 (aq) + 2NaOH(aq) Na2C2O4(aq) + 2H2O(l)

Reaksi netralisasi asam asetat oleh natrium hidroksida


CH3COOH (aq) + NaOH (aq) CH3COONa(aq) + H2O(l)

(Svehla, 1990)
IV. Teori dasar

peristiwa penyerapan suatu zat pada


Adsorpsi permukaan zat lain. Fenomena ini
melibatkan interaksi fisik, kimia dan
gaya elektrostatik antara adsorbat
dengan adsorben lain pada permukaan
adsorben (castellan, 1983)

zat yang mengadsorpsi zat lain yang


Adsorben memiliki ukuran partikel seragam,
kepolaran sama dengan zat yang akan
diserap dan mempunyai berat molekul
besar. Adsorbat adalah zat yang
teradsorpsi oleh zat lain (castellan,
1983).
- Adsorben polar disebut juga
hydrophilic silika gel, alumina
aktif dan zeolit.

- Adsorben non polar disebut juga


hydrophobic. polimer adsorben
dan karbon aktif (saragih, 2008).
Jumlah zat yang teradsorpsi
tergantung pada beberapa faktor
yaitu (sukardjo,1994) :
Jenis adsorben
Jenis adsorbat
Luas pemukaan adsorben
Konsentrasi zat terlarut
Suhu
Jenis-jenis adsorpsi
Adsorpsi Fisik Adsorpsi Kimia

- Molekul-molekul zat yang - Molekul-molekul zat yang


terikat pada permukaan oleh terikat pada permukaan akibat
adanya gaya-gaya fisis (gaya adanya ikatan kimia
van der wals) - Panas adsorpsi tinggi
- Panas adsorpsi rendah - Membentuk lapisan monolayer.
- Dapat membentuk lapisan
multilayer

(Sukardjo, 1990)
suatu proses perubahan konsentrasi
yang terjadi pada batas permukaan
dari kedua fase.
Adsorpsi terjadi pada permukaan zat
Adsorpsi Isoterm padat pada bagian dalam zat padat,
karena adanya gaya tarik menarik
atom atau molekul pada permukaan
zat padat pada bagian dalam zat padat
(Atkins, 1994).
ALAT DAN BAHAN
Alat : Bahan :
Alat pengocok Akuades
Botol tertutup Asam asetat
Buret Asam oksalat
Corong Indikator fenolftalein
Gelas kimia Karbon aktif
Gelas ukur Natrium hidroksida
Kertas saring
Klem dan statif
Labu erlenmeyer
GAMBAR ALAT

ALAT PENGOCOK ALAT TITRASI


Tabel Sifat Fisik dan Sifat Kimia
Zat Sifat Fisik Sifat Kimia Struktur
Mr = 18 g/mol
Polar
Akuades (H20) = 1,000 g/mL
Pelarut universal
Tidak berwarna

Asam Asetat Mr = 60.05 g/mol Larut dalam air


(CH3COOH) = 1.049 g /mL Mudah terbakar

Mr = 90.03 g/mol
Asam Oksalat
= 1,90 g/mL Asam kuat
(H2C2O4)
Kristal putih

= 1,59 g/mL
Fenolftalein Tidak menguap

Mr = 40 g/mol
Natrium Hidroksida Higroskopis
(NaOH)
= 2,1 g/mL
Basa kuat Na+ Cl-
Padatan putih
PROSEDUR PERCOBAAN
Penentuan Waktu Optimum Pengocokan

0,5 gram adsorben


- timbang sebanyak 7 buah
- masukan ke dalam 7 buah botol bersih dan kering yang telah beri label nomor
- tambahkan 30 mL CH3COOH dan 30 mL akuades
- Botol 1 kocok selama 5 menit
- Botol 2 kocok selama 10 menit
- Botol selanjutnya kocok dengan rentang waktu 5 menit
- diamkan selama 10 menit
- buang 10 mL filtrat pertama
- saring menggunakan kertas saring dan corong

Filtrat residu
Filtrat

- masukkan 10 mL ke dalam labu erlenmeyer


- tambah indikator fenolftalein
- titrasi dengan larutan NaOH
- konsentrasi asetat yang paling kecil merupakan waktu optimum

Asam asetat teradsorpsi


Adsorpsi Larutan Asam Asetat Oleh Karbon Aktif

0,5 gram adsorben

- masukan kedalam 7 buah botol yang telah dicuci, dikeringkan


dan beri nomer urut
- tambahkan asam asetat dan akuades dengan perbandingan
tertentu, asam asetat ditambahkan terlebih dahulu
- tutup botol
- kocok dengan alat pengocok selama waktu optimum
- diamkan selama 10 menit
- buang 10 ml filtrat pertama
- saring menggunakan kertas saring dan corong

Filtrat residu
Filtrat

- masukkan 10 mL ke dalam labu erlenmeyer


- tambahkan indikator fenolftalein
- titrasi dengan larutan NaOH

Asam asetat teradsorpsi


Pembuatan Grafik
Data penambahan volume NaOH
- hitung C, x/m, log C, dan log x/m

C, x/m, log C, dan log x/m diketahui

- plotkan pada grafik x/m terhadap C, log x/m terhadap log C,


C/x/m terhadap C

Grafik
Daftar pustaka
Atkins, P.W.1994.Kimia Fisika.Diterjemahkan Oleh L. Kartohadiproso.
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Castellan, G.W.1983.Physical Chemistry Third Edition.Addison Willey
Publishing. Massachusetts.
Okewale, A.O, Babayemi,k.A & Olalekan, A.P.2013. Adsorption
Isotherms And Kinetics Model Of Starchy Adsorbents On Uptake Of
Water From Etanol-water System.International Journal Of
Applied Science And Technology.
Rahimi, M, S.Damavandi, D.Wadi & M.Vadi.2014.Investigation Of
Langmuir, Freundlich And Temkin Isotermsadsorption Of
Furosemide (Diuretic Drug) By Multi-wall Carbon Nanotube.
Research Journal Of Pharmaceutical, Biological And Chemical
Sciences.Vol .5, Page 38.
Sukardjo.1994.Kimia Fisika.Rineka Cipta.Jakarta.
Tan,K.H.2011.Principle Of Soil Chemistry Fourth Edition.CRC Press Taylor
& Francis Group.New York.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai